Rabu, 11 September 2019

Mengenal Puisi-puisi Internasional : Ira Suyitno

44.

Ira  Suyitno

Perjalanan Seorang Perempuan

Seorang perempuan berjalan menyusuri lorong waktu
Pagi hingga malam datang menjelang
Langkahnya menyerupai kuda lari
Sebab semangat yang terus membara
Seperti bara api dalam tungku sebuah barak pengungsian

Seorang perempuan berjuang meraih kemerdekaan
Menentramkan jiwanya
Melapangkan hatinya
Hingga tetes-tetes embun dalam tubuhnya
Menjelma kristal dalam bibir gua yang menganga

Seorang perempuan terus berjalan meraih impian
Entah sampai kapan denyut nadi kan berhenti

Mojokerto, 31072019 


Ira Suyitno , terlahir di Pacitan, 14 Desember dengan nama asli Bonirah. Belajar menulis puisi secara autodidak. Puisi dan gurit dimuat antara lain di Karya Darma, Surabaya Post, Bende, Radar, terangkum juga dalam antologi bersama Batu Beramal, Himpunan Pengarang dan Penyair Nusantara, Antologi  Gurit Pasewakan, antologi puisi RRI Surabaya,  Antologi Puisi Festifal Bulan Purnama Majapahit, serta Antologi Puisi Menolak Korupsi 5.
Selain sebagai ibu dari Fajar Laksana 22 tahun dan RoroPrima Jullintang 12 tahun, istri Suyitno ini berprofesi sebagai seorang pendidik di SDN Modopuro 2, Mojosari Mojokerto.