Minggu, 14 Agustus 2016

Rachmad Basuni Seperti Ini




Seperti Ini
tuan belalang selalu melompat girang, mencari tempat diantara tangkai-tangkai ranting yang usang, pasalnya hijau rumput segar di depan mata terpampang,  namun sayang, hanya sebuah bayang..
nyonya lebah memandu sorak kerumunannya bergegas, mengais dari kelopak bunga yang hampir layu terlindas, pandangannya mulai kabur sepintas, bunga-bunga yang indah hanya beberapa saja yang tak berbatas,
keluarga rayap harus berebut atap kesana kemari, mencari tempat tepat di sudut almari, membuatnya sedikit miring sebatas ibu jari, kayu penyangga tak luput dari sasaran kini, setidaknya setahun dua tahun lagi bisa tetap berdiri,
nona kenari terpaksa beralih profesi, berpindah dari panggung ke panggung ekspresi, tak lagi bernyanyi untuk menarik pujaan hati, namun di panggung sangkar kayu kini, ia menghibur telinga sang tuan musisi,
tuan, nyonya, nona, dan keluarga selalu saja begini, ironisnya alam ini terlalu mengironi, hingga nanti, akan tetap seperti ini ~
@basvnisan 09082016

Rachmad Basuni
Solo, 5 November 1992