Seperti
Ini
tuan
belalang selalu melompat girang, mencari tempat diantara tangkai-tangkai
ranting yang usang, pasalnya hijau rumput segar di depan mata terpampang, namun sayang, hanya sebuah bayang..
nyonya
lebah memandu sorak kerumunannya bergegas, mengais dari kelopak bunga yang
hampir layu terlindas, pandangannya mulai kabur sepintas, bunga-bunga yang
indah hanya beberapa saja yang tak berbatas,
keluarga
rayap harus berebut atap kesana kemari, mencari tempat tepat di sudut almari,
membuatnya sedikit miring sebatas ibu jari, kayu penyangga tak luput dari
sasaran kini, setidaknya setahun dua tahun lagi bisa tetap berdiri,
nona
kenari terpaksa beralih profesi, berpindah dari panggung ke panggung ekspresi,
tak lagi bernyanyi untuk menarik pujaan hati, namun di panggung sangkar kayu
kini, ia menghibur telinga sang tuan musisi,
tuan,
nyonya, nona, dan keluarga selalu saja begini, ironisnya alam ini terlalu
mengironi, hingga nanti, akan tetap seperti ini ~
@basvnisan
09082016
Rachmad
Basuni
Solo,
5 November 1992