Sajak
dan Ular sanca
seekor ular sanca kembang
semalam tersesat ke dalam sajakku
belang kulitnya menjelma sapa
yang dikirim hitam hutan
bagi hijau perbukitan dan biru lautan
aku pangling
coklat
kuning
putih
hitam
warni-warna kulit ular itu
membuat sajakku jadi kelabu
menafsir tempat plesir terindah
apakah hutan?
apakah perbukitan?
apakah lautan?
aku ragu
lalu kuimpikan lutung, rusa, singa, gajah, banteng, srigala
rumput, lumut, kol, teh, kentang, sawi
teri, udang, cakalang, pari, paus, hiu
kawin mawin
dan melahirkan hutan baru di sajakku
seekor ular sanca kembang
tersesat dalam sajakku
di sela kata, frasa, dan tanda baca yang tertera
susah payah dicarinya hutan rumahnya dahulu
yang selalu riuh dengan suara
desik belalang
kicau burung
jerit bekantan
aum harimau
lolong srigala,
sia-sia
dan hutan yang kuimpikan itu?
urung datang di tidurku.