I. Pengantar Penulis
Kereta Api adalah sahabat rakyat Indonesia sejak doeloe sampai sekarang. Ia yang setiap hari mengantar jutaan rakyat Indonesia ke suatu tujuan. Takada stasiun terakhir karena esok akan kembali ke stasiun menunggumu.
Anak-anak kita perlu mahami kereta api agar mereka mengetahui pentingnya alat transportasi ini. Siapa saja , Bapak , Ibu, Paman , Bibi atau saudara pernah naik kereta api. Dan tentunya kelak semua anak-anak kita. Diantar keretamu yang gagah perkasa.
Sengaja penulis berikan dengan sajian puisi-puisi agar dapat dengan mudah dimengrti mereka, disamping makna ilmu pengetahuan generasi muda dan kegemaran membaca.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua.
Salam Kereta Api, tut tut tut.
Penulis
II. Pengantar Antologi
Rumahku di Tepi Rel Kereta Api, sebuah antologi puisi yang kaya makna filosofi diketengahkan oleh penyair kita Rg Bagus Warsono sebuah antologi yang memiliki kekhasan tersendiri. Penyair ini mengambil objek sepur sebagai bahan muatan antologi yang memang telah lama akrab bagi masyarakat Indonesia.
Puisi-puisi Rumahku di Tepi Rel Kereta Api memberikan suguhan puisi yang dapat dinikmati bagi generasi muda khususnya juga semua yng mencintai sastra.
Ternyata di ‘wilayah sepur terdapat banyak aneka peristiwa dengan pilihan kata yang menarik bagi puisi yang slalu mencari yang terbaru. Rg Bagus Warsono ternyata mampu memotret sepur-sepur Indonesia sebagai inspirasi terciptanya puisi. Gambaran puisi kini dan masa lalu dirangkum dalam antologi yang mampu berkomunikasi dengan pembacanya.
Naik kereta api kadang menjadi kerinduan, menyusuri desa-desa, lembah, hutan dan melintas sungai. Lalu singgah di stasiun dan melihat kota-kota kecil yang kini makin ramai. Namun demikian sepur tak pernah macet karena memiliki jalannya sendiri.
Sepur itu istimewa , di persimpangan jalan raya atau jalan desa ia diberi hak melaju tampa hambatan sedang kendaraan lain di jalan raya atau jalan desa dipalang pintu. Jembatannya pun milik sendiri yang hanya khusus sepur.
55. Sang Perwira Datang
Rg Bagus Warsono
Sang Perwira Datang
Slamat pagi tuan tiba di Stasiun terakhir
Tlah ku kenal siapa yang datang
Pendekar perjalanan
Slalu tegar di jalan yang tak terputus.
Kedung Banteng, 11-12-2016
56. Lambang Negeriku Kaya
Rg Bagus Warsono
Lambang Negeriku Kaya
Sepur bukan besi tua tak berguna
Mesin kuat peninggalan bangsa
Kita bangga bangsa merdeka
Sepur milik kita
Rel panjang sepanjang pulau, sekeliling pantai
Kedung Banteng, 11-12-2016
57. Biarkan Berlalu
Biarkan Berlalu
Biarkan kereta berlalu melewati stasiun
Kau menuggu apa
Sedang kereta tlah banyak berlalu
Kita dikereta terakhir
Tiketku berbunyi demikian
Kedung Banteng, 11-12-2016
58. Kakak Tua yang Gagah
Rg Bagus Warsono
Kakak Tua yang Gagah
Kereta besar dan kuat
Kereta hebat di zamannya
Kakek nenek kita
Merasakan di zamannya
Sebagai kenangan prasasti bangsa
Kedung Banteng, 11-12-2016
59. Memori Rakyat
Rg Bagus Warsono
Sepur Indonesia
Sejak zaman Belanda
Melintas sejarah
Kenangan masa
Rakyat Indonesia di zaman susah
Di masa penjajah
Dimasa berjuang
Dimasa merdeka
Kedung Banteng, 11-12-2016
60. Kakak Beradik di Hanggar Induk
Rg Bagus Warsono
Kakak Beradik di Hanggar Induk
Ada sepur di hangar induk menanti
Slalu berdua kemana pergi
tak terpisahkan
jauh di rel satu
menelusuri lembah dan kembali
sore kembali beda rel di hangar induk
Kedung Banteng, 11-12-2016
61. Terima kasih Kereta Pendorong
Rg Bagus Warsono
Terima kasih Kereta Pendorong
Ada kereta pendorong tugasnya bolak –balik rel pinggir
Tak ada perinah kemana ia pergi
Hanya bolak-balik rel pinggir yang pendek
Hari naas teman kereta
Kereta pendorong slalu setia
Mendorong kereta sampai dituju
Berangkat selamat pulang selamat
Terima kasih kereta pendorong
Kedung Banteng, 11-12-2016
Kereta Api adalah sahabat rakyat Indonesia sejak doeloe sampai sekarang. Ia yang setiap hari mengantar jutaan rakyat Indonesia ke suatu tujuan. Takada stasiun terakhir karena esok akan kembali ke stasiun menunggumu.
Anak-anak kita perlu mahami kereta api agar mereka mengetahui pentingnya alat transportasi ini. Siapa saja , Bapak , Ibu, Paman , Bibi atau saudara pernah naik kereta api. Dan tentunya kelak semua anak-anak kita. Diantar keretamu yang gagah perkasa.
Sengaja penulis berikan dengan sajian puisi-puisi agar dapat dengan mudah dimengrti mereka, disamping makna ilmu pengetahuan generasi muda dan kegemaran membaca.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua.
Salam Kereta Api, tut tut tut.
Penulis
II. Pengantar Antologi
Rumahku di Tepi Rel Kereta Api, sebuah antologi puisi yang kaya makna filosofi diketengahkan oleh penyair kita Rg Bagus Warsono sebuah antologi yang memiliki kekhasan tersendiri. Penyair ini mengambil objek sepur sebagai bahan muatan antologi yang memang telah lama akrab bagi masyarakat Indonesia.
Puisi-puisi Rumahku di Tepi Rel Kereta Api memberikan suguhan puisi yang dapat dinikmati bagi generasi muda khususnya juga semua yng mencintai sastra.
Ternyata di ‘wilayah sepur terdapat banyak aneka peristiwa dengan pilihan kata yang menarik bagi puisi yang slalu mencari yang terbaru. Rg Bagus Warsono ternyata mampu memotret sepur-sepur Indonesia sebagai inspirasi terciptanya puisi. Gambaran puisi kini dan masa lalu dirangkum dalam antologi yang mampu berkomunikasi dengan pembacanya.
Naik kereta api kadang menjadi kerinduan, menyusuri desa-desa, lembah, hutan dan melintas sungai. Lalu singgah di stasiun dan melihat kota-kota kecil yang kini makin ramai. Namun demikian sepur tak pernah macet karena memiliki jalannya sendiri.
Sepur itu istimewa , di persimpangan jalan raya atau jalan desa ia diberi hak melaju tampa hambatan sedang kendaraan lain di jalan raya atau jalan desa dipalang pintu. Jembatannya pun milik sendiri yang hanya khusus sepur.
55. Sang Perwira Datang
Rg Bagus Warsono
Sang Perwira Datang
Slamat pagi tuan tiba di Stasiun terakhir
Tlah ku kenal siapa yang datang
Pendekar perjalanan
Slalu tegar di jalan yang tak terputus.
Kedung Banteng, 11-12-2016
56. Lambang Negeriku Kaya
Rg Bagus Warsono
Lambang Negeriku Kaya
Sepur bukan besi tua tak berguna
Mesin kuat peninggalan bangsa
Kita bangga bangsa merdeka
Sepur milik kita
Rel panjang sepanjang pulau, sekeliling pantai
Kedung Banteng, 11-12-2016
57. Biarkan Berlalu
Biarkan Berlalu
Biarkan kereta berlalu melewati stasiun
Kau menuggu apa
Sedang kereta tlah banyak berlalu
Kita dikereta terakhir
Tiketku berbunyi demikian
Kedung Banteng, 11-12-2016
58. Kakak Tua yang Gagah
Rg Bagus Warsono
Kakak Tua yang Gagah
Kereta besar dan kuat
Kereta hebat di zamannya
Kakek nenek kita
Merasakan di zamannya
Sebagai kenangan prasasti bangsa
Kedung Banteng, 11-12-2016
59. Memori Rakyat
Rg Bagus Warsono
Sepur Indonesia
Sejak zaman Belanda
Melintas sejarah
Kenangan masa
Rakyat Indonesia di zaman susah
Di masa penjajah
Dimasa berjuang
Dimasa merdeka
Kedung Banteng, 11-12-2016
60. Kakak Beradik di Hanggar Induk
Rg Bagus Warsono
Kakak Beradik di Hanggar Induk
Ada sepur di hangar induk menanti
Slalu berdua kemana pergi
tak terpisahkan
jauh di rel satu
menelusuri lembah dan kembali
sore kembali beda rel di hangar induk
Kedung Banteng, 11-12-2016
61. Terima kasih Kereta Pendorong
Rg Bagus Warsono
Terima kasih Kereta Pendorong
Ada kereta pendorong tugasnya bolak –balik rel pinggir
Tak ada perinah kemana ia pergi
Hanya bolak-balik rel pinggir yang pendek
Hari naas teman kereta
Kereta pendorong slalu setia
Mendorong kereta sampai dituju
Berangkat selamat pulang selamat
Terima kasih kereta pendorong
Kedung Banteng, 11-12-2016