52.Karya : Supriyadi Bro
Kasih Tuhan Pada Hambanya
Kasih Tuhan pada hambanya?
Sebuah tanya, kesucian membimbing diri
Berlimpah nada Tuhan mengasihi hambanya, tapi tafsir mengaburkannya
Dunia berguncang, wabah virus corona merajalela
Masihkah ada kasih Tuhan untuk hambanya?
Mari kita merenung dalam keheningan hati
Mari kita menjernihkan jiwa, menjawab tanya
Sekelebat tafsir menyisir pikir
Tuhan, inikah pesan di akhir jaman
Putaran thawab di kiblat sejenak terhentikan
Kau jauhkan hambamu dari rumah-rumahmu
Sudah sehina itukah hambamu ini?
Kuterima pesanmu, teguranmu
Kuterima caramu mengasihi hambamu, agar kembali menghamba sepenuh jiwa
Ya Rab,
Hamba-hambamu ini terlalu bebal terima nasihatmu
Kemaksiatan, kepalsuan sumpah merajalela di mana-mana
Keduniaan telah melupakan akhiratnya
Ya Rab,
Atas kuasamu, kau hentikan tempat-tempat kemaksiatan
Atas kuasamu, kau hentikan prilaku kesia-siaan
Atas kuasamu, kau ingatkan kerinduan hadir di rumah yang kau muliakan
Ya Rab,
Takdirmu saat ini adalah kasihmu,
sucikan dunia atas ulah hambamu agar terhindar dari kehancuran akhir jaman
Kasih Tuhan pada hambanya, membumi sepanjang masa
Mojokerto, 29/3/2020
52.Karya : Supriyadi Bro
GETARAN PESAN KERINDUAN
Karya : Supriyadi Bro
Pesan kerinduan menggetarkan kalbu
Menurunkan mahluknya yang kasat mata, Corona namanya
Lahir di sebuah negeri bernama Wuhan
Hadir memporak porandakan sendi kehidupan insan
Ketakutan di mana-mana
Kematian menerpa sekejab mata
Bertanya diantara pesan kerinduan
Apakah engkau rindu getaran peluk kasih hambamu, Rabb-ku ?
Rindu peluk kasih hambamu yang kini kian semu
Masjid-masjid megah dalam kesepian
Musholla bertebaran, merana dan berdebu
Ya Rabb.....
Saat hambamu tak lagi bebas bersujud di rumahmu yang suci,
Saat sekat memisah jamaah saudara seiman
Baru hamba sadar makna kehilangan dari yang ada
Betapa terasa saat semua kebebasan beribadah, kini jadi keterbatasan
Nikmat tercerabut, menggerogoti relung kedamaian
Ya Rabb,
Pesan kerinduan kasih apa yang ingin Kau sampaikan?
Atau memang sudah tak pantas,
Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah, tangis, senyum bahagia kami di rumah sucimu ?
Pesan kuterima diantara getaran rindu peluk kasihmu
Ya Rabb, kami sadar arti malas menuju masjid yang hanya beberapa langkah dengan aman dan nyaman
Ya Rabb kini kami sadar arti silahturahmi yang kini berjeruji
Ya Rabb,
Jangan Kau cabut nikmat berpuluh tahun, yang telah kami abaikan
Ya Rabb..
Hidup dan mati mahluk Corona adalah kehendakmu.
Engkau yang menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang mematikan segalanya..
Ya Rabb
Panggil kembali corona, cukupkan tugas mereka mengingatkan kami
Ya Rabb,
Pertemukan kami dengan ramadhan penuh berkah, dikala jumpa tanpa Corona
Mojokerto, 24/3/2020
TEROR CORONA
Karya : Supriyadi Bro
Teror Corona... Corona... Corona
Bagai malaikat pencabut nyawa, mengintai berputar-putar
Bagai begal bengis siap merajam
Bagai badai dan bingar petir mengguncang isi bumi
Bagai lava panas meluncur dari pusaranya, datang melibas jiwa raga
Peradaban berjungkir balik, mainkan atraksinya
Teror... Teror... Teror virus corona
Melumat diplomasi, ekonomi, dan birokrasi
Mencabik-cabik keimanan insan
Takut teror virus corona, sampai lupa takut Tuhan sang penciptanya
Luluh lantak rajutan humanis
Insan jadi terpojok, bersembunyi di antara keramaian
Teror virus corona menghantui rasa
Teror virus corona merambah di mana-mana, di tiap sudut dan luasnya hamparan kehidupan
Di antara keresahan jiwa mendera
Kembalilah menghamba, bersujud memohon pertolongan-Nya
Mojokerto, 9 Maret 2020