Sabtu, 08 Juni 2019

NYANYIAN SEMESTARAYA Karya Bunergis Muryono

NYANYIAN SEMESTARAYA

Ketika semua sibuk berparadok
Aku bertahan dalam sahaja
agar legawaningtyas dadi ikhlas
Bersinar bagai Surya pada Teratai Tunjung kolamku
Aku berkisah tentang taburan bintang-bintang
Teman tiap malam selama Ramadhan
Juga di saat gelap tiba
Menyapa Bulan dari berbagai pandang.
Diam
Tanpa syair
Tidak berpuisi
Semestaraya telah mengidungkannya
Merdu
Di jiwaku
Dalam hidupku
Hingga kaca danau
Cermin laut
Percikan air menjadi biasan diri kecil ini.
Angin membelaiku
Seusap dua usap sebelum menghantar kabut jadi awan.
Burung-burung berkicau
Ayam jantan menyahut dari berbagai penjuru
Bunga-bunga bermekaran di lahan tandus
Menebar wangi dan harum dalam kemewahan busana aneka warna....
Bumi sesekali bergetar
adalah ibundaku menimang dengan kasih cinta.
"Nak...setinggi apa pun engkau berdiri...tetaplah ingat...engkau berpijak di perut ibumu. Bumi Pertiwi nan tulus hati
Harapku...tetaplah tulus bersyukur...jangan sedikit pun membuatmu angkuh.... Engkau anakku.... Anak lapang jiwa...."


 Mbahkung Buanergis Muryono Renungan Zaman 8 Juni 2019 09:35 at Titian Moksa Ashram Character Building Education Bungkulan Buleleng Bali