68. Salman Yoga S
Khusus yang Riuh
Tumakninah nafas dan nafsu
Dari tahun-tahun yang mendengus menggersangkan
Ramadhanku hadir memberi sela
Untuk beriktikaf dalam kekhusu’an yang riuh
Seperti sajian khusus dalam perjalanan yang kelabu
Di bulan khusus yang meneduhkan
Saat-saat khusus pada kesempatan istimewa
Kesyahduan pada kehidupan khusus
Untuk khusuk memindai alfa pada bulan-bulan sebelumnya
Khusus yang Riuh
Tumakninah nafas dan nafsu
Dari tahun-tahun yang mendengus menggersangkan
Ramadhanku hadir memberi sela
Untuk beriktikaf dalam kekhusu’an yang riuh
Seperti sajian khusus dalam perjalanan yang kelabu
Di bulan khusus yang meneduhkan
Saat-saat khusus pada kesempatan istimewa
Kesyahduan pada kehidupan khusus
Untuk khusuk memindai alfa pada bulan-bulan sebelumnya
Takengon, 2017
Salman Yoga S. Lahir dan besar di dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Menulis semua jenis karya sastra dan jurnal, aktif di beberapa organisasi sosial, profesi, seni dan gerakan kebudayaan. Mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh dan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Pimpinan lembaga The Gayo Institute (TGI), Komunitas Teater Reje Linge (KomitreL) dan Komunitas Sastra Bukit Barisan Takengon. Tinggal dan menetap di Kampung Asir-Asir Atas No. 70 Takengon - Aceh Tengah sebagai petani kopi.
RgBagus Warsono Ide
mengetengahkan pesan memang sendiri-sendiri. Slalu berbeda dengan yang
lain agar menjadi perhatian. Penyair memang pandai menandai peristiwa
dari sudut pandang masing-masing. Seperti halnya Mas Salman Yoga S
memberi 'garis bawah tetang Ramadhan. Ternyata Ramadhan mampu memberi
kesejukan situasi panas, kedamaian ditengah perang, dan keteduhan dikala
panas menyengat . Sedikit tanda tetapi mengena.
Salman Yoga S. Lahir dan besar di dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Menulis semua jenis karya sastra dan jurnal, aktif di beberapa organisasi sosial, profesi, seni dan gerakan kebudayaan. Mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh dan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Pimpinan lembaga The Gayo Institute (TGI), Komunitas Teater Reje Linge (KomitreL) dan Komunitas Sastra Bukit Barisan Takengon. Tinggal dan menetap di Kampung Asir-Asir Atas No. 70 Takengon - Aceh Tengah sebagai petani kopi.