Sajian nasional informasi ilmu pengetahuan dan teknologi ,informasi umum, informasi pendidikan dan budaya.
Laman
- REDAKSI
- Berita Hari Ini
- Daftar Propinsi di Indonesia
- Daftar Negara-negara di Dunia
- Sastrawan Indonesia
- Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
- Kumpulan Syair Lagu Keroncong
- Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia
- Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian
- Daftar Penerima Nobel
- Daftar Gunung di Indonsia
- Daftar Juara All England
- Daftar Juara Thomas Cup
- Daftar Presiden Amerika Serikat
- Daftar Lagu Nasional
- Daftar Sastrawan
- Penyair Tadarus Puisi
Minggu, 24 Desember 2017
Sabtu, 16 Desember 2017
Seabait Puisi Hilang karya Rg Bagus Warsono
Sebait Puisi Hilang
atas seleksi berlapis
memotong kata lalu kalimat
membuat puisi dari tegas menjadi pudar
dari berani menjadi sembunyi
dari lantang menjadi diam
dari menusuk menjadi tunduk
dari keras menjadi lemas
dan kini sebait hilang tanpa krana
induk mencari bait
yang tinggal sepotong
sepotong hati
sepotong kejujuran
sepotong niat baik
Sebait puisi yang hilang
terbang ataukah hinggap
atau dalam brankas terkunci
temukan bait itu
dimana disimpan
(indramayu, 14 Desember 2017)
atas seleksi berlapis
memotong kata lalu kalimat
membuat puisi dari tegas menjadi pudar
dari berani menjadi sembunyi
dari lantang menjadi diam
dari menusuk menjadi tunduk
dari keras menjadi lemas
dan kini sebait hilang tanpa krana
induk mencari bait
yang tinggal sepotong
sepotong hati
sepotong kejujuran
sepotong niat baik
Sebait puisi yang hilang
terbang ataukah hinggap
atau dalam brankas terkunci
temukan bait itu
dimana disimpan
(indramayu, 14 Desember 2017)
Jumat, 08 Desember 2017
Pinsil Penghitung Hari, untukmu E-Kae Ya
Rg Bagus Warsono.
Untukmu pinsil penghitung hari
mengitung tali hari-harimu
menyamakan palu vonis dan remisi hatimu
tanda mata pordeo
mencari celah putih tembok yang penuh tali hari
oleh orang-rang yang singgah di hotelmu sekarang
pinsilmu membekas memutuskan arang pinsil hitam
menusuk tembok lembab
tali sepuluh disilang
menjelang sebelas
tali duapuluh silang
menjelang duapuluh satu
sebagai pengganti mainanmu
waktu diluar kau menghitung uang
seenaknya
dengan kaki diatas meja
meja diatas tumpukan uang
selapis diatasnya atap rumah
kau tak gunakan pinsil untuk menghitung
karena satu bernilai sejuta
A kau artikan semilyar
sehingga tak pelu lagi pinsil tanda
sebab satuan berarti jutaan
Kini,
dalam dalam kandang jeruji
kau tak perlu lagi semua itu
recehpun tak guna
sebab abang bakso tak hendak lewat di sesl-sel bui pordeo
kau memegang pinsil
mencari celah-celah tembok yang nyaris dipenuhi goresan
pinsil pinsil tanpa mata arang.
Rg Bagus Warsono, 4-12-17
Untukmu pinsil penghitung hari
mengitung tali hari-harimu
menyamakan palu vonis dan remisi hatimu
tanda mata pordeo
mencari celah putih tembok yang penuh tali hari
oleh orang-rang yang singgah di hotelmu sekarang
pinsilmu membekas memutuskan arang pinsil hitam
menusuk tembok lembab
tali sepuluh disilang
menjelang sebelas
tali duapuluh silang
menjelang duapuluh satu
sebagai pengganti mainanmu
waktu diluar kau menghitung uang
seenaknya
dengan kaki diatas meja
meja diatas tumpukan uang
selapis diatasnya atap rumah
kau tak gunakan pinsil untuk menghitung
karena satu bernilai sejuta
A kau artikan semilyar
sehingga tak pelu lagi pinsil tanda
sebab satuan berarti jutaan
Kini,
dalam dalam kandang jeruji
kau tak perlu lagi semua itu
recehpun tak guna
sebab abang bakso tak hendak lewat di sesl-sel bui pordeo
kau memegang pinsil
mencari celah-celah tembok yang nyaris dipenuhi goresan
pinsil pinsil tanpa mata arang.
Rg Bagus Warsono, 4-12-17
Alasan Bill Gates Akan Memelihara Ayam Andai Dia Jatuh Miskin
TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda hidup dengan hanya US$ 2 per hari, apa yang akan Anda lakukan agar lebih sejahtera?
Begitu pertanyaan yang pernah ditulis salah seorang terkaya sejagad ini di blog pribadinya (gatesnotes.com).
Tulisan soal ayam ini dia beri judul "Mengapa saya akan memelihara ayam".
Sebagai orang yang lahir dan besar di kota (Seattle, Amerika Serikat), Bill Gates takjub pada kehidupan orang-orang miskin yang memelihara ayam di beberapa negara yang pernah dia kunjungi.
Dia menarik kesimpulan bahwa kehidupan orang yang hidup dalam jurang kemiskinan akan membaik jika mereka memelihara ayam.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh pendiri Microsoft Corporation ini.
Ayam mudah dan murah untuk dipelihara.
Ayam bisa makan apapun yang mereka temukan di tanah, meski lebih baik jika Anda bisa memberi mereka makan karena akan tumbuh lebih cepat.
Ayam, menurut Gates, merupakan investasi yang bagus.
Dia memberikan gambaran, ada seorang petani yang memulai memelihara lima ekor ayam.
Salah seorang tetangga kebetulan memiliki seekor ayam jantan untuk mengawini ayam-ayam itu.
Setelah tiga bulan, si petani bisa memiliki 40 anak ayam.
Akhirnya, dengan harga jual U$ 5 per ekor ayam -di Afrika Barat- dia bisa berpenghasilan lebih dari US$ 1.000 setahun.
Penghasilan itu sudah melebihi ambang batas kemiskinan ekstrem sekitar US$ 700 setahun.
Dasar Gates, alasan ekonomis berinvestasi ayam itu masih dia bumbui dengan motif kemanusiaan.
Menurut dia, ayam bisa membantu menjaga anak-anak tetap sehat.
Kekurangan gizi telah membunuh lebih dari 3,1 juta anak saban tahun.
Meski makan lebih banyak telur yang kaya protein dan nutrisi lain dapat membantu memerangi kekurangan gizi, menurut Gates, banyak petani merasa lebih menguntungkan membiarkan telur menetas, menjual anak ayam, dan menggunakan uang untuk membeli makanan bergizi.
Namun jika piaraan ayam para petani itu cukup banyak untuk menghasilkan telur ekstra, Gates berharap mereka akan memasaknya untuk keluarga.
Memelihara ayam juga memberdayakan perempuan.
Karena ayam bertubuh kecil dan biasanya tetap hidup dekat rumah, banyak budaya menganggapnya sebagai hewan perempuan.
Wanita yang menjual ayam cenderung menginvestasikan kembali keuntungan di keluarga mereka.
Namun, tentu saja kecil sekali kemungkinan bagi William Henry Gates III, nama asli dia, untuk jatuh miskin.
Mustahil pula dia akan memelihara ayam jika benar-benar menunggu bangkrut dulu.
Mungkin karena itu, ketakjubannya pada ayam dia salurkan lewat sebuah yayasan.
Yayasan tersebut bergelut pada bidang perunggasan.
Menjalin kerjasama dengan para mitra di seluruh sub-Sahara Afrika, yayasan Gates berupaya menciptakan sistem pasar berkelanjutan untuk unggas.
Sistem ini berusaha memastikan petani dapat membeli unggas yang telah divaksinasi dengan benar dan sangat sesuai dengan kondisi pertumbuhan lokal.
Tujuan Gates dan yayasannya membantu 30 persen keluarga pedesaan di sub-Sahara Afrika memelihara ayam yang divaksinasi, dari sekarang hanya 5%.
Anda ingin memelihara ayam juga? (Hasbi Maulana/Kompas.com)
Begitu pertanyaan yang pernah ditulis salah seorang terkaya sejagad ini di blog pribadinya (gatesnotes.com).
Tulisan soal ayam ini dia beri judul "Mengapa saya akan memelihara ayam".
Sebagai orang yang lahir dan besar di kota (Seattle, Amerika Serikat), Bill Gates takjub pada kehidupan orang-orang miskin yang memelihara ayam di beberapa negara yang pernah dia kunjungi.
Dia menarik kesimpulan bahwa kehidupan orang yang hidup dalam jurang kemiskinan akan membaik jika mereka memelihara ayam.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh pendiri Microsoft Corporation ini.
Ayam mudah dan murah untuk dipelihara.
Ayam bisa makan apapun yang mereka temukan di tanah, meski lebih baik jika Anda bisa memberi mereka makan karena akan tumbuh lebih cepat.
Ayam, menurut Gates, merupakan investasi yang bagus.
Dia memberikan gambaran, ada seorang petani yang memulai memelihara lima ekor ayam.
Salah seorang tetangga kebetulan memiliki seekor ayam jantan untuk mengawini ayam-ayam itu.
Setelah tiga bulan, si petani bisa memiliki 40 anak ayam.
Akhirnya, dengan harga jual U$ 5 per ekor ayam -di Afrika Barat- dia bisa berpenghasilan lebih dari US$ 1.000 setahun.
Penghasilan itu sudah melebihi ambang batas kemiskinan ekstrem sekitar US$ 700 setahun.
Dasar Gates, alasan ekonomis berinvestasi ayam itu masih dia bumbui dengan motif kemanusiaan.
Menurut dia, ayam bisa membantu menjaga anak-anak tetap sehat.
Kekurangan gizi telah membunuh lebih dari 3,1 juta anak saban tahun.
Meski makan lebih banyak telur yang kaya protein dan nutrisi lain dapat membantu memerangi kekurangan gizi, menurut Gates, banyak petani merasa lebih menguntungkan membiarkan telur menetas, menjual anak ayam, dan menggunakan uang untuk membeli makanan bergizi.
Namun jika piaraan ayam para petani itu cukup banyak untuk menghasilkan telur ekstra, Gates berharap mereka akan memasaknya untuk keluarga.
Memelihara ayam juga memberdayakan perempuan.
Karena ayam bertubuh kecil dan biasanya tetap hidup dekat rumah, banyak budaya menganggapnya sebagai hewan perempuan.
Wanita yang menjual ayam cenderung menginvestasikan kembali keuntungan di keluarga mereka.
Namun, tentu saja kecil sekali kemungkinan bagi William Henry Gates III, nama asli dia, untuk jatuh miskin.
Mustahil pula dia akan memelihara ayam jika benar-benar menunggu bangkrut dulu.
Mungkin karena itu, ketakjubannya pada ayam dia salurkan lewat sebuah yayasan.
Yayasan tersebut bergelut pada bidang perunggasan.
Menjalin kerjasama dengan para mitra di seluruh sub-Sahara Afrika, yayasan Gates berupaya menciptakan sistem pasar berkelanjutan untuk unggas.
Sistem ini berusaha memastikan petani dapat membeli unggas yang telah divaksinasi dengan benar dan sangat sesuai dengan kondisi pertumbuhan lokal.
Tujuan Gates dan yayasannya membantu 30 persen keluarga pedesaan di sub-Sahara Afrika memelihara ayam yang divaksinasi, dari sekarang hanya 5%.
Anda ingin memelihara ayam juga? (Hasbi Maulana/Kompas.com)
Minggu, 03 Desember 2017
HUT PGRI, Guru Minta Tunjangan Profesi Dibayar Tepat Waktu (Klipping Koran)
TEMPO.CO, Jakarta - Di acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan hari ulang tahun ke-71 Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI), banyak harapan disampaikan oleh guru. Acara yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 2 Desember 2017, ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Salah satu harapan yang disampaikan adalah masalah kesejahteraan guru. "Kami minta pada Presiden, tunjangan profesi guru dibayar tepat waktu dan tepat jumlah," kata Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam sambutannya di acara itu yang disambut dengan tepuk tangan ribuan guru yang hadir.
Selain masalah kesejahteraan, Unifah juga menyampaikan agar guru-guru juga tidak dibebani dengan banyak beban administrasi supaya memiliki lebih banyak waktu dengan peserta didik dan mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik. "Kami memohon agar beban administrasi guru ini segera disederhanakan," kata Unifah.
PGRI, kata Unifah, berharap agar Presiden Jokowi bersungguh-sungguh menjalankan komitmen mendorong kualitas guru melalui penjaminan kesejahteraan. "Peningkatan kualitas guru haruslah sebanding dengan penjaminan kesejahteraannya," kata Unifah, lagi-lagi disambut tepuk tangan meriah dari ribuan guru yang hadir.
Lebih dari 30 ribu guru, tenaga pendidik, dan dosen menghadiri puncak peringatan HUT PGRI digelar di stadion yang menjadi salah satu venue Asian Games 2018 itu. Adapun tema peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 ini adalah "Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter".
Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 dimulai sejak September sampai Desember 2017. Peringatan itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain upacara, diskusi publik atau seminar, forum ilmiah guru, penghargaan kepada guru berprestasi dan berdedikasi, poster anti hoax, bedah sekolah, ziarah ke makam pahlawan, ziarah ke makam tokoh PGRI, jalan sehat, talkshow, kompetisi pembelajaran kreatif dan inovatif, kompetisi guru menulis dan menerbitkan buku.
Salah satu harapan yang disampaikan adalah masalah kesejahteraan guru. "Kami minta pada Presiden, tunjangan profesi guru dibayar tepat waktu dan tepat jumlah," kata Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam sambutannya di acara itu yang disambut dengan tepuk tangan ribuan guru yang hadir.
Selain masalah kesejahteraan, Unifah juga menyampaikan agar guru-guru juga tidak dibebani dengan banyak beban administrasi supaya memiliki lebih banyak waktu dengan peserta didik dan mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik. "Kami memohon agar beban administrasi guru ini segera disederhanakan," kata Unifah.
PGRI, kata Unifah, berharap agar Presiden Jokowi bersungguh-sungguh menjalankan komitmen mendorong kualitas guru melalui penjaminan kesejahteraan. "Peningkatan kualitas guru haruslah sebanding dengan penjaminan kesejahteraannya," kata Unifah, lagi-lagi disambut tepuk tangan meriah dari ribuan guru yang hadir.
Lebih dari 30 ribu guru, tenaga pendidik, dan dosen menghadiri puncak peringatan HUT PGRI digelar di stadion yang menjadi salah satu venue Asian Games 2018 itu. Adapun tema peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 ini adalah "Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter".
Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 dimulai sejak September sampai Desember 2017. Peringatan itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain upacara, diskusi publik atau seminar, forum ilmiah guru, penghargaan kepada guru berprestasi dan berdedikasi, poster anti hoax, bedah sekolah, ziarah ke makam pahlawan, ziarah ke makam tokoh PGRI, jalan sehat, talkshow, kompetisi pembelajaran kreatif dan inovatif, kompetisi guru menulis dan menerbitkan buku.
Sabtu, 02 Desember 2017
Senin, 27 November 2017
Klipping Koran : Permudah Persyaratan Penerimaan CPNS Guru!
JAKARTA, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) untuk mempermudah persyaratan perekrutan guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Di antaranya terkait syarat mengantongi sertifikat profesi guru. Kemendikbud berharap Kemen-PANRB menangguhkan sementara kewajiban tersebut.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Hamid Muhammad menuturkan, jika persyaratan tersebut tetap dimasukkan, Indonesia akan kekurangan jumlah guru PNS. Pasalnya, tahun depan, sebanyak 51.458 guru PNS akan pensiun. Sementara itu, guru honorer yang memenuhi semua persyaratan untuk diangkat menjadi CPNS sebanyak 2.992 orang.
Ia mengatakan, tiga syarat utama menjadi guru CPNS yakni berusia maksimal 33 tahun, mengantongi ijazah sarjana, dan lulus sertifikasi profesi guru. “Jumlah guru honorer ada tak kurang dari 750.000 orang, tapi sebagian besar dari mereka belum lulus sertifikasi. Jika syarat sertifikasi guru bisa ditangguhkan, ada sekitar 350.000 guru honorer yang siap diangkat jadi CPNS. Sehingga pada saat berusia 35 tahun, jika lulus sertifikasi bisa diangkat jadi PNS,” kata Hamid di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Sabtu, 25 November 2017.
Ia menuturkan, perekrutan guru CPNS akan direalisasikan tahun depan. Menurut dia, penangguhan syarat lulus sertifikasi guru masih dibahas intensif bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. “Jadi belum final karena dalam perekrutan guru CPNS, pemerintah juga harus mengacu pada UU Guru dan Dosen. Penangguhan itu sifatnya usulan dari kami,” ujarnya.
Kemendikbud mencatat, total guru honorer yang ada saat ini mencapai 732.833 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 383.609 guru mengantongi ijazah sarjana tapi belum lulus sertifikasi profesi guru. Sedangkan sebanyak 349.224 guru honorer belum pantas untuk diangkat menjadi CPNS.
Perlu duduk bersama
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, sistem otonomi daerah membuat pemerintah pusat memiliki keterbatasan terkait pengambilan kebijakan. Menurut dia, kepastian perekrutan CPNS juga harus disepakati dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten. Pasalnya, untuk guru jenjang SMA sederajat, berada di bawah binaan pemerintah provinsi. Untuk SD dan SMP sederajat, menjadi tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten.
“Jadi kaitan soal status guru itu tidak mutlak hanya di Kemendikbud. Karena itu, untuk memecahkan masalah guru ini perlu duduk bersama dengan kementerian terkait. Kemen-PANRB soal berapa jumlah yang bisa direkrut, Kemenkeu terkait masalah anggarannya. Tidak kalah penting juga dengan Kemendagri karena dengan adanya otonomi daerah,” katanya.
Ia mengatakan, pemerintah terus mengevaluasi semua kebijakan terkait upaya mewujudkan pendidikan nasional yang merata dan berkualitas, termasuk upaya untuk mensejahterakan guru. Menurut dia, harus terus meningkatkan kompetensi dan menjadi teladan bagi siswa dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter.
“Momentum HGN ini hendaknya kita jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru kita sudah menjadi teladan bagi peserta didiknya, dan apakah kita juga sudah cukup memuliakan guru-guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi tangguh dan berhasil. Peringatan HGN juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan pemerintah,” katanya.***
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Hamid Muhammad menuturkan, jika persyaratan tersebut tetap dimasukkan, Indonesia akan kekurangan jumlah guru PNS. Pasalnya, tahun depan, sebanyak 51.458 guru PNS akan pensiun. Sementara itu, guru honorer yang memenuhi semua persyaratan untuk diangkat menjadi CPNS sebanyak 2.992 orang.
Ia mengatakan, tiga syarat utama menjadi guru CPNS yakni berusia maksimal 33 tahun, mengantongi ijazah sarjana, dan lulus sertifikasi profesi guru. “Jumlah guru honorer ada tak kurang dari 750.000 orang, tapi sebagian besar dari mereka belum lulus sertifikasi. Jika syarat sertifikasi guru bisa ditangguhkan, ada sekitar 350.000 guru honorer yang siap diangkat jadi CPNS. Sehingga pada saat berusia 35 tahun, jika lulus sertifikasi bisa diangkat jadi PNS,” kata Hamid di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Sabtu, 25 November 2017.
Ia menuturkan, perekrutan guru CPNS akan direalisasikan tahun depan. Menurut dia, penangguhan syarat lulus sertifikasi guru masih dibahas intensif bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. “Jadi belum final karena dalam perekrutan guru CPNS, pemerintah juga harus mengacu pada UU Guru dan Dosen. Penangguhan itu sifatnya usulan dari kami,” ujarnya.
Kemendikbud mencatat, total guru honorer yang ada saat ini mencapai 732.833 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 383.609 guru mengantongi ijazah sarjana tapi belum lulus sertifikasi profesi guru. Sedangkan sebanyak 349.224 guru honorer belum pantas untuk diangkat menjadi CPNS.
Perlu duduk bersama
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, sistem otonomi daerah membuat pemerintah pusat memiliki keterbatasan terkait pengambilan kebijakan. Menurut dia, kepastian perekrutan CPNS juga harus disepakati dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten. Pasalnya, untuk guru jenjang SMA sederajat, berada di bawah binaan pemerintah provinsi. Untuk SD dan SMP sederajat, menjadi tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten.
“Jadi kaitan soal status guru itu tidak mutlak hanya di Kemendikbud. Karena itu, untuk memecahkan masalah guru ini perlu duduk bersama dengan kementerian terkait. Kemen-PANRB soal berapa jumlah yang bisa direkrut, Kemenkeu terkait masalah anggarannya. Tidak kalah penting juga dengan Kemendagri karena dengan adanya otonomi daerah,” katanya.
Ia mengatakan, pemerintah terus mengevaluasi semua kebijakan terkait upaya mewujudkan pendidikan nasional yang merata dan berkualitas, termasuk upaya untuk mensejahterakan guru. Menurut dia, harus terus meningkatkan kompetensi dan menjadi teladan bagi siswa dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter.
“Momentum HGN ini hendaknya kita jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru kita sudah menjadi teladan bagi peserta didiknya, dan apakah kita juga sudah cukup memuliakan guru-guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi tangguh dan berhasil. Peringatan HGN juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan pemerintah,” katanya.***
Rabu, 22 November 2017
Redistribusi guru dilakukan dengan cara memindahkan guru yang berlebih di suatu sekolah tertentu ke sekolah lain yang kekurangan/membutuhkan guru pada mata pelajaran yang sama.
Berdasarkan data NUPTK tahun 2010, jumlah guru di Indonesia adalah 2.762.689 orang. Secara akumulatif, angka ini sudah memenuhi kebutuhan jumlah guru di seluruh Indonesia. Namun kenyataannya, secara distributif ternyata masih terjadi kekurangan guru.
Terkait dengan itu, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah melakukan analisis jumlah kebutuhan guru. Dari hasil analisis yang dilakukan ditemukan bahwa sebaran guru antara daerah perkotaan, pedesaan dan daerah khusus memang tidak merata. Data tersebut juga memperlihatkan kekurangan jumlah guru pada mata pelajaran tertentu dan kelebihan pada mata pelajaran yang lain.
Masalah ini juga terjadi di SMK. Khususnya untuk guru produktif. Masalah ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja. Solusi yang ditempuh mesti komprehensif. Di satu sisi kekurangan jumlah guru produktif mesti terpenuhi, dan disisi yang lain penyebaran gurunya mesti merata dengan tetap memaksimalkan fungsi kelebihan guru yang sudah ada di SMK sebelumnya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka proses pemenuhan terhadap kekurangan jumlah guru produktif SMK dapat diawali dengan 1)“redistribusi” sebagai prasyarat. Selanjutnya, pemenuhan kekurangan ini dilakukan dengan melakukan 2) sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian bagi guru SMA/SMK (alih fungsi). Jika kedua proses ini tidak terpenuhi, barulah dilakukan proses 3) pengangkatan/rekrutmen guru baru.
Redistribusi guru dilakukan dengan cara memindahkan guru yang berlebih di suatu sekolah tertentu ke sekolah lain yang kekurangan/membutuhkan guru pada mata pelajaran yang sama. Secara matematis hal ini dapat dilakukan antar sekolah di setiap kabupaten/kota yang sama, kabupaten/kota yang berbeda tetapi masih satu provinsi, atau bahkan berbeda provinsi.
Namun demikian, redistribusi guru ini masih sulit untuk dilaksanakan karena perangkat pelaksanaan teknis secara hukum untuk meredistribusi guru antar kabupaten dalam satu provinsi dan bahkan antar provinsi belum tersedia sesuai dengan perkembangan sistem desentralisasi saat ini. Permasalahan lain adalah jumlah guru produktif yang mungkin/dapat diredistribusikan untuk mengajar di SMK yang kekurangan ternyata belum dapat memenuhi kebutuhan terhadap kekurangan guru.
Oleh sebab itu, sesuai instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016, solusi yang digunakan dalam memenuhi kekurangan jumlah guru produktif di SMK untuk jangka pendek pada tahun 2016 ini adalah melalui Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian bagi guru SMA/SMK (Alih Fungsi). Adapun yang dimaksud dengan Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian bagi guru SMA/SMK (Alih Fungsi) ini adalah pengalihan tugas guru mata pelajaran adaptif, normatif ataupun produktif tertentu yang kelebihan menjadi guru produktif pada kompetensi keahlian tertentu sesuai kebutuhan, tetapi masih serumpun dan relevan.
Untuk itu Ditjen GTK melaksanakan kegiatan Pembekalan Program Sertifikasi Pendidik Dan Sertifikasi Keahlian (Alih Fungsi).
Ditulis oleh Yusna Yurita pada Rabu November 23, 2016
Terkait dengan itu, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah melakukan analisis jumlah kebutuhan guru. Dari hasil analisis yang dilakukan ditemukan bahwa sebaran guru antara daerah perkotaan, pedesaan dan daerah khusus memang tidak merata. Data tersebut juga memperlihatkan kekurangan jumlah guru pada mata pelajaran tertentu dan kelebihan pada mata pelajaran yang lain.
Masalah ini juga terjadi di SMK. Khususnya untuk guru produktif. Masalah ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja. Solusi yang ditempuh mesti komprehensif. Di satu sisi kekurangan jumlah guru produktif mesti terpenuhi, dan disisi yang lain penyebaran gurunya mesti merata dengan tetap memaksimalkan fungsi kelebihan guru yang sudah ada di SMK sebelumnya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka proses pemenuhan terhadap kekurangan jumlah guru produktif SMK dapat diawali dengan 1)“redistribusi” sebagai prasyarat. Selanjutnya, pemenuhan kekurangan ini dilakukan dengan melakukan 2) sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian bagi guru SMA/SMK (alih fungsi). Jika kedua proses ini tidak terpenuhi, barulah dilakukan proses 3) pengangkatan/rekrutmen guru baru.
Redistribusi guru dilakukan dengan cara memindahkan guru yang berlebih di suatu sekolah tertentu ke sekolah lain yang kekurangan/membutuhkan guru pada mata pelajaran yang sama. Secara matematis hal ini dapat dilakukan antar sekolah di setiap kabupaten/kota yang sama, kabupaten/kota yang berbeda tetapi masih satu provinsi, atau bahkan berbeda provinsi.
Namun demikian, redistribusi guru ini masih sulit untuk dilaksanakan karena perangkat pelaksanaan teknis secara hukum untuk meredistribusi guru antar kabupaten dalam satu provinsi dan bahkan antar provinsi belum tersedia sesuai dengan perkembangan sistem desentralisasi saat ini. Permasalahan lain adalah jumlah guru produktif yang mungkin/dapat diredistribusikan untuk mengajar di SMK yang kekurangan ternyata belum dapat memenuhi kebutuhan terhadap kekurangan guru.
Oleh sebab itu, sesuai instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016, solusi yang digunakan dalam memenuhi kekurangan jumlah guru produktif di SMK untuk jangka pendek pada tahun 2016 ini adalah melalui Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian bagi guru SMA/SMK (Alih Fungsi). Adapun yang dimaksud dengan Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian bagi guru SMA/SMK (Alih Fungsi) ini adalah pengalihan tugas guru mata pelajaran adaptif, normatif ataupun produktif tertentu yang kelebihan menjadi guru produktif pada kompetensi keahlian tertentu sesuai kebutuhan, tetapi masih serumpun dan relevan.
Untuk itu Ditjen GTK melaksanakan kegiatan Pembekalan Program Sertifikasi Pendidik Dan Sertifikasi Keahlian (Alih Fungsi).
Ditulis oleh Yusna Yurita pada Rabu November 23, 2016
Guru Akan Diredistribusi
JAKARTA, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak akan mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) kepada guru yang menolak diredistribusi. Program redistribusi guru akan dimulai tahun depan seiring dengan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018/2019 berbasis zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud mencatat, jumlah guru PNS dan honorer di luar guru agama mencapai 3,1 juta orang.
Pelaksana Tugas Dirjen GTK Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, redistribusi guru harus dilakukan agar tujuan dari mekanisme PPDB berbasis zonasi tercapai. Yakni menyelenggarakan pendidikan yang merata dan berkualitas. Menurut dia, sebaran guru yang tak merata memicu terjadinya ketimpangan kualitas dan jumlah guru di setiap sekolah dan daerah.
“Banyak sekolah yang mengeluh kekurangan guru. Sebenarnya (kekurangan) tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kekurangan guru itu terjadi disebabkan oleh tidak adanya redistribusi guru. Guru menumpuk di suatu tempat, sementara di tempat lain kurang. Pemerintah akan mulai melakukan redistribusi pada tahun ajaran baru semester depan,” kata Hamid di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Hamid menegaskan, sesuai dengan UU Guru dan Dosen, guru harus bersedia ditempatkan di manapun. Menurut dia, berdasarkan pada semangat zonasi, guru tidak perlu khawatir akan dipindahkan ke sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya. “Zonasi ini untuk menghapus predikat sekolah unggulan dan nonunggulan. Juga untuk keadilan bagi anak dari keluarga kurang mampu. Guru harus mempermudah upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan,” ucapnya.
Ia menyatakan, anggaran Tunjangan Profesi Guru yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya mencapai Rp 72 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 67 triliun dipakai untuk membayar hak guru di sekolah negeri. Sedangkan Rp 5 triliun lainnya untuk membayar Tunjangan Profesi Guru di sekolah swasta. Menurut dia, dana yang sangat besar tersebut seharusnya diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional yang merata.
“Setelah dihitung jika ada kelebihan guru di satu daerah, maka perlu diredistiribusi zonasi. Mau tidak mau harus terima. Semisalnya, dalam SMP ada empat guru matematika tapi kebutuhan hanya dua, maka tunjangan profesi tidak akan dibayarkan bagi guru yang menolak untuk dipindahkan,” ujarnya
Tidak layak
Hamid menjelaskan, saat ini, sekitar 20.000 sekolah berada dalam kondisi tidak layak karena hanya memiliki kurang dari 60 siswa. Kemendikbud akan menutup, menggabungkan, dan atau mempertahankan sekolah tersebut setelah mendapat pembinaan.
“Nanti dipilah-pilah lagi, yang masih bisa dioptimalkan, akan dioptimalkan. Terutama sekolah yang di daerah terpencil kan tidak bisa ditutup. Sekolah di daerah 3T tidak akan ditutup. Digabungkan sepanjang masih tidak bisa digabung. Jadi tidak layak itu karena gurunya kurang, fasilitas belajarnya rusak berat atau total,” katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, sebagian besar sekolah tidak layak tersebut merupakan sekolah swasta, dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Menurut dia, kelayakan sebuah sekolah juga dilihat dari ketersediaan jumlah guru dan infrastruktur yang menunjang.
“Kami melihat bangunannya masih ada yang bagus dan tidak. Nanti kami lihat lagi dari aspek yang lain. Kalau memang sudah tidak memadai dalam banyak hal nanti baru digabung atau ditutup. Banyak masalah itu, jadi nanti harus dilihat lagi,” ucap Muhadjir.
Ia menjelaskan, PPDB berbasis zonasi secara perlahan akan mampu memetakan dengan akurat jumlah sekolah dan guru yang diperlukan. Menurut dia, PPDB berbasis zonasi wajib diterapkan tahun depan.
“Nanti kalau zonasi itu bisa jalan itu bisa terdeteksi sekolah mana yang harus disantuni, sekolah mana yang harus digabung, sekolah mana yang harus terpaksa ditutup. Kebanyakan sekolah itu dari swasta,” katanya.***
Pelaksana Tugas Dirjen GTK Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, redistribusi guru harus dilakukan agar tujuan dari mekanisme PPDB berbasis zonasi tercapai. Yakni menyelenggarakan pendidikan yang merata dan berkualitas. Menurut dia, sebaran guru yang tak merata memicu terjadinya ketimpangan kualitas dan jumlah guru di setiap sekolah dan daerah.
“Banyak sekolah yang mengeluh kekurangan guru. Sebenarnya (kekurangan) tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kekurangan guru itu terjadi disebabkan oleh tidak adanya redistribusi guru. Guru menumpuk di suatu tempat, sementara di tempat lain kurang. Pemerintah akan mulai melakukan redistribusi pada tahun ajaran baru semester depan,” kata Hamid di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Hamid menegaskan, sesuai dengan UU Guru dan Dosen, guru harus bersedia ditempatkan di manapun. Menurut dia, berdasarkan pada semangat zonasi, guru tidak perlu khawatir akan dipindahkan ke sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya. “Zonasi ini untuk menghapus predikat sekolah unggulan dan nonunggulan. Juga untuk keadilan bagi anak dari keluarga kurang mampu. Guru harus mempermudah upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pendidikan,” ucapnya.
Ia menyatakan, anggaran Tunjangan Profesi Guru yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya mencapai Rp 72 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 67 triliun dipakai untuk membayar hak guru di sekolah negeri. Sedangkan Rp 5 triliun lainnya untuk membayar Tunjangan Profesi Guru di sekolah swasta. Menurut dia, dana yang sangat besar tersebut seharusnya diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional yang merata.
“Setelah dihitung jika ada kelebihan guru di satu daerah, maka perlu diredistiribusi zonasi. Mau tidak mau harus terima. Semisalnya, dalam SMP ada empat guru matematika tapi kebutuhan hanya dua, maka tunjangan profesi tidak akan dibayarkan bagi guru yang menolak untuk dipindahkan,” ujarnya
Tidak layak
Hamid menjelaskan, saat ini, sekitar 20.000 sekolah berada dalam kondisi tidak layak karena hanya memiliki kurang dari 60 siswa. Kemendikbud akan menutup, menggabungkan, dan atau mempertahankan sekolah tersebut setelah mendapat pembinaan.
“Nanti dipilah-pilah lagi, yang masih bisa dioptimalkan, akan dioptimalkan. Terutama sekolah yang di daerah terpencil kan tidak bisa ditutup. Sekolah di daerah 3T tidak akan ditutup. Digabungkan sepanjang masih tidak bisa digabung. Jadi tidak layak itu karena gurunya kurang, fasilitas belajarnya rusak berat atau total,” katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, sebagian besar sekolah tidak layak tersebut merupakan sekolah swasta, dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Menurut dia, kelayakan sebuah sekolah juga dilihat dari ketersediaan jumlah guru dan infrastruktur yang menunjang.
“Kami melihat bangunannya masih ada yang bagus dan tidak. Nanti kami lihat lagi dari aspek yang lain. Kalau memang sudah tidak memadai dalam banyak hal nanti baru digabung atau ditutup. Banyak masalah itu, jadi nanti harus dilihat lagi,” ucap Muhadjir.
Ia menjelaskan, PPDB berbasis zonasi secara perlahan akan mampu memetakan dengan akurat jumlah sekolah dan guru yang diperlukan. Menurut dia, PPDB berbasis zonasi wajib diterapkan tahun depan.
“Nanti kalau zonasi itu bisa jalan itu bisa terdeteksi sekolah mana yang harus disantuni, sekolah mana yang harus digabung, sekolah mana yang harus terpaksa ditutup. Kebanyakan sekolah itu dari swasta,” katanya.***
Selasa, 21 November 2017
Wawasan Bahasa Indonesia Sangat Diperlukan bagi Pembaca dan Awak Media
Penguasaan perbendaharaan kata bhs Indonesia yg kaya dan olah tata bahasa dalam pemberitaan memerlukan pemahaman tinggi pembaca terhadap bhs Indonesia.
Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.
Penguasaan wartawan terhadap perbendaharaan kata bhs Indonesia dan tata bahasa Indonesia digunakan wartawan sebagai alat bagi wartawan non independen
Anak-anak memerlukan bimbingan dalam membaca pemberitaan, karena kata dalam bhs Indonesia memiliki padanan kata yang banyak sehingga memiliki ambigu
Keliru pemahaman pemberitaan media oleh pembaca juga dialami oleh pembaca dewasa manakala pemahaman terhadap bhs Indonesia rendah.
Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.
Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.
Penguasaan wartawan terhadap perbendaharaan kata bhs Indonesia dan tata bahasa Indonesia digunakan wartawan sebagai alat bagi wartawan non independen
Anak-anak memerlukan bimbingan dalam membaca pemberitaan, karena kata dalam bhs Indonesia memiliki padanan kata yang banyak sehingga memiliki ambigu
Keliru pemahaman pemberitaan media oleh pembaca juga dialami oleh pembaca dewasa manakala pemahaman terhadap bhs Indonesia rendah.
Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.
Minggu, 19 November 2017
Sabtu, 11 November 2017
Malahayati Pahlawan Nasional
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama lahirnya adalah Keumalahayati. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513–1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.[1]
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.[2]
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati[3]
Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.
Selain dinamakan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia, nama Malahayati juga banyak diabadikan dalam berbagai hal.
Pelabuhan laut di Teluk Krueng Raya, Aceh Besar dinamakan dengan Pelabuhan Malahayati[4].
Salah satu kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali (fregat) kelas Fatahillah milik TNI Angkatan Laut yang dinamakan KRI Malahayati. Kapal perang ini dibuat di galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980, khusus untuk TNI-AL.
Dalam dunia pendidikan, terdapat Universitas Malahayati yang terdapat di Bandar Lampung.
Sebuah serial film Laksamana Malahayati yang menceritakan riwayat hidup Malahayati telah dibuat pada tahun 2007.
Nama Malahayati juga dipakai oleh Ormas Nasional Demokrat sebagai nama divisi wanitanya dengan nama lengkap Garda Wanita Malahayati.[5]
Atas jasa-jasanya Pemerintah Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017.
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.[2]
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati[3]
Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.
Selain dinamakan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia, nama Malahayati juga banyak diabadikan dalam berbagai hal.
Pelabuhan laut di Teluk Krueng Raya, Aceh Besar dinamakan dengan Pelabuhan Malahayati[4].
Salah satu kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali (fregat) kelas Fatahillah milik TNI Angkatan Laut yang dinamakan KRI Malahayati. Kapal perang ini dibuat di galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980, khusus untuk TNI-AL.
Dalam dunia pendidikan, terdapat Universitas Malahayati yang terdapat di Bandar Lampung.
Sebuah serial film Laksamana Malahayati yang menceritakan riwayat hidup Malahayati telah dibuat pada tahun 2007.
Nama Malahayati juga dipakai oleh Ormas Nasional Demokrat sebagai nama divisi wanitanya dengan nama lengkap Garda Wanita Malahayati.[5]
Atas jasa-jasanya Pemerintah Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017.
Jumat, 03 November 2017
Minggu, 29 Oktober 2017
Marthen Luther Reasoa dalam Kita Dijajah Lagi
Dari Ambon, Penyair ternama Marthen Reasoa sahabat kita bersama menulis untuk Indonesia dalam Kita Dijajah Lagi.
Doa dan Ketukan Pintu
(Marthen Luther Reasoa)
Aku hidup di depan banyak pintu, dengan satu tangan untuk mengetuk
aku mengetuk dan mengetuk, namun pintu tetap tertutup
di dalamnya, ribuan pejabat pemerintahan terlalu sibuk mencatat dan lupa membuka pintu
hingga bau korupsi juga nepotisme menjalar di disepanjang dinding dan lantai mereka
kantor ibarat rumah tangga, seperti keluarga cendana
bapak dan ibu tidur di satu kamar dengan nyenyak
dan lupa pada anak-anak yang gelisah sepanjang malam,
menanti kasih sayang itu terbuka dari pintu kamar
Pejabat-pejabat terlihat megah, jas dan dasi mengkilap hiasi tubuh mereka
namun rakyat penuh derita
Rakyat itu berteriak di depan pintu, dengan air mata di mangkuk tanpa nasi
sedang bapak dan ibu negara hanya sibuk bercerita
di antara suara-suara kelaparan dan kesusahan yang merembes melalui dinding
Pada tembok-tembok kota, ibu kami terus mendoakan pemerintah
kepada Tuhan yang ada di balik pintu, doa terantuk pada gagang pintu
sedang pada jalan di pingir-pinggir kota, mulut-mulut asyik tertawa
mereka menganggap lucu suara ketukan di depan pintu
seperti suara kucing kelaparan orang-orang saling merobek tulang
sementara para pejabat melahap daging hingga keluar bau badan
meski disemprot deodorant, bau mereka tetap saja menyengat
Ibarat bau kambing yang menempel pada tubuh laki-laki pencuri
busuk dan menjalar ke mana-mana diterbangkan angin
hingga mengendap diselangkangan
menjadi daki
Kasihan kami yang tak punya kunci
tak punya apapun selain doa dan ketukan di depan pintu
Marthen Luther Reasoa, lahir di Saparua, 31 Oktober 1988 memasuki Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Penyair ini tinggal di JalanDiponegoro RT 003 RW 004 Kecamatan Sirimau
Kota Ambon . Komunitas : Bengkel Sastra Maluku
Doa dan Ketukan Pintu
(Marthen Luther Reasoa)
Aku hidup di depan banyak pintu, dengan satu tangan untuk mengetuk
aku mengetuk dan mengetuk, namun pintu tetap tertutup
di dalamnya, ribuan pejabat pemerintahan terlalu sibuk mencatat dan lupa membuka pintu
hingga bau korupsi juga nepotisme menjalar di disepanjang dinding dan lantai mereka
kantor ibarat rumah tangga, seperti keluarga cendana
bapak dan ibu tidur di satu kamar dengan nyenyak
dan lupa pada anak-anak yang gelisah sepanjang malam,
menanti kasih sayang itu terbuka dari pintu kamar
Pejabat-pejabat terlihat megah, jas dan dasi mengkilap hiasi tubuh mereka
namun rakyat penuh derita
Rakyat itu berteriak di depan pintu, dengan air mata di mangkuk tanpa nasi
sedang bapak dan ibu negara hanya sibuk bercerita
di antara suara-suara kelaparan dan kesusahan yang merembes melalui dinding
Pada tembok-tembok kota, ibu kami terus mendoakan pemerintah
kepada Tuhan yang ada di balik pintu, doa terantuk pada gagang pintu
sedang pada jalan di pingir-pinggir kota, mulut-mulut asyik tertawa
mereka menganggap lucu suara ketukan di depan pintu
seperti suara kucing kelaparan orang-orang saling merobek tulang
sementara para pejabat melahap daging hingga keluar bau badan
meski disemprot deodorant, bau mereka tetap saja menyengat
Ibarat bau kambing yang menempel pada tubuh laki-laki pencuri
busuk dan menjalar ke mana-mana diterbangkan angin
hingga mengendap diselangkangan
menjadi daki
Kasihan kami yang tak punya kunci
tak punya apapun selain doa dan ketukan di depan pintu
Marthen Luther Reasoa, lahir di Saparua, 31 Oktober 1988 memasuki Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Penyair ini tinggal di JalanDiponegoro RT 003 RW 004 Kecamatan Sirimau
Kota Ambon . Komunitas : Bengkel Sastra Maluku
Roymon Lemosol dalam Kita Dijajah Lagi
Bintang Timur Roymon Lemosol tak ketinggalan menulis di Kita Dijajah Lagi . Sahabat itu ada dimana-mana
Roymon Lemosol
Menggugat Tuhan
mengapa redupkan pelita di tengah kegelapan
ketika setan-setan mulai kepayahan
menghadapi deras gelombang cahaya
sedang api yang menjarah hutan-hutan
dan asap yang mengaburkan kekayaan
kau biarka merambah perkantoran
dan pusat-pusat pemerintahan
juga gedung-gedung dewan
melahap habis kejujuran, keadilan
dan keberihakan pada kaum jelata
maka kita tetap hidup dalam tirai kemiskinan
mengeram hutang di kepak sayap burung-burung kapitalis
yang sok humanis
jadilah kita segolongan angsa
kehausan di tengah telaga
Ambon, 31 Agustus 2017
Roymon Lemosol, dilahirkan di Lumoli Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku pada tanggal 24 Agustus 1971. Sejak kecil sudah menyukai puisi. Karya-karyanya pernah menghiasi halaman sejumlah media lokal dan nasional, antara lain, majalah Fuly, Assau, Lombok Post, Suara NTB, Koran Seputar Indonesia, Harian Umum Media Indonesia dan lain-lain. Sebagian lagi termaktub dalam beberapa buku antologi bersama, antara lain : Biarkan Katong Bakalae (Kantor Bahasa Maluku 2013), Puisi Menolak Korupsi Jilid 4 (Forum Sastra Surakarta 2015), Memo Untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta 2015). Memo Anti Terorisme (Forum Sastra Surakarta 2016), Ije Jela (Pustaka Senja 2016), Memo Anti Kekerasan Terhadap Anak (Forum Sastra Surakarta, 2016), Nyanyian Puisi Untuk Ane Matahari (Imaji Indonesia 2017). Bunga Rampai PMK Bergerak Dengan Nurani (Forum Sastra Surakarta 2017), Akar Cinta Tanah Air (Penerbit D3M Kail Tangerang, 2017), Dari Loksado Untuk Indonesia (Loksado Writers, 2017), Puisi Menolak Korupsi 6 (Forum Sastra Surakarta, 2017). Masih Ada Bulan Yang Akan Bersinar (D3M Kail Tangerang, 2017), dan Mazhab Rindu (Harazi, 2017). Bersama penyair lainnya, Roymon berperan aktif menggerakkan gairah sastra di Maluku. Saat ini ia bekerja sebagai guru di SMA Negeri 4 Ambon.
Eko Saputra Poceratu dalam Kita Dijajah Lagi
Satu Lagi penyair Ganteng dan cerdas dari Ambon tak ketinggalan menulis untuk Indonesia dalam Kita Dijajah Lagi, sapa lagi kalu bukan Ecko Saputra Poceratu
Eko Saputra Poceratu
Ketika Orang Buta untuk Membaca
Keadilan
Aku duduk di kursi sekolah dan menatap ke
depan dengan sungguh-sungguh
Untuk mengerti mengapa kita mesti belajar
Bahwa mengapa kita memikirkan masa
depan
Sementara negeri kita belum merdeka
Dengan menulis pun belum tentu aku
mengerti
Dengan membaca belum tentu aku
memahami
Maka biarlah kami cukup mencari ikan
untuk dimakan
Dan menanam ubi untuk dijual
Demi membeli seragam
Lalu kembali ke sekolah
Duduk dengan tegang
Menerima ilmu yang kelak dipakai entah
untuk menjajah siapa
Sedang buku dan pena aku tak punya
Sementara di kota-kota besar orang
menukar janji dengan tulisan di atas kertas
putih
Tanah dicuri di atas kertas putih
Sementara politisi menebar dusta untuk
merebut posisi
Orang belajar membaca huruf dan pandai
namun pada akhirnya tak bisa membaca
ketidakadilan
guru meniduri murid
dosen meniduri mahasiswa
pejabat meniduri pegawai negeri sipil
dan mereka tak bisa membaca diri sendiri
maka lebih baik aku menjadi anak pantai
yang mampu membelah samudera dengan
cinta
atau anak gunung yang setia mencintai alam
dengan senyuman serta nyanyian-nyanyian
sumbang di desa
supaya aku tidak perlu belajar menipu
dengan kata atau dengan angka
seperti mereka yang duduk di belakang meja
berdiskusi dan merapatkan kening untuk
seterusnya membalik meja itu juga
ubi jalar lebih bisa mengerti arah
perjalanannya sendiri
maka lebih baik aku hidup dengan hati yang
besar
demi mengalahkan nafsu yang sarat
nafsu yang dipakai pembesar untuk
menikam jantung kami
lalu darahnya dipakai untuk menulis di
papan sejarah
Awunawai, 30 Agustus 2017
Eko Saputra Poceratu, lahir di Tihulale 2 Mei 1992. Tinggal di Ambon dan melakukan kegiatan sastra di sana dengan beberapa komunitas seni dan para penyair lokal.
Eko Saputra Poceratu
Ketika Orang Buta untuk Membaca
Keadilan
Aku duduk di kursi sekolah dan menatap ke
depan dengan sungguh-sungguh
Untuk mengerti mengapa kita mesti belajar
Bahwa mengapa kita memikirkan masa
depan
Sementara negeri kita belum merdeka
Dengan menulis pun belum tentu aku
mengerti
Dengan membaca belum tentu aku
memahami
Maka biarlah kami cukup mencari ikan
untuk dimakan
Dan menanam ubi untuk dijual
Demi membeli seragam
Lalu kembali ke sekolah
Duduk dengan tegang
Menerima ilmu yang kelak dipakai entah
untuk menjajah siapa
Sedang buku dan pena aku tak punya
Sementara di kota-kota besar orang
menukar janji dengan tulisan di atas kertas
putih
Tanah dicuri di atas kertas putih
Sementara politisi menebar dusta untuk
merebut posisi
Orang belajar membaca huruf dan pandai
namun pada akhirnya tak bisa membaca
ketidakadilan
guru meniduri murid
dosen meniduri mahasiswa
pejabat meniduri pegawai negeri sipil
dan mereka tak bisa membaca diri sendiri
maka lebih baik aku menjadi anak pantai
yang mampu membelah samudera dengan
cinta
atau anak gunung yang setia mencintai alam
dengan senyuman serta nyanyian-nyanyian
sumbang di desa
supaya aku tidak perlu belajar menipu
dengan kata atau dengan angka
seperti mereka yang duduk di belakang meja
berdiskusi dan merapatkan kening untuk
seterusnya membalik meja itu juga
ubi jalar lebih bisa mengerti arah
perjalanannya sendiri
maka lebih baik aku hidup dengan hati yang
besar
demi mengalahkan nafsu yang sarat
nafsu yang dipakai pembesar untuk
menikam jantung kami
lalu darahnya dipakai untuk menulis di
papan sejarah
Awunawai, 30 Agustus 2017
Eko Saputra Poceratu, lahir di Tihulale 2 Mei 1992. Tinggal di Ambon dan melakukan kegiatan sastra di sana dengan beberapa komunitas seni dan para penyair lokal.
Rabu, 18 Oktober 2017
Seperti Iwan Bonick dari Bekasi dalam Kita Dijajah Lagi
"Kau pemilik negeri ini
kau hanya budak asing!
kau hidup terlilit setoran minguan, bulanan
cicilan motor yang tiap bulan berganti nama
cicilan mobil plastik yang setahun ancur
oleh kapitalis
merebut kemerdekaanmu!
Asro Al Murthawy Pamenang bicara di Kita Dijajah Lagi
Penyair Ganteng Asro Al Murthawy Pamenang turut bicara tentang Indonesia mulai renta dan pikun:
Dan kau gadaikan gunung, laut sampai asap pabrik
Dan kau peras keringat melebihi Rodi dan Romusha
Dan kau cabik-cabik budaya luhur bansa
Dan kau biarkan pemuda tergeletak dengan ijazah sarjana mencari kerja !
Senin, 16 Oktober 2017
Hadir Ditengah Blantika Sastra Indonesia , Kita Dijajah Lagi
Sebuah Antologi universal yang hangat sepanjang waktu.
Hari ini, besok atau kapan seakan Kita Dijajah Lagi
Ditulis oleh penyair-penyair nasional
persembahan untuk Indonesia
yang tak henti bersusah hati
Ibu Pertiwi yang terus menangis
Linangan air mata penyair
akan kecintaan Indonesia
kemuliaan kemerdekaan
Hari ini, besok atau kapan seakan Kita Dijajah Lagi
Ditulis oleh penyair-penyair nasional
persembahan untuk Indonesia
yang tak henti bersusah hati
Ibu Pertiwi yang terus menangis
Linangan air mata penyair
akan kecintaan Indonesia
kemuliaan kemerdekaan
Sabtu, 14 Oktober 2017
Kepada Kau Penyair karya Rg Bagus Warsono
Kepada Mas Yono Buanergis Muryono, Aloysius Slamet Widodo dan Handrawan Nadesul
Kepada Kau Penyair
Dalam bayanganku di pundaknya
telah ada ciri-cri penyair besar pada dirimu
Pancaran sinar candra mawa
yang melindungimu dari mara bayahaya mengikuti kemana pergi
Kekuatan bathin yang melekat dalam jiwa kepenyairan
terpancar lewat raut pesona
Goresan penanya adalah aliran listrik otak
dan hati yang ditoreh jari tanganmu bersih
Mereka bicara dalam sabda aksara hati,
petuah manfaat alam
Kekuatan imajener penyair merangkum khayal
memutuskan mufakat
Buah karya ikhlas memberi
(rg bagus warsono 14-10-17)
Kepada Kau Penyair
Dalam bayanganku di pundaknya
telah ada ciri-cri penyair besar pada dirimu
Pancaran sinar candra mawa
yang melindungimu dari mara bayahaya mengikuti kemana pergi
Kekuatan bathin yang melekat dalam jiwa kepenyairan
terpancar lewat raut pesona
Goresan penanya adalah aliran listrik otak
dan hati yang ditoreh jari tanganmu bersih
Mereka bicara dalam sabda aksara hati,
petuah manfaat alam
Kekuatan imajener penyair merangkum khayal
memutuskan mufakat
Buah karya ikhlas memberi
(rg bagus warsono 14-10-17)
Kamis, 05 Oktober 2017
Tentang pembaca dan penonton Pembacaan Cerpen oleh Rg Bagus Warsono
Tingkat
kualitas penonton dalam mengapresiasi pembaca cerpen masih jauh dari
harapan. Banyak sekali penampilan baca puisi terkadang hanya mendapat
tepuk tangan sekadar penghargaan pada penampilannya bukan pada kualitas
membaca cerpen. Bahkan banyak juga yang 'dicuekin seperti angin lalu.
Dan sampai-sampai penonton lalu lalu lalang berjalan dihadapannya bahkan
anehnya lagi (bila ini lomba baca cerpen, um[amanya) , jurinya malah
ngobrol tapa memperhatikan si pembaca cerpen.
Agaknya betul seperti dikatakan Heru Mugiarso, dari Universitas Negeri Semarang (UNES) yang juga seorang sastrawan, bahwa bangsa Indonesia belum pada tataran sebagai bangsa pendengar/ perenung dalam apresiasi penampilan baca cerpen. Tataran sebagai pendengar dan perenung ini memang pantas ditujukan pada bangsa ini sebab dalam berbagai hal lain, kitya slalu ketinggalan informasi dan teknologi, sebab perenungan dan mendengarkan juga merupakan daya serap iptek yang harus dimiliki bangsa ini.
Seperti membaca puisi membaca cerpen juga memiliki nilai seni. Pembaca hendaknya berkarakter tidak hanya pada isi tetapi juga tokoh-tokoh pelaku dalam cerita pendek itu.
Sering kali kita menyaksikan beberapa pembaca cerpen terkenal melupakan karakter tokoh dalam cerpen itu. Sehingga dialognya kelihatan datar tanpa ada beda sedikitpun antara tokoh-tokoh dalam cerpen itu, apabila dalam cerpen itu terdapat beberapa tokoh utama misalnya
Ibarat seorang 'dalang wayang, pembaca cerpen yang diharapkan harus memiliki kepiawaian seperti dialong oleh dalang wayang yang membedakan suara antara pelaku (tokoh) dalam cerita pendek itu.
Untuk membedakan itu pembaca cerpen mengenali isi cerpen dengan baik, mengenali tokoh-tokoh dalam cerpen itu. Sebab bahasa Indonesia itu sama tetapi logat kedaerahan, misalnya, membedakan seseorang dari mana berasal. Belum lagi karakter pada tokoh-tokoh dalam cerpen itu yang juga beralur pada cerita pendek yang disampaikan dalam membaca cerpen.
Agaknya betul seperti dikatakan Heru Mugiarso, dari Universitas Negeri Semarang (UNES) yang juga seorang sastrawan, bahwa bangsa Indonesia belum pada tataran sebagai bangsa pendengar/ perenung dalam apresiasi penampilan baca cerpen. Tataran sebagai pendengar dan perenung ini memang pantas ditujukan pada bangsa ini sebab dalam berbagai hal lain, kitya slalu ketinggalan informasi dan teknologi, sebab perenungan dan mendengarkan juga merupakan daya serap iptek yang harus dimiliki bangsa ini.
Seperti membaca puisi membaca cerpen juga memiliki nilai seni. Pembaca hendaknya berkarakter tidak hanya pada isi tetapi juga tokoh-tokoh pelaku dalam cerita pendek itu.
Sering kali kita menyaksikan beberapa pembaca cerpen terkenal melupakan karakter tokoh dalam cerpen itu. Sehingga dialognya kelihatan datar tanpa ada beda sedikitpun antara tokoh-tokoh dalam cerpen itu, apabila dalam cerpen itu terdapat beberapa tokoh utama misalnya
Ibarat seorang 'dalang wayang, pembaca cerpen yang diharapkan harus memiliki kepiawaian seperti dialong oleh dalang wayang yang membedakan suara antara pelaku (tokoh) dalam cerita pendek itu.
Untuk membedakan itu pembaca cerpen mengenali isi cerpen dengan baik, mengenali tokoh-tokoh dalam cerpen itu. Sebab bahasa Indonesia itu sama tetapi logat kedaerahan, misalnya, membedakan seseorang dari mana berasal. Belum lagi karakter pada tokoh-tokoh dalam cerpen itu yang juga beralur pada cerita pendek yang disampaikan dalam membaca cerpen.
Bedanya
dengan pendongeng, pembaca cerpen harus sesuai naskah, sedang
pendongeng bebas mengutarakan dalam kata, kalimat dan bahasa apa pun
tetapi tetap pada alur cerita dongeng.
Oleh karena baca cerpen harus sesuai naskah berkenaan dengan hak cipta seseorang cerpenis, maka tanda baca cerpen memiliki nilai arti tidak nya koma (,) tetapi tanda baca lain yang merupakan kandungan arti seperi petik (') , seru (!) atau atau tanda tanya (?) dan tanda baca lainnya.
Oleh karena baca cerpen harus sesuai naskah berkenaan dengan hak cipta seseorang cerpenis, maka tanda baca cerpen memiliki nilai arti tidak nya koma (,) tetapi tanda baca lain yang merupakan kandungan arti seperi petik (') , seru (!) atau atau tanda tanya (?) dan tanda baca lainnya.
Entah kapan membaca cerpen ini menjadi suguhan intertaiment masyarakat. Sementara masih berkutat pada monoton baca dan aksi diluar yang dikehendaki naskah. Akhirnya penampilan pembacaan cerpen 'hanyalah pingisi waktu atau 'jeda acara.
Senin, 25 September 2017
Indramayu Kota yang Semakin Cantik
Kota yang semakin cantik
Indramayu pada 7 Oktober 2017 ini memasuki usia ke-490. Jelang 5 abad yang melewati berbagai peradaban manusia, khususnya di Indramayu. Kabupaten Indramayu kini dalam kesejajaran dengan kota-kota lainnya seperi Cirebon atau Bandung dengan perkembangan pembangunan yang sangat cepat. Berbagai aspek kemajuan pembangunan fisik, kesehatan, pendidikan sebagai peningkatan sumber daya manusia serta pendapatan perkapita masyarakat sebagai tingkat daya beli masyarakat kian meningkat adalah bukti kemakmuran Indramayu saat ini. Tingkat keamanan yang kondnsif serta kerukunan beragama warga indramayu adalah prestasi tersendiri. Bahkan penataan kota yang semakin indah telah menuai berbagai penghargaan baik untuk kota Indramayu maupun pada Bupati Indramayu Anna Sophanah. Bahkan untuk kategori Adipura telah mendapatkan sebanyak 9 X secara berturut-turut. Adalah sosok Anna Sophanah srikandi Indramayu masa kini yang mampu memajukan Indramayu seperti sekarang ini. Keistimewaan itu dikarenakan seorang perempuan yang mampu memimpin daerah pantura yang luas dan dengan segala tantangannya di wilayah Indramayu. Semoga tetap sehat dan terus berkiprah dihari Jadimu 7 Oktober 2017 , Salam dan dukungan slalu untukmu.
(RgBagus Warsono) .
Indramayu pada 7 Oktober 2017 ini memasuki usia ke-490. Jelang 5 abad yang melewati berbagai peradaban manusia, khususnya di Indramayu. Kabupaten Indramayu kini dalam kesejajaran dengan kota-kota lainnya seperi Cirebon atau Bandung dengan perkembangan pembangunan yang sangat cepat. Berbagai aspek kemajuan pembangunan fisik, kesehatan, pendidikan sebagai peningkatan sumber daya manusia serta pendapatan perkapita masyarakat sebagai tingkat daya beli masyarakat kian meningkat adalah bukti kemakmuran Indramayu saat ini. Tingkat keamanan yang kondnsif serta kerukunan beragama warga indramayu adalah prestasi tersendiri. Bahkan penataan kota yang semakin indah telah menuai berbagai penghargaan baik untuk kota Indramayu maupun pada Bupati Indramayu Anna Sophanah. Bahkan untuk kategori Adipura telah mendapatkan sebanyak 9 X secara berturut-turut. Adalah sosok Anna Sophanah srikandi Indramayu masa kini yang mampu memajukan Indramayu seperti sekarang ini. Keistimewaan itu dikarenakan seorang perempuan yang mampu memimpin daerah pantura yang luas dan dengan segala tantangannya di wilayah Indramayu. Semoga tetap sehat dan terus berkiprah dihari Jadimu 7 Oktober 2017 , Salam dan dukungan slalu untukmu.
(RgBagus Warsono) .
Daftar Sastrawan Indonesia per 25 September 2017
A
- A. Damhoeri
- A.A. Navis
- Abas Sutan Pamuntjak Nan Sati
- Abdoel Moeis
- Abdul Hadi WM
- Abdul Wachid B.S.
- Abdurrahman Siddiq
- Abrar Yusra
- Abu Hanifah Gelar Datoek Maharadja Emas
- Acep Syahril
- Acep Zamzam Noor
- Achdiat K. Mihardja
- Adek Alwi
- Adinegoro
- Adjim Arijadi
- Adri Darmadji Woko
- Adri Sandra
- Zainal Afif
- Afrizal Malna
- Ags. Arya Dipayana
- Agus Noor
- Agus Warsono
- Ahmad Fuadi
- Ahmadun Yosi Herfanda
- Sobron Aidit
- Akmal Nasery Basral
- Martin Aleida
- Alfons Taryadi
- Ali Haji bin Raja Haji Ahmad
- Ali Hasyimi
- Sutan Takdir Alisjahbana
- Aliya Nurlela
- Aloysius Slamet Widodo
- Aman Datuk Madjoindo
- Amran S.N.
- Anas Ma'ruf
- Anas Nafis
- Andi Amrullah
- Anggoro Suprapto
- Rosihan Anwar
- Rivai Apin
- Lesik Kati Ara
- Arafat Nur
- SM Ardan
- Ari Setya Ardhi
- Arsyad Indradi
- Syubah Asa
- Asep S. Sambodja
- Hasan Aspahani
- Arswendo Atmowiloto
- Ali Audah
- Avianti Armand
- Ayatrohaedi
- Djenar Maesa Ayu
- Azwar Sutan Malaka
B
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Langganan:
Postingan (Atom)