Jumat, 08 Desember 2017

Pinsil Penghitung Hari, untukmu E-Kae Ya

Rg Bagus Warsono.

 Untukmu pinsil penghitung hari

mengitung tali hari-harimu
menyamakan palu vonis dan remisi hatimu
tanda mata pordeo
mencari celah putih tembok yang penuh tali hari
oleh orang-rang yang singgah di hotelmu sekarang
pinsilmu membekas memutuskan arang pinsil hitam
menusuk tembok lembab
tali sepuluh disilang
menjelang sebelas
tali duapuluh silang
menjelang duapuluh satu
sebagai pengganti mainanmu
waktu diluar kau menghitung uang
seenaknya
dengan kaki diatas meja
meja diatas tumpukan uang
selapis diatasnya atap rumah
kau tak gunakan pinsil untuk menghitung
karena satu bernilai sejuta
A kau artikan semilyar
sehingga tak pelu lagi pinsil tanda
sebab satuan berarti jutaan
Kini,
dalam dalam kandang jeruji
kau tak perlu lagi semua itu
recehpun tak guna
sebab abang bakso tak hendak lewat di sesl-sel bui pordeo
kau memegang pinsil
mencari celah-celah tembok yang nyaris dipenuhi goresan
pinsil pinsil tanpa mata arang.
 Rg Bagus Warsono, 4-12-17