PROFIL PERPUSTAKAAN
JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU
Jl. Pabean No. 2 Desa Brondong
kecamatan Pasekan Indramayu, telpon 082126776000
PROFIL PERPUSTAKAAN SDN BRONDONG I
NAMA PERPUSTAKAAN :
JAKA DOLOG (RADEN INDRA JAYA)
NAMA SEKOLAH : SDN
BRONDONG I
JENIS
PERPUSTAKAAN : PERPUSTAKAAN BUKU (NON DIGITAL)
KATEGORI PERPUSTAKAAN : PERPUSTAKAAN SEKOLAH
GEDUNG
PERPUSTAKAAN
BANGUNAN MILIK
: SENDIRI
ASAL BANGUNAN
: APBN 2909
TAHUN PEMBUATAN
: 2009
ALAMAT
ALAMAT :
JL. PABEAN NO. 2
DESA
: BNRONDONG
KECAMATAN
: PASEKAN
KABUPATEN :
INDRAMAYU
PROPINSI
: JAWA BARAT
TELPON :
082126776000
EMAIL
: gugus.tengiri@yahoo.co.id
WEBSITE :gugustengiri.blogspot.com
SEKOLAH
NAMA
SEKOLAH
: SDN BRONDONG I
STATUS
SEKOLAH : NEGERI
NSS :
NPSN :
ALAMAT
: JL. PABEAN NO. 2
DESA
: BNRONDONG
KECAMATAN
: PASEKAN
KABUPATEN
: INDRAMAYU
PROPINSI
: JAWA BARAT
TELPON
: 082126776000
EMAIL
: agus.warsono@ymail.com
WEBSITE
: ayokesekolah.blogspot.com
KOLEKSI
BUKU
A.
NON FIKSI
UNTUK SISWA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SEJARAH
|
20
|
||
2
|
IPTEK
|
40
|
||
3
|
BIOLOGI
|
10
|
||
4
|
FISIKA
|
5
|
||
5
|
MIPA
|
5
|
||
6
|
||||
7
|
GURU /DEWASA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SEJARAH
|
5
|
||
2
|
IPTEK
|
10
|
||
3
|
BIOLOGI
|
10
|
||
4
|
FISIKA
|
5
|
||
5
|
MIPA
|
10
|
||
6
|
SASTRA/BUDAYA
|
40
|
||
7
|
INSIKLOPEDI
|
10
|
50
|
|
8
|
PENDIDIKAN
|
10
|
||
9
|
PERUNANG-UNDANGAN
|
5
|
||
10
|
KAMUS
|
5
|
B.
FIKSI
BACAAN SISWA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
CERITA BERGAMBAR
|
100
|
||
2
|
KOMIK
|
5
|
||
3
|
CERITA ANAK
|
500
|
||
4
|
DONGENG
|
200
|
||
5
|
LEGENDA
|
50
|
||
6
|
SASTRA ANAK
|
5
|
||
7
|
MAJALAH ANAK
|
10
|
||
8
|
KORAN PELAJAR
|
100
|
BACAN GURU
NNO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SASTRA
|
25
|
||
2
|
MAJALAH
|
20
|
||
3
|
KORAN
|
100
|
||
4
|
Lain-lain
|
20
|
||
5
|
PUTAKAWAN DAN PERSONALIA PERPUSTAKAAN
PUSTAKAWAN
: AGUS WARSONO, SPd.I,MSi.
STAF PERPUSTAKAAN :
INDAH, SPd.I
STAF PERPIUSTAKAAN :
SUGIARTO, SKM
STAF PERPUSTAKAAN :
SYAIFUL
KEPALA SEKOLAH : AGUS WARSONO,SPd.I,MSi.
KEADAAN PERPUSTAKAAN
ASAL BANGUNAN
: APBN 2909
BANGUNAN MILIK
: SENDIRI
TAHUN PEMBUATAN
: 2009
INVENTARIS PERPUSTAKAAN
NO
|
NAMA BARANG
|
KONDISI
|
JUMLAH
|
||
BAIK
|
RUSAK RINGAN
|
RUSAK BERAT
|
|||
1
|
LEMARI BUKU
|
2
|
2
|
4
|
|
2
|
RAK BUKU
|
2
|
2
|
4
|
|
3
|
RAK DATA
|
1
|
1
|
||
4
|
MEJA PUSTAKAWAN
|
1
|
1
|
||
5
|
KURSI PUSTAKAWAN
|
1
|
1
|
||
6
|
MEJA BACA
|
4
|
4
|
||
7
|
KURSI BACA
|
16
|
16
|
||
8
|
LEMARI KACA
|
1
|
2
|
3
|
|
9
|
PAPAN DATA
|
6
|
6
|
||
10
|
PAPAN MAJALA DIDNDING
|
2
|
2
|
||
11
|
PAPAN TULIS
|
2
|
2
|
KATALOGISASI
KATALOGISASI
PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA) SDN BRONDONG I menggunakan
Katalog
buku dalam terbitan seperti perpustakaan pada umumnya.
PENGELOLAAN KOLEKSI
Pengelolaan
koleksi dibaggi menjadi 2 yakni fiksi dan non
fiksi. Kemudian dibedakan kembali
menjadi bacaan siswa dan bacaan gusru/dewasa.
SIRKULASI PEMINJAMAN
Sirkulasi
peminjaman dengan ketentuan
a.
Persiswa perjudul
dalam sekali pinjam
b.
Layanan baca :
Baca disekolah
Baca dirumah/dibawa pulang ke rumah
c.
Layanan
Peminjaman:
Pinjaman baca disekolah tanpa kartu peminjaman
Pinjaman di bawa pulang ke rumah siswa menggunakan
kartu peminjaman
d.
Lama peminjaman
di sekolah dibaca di lingkungan dalam sekolah dengan waktu saat sekolah buka
Lama pinjaman dibawa pulang diberi waktu pengembalian
dengan menghitung
Banyak buku, banyak jilid sebuah judul, ketebalan
sebuah buku, dan besar huruf sebuah buku.
KETATAUSAHAAN PERPUSTAKAAN
Ketatausahaan
Perpustakaan Jaka Dolog (Indrajaya) SDN Brondong 1
Pengelolaan
dilakukan oleh tenaga non pustakawan terdidik
Sajian
data secara mandiri meski merupakan bagian inventaris sekola
Pengelola
perpustakaan adalah bagian dari personil sekolah
Pengelolaan
perpustakaan menggunakan prinsip pustaka untuk belajar artinya buku/pustaka
yang dimiliki perpustakaan Jaka Dolog (Indra Jaya) SDN Brondong 1 merupakan
media belajar siswa.
IMPLIKASI
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN.
Implikasi pengelolaan
perpustakaan terlihat
Peningkatan gairah belajar
siswa
Budi pekerti siswa
Peningkatan kegemaran
membaca
PRESTASI PERPUSTAKAAN
Dipandang sebagai
Perpustakaan terbaik di tingkat kecamatan
Indramayu, 1 Agustus
2013
Kepala SDN Brondong 1
AGUS WARSONO,
SPd.I, MSi.
NIP.
196508291986101001
LAMPIRAN-LAMPIRAN
POTO GEDUNG
PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA)
TAMPAK DEPAN
PRESENTASI LOMBA
PERPUSTAKAAN
PERWAKILAN KECAMATAN
PASEKAN
JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG I
UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU
BAB 1.
MISI DAN KEBIJAKAN
“Perpustakaan sekolah
dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”.
1.1Misi
Perpustakaan sekolah
menyediakaninformasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik
di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar
sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agarmereka dapat hidup
sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
1.2Kebijakan
Perpustakaan sekolah
hendaknyadikelola dalamkerangka kerja kebijakan yang tersusun secara jelas.
Kebijakan perpustakaan sekolah disusun denganmempertimbangkanberbagai kebijakan
dan kebutuhan sekolah yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan
sasaran maupun kenyataansekolah.
Kebijakan
tersebutmenentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal
akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila
komunitas sekolahmendukung dan memberikan sumbanganpada maksud dan tujuan yang
ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis
dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui
banyakkonsultasiyang dapat diterangkan,serta hendaknyadisebarkan seluas mungkin
melalui media cetak.
Dengan demikian,
filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan
makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera
dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus
komprehensif serta dapat dilaksanakan.Kebijakan perpustakaan sekolah tidak
boleh ditulis oleh pustakawan sekolah sendirian, tetapi harus melibatkan para
guru dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas
di sekolah danmendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen
dan rencana kerja berikutnya akanmenjelaskan peranan perpustakaan
dalamhubungannya dengan
berbagai aspek berikut:
•kurikulum sekolah
•metode pembelajaran di
sekolah
•memenuhi standar dan
kriteria nasional dan lokal
•kebutuhan pengembangan
pribadidan pembelajaranmurid dan
•kebutuhan tenaga
pendidikan bagi staf
•meningkatkanaraskeberhasilan.
Komponen yang
memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam perpustakaan sekolah yang dikelola
dengan baik dan efektifsecara maksimal adalahsebagai berikut:
•anggaran dan pendanaan
•tempat/lokasi
•sumberdaya
•organisasi
•ketenagaan
•penggunaan
perpustakaan
•promosi.
Semua komponen tersebut
di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan
rencana kegiatanyang
realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen ini. Rencana kegiatan
harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin.
Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang.
1.3Pemantauan dan
Evaluasi
Dalam prosesmencapai
tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen harus secara kontinyu memantau
kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategiyang digunakan mampu mencapai
berbagai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan pembuatan berbagai statistik
harus dilakukan secara berkala guna mengetahui arah perkembangan.
Evaluasitahunan hendaknya mencakup semua bidang kegiatan yang dimuat dalam
dokumenperencanaan dan meliputi butir berikut:
•apakah kinerja
layananmencapai sasaran dan memenuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan,
kurikulum dan sekolah
•apakah kinerja layanan
memenuhi kebutuhan komunitas sekolah
•apakah kinerjamampu
memenuhi kebutuhan yang berubah
•apakah sumberdaya
layanan kinerjatercukupi
•dan apakah pembiayaan
layanan kinerjaefektif. biaya
ndikatorkinerjautamaberikut
inimerupakan alat yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian
tujuan perpustakaan:
Indikator penggunaan:
•pinjaman per anggota
komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik )
•jumlah kunjungan
perpustakaan per anggota komunitassekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga
pendidik)
•peminjamanper butiran
materi perpustakaaan (yaitu perputaran koleksi)
•pinjamanper jam buka
perpustakaan (selama jam sekolah dan setelah jam sekolah berakhir)
•pertanyaan referens
yang diajukansetiapanggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per
tenaga pendidik)
•penggunaan komputer
dan sumber informasi terpasang.
Indikator sumberdaya:
•jumlah buku yang
tersedia untuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan
terminal/komputer mejauntuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan akses
terpasang komputer untuk setiap anggota komunitas sekolah
Indikator sumber daya
manusia:
•nisbah antara staf
ekuivalentenaga penuh-waktu dengananggota komunitas sekolah
•nisbah antara staf
ekuivalentenaga penuh-waktu dengan penggunaan perpustakaan
Indikator kualitatif:
•survei kepuasan
pengguna
•kelompokfokus (focus
groups)
•kegiatan konsultasi
Indikator biaya:
•biaya per unit untuk
berbagai fungsi, layanan dan kegiatan
•biayastafperfungsi
(contoh, peminjaman buku)
•jumlah biaya
perpustakaanuntuk setiap anggotamasyarakatsekolah
•jumlah biaya
perpustakaan yang dinyatakan dalam prosentase dari jumlah anggaransekolah
•biaya media yang dinyatakan
dalam prosentasejumlah anggaran sekolah
Indikator perbandingan:
•Tolok ukur data
statistik dibandingkan dengan layanan perpustakaan yang relevanserta
terbandingkan di sekolah lain dengan besaran dan karakteristik yang sama.
BAB 2
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan
adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan
dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
- Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
- Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai
lapangan ilmu pengetauan kehidupan social dan politik
- Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif
untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
- Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina
rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil
seni dan budaya manusia
- Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan
lapangan pekerjaannya
- Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat
berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina
saling pengertian antar bangsa
- Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang
bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
BAB 3
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi
dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara
baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan
kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut
berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya
perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari
masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]
BAB 4
SUMBERDAYA
“Perpustakaan sekolah
harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang
terlatih,materi perpustakaan, teknologidan fasilitasserta aksesnya harus bebas
biaya”
4.1 Pendanaan dan Anggaran Perpustakaan Sekolah
Untuk menjamin agar
perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran sekolah , butir berikut
penting artinya:
•memahamiproses
penganggaran sekolah
•menyadari jadwal
siklus anggaran
•mengenal siapa yang
menjadi tenaga penting
•memastikanbahwa segala
kebutuhan perpustakaan teridentifikasi.
Dalam merencanankan
anggaran komponenrencana anggaran berikut mencakup:
•biaya pengadaan
sumberdaya baru (misalnya, buku, terbitan berkala/majalah dan bahan
terekam/tidak tercetak); biaya keperluan promosi (misalnya, poster)
•biaya pengadaan alat
tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi
•biayaberbagai
aktivitas pameran dan promosi
•biaya
penggunaanteknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak
dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam
biayateknologi dan komunikasi informasiumum di sekolah.
Sebagai ketentuanumum,
anggaran materialperpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per
murid dalam sistim persekolahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah,
pengeluaran pendidikan khusus,anggarantransportasi sertaperbaikan gedung dan
sarana lain.
Biaya untuk tenaga
perpustakaan mungkindapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun
di sebagian sekolah hal itu lebih tepatdimasukkan di dalam
anggaranstafumum.Hendaknyadiperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga
untuk perpustakaan, maka pustakawan sekolah perlu dilibatkan. Jumlah uang yang
tersedia untuk ketenagaanberkaitan erat dengan isupenting, seperti berapa lama
jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan
yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnyaseperti kebutuhan
rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri.
Penggunaan anggaran
harus direncanakan secara cermatuntuk keperluan setahun serta berkaitan dengan
kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hebdaknya dapat memberikan gambaran
bagaimanaanggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang
digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan
sertamencapai sasarankebijakan.
Pustakawan sekolah
harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup
untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena
perpustakaan melayani seluruh komunitas sekolah. Untuk meningkatkan anggaran
perpustakaan sekolah, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan:
•besarantenaga
perpustakaan sekolah dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur
pencapaian akademik
•murid
yangmencapainilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari
sekolah yang mempunyai tenaga perpustakaan, buku dan terbitan berkala/majalah
dan bahan pandang-dengar yang lebih banyak dibandingkan sekolah lainnya, tanpa
memandangfaktor lain seperti faktorekonomi.
4.2 Lokasi dan Ruang
Peran pendidikan yang
kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan
peralatannya. Fungsi dan
penggunaan perpustakaansekolahmerupakan factor penting untuk
diperhatikan takalamerencanakan gedung sekolah barudan mereorganisasigedung
sekolah yang sudah ada. Kendati tidak ada ukuran universal untuk
fasilitasperpustakaan sekolah, namun merupakan sesuatu yang bermanfaat
danmembantu jika kita memiliki formula sebagai dasar dalam menghitung
perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru didisain memenuhi kebutuhan
sekolah dengan cara palingefektif. Pertimbangan berikut ini perlu
disertakandalam proses perencanaan:
•lokasi terpusat atau
sentral,bimana mungkindi lantai dasar
•akses dan
kedekatan,dekat semua kawasan pengajaran
•faktor kebisingan,
paling sedikit di perpustakaan tersedia beberapa bagian yang bebas dari
kebisingan dariluar
•pencahayaanyang baik
dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan
•suhu ruangan yang
tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi)
untukmenjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping
preservasikoleksi
•disain yang sesuai
gunamemenuhi kebutuhanpenderita cacad fisik
•ukuran ruang yang
cukup untuk penempatankoleksi buku,fiksi dan non-fiksi, bukusampul tebal
maupuntipis, suratkabar danmajalah, sumber non-cetak serta penyimpanannya,
ruang belajar, ruang baca, komputer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan
meja perpustakaan
•fleksibitas untuk
memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan
teknologipadamasa mendatang
Daftar berbagai ruangan
yang berbeda-beda berikut ini layak dipertimbangkan
ketikamerencanakanperpustakaan baru:
•kawasan ruang belajar
dan riset untuk penempatan meja informasi, laci katalog, katalog terpasang,
meja belajar dan riset, koleksi referensi dan dasar
•kawasan ruang baca
informal untukbuku danmajalah yangmendorong literasi, pembelajaransepanjang hayat,
dan membaca untuk keceriaan
•kawasan ruang
instruksional dengan kursi yang disusun untukkelompok kecil, kelompokbesar
daninstruksional formalseluruhkelas, “dinding pengajaran”,dengan
kawasanteknologipengajaran danpameranyang sesuai
•kawasan ruangproyekkelompok
dan produksi untuk kerja fungsional danpertemuanperorangan, kelompok maupun
kelas, serta fasilitas untuk produksi media
•kawasan ruang
administrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses
materimedia perpustakaan, penyimpanan peralatan pandang-dengar, dan kawasan
materi serta alat tulis kantor.
4.3 Perabot dan Peralatan
Disain perpustakaan
sekolah memainkan peran utama menyangkutbagaimana perpustakaan melayanisekolah.
Penampilan estetisperpustakaan sekolah memberikanrasa nyaman dan merangsang
komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di
perpustakaan.
Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknyamemiliki
karakteristik
sebagaiberikut:
•rasa aman
•pencahayaanyang baik
•didisain untuk
mengakomodasi perabotan yangkokoh, tahan lama dan fungsional,
sertamemenuhiperyaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
•didisain untuk
menampungpersyaratan khususpopulasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.
•didisain untuk
mengakomodasi perubahan padaprogram sekolah, program pengajaran , serta
perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
•didisain untuk
memungkinkan penggunaan,pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai
menyangkutperabotan,peralatan, alat tulis kantor danmateri.
•dirancang dan
dikelolauntuk menyediakanaksesyangcepatdan tepat waktu ke aneka ragam koleksi
sumber dayayang terorganisasi.
•dirancang dan dikelola
sehinggasecara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalamhiburan serta
pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tandayang jelas dan menarik
4.4 Peralatan Elektronik dan
Pandang-dengar
Perpustakaan sekolah
mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini yang
berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan sekolah harus
menyediakan akses ke semuaperalatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar.
Peralatan tersebut meliputi:
•komputermeja dengan
akses Internet
•katalog akses publik
yang di sesuaikan denganusia dan tingkat murid yang berbeda
•tape-recorder
•perangkat CD-ROM
•alat pemindai
(scanner)
•perangkat video (video
players)
•peralatan komputer,
khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun menderita cacad fisik
lainnnya.
Perabotan komputer
hendaknyadidisain untuk anak-anak danmudah disesuaikan guna meneuhi ukuranfisik
yangberbeda.
4.4.1 Sumberdaya Materi
Ruang perpustakaan
berstandar tinggi dan memilikisejumlah besarsumberdaya
berkualitas tinggi
merupakan hal penting.Karena alasan tersebut,maka kebijakan manajemen koleksi
bersifat penting.Kebijakan ini menjelaskan maksud, ruang lingkupdan isi koleksi
termasuk akses ke sumber eksternal.
4.5 Kebijakan Manajemen Koleksi
Perpustakaan sekolah
hendaknyamenyediakan akses ke sejumlah besar sumberdaya yang memenuhikebutuhan
penggunaberkaitan dengan pendidikan, informasi dan pengembangan pribadi. Perkembangan
koleksiyang terus menerus merupakan keharusan untuk menjaminpenggguna
memperoleh pilihan terhadapmateribaru secara tetap. Tenaga perpustakaan sekolah
harus bekerjasama denganadministrator dan guru agar dapat mengembangkan
kebijakan manajemenkoleksibersama. Pernyataan kebijakan semacam itu
harusberdasarkan kurikulum, kebutuhan khusus dan kepentingankomunitas sekolah,
danmencerminkan keanekaragaman masyarakat di luar sekolah. Unsurberikut
hendaknyadimasukkandalam pernyataankebijakan:
•Manifesto Perpustakaan
Sekolah IFLA/UNESCO – Misi
•Pernyataan Kebebasan
Intelektual
•Kebebasan Informasi
•Tujuankebijakan
manajemen koleksi dan kaitannya pada sekolah dan kurikulum
•Program jangka pendek
dan panjang
Hubungan perpustakaan
dengan bacaan
Perpustakaan dan bahan
bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah
bahan pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan)
kepada para pembaca/pemakai perpustakaan . Adapun koleksi perpustakaan di
negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki
koleksi berupa non-book material seperti
film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.
PENUTUP
Peran penting pemustaka dalam mengembangkan citra dan layanan
perpustakaan sebagai bagian integral pendidikan di semua jenjang tidak bisa
dijadikan nomer dua lagi.
Ketersediaan buku dan tingkat pelayanan kepada pemustaka menjadi dua
faktor penting pencitraan perpustakaan di mata pengguna.
Masih banyak yang harus dibenahi memang, tapi dengan semakin meningkatnya
peran perpustakaan dan, apalagi dijadikan salah satu butir akreditasi,
menjadikan pemustaka sebagai agen perubahan di lingkingan internal institusi.
SELESAI
Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal
1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan
tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah
koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi
perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi
besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan
oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas
biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan
media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga
merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni
lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan
menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan
sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi,
dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses
informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung
perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan
buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Peran
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk
memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar.
Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung
atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar
di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan
kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan
sarana pendidikan.[1]
Tujuan
perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu
masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan
melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka: a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara
berkesimbungan; b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu
pengetahuan, kehidupan sosial dan politik; c. Dapat memelihara kemerdekaan
berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang
lebih baik; d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani
dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya
manusia; e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan
pekerjaannya; f. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi
secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian
antar bangsa; g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat
bagi kehidupan pribadi dan sosial.[2]
2. Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42
Agus warsono, SPd.I,MSi
Guru SDN BRONDONG 1