Sajian nasional informasi ilmu pengetahuan dan teknologi ,informasi umum, informasi pendidikan dan budaya.
Laman
- REDAKSI
- Berita Hari Ini
- Daftar Propinsi di Indonesia
- Daftar Negara-negara di Dunia
- Sastrawan Indonesia
- Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
- Kumpulan Syair Lagu Keroncong
- Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia
- Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian
- Daftar Penerima Nobel
- Daftar Gunung di Indonsia
- Daftar Juara All England
- Daftar Juara Thomas Cup
- Daftar Presiden Amerika Serikat
- Daftar Lagu Nasional
- Daftar Sastrawan
- Penyair Tadarus Puisi
Kamis, 27 Juni 2013
Indonesia Pusaka by Jaya Suprana.mp4Jelang 17 Agustus 2013, diusia 68 th mari untuk Indonesia, tidak hanya merenung, mengenang dan berbuat tetapi juga, mencuci Indonesia. Raut yang tidak punya malu, telinga yang semakin budeg, katarak di mata, dan belatung di mulut Indonesia. Mas Jaya Suprana, trims ini karya abadi sangat bernilai.
Minggu, 23 Juni 2013
HARGA BBM NAIK, PAK GURU AYO KEMBALI BERSEPEDA
Kebijakan Pemerintah yang akan menaikan harga BBM apa pun alasannya akan berdampak terhadap rakyat Indonesiai tak terkecuali kaum guru Indonesia.
Beberapa kawan dapat dipastikan akan beralih menggunakan sepeda onthel untuk melaksanakan tugasnya, Keadaan demikian mengingatkan kaum guru di tahun 70-an.
Alasan yang lain adalah untuk memberikan suri tauladan kepada siswanya akan bahaya polusi udara, memberikan contoh bahwa bersepeda itu sehat, serta memberikan keteladanan bagi masyarakat yakni kepribadian guru yang rendah diri, hemat, dan kesederhanaan.
Meski guru kini telah mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari Pemerintah, serta pandangan masyarakat kepada guru semakin bermartabat, atas perjuangan PGRI, namun tidaklah berarti harus menyamakan kedudukan dengan profesi lain yang penghasilannya lebih tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan penghasilan guru di negara lain, meski guru Indonesia mengalami peningkatan pendapatan tetapi masih jauh jika dibandingkan guru di Malaysia atau Jepang.
Kembali bersepeda bagi guru tentu disambut dengan suka cita. Apalagi kini mengendarai Sepeda Onthel bukan hal yang karena tidak ada sepeda motor, tetapi justru lebih bergengsi. Pasalnya sepefda onthel boleh jadi harganya lebih dari harga sepeda motor.
Guru bersepeda onthel akan tampak anggun bagi guru perempuan dan akan tampak bersahaja bagi guru laki-laki.
“Untunglah sepeda onthel saya masih ada mas,” begitu pengakuan seorang guru. Meski dari model lama (onthel) tetapi sangat bagus. Apalagi onthel yang dimiliki bermrk terkenal yang sudah pasi mahal harganya.
Bersepeda menjadi pilihan yang terbaik bagi kalangan guru.
Senin, 17 Juni 2013
SILABUS Kurikulum2013 Kelas I Tema 2 : Kegemaranku
SILABUS
Kelas I
Tema 2 : Kegemaranku
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2013
Pada Tema ini pembelajaran dilaksanakan 4 minggu
Kegiatan Minggu Pertama
1.
Membiasakan
berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai
dengan agama yang dianutnya
2.
Mendengarkan doa yang
ucapkan oleh guru
3.
Peserta didik secara bersama-sama menyebut yel-yel
semangat dengan lafal yang jelas kata-kata seperti rajin membaca dijawab secara
bersama-sama bermanfaat sekali….! Rajin berolahraga jawab peserta didik secara
bersama-sama sangat menyehatkan….! Dan seterusnya
4.
Peserta didik menceritakan tentang kegemarannya
masing-masing kepada teman sebangkunya, kemudian menceritakannya kepada
teman-teman di kelasnya
5.
Berdasarkan cerita peserta didik, kemudian peserta
didik mendengarkan pengembangan dari guru mengenai alasan peserta didik
menyukai hal tersebut, seberapa sering ia melakukannya, apa manfaat dari
kegemarannya itu.
6.
Mendengarkan cerita yang berhubungan dengan kegemaran, kemudian peserta didik
mengenali perilaku terpuji dari cerita
tersebut
1.
Dari
pengamatan gambar di atas peserta didik mewarnai gambar yang berhubungan dengan
kegemaran tokoh dalam cerita tersebut, kemudian gambar tersebut ditempel di mading
kelas (sebaiknya bukan hanya gambar yang bagus-bagus ssaja)
2.
Di dalam kelompok peserta didik menyebutkan tentang perilaku disiplin di rumah dan sekolah, serta
saling bercerita tentang kegemaran yang dilakukan sehari-hari dengan bahasa yang santun
3.
Melalui pengamatan gambar peserta didik menceritakan
perilaku-perilaku yang harus dilakukan di sekolah untuk menunjukkan sikap
disiplin
4.
Peserta didik menceritakan tentang makanan kegemaran
yang dijual di kantin atau sekitar sekolah.
5.
Peserta didik menceritakan tentang makanan kegemaran
yang dibawa dari rumah untuk bekal di sekolah
6.
Menunjukkan sikap disiplin pada waktu belajar,
istirahat, dan bermain di sekolah dan di rumah, dengan mengucapkan sapaan,
terima kasih, dan mengucapkan maaf.
7.
Mengamati lingkungan sekolah (kantin sekolah) untuk
mengetahui jajanan yang sehat dan memilih jajanan yang sehat.
8.
Menceritakan perilaku jujur yang sebaiknya
ditunjukkan ketika terlambat tiba di sekolah, ketika tidak membuat PR, atau ketinggalan
buku di rumah,1.
Peserta didik mendengarkan puisi yang berhubungan
dengan kegemaran, kemudian peserta didik mengenali perilaku terpuji dari puisi
tersebut
2.
Mengenali salah satu
perilaku bertanggungjawab yaitu memelihara tanaman, kemudian mengenali dampak
dari perilaku tersebut bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
3.
Menunjukkan tanggung jawab dengan melakukan kegiatan merawat dan memelihara tanaman yang ada di
dekat kelasnya dan di lingkungan sekolahnya
Penilaian
1. Tertulis
2. Lisan
3. Unjuk
kerja
4. portofolio
Minggu Kedua
- Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
- Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
- Peserta didik
secara bersama-sama menyebut yel-yel semangat dengan lafal yang jelas
kata-kata seperti rajin belajar
dijawab secara bersama-sama pasti pintar….! Rajin bernyanyi jawab
peserta didik secara bersama-sama sangat menyenangkan ….! Dan seterusnya
- tokoh tersebut
berdasarkan cerita
- Di dalam kelompok
peserta didik memilih gerakan yang paling disukainya dari gerakan-gerakan dasar jalan, berlari, dan melompat.
- Peserta didik
diminta untuk memikirkan gerakan binatang yang memiliki kemiripan dengan
gerakan jalan, berlari dan melompat, kemudian mempraktikkannya.
- Di dalam kelompok
peserta didik saling bercerita tentang manfaat
peduli terhadap sesama, dan
bertanya jawab tentang manfaat berteman dengan semua orang.
- Peserta didik
secara bergiliran mengamati benda-benda yang ada di sekitar dan menentukan
bahan alam untuk lipat gunting, dan tempel yang disukainya (bahan alam
misalnya berbagai jenis dedaunan, kelopak bunga, pelepah pisang,
ranting-ranting dan sebagainya)
- Peserta didik
memilih karya apa yang akan di buat berdasarkan pilihan-pilihan yang
diberikan guru.
- Peserta didik
membuat karya dari bahan alam dengan teknik gunting dan tempel
- Peserta didik menceritakan secara
bergantian mengenai perilaku membantu ibu di rumah.
- Peserta didik
menceritakan tentang kegiatan kegemarannya dalam perilaku membantu ibu di
rumah
- Di dalam kelompok peserta
didik menceritakan tentang perilaku percaya diri ketika membantu ibu di
rumah dan mempraktekkannya.
- Melalui bermain
peran peserta didik mempraktekkan aktivitas positif untuk belajar secara disiplin, misalnya dengan
mengumpulkan tugas tepat waktu.
Penilaian
1. Tertulis
2. Lisan
3. Unjuk
kerja
4. portofolio
Minggu Ketiga
- Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
- Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
- Peserta didik
bernyanyi bersama lagu “Garuda Pancasila”
- Peserta didik
mengamati gambar Garuda Pancasila dan mendiskusikan bersama guru mengenai
bagian-bagian dari gambar tersebut.
- Peserta didik di
dalam kelompok menyusun gambar bagian-bagian lambang Garuda Pancasila ,
kemudian secara bergiliran wakil dari kelompok menunjuk bulu sayap, bulu
ekor, dan bulu leher pada burung garuda
- Peserta didik
dalam kelompok secara bergiliran
menjelaskan bagian-bagian tubuh
pada lambang Garuda pancasila, serta peserta didik menjelaskan arti gambar
bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas
- Peserta didik
secara bergiliran melafalkan
kalimat yang tertulis pada pita burung garuda
- Secara individu
peserta didik menjiplak huruf tulisan yang ada dalam pita burung garuda
serta membaca kalimat Bhinneka
Tunggal Ika dengan tata cara membaca yang baik dan benar
- Mendengarkan
cerita dari guru mengenai arti kata Bhinneka Tunggal Ika
- Menunjukkan
empat pasang orang dengan pakaian
daerah di Indonesia
- Melalui permainan
memasangkan gambar pakaian laki dan perempuan serta gambar pakaian daerah
berdasarkan tabel yang telah disediakan
- Bertanya jawab
dengan teman sekitarnya mengenai suku darimana mereka berasal
- Menceritakan
tentang suku teman disebelahnya
- Menjelaskan
beberapa suku teman-teman yang ada
dalam kelasnya
- Peserta didik
dipimpin guru mempraktekkan pola irama rata, kemudian membedakan pola irama rata
- Peserta didik secara
bersama-sama mempraktekkan pola irama rata dengan lagu
- Peserta didik
mengamati gambar alat musik ritmis yang
berasal dari Indonesia berjumlah tiga buah kemudian menyebutkannya
- Menyebutkan alat
musik ritmis sesuai dengan gambar
yang ditunjukkan guru
- Peserta didik
mempraktekkan cara membaca dengan posisi duduk yang benar, memegang teks
bacaan yang tepat, membalikkan halaman buku dengan benar
- Secara individu
peserta didik membilang sampai 20 dan menunjuk bilangan secara urut,
- Para siswa
memegang kartu angka bertuliskan angka 1 – 20. Secara berkelompok peserta didik bermain
mencari pasangan sesuai dengan perintah guru
- Peserta didik
bermain pasangan bilangan sampai 20
(misalnya meminta sepasang siswa masing-masing menyebut angka yang kalau
dijumlah jumlahnya 9, atau 18; Anak diminta berpasang-pasangan dengan memegang
kartu angka yang bertuliskan 1-10, setelah itu mereka diminta menjumlahkan
angka-angka tersebut)
Penilaian
1. Tertulis
2. Lisan
3. Unjuk
kerja
4. portofolio
Minggu Keempat
- Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
- Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
- Peserta didik menceritakan
lagu anak-anak kegemarannya dan membahas mengenai satu atau dua lagu yang
disebutkan oleh peserta didik
- Peserta didik secara
bersama-sama membaca syair lagu yang berhubungan dengan lagu kegemaran
- Peserta didik memilih
lagu kegemarannya dan menyanyikan lagu tersebut.
- Peserta didik
menyanyikan lagi dengan diiringi pola
irama ritmis
- Peserta didik
secara individu mempraktekkan teknik menulis dari mulai posisi duduk,
memegang alat tulis, memilih tempat menulis dengan cahaya yang terang
- Peserta didik
menjiplak huruf-huruf dan kata-kata sederhana dari lembar kerja, berkaitan
dengan bacaan kegemaran sebelumnya
- Peserta didik
melakukan gerakan manipulasi untuk menunjukkan kerja sama, seperti ketika
guru berbicara garis lurus peserta didik melompat dan seterusnya
- Peserta didik
memilih karya menempel kertas dari 3 pilihan yang diberikan oleh guru, dan
menceritakan alasan pemilihannya.
- Peserta didik
melihat berbagai warna dan menceritakannya
untuk menentukan hasil karya, kemudian peserta didik menentukan
karya melipat menggunting dan
menempel
- Peserta didik
membuat hasil karya melipat, memotong dan menempel dari bahan kertas
berwarna
- Peserta didik
memberi bingkai dari hasil karyanya
- Peserta didik
bermain pengurangan, dengan cara:
Guru menyebutkan angka tertentu yang merupakan hasil pengurangan, kemudian
anak diminta menyebutkan angka-angka
yang dapat menjadi kemungkinan. Misalnya, guru menyebutkan 3,
kemudian anak menyebut 7 dan 4,
atau 9 dan 6, atau 12 dan 9.
- Peserta didik diberikan
kartu bertuliskan angka 1-20 kemudian mereka berpasang-pasangan dan
mengurangi bilangan yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Melalui
lembar kerja peserta didik menuliskan hasilnya.
Penilaian
1. Tertulis
2. Lisan
3. Unjuk
kerja
4. portofolio
1. Siswa menunjuk gambar dan melakukan tanya jawab tentang
tempat ibadah yang
ada di sekitarnya dengan
artikulasi yang tepat.
Silabus Kurikulum 2013 Kelas 1 Tema 1 : Diri Sendiri : Jujur, Tertib Dan Bersih Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
SILABUS
Kelas I
Tema 1 : Diri Sendiri :
Jujur, Tertib Dan Bersih
Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN
2012
DIRI
SENDIRI: jujur, tertib dan bersih
(4 minggu)
KD PPKn
· Menerima keberagaman
karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai anugerah Tuhan
(KI-1)
· Menunjukkan perilaku baik
(jujur, disiplin, tanggung-jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya
diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan
nilai dan moral Pancasila (KI-2)
· Mengenali keberagaman
karakteristik individu melalui pengamatan di rumah dan sekolah (KI-3)
· Mengetahui
tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan
sekolah (KI-3,KD-2)
· Menyajikan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik individu di rumah dan sekolah melalui permainan
BAHASA INDONESIA
· Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
untuk berdoa (sesuai agama yang dianutnya) di sekolah dan di rumah. (KI-1,KD-2)
· Membacakan doa dengan pengucapan yang baik (KI-1,KD-3)
· Menunjukkan perilaku
yang baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan
identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru, dan teman (KI-2,KD-1)
· Menyapa dan menyampaikan ucapan
selamat, terima kasih atau permohonan maaf sesuai dengan konteksnya (KI-2,KD-2)
· Berkomunikasi secara lisan
dengan orang lain dengan menggunakan informasi tentang data diri, bagian
tubuh dan kebutuhan tubuh, lingkungan
dan pola hidup sehat, lingkungan
sekitar , buah, tanaman, dan masakan (KI-4,KD-1)
· Berbicara spontan tentang diri (KI-4,KD-3)
· Mengamati tentang diri, makhluk hidup dan benda di
sekitar dan menceritakan kepada orang lain (KI-4,KD-5)
· Menerapkan cara membaca
(permulaan) dengan cara yang benar (cara duduk, jarak mata dan buku, cara
memegang buku, cara membalik halaman buku, memilih tempat dengan cahaya
yang terang)
(KI-4,KD-8)
· Menerapkan cara menulis
(permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan
buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang)
(KI-4,KD-9)
Matematika
· Menunjukkan perilaku rapi
dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun
datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar
dengan rapi (KI-2, KD-1)
· Mengenal bangun datar dan
bangun ruang menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
(KI-3, KD-2)
· Membentuk berbagai bangun
datar dengan menggunakan papan berpaku atau media lainnya
(KI-4, KD-4)
·
Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang
ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain (KI 3, KD 1)
PENDI\DIKAN
JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
·
Mengetahui bagian-bagian tubuh manusia dan
kegunaannya
·
Mengetahui dampak jangka pendek Mempraktikkan
aktivitas fisik
·
Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat
·
Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan
badan, kuku, kulit, gigi, dan rambut dan
pakaian
·
Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang
dilandasi konsep gerak (konsep : tubuh,
ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional
·
empraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional (
·
Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang
dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau
permainan tradisional
·
Mempraktikkan aktivitas jasmani untuk
meningkatkan keseimbangan dan kelincahan tubuh melalui permainan sederhana
SENI, BUDAYA, DAN DESAIN
· Merasakan keindahan alam dan
karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan (KI-1,
KD-1)
· Menunjukkan percaya diri
untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi, dan menari (KI-2, KD-1)
· Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar
sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2)
· Mengenal pola irama lagu
bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2)
· Mengenal gambar ekspresi (KI-3,KD-1)
· Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan tepuk
birama dengan gerak (KI-4, KD-5)
· Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna,
dan bentuk berdasarkan pengamatan di lingkungan sekitar (KI-4, KD-1)
Kurikulum 2013 untukSD berbasis Tematik
Kurikulum 2013 sebagai bagian dari investasi peningkatan mutu pendidikan. Tentu tidak bisa bertentangan dengan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karna itu, SKL menjadi rajukan ketika kurikulum 2013 ditetapkan. Termasuk tujuh standar nasional pendidikan lainnya. Demikian juga dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tetap menjadi kurikulum 2013. Satuan pendidikan tetap mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri yang sesuai dengan satuan pendidikan tersebut. Di samping itu, kurikulum 2013 tetap merupakan kurikulum berbasis kompetensi.
Namun demikian, sebagai mana dinyatakan pada UU nomor 20 tahun 2003 tantang system pendidikan nasional pasal 38, kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah. Satuan pendidikan tetap harus merajuk pada kerangka dasar dan struktur kurikulum jika harus mengembangkan kurikulum sendiri. Ketentuan untuk merajuk pada kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan bagian dari quality assurance.
Kurikulum 2013 merupakan investasi peningkatan mutu yang strategis, namun sasaran besar baik dari segi siswa yang akan menjadi subjek dari kurikulum 2013, maupun guru yang jadi actor utama dalam impelmentasinya, sehingga pelaksanaan secara serentak dengan sasaran semua satuan pendidikan secara nasional menjadi hal yang sulit untuk dilaksanakan. Wakil Presiden dalam sambutanya dalam pembukaan rembuknas kementrian pendidikan dan kebudayaan tahun 2013, menyatakan bahwa implementasi kurikulum 2013 perlu dilaksanakan segera secara bertahap dan jangan molor karena yang rugi generasi muda. Begitu molor pasti ada korban, sebagai generasi muda tidak bisa menerima manfaat kurikulum baru.
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan berjenjang. Untuk SD akan dilaksanakan pada I dan IV, sedangkan pada tingkat SMP dilaksanakan VII, dan di SMA dilaksanakan di kelas IX jika pada tahun ajaran 2013/14 kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas-kelas tersebut, maka pada tahun ajaran 2014/15 secara berjenjang dilaksanakan pada kelas-kelas berikutnya. Misalnya di SD dapat dilaksakan pada kelas II dan V, sedangkan di SMP dapat dilaksanakan pada kelas X.
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 tidak hanya pada ketepatan dan comperehensiveness perumusan SKL dan kerangka dasar, serta struktur kurikulum, tetapi dari kepemimpinan kepala sekolah pada tingkat satuan pendidikan dan kepemimpinan guru pada tingkat kelas. Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran penting memfasilitasi gurudalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Sedangkan kepemimpinan guru di tingkat kelas jelas menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dengan keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Guru merupakan actor terdepan dalam melaksanakan kurikulum 2013 yang berhadapan dengan peserta didik.
Peran penting guru antara lain :
- Kemampuan menjabarkan topik-topik bahasan pada mata pelajaran menjadi informasi yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik
- Kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat dan area kesulitan peserta didik dan kemampuan untuk membantunya keluar dari kesulitan tersebut, dan
- Kemampuanmelakukan evaluasi guru dapat menentukan strategi untuk menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat dan kecepatan dalam memberikan informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik
Kurikulum 2013 memang merupakan instrument peningkatan mutu pendidikan. Para guru dan kepala sekolah menjadi pendukung utama agar kurikulum 2013 dapat secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah.
Enam mata pelajaran berbasis tematik
Mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran, yaitu:
- Agama
- PPKN
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
- Seni Budaya
Sementara empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri, yaitu:
- IPA
- IPS
- Muatan local, dan
- Pengembangan diri
Diintegrasikan dengan enam mata pelajaran lainya,
Tematik Integratif pada kurikulum 2013
Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Selasa, 11 Juni 2013
CONTOH PROFILE PERPUSTAKAAN DICONTOHKAN OLEH PERPUSTAKAAN DJAKA DOLOG (INDRA JAYA) sdn BRONDONG 1 KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU
PROFIL PERPUSTAKAAN
JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU
Jl. Pabean No. 2 Desa Brondong
kecamatan Pasekan Indramayu, telpon 082126776000
PROFIL PERPUSTAKAAN SDN BRONDONG I
NAMA PERPUSTAKAAN :
JAKA DOLOG (RADEN INDRA JAYA)
NAMA SEKOLAH : SDN
BRONDONG I
JENIS
PERPUSTAKAAN : PERPUSTAKAAN BUKU (NON DIGITAL)
KATEGORI PERPUSTAKAAN : PERPUSTAKAAN SEKOLAH
GEDUNG
PERPUSTAKAAN
BANGUNAN MILIK
: SENDIRI
ASAL BANGUNAN
: APBN 2909
TAHUN PEMBUATAN
: 2009
ALAMAT
ALAMAT :
JL. PABEAN NO. 2
DESA
: BNRONDONG
KECAMATAN
: PASEKAN
KABUPATEN :
INDRAMAYU
PROPINSI
: JAWA BARAT
TELPON :
082126776000
EMAIL
: gugus.tengiri@yahoo.co.id
WEBSITE :gugustengiri.blogspot.com
SEKOLAH
NAMA
SEKOLAH
: SDN BRONDONG I
STATUS
SEKOLAH : NEGERI
NSS :
NPSN :
ALAMAT
: JL. PABEAN NO. 2
DESA
: BNRONDONG
KECAMATAN
: PASEKAN
KABUPATEN
: INDRAMAYU
PROPINSI
: JAWA BARAT
TELPON
: 082126776000
EMAIL
: agus.warsono@ymail.com
WEBSITE
: ayokesekolah.blogspot.com
KOLEKSI
BUKU
A.
NON FIKSI
UNTUK SISWA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SEJARAH
|
20
|
||
2
|
IPTEK
|
40
|
||
3
|
BIOLOGI
|
10
|
||
4
|
FISIKA
|
5
|
||
5
|
MIPA
|
5
|
||
6
|
||||
7
|
GURU /DEWASA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SEJARAH
|
5
|
||
2
|
IPTEK
|
10
|
||
3
|
BIOLOGI
|
10
|
||
4
|
FISIKA
|
5
|
||
5
|
MIPA
|
10
|
||
6
|
SASTRA/BUDAYA
|
40
|
||
7
|
INSIKLOPEDI
|
10
|
50
|
|
8
|
PENDIDIKAN
|
10
|
||
9
|
PERUNANG-UNDANGAN
|
5
|
||
10
|
KAMUS
|
5
|
B.
FIKSI
BACAAN SISWA
NO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
CERITA BERGAMBAR
|
100
|
||
2
|
KOMIK
|
5
|
||
3
|
CERITA ANAK
|
500
|
||
4
|
DONGENG
|
200
|
||
5
|
LEGENDA
|
50
|
||
6
|
SASTRA ANAK
|
5
|
||
7
|
MAJALAH ANAK
|
10
|
||
8
|
KORAN PELAJAR
|
100
|
BACAN GURU
NNO
|
KOLEKSI
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
|
JUDUL
|
JILID
|
|||
1
|
SASTRA
|
25
|
||
2
|
MAJALAH
|
20
|
||
3
|
KORAN
|
100
|
||
4
|
Lain-lain
|
20
|
||
5
|
PUTAKAWAN DAN PERSONALIA PERPUSTAKAAN
PUSTAKAWAN
: AGUS WARSONO, SPd.I,MSi.
STAF PERPUSTAKAAN :
INDAH, SPd.I
STAF PERPIUSTAKAAN :
SUGIARTO, SKM
STAF PERPUSTAKAAN :
SYAIFUL
KEPALA SEKOLAH : AGUS WARSONO,SPd.I,MSi.
KEADAAN PERPUSTAKAAN
ASAL BANGUNAN
: APBN 2909
BANGUNAN MILIK
: SENDIRI
TAHUN PEMBUATAN
: 2009
INVENTARIS PERPUSTAKAAN
NO
|
NAMA BARANG
|
KONDISI
|
JUMLAH
|
||
BAIK
|
RUSAK RINGAN
|
RUSAK BERAT
|
|||
1
|
LEMARI BUKU
|
2
|
2
|
4
|
|
2
|
RAK BUKU
|
2
|
2
|
4
|
|
3
|
RAK DATA
|
1
|
1
|
||
4
|
MEJA PUSTAKAWAN
|
1
|
1
|
||
5
|
KURSI PUSTAKAWAN
|
1
|
1
|
||
6
|
MEJA BACA
|
4
|
4
|
||
7
|
KURSI BACA
|
16
|
16
|
||
8
|
LEMARI KACA
|
1
|
2
|
3
|
|
9
|
PAPAN DATA
|
6
|
6
|
||
10
|
PAPAN MAJALA DIDNDING
|
2
|
2
|
||
11
|
PAPAN TULIS
|
2
|
2
|
KATALOGISASI
KATALOGISASI
PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA) SDN BRONDONG I menggunakan
Katalog
buku dalam terbitan seperti perpustakaan pada umumnya.
PENGELOLAAN KOLEKSI
Pengelolaan
koleksi dibaggi menjadi 2 yakni fiksi dan non
fiksi. Kemudian dibedakan kembali
menjadi bacaan siswa dan bacaan gusru/dewasa.
SIRKULASI PEMINJAMAN
Sirkulasi
peminjaman dengan ketentuan
a.
Persiswa perjudul
dalam sekali pinjam
b.
Layanan baca :
Baca disekolah
Baca dirumah/dibawa pulang ke rumah
c.
Layanan
Peminjaman:
Pinjaman baca disekolah tanpa kartu peminjaman
Pinjaman di bawa pulang ke rumah siswa menggunakan
kartu peminjaman
d.
Lama peminjaman
di sekolah dibaca di lingkungan dalam sekolah dengan waktu saat sekolah buka
Lama pinjaman dibawa pulang diberi waktu pengembalian
dengan menghitung
Banyak buku, banyak jilid sebuah judul, ketebalan
sebuah buku, dan besar huruf sebuah buku.
KETATAUSAHAAN PERPUSTAKAAN
Ketatausahaan
Perpustakaan Jaka Dolog (Indrajaya) SDN Brondong 1
Pengelolaan
dilakukan oleh tenaga non pustakawan terdidik
Sajian
data secara mandiri meski merupakan bagian inventaris sekola
Pengelola
perpustakaan adalah bagian dari personil sekolah
Pengelolaan
perpustakaan menggunakan prinsip pustaka untuk belajar artinya buku/pustaka
yang dimiliki perpustakaan Jaka Dolog (Indra Jaya) SDN Brondong 1 merupakan
media belajar siswa.
IMPLIKASI
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN.
Implikasi pengelolaan
perpustakaan terlihat
Peningkatan gairah belajar
siswa
Budi pekerti siswa
Peningkatan kegemaran
membaca
PRESTASI PERPUSTAKAAN
Dipandang sebagai
Perpustakaan terbaik di tingkat kecamatan
Indramayu, 1 Agustus
2013
Kepala SDN Brondong 1
AGUS WARSONO,
SPd.I, MSi.
NIP.
196508291986101001
LAMPIRAN-LAMPIRAN
POTO GEDUNG
PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA)
TAMPAK DEPAN
PRESENTASI LOMBA
PERPUSTAKAAN
PERWAKILAN KECAMATAN
PASEKAN
JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG I
UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU
BAB 1.
MISI DAN KEBIJAKAN
“Perpustakaan sekolah
dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”.
1.1Misi
Perpustakaan sekolah
menyediakaninformasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik
di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar
sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agarmereka dapat hidup
sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
1.2Kebijakan
Perpustakaan sekolah
hendaknyadikelola dalamkerangka kerja kebijakan yang tersusun secara jelas.
Kebijakan perpustakaan sekolah disusun denganmempertimbangkanberbagai kebijakan
dan kebutuhan sekolah yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan
sasaran maupun kenyataansekolah.
Kebijakan
tersebutmenentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal
akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila
komunitas sekolahmendukung dan memberikan sumbanganpada maksud dan tujuan yang
ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis
dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui
banyakkonsultasiyang dapat diterangkan,serta hendaknyadisebarkan seluas mungkin
melalui media cetak.
Dengan demikian,
filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan
makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera
dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus
komprehensif serta dapat dilaksanakan.Kebijakan perpustakaan sekolah tidak
boleh ditulis oleh pustakawan sekolah sendirian, tetapi harus melibatkan para
guru dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas
di sekolah danmendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen
dan rencana kerja berikutnya akanmenjelaskan peranan perpustakaan
dalamhubungannya dengan
berbagai aspek berikut:
•kurikulum sekolah
•metode pembelajaran di
sekolah
•memenuhi standar dan
kriteria nasional dan lokal
•kebutuhan pengembangan
pribadidan pembelajaranmurid dan
•kebutuhan tenaga
pendidikan bagi staf
•meningkatkanaraskeberhasilan.
Komponen yang
memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam perpustakaan sekolah yang dikelola
dengan baik dan efektifsecara maksimal adalahsebagai berikut:
•anggaran dan pendanaan
•tempat/lokasi
•sumberdaya
•organisasi
•ketenagaan
•penggunaan
perpustakaan
•promosi.
Semua komponen tersebut
di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan
rencana kegiatanyang
realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen ini. Rencana kegiatan
harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin.
Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang.
1.3Pemantauan dan
Evaluasi
Dalam prosesmencapai
tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen harus secara kontinyu memantau
kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategiyang digunakan mampu mencapai
berbagai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan pembuatan berbagai statistik
harus dilakukan secara berkala guna mengetahui arah perkembangan.
Evaluasitahunan hendaknya mencakup semua bidang kegiatan yang dimuat dalam
dokumenperencanaan dan meliputi butir berikut:
•apakah kinerja
layananmencapai sasaran dan memenuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan,
kurikulum dan sekolah
•apakah kinerja layanan
memenuhi kebutuhan komunitas sekolah
•apakah kinerjamampu
memenuhi kebutuhan yang berubah
•apakah sumberdaya
layanan kinerjatercukupi
•dan apakah pembiayaan
layanan kinerjaefektif. biaya
ndikatorkinerjautamaberikut
inimerupakan alat yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian
tujuan perpustakaan:
Indikator penggunaan:
•pinjaman per anggota
komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik )
•jumlah kunjungan
perpustakaan per anggota komunitassekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga
pendidik)
•peminjamanper butiran
materi perpustakaaan (yaitu perputaran koleksi)
•pinjamanper jam buka
perpustakaan (selama jam sekolah dan setelah jam sekolah berakhir)
•pertanyaan referens
yang diajukansetiapanggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per
tenaga pendidik)
•penggunaan komputer
dan sumber informasi terpasang.
Indikator sumberdaya:
•jumlah buku yang
tersedia untuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan
terminal/komputer mejauntuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan akses
terpasang komputer untuk setiap anggota komunitas sekolah
Indikator sumber daya
manusia:
•nisbah antara staf
ekuivalentenaga penuh-waktu dengananggota komunitas sekolah
•nisbah antara staf
ekuivalentenaga penuh-waktu dengan penggunaan perpustakaan
Indikator kualitatif:
•survei kepuasan
pengguna
•kelompokfokus (focus
groups)
•kegiatan konsultasi
Indikator biaya:
•biaya per unit untuk
berbagai fungsi, layanan dan kegiatan
•biayastafperfungsi
(contoh, peminjaman buku)
•jumlah biaya
perpustakaanuntuk setiap anggotamasyarakatsekolah
•jumlah biaya
perpustakaan yang dinyatakan dalam prosentase dari jumlah anggaransekolah
•biaya media yang dinyatakan
dalam prosentasejumlah anggaran sekolah
Indikator perbandingan:
•Tolok ukur data
statistik dibandingkan dengan layanan perpustakaan yang relevanserta
terbandingkan di sekolah lain dengan besaran dan karakteristik yang sama.
BAB 2
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan
adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan
dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
- Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
- Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai
lapangan ilmu pengetauan kehidupan social dan politik
- Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif
untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
- Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina
rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil
seni dan budaya manusia
- Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan
lapangan pekerjaannya
- Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat
berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina
saling pengertian antar bangsa
- Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang
bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
BAB 3
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi
dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara
baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan
kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut
berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya
perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari
masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]
BAB 4
SUMBERDAYA
“Perpustakaan sekolah
harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang
terlatih,materi perpustakaan, teknologidan fasilitasserta aksesnya harus bebas
biaya”
4.1 Pendanaan dan Anggaran Perpustakaan Sekolah
Untuk menjamin agar
perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran sekolah , butir berikut
penting artinya:
•memahamiproses
penganggaran sekolah
•menyadari jadwal
siklus anggaran
•mengenal siapa yang
menjadi tenaga penting
•memastikanbahwa segala
kebutuhan perpustakaan teridentifikasi.
Dalam merencanankan
anggaran komponenrencana anggaran berikut mencakup:
•biaya pengadaan
sumberdaya baru (misalnya, buku, terbitan berkala/majalah dan bahan
terekam/tidak tercetak); biaya keperluan promosi (misalnya, poster)
•biaya pengadaan alat
tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi
•biayaberbagai
aktivitas pameran dan promosi
•biaya
penggunaanteknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak
dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam
biayateknologi dan komunikasi informasiumum di sekolah.
Sebagai ketentuanumum,
anggaran materialperpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per
murid dalam sistim persekolahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah,
pengeluaran pendidikan khusus,anggarantransportasi sertaperbaikan gedung dan
sarana lain.
Biaya untuk tenaga
perpustakaan mungkindapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun
di sebagian sekolah hal itu lebih tepatdimasukkan di dalam
anggaranstafumum.Hendaknyadiperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga
untuk perpustakaan, maka pustakawan sekolah perlu dilibatkan. Jumlah uang yang
tersedia untuk ketenagaanberkaitan erat dengan isupenting, seperti berapa lama
jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan
yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnyaseperti kebutuhan
rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri.
Penggunaan anggaran
harus direncanakan secara cermatuntuk keperluan setahun serta berkaitan dengan
kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hebdaknya dapat memberikan gambaran
bagaimanaanggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang
digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan
sertamencapai sasarankebijakan.
Pustakawan sekolah
harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup
untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena
perpustakaan melayani seluruh komunitas sekolah. Untuk meningkatkan anggaran
perpustakaan sekolah, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan:
•besarantenaga
perpustakaan sekolah dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur
pencapaian akademik
•murid
yangmencapainilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari
sekolah yang mempunyai tenaga perpustakaan, buku dan terbitan berkala/majalah
dan bahan pandang-dengar yang lebih banyak dibandingkan sekolah lainnya, tanpa
memandangfaktor lain seperti faktorekonomi.
4.2 Lokasi dan Ruang
Peran pendidikan yang
kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan
peralatannya. Fungsi dan
penggunaan perpustakaansekolahmerupakan factor penting untuk
diperhatikan takalamerencanakan gedung sekolah barudan mereorganisasigedung
sekolah yang sudah ada. Kendati tidak ada ukuran universal untuk
fasilitasperpustakaan sekolah, namun merupakan sesuatu yang bermanfaat
danmembantu jika kita memiliki formula sebagai dasar dalam menghitung
perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru didisain memenuhi kebutuhan
sekolah dengan cara palingefektif. Pertimbangan berikut ini perlu
disertakandalam proses perencanaan:
•lokasi terpusat atau
sentral,bimana mungkindi lantai dasar
•akses dan
kedekatan,dekat semua kawasan pengajaran
•faktor kebisingan,
paling sedikit di perpustakaan tersedia beberapa bagian yang bebas dari
kebisingan dariluar
•pencahayaanyang baik
dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan
•suhu ruangan yang
tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi)
untukmenjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping
preservasikoleksi
•disain yang sesuai
gunamemenuhi kebutuhanpenderita cacad fisik
•ukuran ruang yang
cukup untuk penempatankoleksi buku,fiksi dan non-fiksi, bukusampul tebal
maupuntipis, suratkabar danmajalah, sumber non-cetak serta penyimpanannya,
ruang belajar, ruang baca, komputer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan
meja perpustakaan
•fleksibitas untuk
memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan
teknologipadamasa mendatang
Daftar berbagai ruangan
yang berbeda-beda berikut ini layak dipertimbangkan
ketikamerencanakanperpustakaan baru:
•kawasan ruang belajar
dan riset untuk penempatan meja informasi, laci katalog, katalog terpasang,
meja belajar dan riset, koleksi referensi dan dasar
•kawasan ruang baca
informal untukbuku danmajalah yangmendorong literasi, pembelajaransepanjang hayat,
dan membaca untuk keceriaan
•kawasan ruang
instruksional dengan kursi yang disusun untukkelompok kecil, kelompokbesar
daninstruksional formalseluruhkelas, “dinding pengajaran”,dengan
kawasanteknologipengajaran danpameranyang sesuai
•kawasan ruangproyekkelompok
dan produksi untuk kerja fungsional danpertemuanperorangan, kelompok maupun
kelas, serta fasilitas untuk produksi media
•kawasan ruang
administrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses
materimedia perpustakaan, penyimpanan peralatan pandang-dengar, dan kawasan
materi serta alat tulis kantor.
4.3 Perabot dan Peralatan
Disain perpustakaan
sekolah memainkan peran utama menyangkutbagaimana perpustakaan melayanisekolah.
Penampilan estetisperpustakaan sekolah memberikanrasa nyaman dan merangsang
komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di
perpustakaan.
Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknyamemiliki
karakteristik
sebagaiberikut:
•rasa aman
•pencahayaanyang baik
•didisain untuk
mengakomodasi perabotan yangkokoh, tahan lama dan fungsional,
sertamemenuhiperyaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
•didisain untuk
menampungpersyaratan khususpopulasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.
•didisain untuk
mengakomodasi perubahan padaprogram sekolah, program pengajaran , serta
perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
•didisain untuk
memungkinkan penggunaan,pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai
menyangkutperabotan,peralatan, alat tulis kantor danmateri.
•dirancang dan
dikelolauntuk menyediakanaksesyangcepatdan tepat waktu ke aneka ragam koleksi
sumber dayayang terorganisasi.
•dirancang dan dikelola
sehinggasecara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalamhiburan serta
pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tandayang jelas dan menarik
4.4 Peralatan Elektronik dan
Pandang-dengar
Perpustakaan sekolah
mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini yang
berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan sekolah harus
menyediakan akses ke semuaperalatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar.
Peralatan tersebut meliputi:
•komputermeja dengan
akses Internet
•katalog akses publik
yang di sesuaikan denganusia dan tingkat murid yang berbeda
•tape-recorder
•perangkat CD-ROM
•alat pemindai
(scanner)
•perangkat video (video
players)
•peralatan komputer,
khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun menderita cacad fisik
lainnnya.
Perabotan komputer
hendaknyadidisain untuk anak-anak danmudah disesuaikan guna meneuhi ukuranfisik
yangberbeda.
4.4.1 Sumberdaya Materi
Ruang perpustakaan
berstandar tinggi dan memilikisejumlah besarsumberdaya
berkualitas tinggi
merupakan hal penting.Karena alasan tersebut,maka kebijakan manajemen koleksi
bersifat penting.Kebijakan ini menjelaskan maksud, ruang lingkupdan isi koleksi
termasuk akses ke sumber eksternal.
4.5 Kebijakan Manajemen Koleksi
Perpustakaan sekolah
hendaknyamenyediakan akses ke sejumlah besar sumberdaya yang memenuhikebutuhan
penggunaberkaitan dengan pendidikan, informasi dan pengembangan pribadi. Perkembangan
koleksiyang terus menerus merupakan keharusan untuk menjaminpenggguna
memperoleh pilihan terhadapmateribaru secara tetap. Tenaga perpustakaan sekolah
harus bekerjasama denganadministrator dan guru agar dapat mengembangkan
kebijakan manajemenkoleksibersama. Pernyataan kebijakan semacam itu
harusberdasarkan kurikulum, kebutuhan khusus dan kepentingankomunitas sekolah,
danmencerminkan keanekaragaman masyarakat di luar sekolah. Unsurberikut
hendaknyadimasukkandalam pernyataankebijakan:
•Manifesto Perpustakaan
Sekolah IFLA/UNESCO – Misi
•Pernyataan Kebebasan
Intelektual
•Kebebasan Informasi
•Tujuankebijakan
manajemen koleksi dan kaitannya pada sekolah dan kurikulum
•Program jangka pendek
dan panjang
Hubungan perpustakaan
dengan bacaan
Perpustakaan dan bahan
bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah
bahan pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan)
kepada para pembaca/pemakai perpustakaan . Adapun koleksi perpustakaan di
negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki
koleksi berupa non-book material seperti
film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.
PENUTUP
Peran penting pemustaka dalam mengembangkan citra dan layanan
perpustakaan sebagai bagian integral pendidikan di semua jenjang tidak bisa
dijadikan nomer dua lagi.
Ketersediaan buku dan tingkat pelayanan kepada pemustaka menjadi dua
faktor penting pencitraan perpustakaan di mata pengguna.
Masih banyak yang harus dibenahi memang, tapi dengan semakin meningkatnya
peran perpustakaan dan, apalagi dijadikan salah satu butir akreditasi,
menjadikan pemustaka sebagai agen perubahan di lingkingan internal institusi.
SELESAI
Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal
1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan
tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah
koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi
perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi
besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan
oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas
biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan
media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga
merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni
lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan
menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan
sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi,
dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses
informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung
perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan
buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Peran
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk
memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar.
Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung
atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar
di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan
kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan
sarana pendidikan.[1]
Tujuan
perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu
masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan
melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka: a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara
berkesimbungan; b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu
pengetahuan, kehidupan sosial dan politik; c. Dapat memelihara kemerdekaan
berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang
lebih baik; d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani
dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya
manusia; e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan
pekerjaannya; f. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi
secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian
antar bangsa; g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat
bagi kehidupan pribadi dan sosial.[2]
2. Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42
Agus warsono, SPd.I,MSi
Guru SDN BRONDONG 1
Langganan:
Postingan (Atom)