Selasa, 07 Oktober 2014

Seni Bleknong SDN Totoran Kec. Pasekan Indramayu Tampil menarik di Pawai Pembangunan Kab. Indramayu

Seni Bleknong dari SDN Totoran Kec. Indramayu memang sudah sejak lama dimiliki Kecamatan Pasekan Indramayu. Seni Bleknong ini berhasil dilestarikan oleh SD ini sejak tahun 2007 atas prakarsa Warma SPd. dan Agus Warsono dimana seni bleknong pada saat itu terancam punah. Atas inisiatif itu kemudian mulai digarap pembentukan grup Seni Bleknong dari SDN Totoran. Sedang untuk penulisan asal usul serta berbagai kaitan dengan bleknong dikumpulkan oleh Agus Warsono.
 Asal usul bleknong memang dari daerah Pasekan dimana seni  ini berkembang semenjak Zaman Indramayu dipimpin oleh seorang Bupati bernama Rd Wiralodra. R Wilalodra saat itu ingin membuka alas (hutan) tiris u7ntuk dibuka sebagai tempat pemukiman, bercocoktanam dan membuka petambakan ikan. Namun hutan tiris dipenuhi dengan berbagai jin merkayangan yang terdiri dari Butha Rotadenawa, serta masyarakat merkayangan seperti gendruwo, wewe, tuyul, dsb.
 Rd. Wiralodra yang terkenal sakti akhirnya bisa mengusir para dedemit itu dengan menabuh  alat musik bleknong yang berjalan ke tepi laut hutan tiris. Para dedemit itu termasuk rajanya tertarik mengikuti gamelan hingga pinggir pantai. Hutan bakau itu akhirnya dapat dibuka dengan damai tanpa ada masyarakat yangdiganggu.
 Semenjak saat itulah seni bleknok slalu di mainkan oleh masyarakat di Kevamatan Pasekan Indramayu.
 Bleknong akhirnya menjadi seni khas daerah Pasekan.
Pada acara-acara adat seni bleknong slalu tampil menghibur masyarakat.

Berikut tetembangan Bleknong karya Rg Bagus Warsono :

......'klambi liris bedah kelekke , ngaku laris jare deweke"
......'Klenteng wijile kapuk , wonge ganteng ambune apek"
......."Grabad warung janganan , doyan boban kewirangan"
......" Tambangan prau jukung, pengen mangan laue kangkung'
......." Lalap pete sambel asem , aja ngece mesam mesem'
......" jagat peteng mendunge wurung , wonge ganteng udude kawung'
......" sapu ada bitinge klapa ana rangda bekas rabine sapa'
......" manek klapa duwur sepira , aduh bapa gage sawera."
......'dedek digawe awu, aja kurang satus ewu "

Minggu, 21 September 2014

Pengkajian Kritik Sastra Indonesia (On literary criticism in Indonesia) karya Yudiono K.S.

Resensiku
Pengkajian Kritik Sastra Indonesia oleh Yudiono K.S. ini sebuah buku yang penting dalam sastra Indonesia dewasa ini. Sastra diperlukan kritik sebab kritik sempurna sebiuah karya sastra. Namun malas juga orang membuat kritik terhadap sebuah sastra padahal kritik dapat dibuat dengan berbagai jenis tulisan seperti dipaparkan dalam buku ini. Boleh jadi kita menemukan sebuah tulisan adalah sebuah kritik sastra, tetapi bagaimana kita bisa mengatakannya tanpa membaca buku ini. Yudiono K.S. memang jempolan dalam menuturkan karyanya. Pembaca akhirnya tahu pentingnya sebuah kritik sastra. Ternyata kita juga bisa membuat kritik sastra seperti dicontohkan dalam buku ini. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia (On literary criticism in Indonesia) karya Yudiono K.S. ini sangat penting dimiliki oleh pelajar, mahasiswa, guru dan dosen sastra juga semua yang ingin mempelajari sastra Indonesia. (21-09-2014 Rg Bagus warsono)  

Jumat, 19 September 2014

Eka Budianta Mekar di Bumi oleh Arswendo Atmowiloto

Resensiku
Membaca perjalanan seseorang tokoh teladan seakan tidak ada habis-habisnya. Kali ini Arswendo Atmowiloto memaparkan sosok Eka Budianta, seorang penulis jempolan Indonesia dari berbagai sudut pandang termasuk memberi ulasan beberapa tulisan Eka Budianta. Seorang pribadi yang patut mendapat apresiasi dikalangan generasi muda yang begitu pantas menjadi panutan teladan. Seorang pemimpin keluarga yang membawa keluarga menjadi religius namun berpendidikan dan juga berhasil membinanya. Mekar di Bumi, demikian Arswendo memeberi judul , buku tebal penuh inspirasi bagi pembacanya, tidak saja kita mengidolakan sosok Eka Budianta tetapi juga penuh dengan wawasan yang dapat dipetik dari buku ini. Tak salah jikia Arswendo menyebutnya mekar di bumi ini. Ulasan dan artikel yang menarik dalam buku ini menjadikan kita lebih mengenal lebih dekatsiapa Eka Budianta. (Rg Bagus Wartsono, 19-9-2014)

Arswendo Atmowiloto
Pustaka Alvabet, 2006 - 406 halaman

Kamis, 18 September 2014

Menggebrak Dunia Mengarang


Resensiku
Buku kecil ini banyak dicari terutama bagi calon penulis yang akan mulai meniti kariernya di dunia menulis. Sebuah panduan yang sangat apik untuk membuka cakrawala dunia tulis menulis. Penulis mula akan merasa optimis jika membaca buku ini. Orang tentu tidak menyangka begitu banyak lahan dunia tulis debagai profesi, setelah membaca buki ini, pastilah akan memahami bahwa dunia tulis menulis pun tak kalah dengan lahan untuk mendapatkan rezeki. Eka Budianta menulisnya di tahu 1992 diberi judul Menggebrak Dunia Mengarang (Creative writing of Indonesian novel, short story, etc) untuk Anda yang menekuni tulis-menulis tetapi juga sangat baik untuk pegangan instruktur pelatihan menulis. (17-09-2014, Rg Bagus Warsono)  

Senyum untuk Calon Penulis

Resensiku
“Eka Budianta orangnya baik, ajakannya mendidik, penuturannya menarik, dengan gaya berbisik. Lebih dari itu caranya menyemangati benar-benar mengusik. Ini buku yang baik”, demikian Arswendo Atmowiloto (budayawan) mengomentari buku ini. Apa yang dikatakan Arswendo memang benar adanya. 'Senyum untuk calon penulis' adalah senyum optimis pembacanya. Bagaimana tidak, dalam waktu cepat pembaca akan mantap penuh optimis menatap dunia penulis. Berisi ulasan artikel yang menarik serta membuka cakrawala penulis pemula. Ingin rasanya membaca berualang-ulang buku ini. Buku wawasan dunia penulisan untuk semua kalangan tidak hanya calon penulis. Senyum untuk Calon Penulis (Author's experience on social issues which can influence writers in building their writing capacity) Anda akan menjadi penuh harapan bila terjun di dunia menulis. Tak salah Jika Arswendo Atmowiloto memuji Eka Budianta penulis buku ini, memang buku ini disampaikan dengan gaya bahasa yang menarik namun tak terasa mendidik kita. (18-09-2013 Rg Bagus warsono) 

Rabu, 17 September 2014

Leksikon Susastra Indonesia

Resensiku -
Leksikon Susastra Indonesia , oleh Korrie Layun Rampan 2000, buku ini sangat membantu inventarisir sastrawan Indonesia masa kini. Korrie memasukan data sastrawan sengaja dengan pertimbangan karya bukan usia. Ini berarti usia bukan menjadi hal apa yang disebut dngan 'angkatan sastrawan itu. Buku dengan tebal 576 halaman sangat bermanfaat bagi generasi muda saat ini. Namun demikian patokan untuk nama sastrawan yang dimasukan belum terjelaskan apakah itu karya sastra media cetak atau akun sosial. Begitu pula media cetak apakah termuat di buku atau haya di koran-koran dan majalah . Sedang patokan koran juga apakah koran sastra atau umum, begitu juga derajat edar media apakah regional atau tidak. Agaknya Korrie memandang pada mutu seebuah sastra, jadi mutulah yang dijadikan seeorang sastrawan masuk dalam inventarisastrawan indonesia apapun angkatan dan dokumentasinya. Sungguhpun demikian buku ini menjadi rujukan yang sangat berarti dan patut dimiliki oleh kalangan pendidik dan pecinta sastra Tanah Air.(Rg Bagus warsono)
Korrie Layun Rampan
PT Balai Pustaka, 2000 - 576 halaman

Pengantar Sejarah Sastra Indonesia


Resensiku -
Pengantar Sejarah Sastra Indonesia, sebuah buku yang sangat bermanfaat untuk memahami perkembangan sastra di Indonesia tetapi juga sangat bermanfaat bagi pendidikan sastra bagi generasi muda. Isi yang padat dan mutu yang terjamin dikarenakan reverensi yang diterima pembaca menjadikan buku ini dapat menjadi buku pegangan guru di semua jenjang bahkan dosen di fakultas sastra. Disamkping itu para penulis di Tanah Air juga dapat mempergunakan buku ini sebagai acuan untuk karya mendatang. Adalah Yudiono K.S. penulis buku ini. Sangat jarang penulis Indonesia menelaah sejarah sastra . Kedudukan penulis yang independen menjadikan isi begitu sempurna sehingga membedakan pelaku sastra dan karya yang disorotinya. Sebagai seorang guru tentu memerlukan bukuini sebagai pegangan. Buku Pengantar Sejarah Sastra Indonesia ( History of Indonesian literature of the 20th century) seakan memiliki buku dalam satu rak lemari sastra. Cukp tebal namun enak dibaca. (16-9-2014 oleh Rg Bagus Warsono)
Yudiono K. S.
Grasindo, 2010 - 366 halaman

Rabu, 10 September 2014

Mengenal Sastrawan Indonesia : Ali Arsy

Ali Syamsudin Arsi 
lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru. 
Karya –aryanya antara lain :1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009).  2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011).
Tahun 1999 menerima hadiah sastra dari Bupati Kabupaten Kotabaru.  Tahun 2005 menerima hadiah seni bidang sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan. Tahun 2007 menerima hadiah sastra bidang puisi dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin. Tahun 2012 menerima penghargaan pada acara Tadarus Puisi & Silaturrahmi Sastra, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga. Pada malam Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra tahun 2014 kembali mendapat penghargaan sastra oleh Pembko Banjarbaru melalui Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, penilaian berdasarkan standar kekaryaan dan aktifitas bersastra. Penyair ini tinggal di Banjarbaru.

Selasa, 09 September 2014

IIS SEFTIANI GURU MATA PELAJARAN OLAH RAGA YANG BERPRESTASI


Iis Seftiani guru mata pelajaran olah raga yang berprestasi. Tidak kalah dengan teman prianya yang sama=sama guru olah raga, Iis seftiani, guru dari SDN Brondong I kec. Pasekan ini adalah sosok guru mata p[elajaran olah raga terbaik di kec. Pasekan Indramayu. Pasalnya ia berhasil membawa nama harum SDN Berondong I sebagai Juara Umum Olimpiade Olah raga Siswa Nasional (O2SN) tingkat kecamatan Pasekan kab. Indramayu dengan 5 medalui emas dari 7 Cabang yang dilombakan. Hal ini menjadi kebanggan tersndiri bagi rekan guru dan Kepala SDN Brondong I tempat dimana Iis Seftiani mengajar. 

Jumat, 05 September 2014

Satu Lagi Geliat Sastra 2014, Meronte Jaring Luncurkan Antologi Bersama Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia


5-9-14 ayokesekolah.com
Nafas sastra Indonesia kembali menggeliat kalidari kota kecil Indramayu. Sanggar Sastra Meronte Jaring Indramayu dengan tokoh pengasuhnya Rg Bagus warsono meluncurkan Antologi Bersama Nasional bertema Kampung Halaman dalam Buku Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia yang kali ini merupakan penerbitan kedua (jilid I pada April 2014 lalu). Disaksikan beberapa sastrawan yang juga pengasuh Meronte Jaring Nurochman Soedibyo, YS dan Dyah Styawati menggelar peluncuran antologi ini dengan acara kecil namun bermakna.
Lewat acara 'Bancakan' yakni acara adat Indramayu untuk suatu keselamatan dan kesuksesan dengan ciri bancakan yakni 'sambal edan' dan 'iwak petek' dibacakan beberapa naskah puisi isi Lumbung puisi sastrawan Indonesia itu oleh Ki Tapa Kelana sebutan untuk penyair Norochman Soedibyo, Ys.
Buku Antologi Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid II ini diterbitkan oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca Indonesia dan menjadi arsip nasional di Perpustakaan sastra HMGM Indonesia.
Menurut Rg Bagus Warsono, tokoh penyair penjaga Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, mengatakan bahwa antologi ini mendapat dukungan dari 81 penyair dariseluruh Indonesia diantaranya adalah : Penyair Seberang Lautan Ali Syamsudin Arsi di Banjarbaru;Penyair Anung Ageng Prihantoko di Cilacap;
Penyair dan pegiat sastra Bambang Widiatmoko di Jakarta;Pimpinan Sanggar Penyair Budhi Setyawan di Bekasi;Perempuan penyair Diah Budiana di Serang
Dosen Penyair Djemi Tomuka di Manado; Guru Penyair Indonesia Gampang Prawoto di Bojonegoro;Penyair Hasan Bisri BFC di Bogor;Penyair dan seniman M. Ardi Kurniawan di Jogyakarta; Penyair dan seniman Muchlis darma Putra Banyuwangi;Perempuan penyair dan seniwati Bali , Nyi Mas Rd Ade Titin Saskia -Darmawan di Denpasar;Perempuan penyair Sokanindya Pratiwi Wening dari Medan; Penyair Sugi Hartono dari Batanghari; Dosen Penyair Suyitno Ethex di Mojokerto; Penyair dan koregrafer tari Thomas haryanto soekiran di Purworejo;Wartawan penyair Wadie Maharief Jogyakarta; Teatris seniman juga penyair Wayan Jengki Sunarta di Bali; Penyair Nusakambangan Wintala Achmad Cilacap;Dokter penyair Dewa Putu sahadewa di Kupang dan lain-lain.
Antologi ini direncanakan sampai Jilid V untuk menampung sebagai Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia di era awal abad 21.
Direncanakan Antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia ini untuk dibacakan sebagai bacaan wajib Lomba Baca Puisi di Hari Jadi Indramayu 7 Oktober 2014 ini.

Jumat, 22 Agustus 2014

Imam Eka Puji Al-Ghazali

Imam Eka Puji Al-Ghazali

Keterasingan

Kami mulai resah menghitung angka dari jarak kedatangan dan kepulangan. Secepat apa saja yang ada di benak kami itulah yang kami buru dengan gerak dan do’ado’a. Jalan yang mana lagi yang akan kami rangkaki_ mengurai segala asing dan kepenatan. Kami linglung dari mana kami datang, kenapa kami  seperti tak mengenal lagi araharah tanah kelahiran.
Sebab terdesak_sesak, oleh tanya dan huru-hara konsep hidup untuk besok, dan lusa, yang terus  membahana menyelimuti kuping, hidung, mulut, dan  usus.

Kamilah delapan orang pemuda, yang tertatih, _berupaya termuntahkan dari diri gelap dan gempita keterasingan. Bila harus madura lalu apakah kami musti berdiri tegap mengangkat arit. Tapi siapa yang harus mati, Ki Sanak.

Malam telah datang, hanya angin yang dinginnya menulang yang setia  memeluk tubuh; tubuh gerincang_cacingan,  karena terserang wabah sungkan dan lagi-lagi karena keterasingan. Ah, kami terbuang dari tempat asal, menjumpai mahluk semacam kuntil bermulut lima, giginya bertaring bersilap- silang,  yang kapan saja siap jadi pemangsa paling heroik.

Malam kedua ini, kami memilih merapatkan jemari_  menusuk dada langit dengan tembang do’a, kemudian bumi, kami banjirkan dengan air mata tulus pinta agar segalanya berubah jadi asal. Asal mula kita dilecutkan dari rahim tanah ibu yang penuh bunga, yang betapa  sangat  kami rindui.

Romben Guna, 09/06/13; 10:13 Wib 



20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II


Hasan Bisri BFC
KAMPUNG YANG KUSANJUNG

1/ kota santri
ketika orangorang bertanya dimanakah letak kota santri
dengan bangga kutepuk dada, “itulah kotaku.”
maka tak satu pun ada membantahnya
maka kaulihat, saudagarsaudagar merapat
menunggu waktu shalat
perempuanperempuan berkerudung menjadi penyejuk mata
anakanak bersarung batik dengan peci miring tak ketinggalan juga
tataplah masjidmasjid dan mushala riuh suara akanakkanak membaca Alqur’an
tapi itu dulu,
sebab para saudagar melepas lelah di cafe
perempuanperempuan berkerudung membonceng motor pacarnya
dan anakanak asik di depan layar kaca
maka, kelak anakanak kita akan mengenal kota santri dari kamus bahasa
Indonesia

2/ kota batik
ketika orangorang manca menggores tinta
resmilah kota kami menjadi kota batik adanya
kampungkampung dihias dengan gapura perkasa
pembatikpembatik sumringah
para majikan amat bungah
meski serbuan batik murah tak bisa dicegah lagi
Kota Batik, ah berapa hektare sawah menjadi sesak oleh limbah
para petani menggantung cangkul dan berlumur kecewa
ikanikan tak lagi menjadi sahabat nelayan
kampung yang senantiasa kusanjung kini siap menampung bah airmata

Pekalongan, 31 Juli 2014

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Lukni Maulana
Padasan Retak di Kotaku
Dimana air sumber ilmu itu
Ku temui ia meluber lalu melukai keindahan
Akan aku cengkram andai tangan ini mampu
Akan kuletakan di kotaku
Menghias wajah suram yang luka
Agar ia bangkit
Terapung diatas sana

Namun sumber ilmu tetap terpasung
Sebab kecoak memberi kabar
Bahwa air padasan telah retak di kotaku
Anak muda penuh panorama desa
Memajang rasa malu ditelinga
Keluar tanpa beban derita

Inilah kebodohan yang belum kusadari
Aku hanya bermimpi atau sekedar harapan palsu
Lalu mati
Aku hanya bertutur kepadanya
sahabat, air hujan memberi keberkahan
tapi hanya sedikit yang kita nikmati
Semarang, 31/07/2014


Operasi Kemewahan
Gedung megah bertingkat menjadikan saudarku begitu mewah
Di pabrik bergelimang buruh outsourcing
Aku ingin jadi karyawan tetap, katanya
dan kemerdekaan ingin ia miliki
akan tetapi kedaulatan tidak juga didapati

lalu untuk apa tanaman berdiri menantang
pohon pisang, kelapa, buah mangga, padi melambai
barangkali supaya gedung pabrik tetap berdiri

begitu elok embun pagi
mentari menyapa
ia tidak ada
masih ada esok hari
Semarang, 31/07/2014



20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

 Wadie Maharief
Kenangan tentang Emak

Perempuan cekatan itu
adalah emakku
Ngurus anak sepuluh hampir tak pernah mengeluh
Serba bisa meski tak pernah sekolah
tapi menjadi guru bagi anak-anaknya
Aku belajar segala dari emak
Mulai menampi beras, menanak dan menjerang air
Bikin gulai dan menyeduh kopi
Emakku perkasa, ratu yang agung
Rumah dan berandanya selalu bersih
Gemulai ia menyapu setiap pagi
Tangannya tak pernah berhenti
Seperti penari yang penuh energi
Aku rindu emak
Yang telah mengajari aku tentang hidup
dan kehidupan ini
Aku mengerti kenapa beras mesti ditampi
Sebelum ditanak, kenapa menyapu
Harus pelan tapi bersih....?
Jangan melakukan kesia-siaan dalam hidupmu, nak….
Begitu pesannya
Yogya, 25 Mei 2014







20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Ali Syamsudin Arsi

Ia Lekat di Pelupuk Mata 

aku pernah kecil dan tak punya daya berlari di antara semak daun embun bahkan ranting duri - ia lekat di pelupuk mata - geriap sungai kecil aku pernah berenang bahkan hampir tenggelam pada pasir di dasarnya - ia lekat di pelupuk mata - suara-suara yang dahulu aku ingat semakin berloncatan di dahan-dahan pohon enau pohon buah karet dan daun-daun pisang sebagai kenangan – terasa sangat purba -
sebatas apa bila rinduku pada rimbun kembali melambai agar pulangku adalah bagian dari kerinduan langka nun jauh sudah jejak kaki berjarak nian dari detak akar-akar padi

ia lekat di pelupuk mata

ibuku menyatukan daun-daun pisang lantas dibawa ke tengah pasar untuk ditawarkan aku ikut di sampingnya dengan langkah kecil tatapan mata kecil dan harapan-harapan kecil – aku pernah kecil dan tak punya daya ketika berlari di jalan setapak yang berkelok-kelok menuju arus sungai berpasir dengan jamban-jamban pemandian – kecipaknya aku sangat merindukan

ia lekat di pelupuk mata

akar-akar padi dalam lumpur mengisyaratkan agar aku lekas-lekas kembali
/asa, banjarbaru, juli 2014 

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Sokanindya Pratiwi Wening
~kampung halaman ~
kampung halamanku, katamu
dimana? kalau nyatanya aku lahir dan besar di
penjara

hijau hijau itu bukan dedaunan
tapi muka-muka masam bermata dalam
dentum-dentum itu bukan mercon perayaan
namun amuk senjata penuh kemarahan

bukan matahari sebagai teman
diam dan ancaman serupa menu makanan
terhidang kapan saja penguasa doyan

tuhan seperti tidur; aku ngelindur
bicara kampung halaman yang subur makmur
rakyatnya ramah tak doyan tawur
panen kapan saja tanpa nandur;
nyatanya, ayahku mati tanpa kubur

indonesia terbakar tanpa api...!


Krueng Geukueh, 09/06/2014


20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Anung Ageng Prihantoko

Setapak yang Bercerita
Setapak yang bercerita
Tentang pematangmu yang terlentang
Hilang dihisapi mimpi masa depan
Dadamu yang gembur meriap pucuk-pucuk padi
punah terpendam pertempuran ekskavator dengan
Danyang-danyang yang bimbang
Akar-akar tunggang besi tulangan menerobos bumi menembus perut cacing-cacing tanah
Beton dan batu bata yang tumbuh subur menjalar meraih
Gumpalan awan-awan perawan di langit
Dan rumah-rumah kotak kubus itu telah mengubur tanah rumputan
Anak-anak kami gelisah mencari tempat bermain bola dan mengejar layang-layang
Akhirnya mereka tersesat di rental play station dan sebagian ditelan televisi
Alangkah kenangan kami lindap bersama detik-detik yang ranggas
Pada jam tua yang merangkak di desing angin malam yang asing
Belasan tahun lalu sungai adalah surga tempat kami mencari ikan dan thoe
Dan kemarin sungai itu meratap mengerang
Kesepian dan hampir mayat karena terlupa
Belasan tahun lalu kami asik bergetek di telar mencari biji bunga teratai
Yang di ujung lidah terasa begitu manis dan lezat
Tapi sekarang bunga-bunga itu telah entah
Bulan merah telah rapuh
Tubuhnya mengapur penuh abu
Dulu dia teman kami
Menerangi kami berlari menyusuri ladang-ladang tempat sembunyi
Bermain jonjang umpet selepas isya bersama tawa
Berhari-hari aku mencari
Sekotak permainan masa kecil
: gundu, thihtik benthik, dos-dosan, gobag sodor, jonjang umpet dan permainan lainnya
Akan kuajarkan pada anak-anakku
Tapi tersesat dimana mereka
Aku lupa di ruang otak sebelah mana aku menyimpannya.
Cilacap, 8 Juli 2014


















20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

M. Ardi Kurniawan

Purwarupa

Yogyakarta beralih rupa
Menjadi purwarupa ibukota
Jalanan menjadi sesak
Setiap menjelang senja

Setiap vakansi tiba
Orang kota ramai-ramai bergembira
Sementara orang asli Yogya
Terus bekerja dan bekerja

Deru mesin ibukota makin terasa di Yogyakarta
Mendesak-desakkan suaranya
Menggantikan jarak dan jeda
Di antara ruang-ruang kota

[Yogyakarta, 2014]


20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Sofyan RH. Zaid

KAMPUNG HALAMAN KATA

kami duduk-duduk sepi # di beranda suatu pagi
cangkir kopi # beraroma hari
hari kamis # selepas gerimis
sisa air menetes dari daun # gending musim mengalun

kami berbincang perihal kabar # sebuah negeri yang terbakar
asap seketika menyebar # dada kami berdebar-getar
kami terbangkan doa # langit merah saga
air mata perlahan batu # mulut kami jadi bisu

kami duduk-duduk sepi # kemudian pergi menunda mati

2014


20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

I Putu Wahya Santosa


Akar Kata
Dengan apa  pohon gejolak pikiran
Berkembang biak
Selain dengan cinta akar kata
Yang merentangkan setiap batang gelisahnya

Dengan apa pohon cuaca yang gamang di katakan
Dapat dicerahkan
Selain dengan kebijaksanaan akar kata
Yang selalu memberi kesadaran
bagi jiwa yang ingin bertumbuh
Menjadi dewasa di setiap musim

Dengan apa teka teki akal
Dapat diburu kekal
Selain dengan mempelajari pertumbuhan akar kata
Yang selalu menyerap mata air kedalam nuraninya

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Ekohm Abiyasa

Pesan Jogja

lengang malam senin
tulang-tulang dingin
sesekali asap motor melesap
orang-orang di angkringan bertukar cakap

ini sebuah kota yang dingin
jejak-jejak dan memori selalu mengerling

singgahlah ke gubug lama
tempat di mana kata-kata lahir
tempat di mana rindu-rindu mengalir

Jogja selalu berwarna
sudut-sudut kota
matahari pembatas
halaman yang terlepas

Jogja selalu setia
menanam damai
pada pengembaraan yang kian trengginas

Surakarta, Mei 2014






20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Fatmawati Liliasari

Syair Untukmu, hadiah untuk kotaku

Suatu saat orang-orang akan tahu
Tentang ceritaku, cerita kita
Meskipun aku ragu kau bisa mengenalinya
Wanita penyendiri itu telah melihatmu
Dia mencarimu, menyusuri jalan-jalan
hitam, sawah bertingkat sembari sesekali bercermin
pada dinding kaca berdebu
melihat bayangan raksasa di sebelah sana yang dengan angkuh
hendak mencakar langit.

Dia menemukanmu di sebuah gedung impian
Hamparannya luas, kata orang gedung itu
Adalah rumah para intelektual
Tetapi akhirnya aku hanya merasa gedung ini tak punya nyawa
Ia hanyalah rumah bagi dua tetangga yang selalu bersilang pendapat
Ataukah salah satu dari mereka ketakutan ?
Akhirnya ; kehadiranku di sini dilupakan
Aku berjalan di sampingmu tapi kau tak melihatku
Aku tersenyum ramah tapi engkau bermuka masam

Oh.. betapa kasihan, wangi gadis desa tersapu kelabu
Semburat jingga senyumnya di tampik dingin embun.
Bontorea, 25-27 Juni 2013

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Budhi Setyawan

Kodil – Bogowonto
1/
yang memancar kecil
seperti kerlip rindu di kaki Menoreh
lalu mengumpul menyatu
tetes menjelma alir doa dan mantra
lewati rumput dan perdu duri
melalui batu batu sepi
terus melangkah-menari
matamu acap mengerdip pada iklim
susuri liku ranah berpilin
keteguhan pada cita bermukim

dan orang orang mencuci angan
dengan sari kesederhanaan dari curahmu
dan lubuk lubuk nampak berdiam
seperti pertapaan matahari
dalam kegaiban sunyi

2/
dari pinggang Sumbing, muasal lahirmu
lalu memanjang syair dan zikirmu
dengan jeram jeram yang dingin
dan kecipak derai di gulir musim
pandangmu jauh pada kampung dan sawah
dan jemarimu yang asih, menjamah
dahaga yang retakkan iman
hingga batang-batang padi berbinar segar
pepohonan pun turut senandungkan riang
tempat hinggap burung burung
yang betah merawat sarang
dan mereka yang mencari ikan
berkali menebarkan jalanya
mengembangkan harapan
sampai ke langit jernih
tempat bulan bermain
dengan tembang dolanan yang kian lirih

3/
di Tempuran, pertemuan penuh haru
berabad abad dipisah jarak
tanpa kabar dan percakapan, namun
anak dan ibu yang selalu menjaga ingatan
di tebing tebing perasaan
yang kokoh dalam gempuran cuaca
dan tafsir tafsir zaman yang menggema

di antara derap-kerjap pancaroba
tetaplah rekah bunga
tergambar deras arusmu
tekun merawat kesabaran dusun dusun
dan ketabahan penempuhan usia
yang terus mendegup hingga ke muara selatan
membawa asin kenangan ke tanjung perantauan

2014 






20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Syarif hidayatullah
Nun dan Alif kampungku
-di atas pulau terapung
Nun yang bercerita tentang mimpi di kaki bukit
Yang berenang bersama jentik-jentik nyamuk
Sedang katak hanya mampu berceloteh kosong
Dengan keangkuhan yang menggelikan

Nun yang bercerita tentang hujan di sela tawa dan senyuman
Sedang kerenyahan matahari di tertawakan oleh lumut yang menghijau
Karatan-karatan tanah yang menguning dengan bangkai-bangkai perusak bumi
Pohon tak lagi tumbuh
Ia melapuk dalam kebiadaban
Alif yang tegak menjulang di dasar nun yang bergenang kubangan
Pulau-pulau semakin dekat dengan nun
Sedang alif semakin sering dirobohkan
Terkoyak kenistaan

Alif yang tersenyum getir dengan nun
Menangis iba bersama hentakan kaki
Langit penghibur lara
Sedang mesin terus meneriakkan keangkuhannya
Ku punya mimpi
Alif yang tumbuh di atas nun
Hingga bersemayam hutan, kampungku
Besok aku ingin mereka bersatu di atas pulau ini

Banjarmasin, 16 desember 2013

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II


Nurul Hidayah

EPISODE YANG HILANG

Bundaku mengibarkan selendangnya
Membawaku ke masa di mana aku menjalani masa kecilku
Di bawah pohon kelapa yang melengkung indah
Ditambah pasir putih yang bersahabat dengan gelombang di tepi pantai
Aku bermain dengan deretan semut dan beberapa siput
Lalu aku dipindahkan ke hamparan emas
Aku bernyanyi dengan burung-burung pipit yang mulai menyentuh emas kekuningan berisi
Seketika lagi aku berada dalam gemericik air di bawah dedaunan
Berlari memercikkan air ke sana kemari ditemani terik mentari pagi
Lalu menyapa matahari yang mau kembali ke peraduan
Bundaku berbisik ,”dia mau tidur, sayang”.

Kemudian bundaku kembali membalikkan selendangnya
Kini aku berada di antara bangunan-bangunan yang menjulang tinggi
Mencium bau selokan yang padat dengan sampah
Aliran air kotor mewarnai kehidupan
Ditambah dengan lagu-lagu pertiwi yang berganti isi dan makna
Di mana aku sekarang berada?
Yang kuharapkan hanya satu,”Bunda, bisikkan kembali di telingaku bahwa ini hanya mimpi belaka!”
“Bunda kembali balikkan selendangmu dan kembalikan suasana yang dulu untukku!” rintihku.
Dengan tersenyum lembut ia berkata,” Inilah tempatmu wahai anakku. Lihatlah gedung di sampingmu, sampah di selokan yang sekarang tepat di belakangmu, kebisingan oleh motor di sekitarmu, dan berbagai penyakit yang menghadang jiwa-jiwa yang lengah.”
Kini aku sadar bahwa tanahku telah berubah
Zaman telah berganti dan roda kehidupan terus berputar
Tapi kutekadkan niat dalam hati
Ini adalah tanahku, maka kutakkan tinggalkanmu
Namun, akan kutaklukkan perubahanmu
Bukan waktu yang menguasaimu tetapi aku yang akan mengendalikanmu
Aku mencintaimu wahai tempat hidupku, halaman terindah dalam jilid peristiwa jiwa
Aku rindu dikau yang dulu














20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Dhito Nur Ahmad

Hari Setelah Gerimis

Kenangan-kenangan, kehilangan-kehilangan, dan kesakitan-kesakitan
Adalah dingin semilir angin setelah gerimis
Pertemuan-pertemuan, janji-janji kebersamaan, dan perpisahan-perpisahan
Adalah langitnya yang berganti lembayung
Selalu ada rinai setelah gerimis
Ingatan tentang bunga kenanga yang berguguran di halaman
Rumah kampung halaman
Mengalirkan air di hadapan wajah
Dingin, dingin tak biasa
Setelah gerimis
Hari mendinginkan tulang
Kenangan menjadi hangat
tentang pohon dan rumput yang berdiam pilu
Menjalarkan kesunyian dan kenangan
Setelah gerimis
Selalu ada sisa rintikan kenangan yang berlalu di balik jendela
Kampung halaman bercerita
Tentang kerinduan dan kekalahan
Bahwa zaman telah merampok semuanya
Setelah gerimis
Langit berwarna lembayung
Lantas sepi pun menari di tepi hari
Makassar, 2014



20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Esti Ismawati

Selamat Pagi kampungku

semesta begitu hening
embun tersenyum menyambut terang
kelelawar tertidur dan burung sikatan beterbangan
hanyut dalam merdu keroncong Tanah Airku

seekor manyar jantan terlihat sibuk
memungut rumput helai demi helai
dirangkainya  megah istana
ia pun siap berumah tangga

seekor manyar betina memandang malu-malu
tersenyum bangga
mengangguk mesra
rumah sempurna bagi anak mereka

selamat pagi kampungku
negeri sepanjang musim
beribu pulau jalin-menjalin
menyatu dalam perahu kedamaian
menyibak riak kehidupan
mendayung beribu ombak perjuangan
melintas samudera asa, menghamba jiwa katulistiwa
menggapai hari-hari penuh mimpi, luas ladang terbentang
satu-satu tergapai menang.

Klaten, 20 Mei 2014.

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

En Kurliadi Nf
Gubuk Kami 
: kapung ragang

di sini, gubuk kami berdiri dan kami bangun
dengan ladang dan kicau burung terbang
bilik pintu dari bambu kuning
jendela tanpa kaca juga
atap dari rumbia kuning campuran kolare
yang di senjai kekeringan

gubuk ini kami bangun dengan keringat kuning
pagi yang merapat pada senja
ternak yang dilepas ke ladang
sedangkan bila terbangun dari tidur
sungai mengirim kecipak airnya kehilir
ke tanah seberang, tempat jagung dan padi tumbuh juga
batu yang kanvas diantara hutan belukar

bila malam larut dan beranjak :bulan mengapung
ke halaman, membuka celana
mematangkan rindu yang diperam bulan

perempuan-perempuan yang dipanggil ibu
oleh anak-anaknya, membuka rahim surganya
sejak kabar magrib membakar sepi
di lenca' kaju ia telah menggantung nasib
yang berputar merapal hidup
berpendar meruangi segala risalah waktu
yang tinggal ampas pada tubuhnya

gubuk ini kami bangun dengan kasih sayang
jauh dari kota-kota yang telanjang
udaranya yang mengapung diantara deru dedaun
musim menyusui aksara hujan
membuat cinta, menyisakan doa
yang halimun : tak pernah sirna
kami ucapkan di beranda sajadah

di sini, gubuk kami berdiri
dengan seribu doa dan cahaya
yang tak akan pernah mati
sampai kami tandas usia
 
gili-genting, 2013




















20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Roni Nugraha Syafroni
KEBINGUNGAN
Liuk lengkung pemandangan hijau permadani,
membuat mata sesiapapun jua tak akan lekang.
Bening air mengalir dari sudut gunung di sisi,
melepas dahaga hati sekecil kapas teruntuk siang.
Hari-hari jemu bagai pindah ke dalam batu hitam sungai,
kokoh menunggu aliran dari hulu hingga hilir.
Pagi yang sendu tak lagi sedang merindu tampak melambai,
mendatangi diri secepat kilat dibantu angin semilir.
Tataplah mata cinta tanpa berkedip,
yakin akan tiada ‘kan berpaling.
Meski hanya sekejap kerlip,
selalu bersama nyanyian seruling.
Terkadang tetesan penyesalan merasuk,
melihat berjuta para perusak berdatangan.
Merayu pohon-pohon hutan dengan buruk,
ceria senyum mistis berubah kritis bersalaman.
Sawah mulailah berubah gelisah,
tampak menunggu untuk dikeringkan.
Canda petani-kerbau sudahlah punah,
buat perasaan padi tak akan dimakan.
Satu niscaya walau begitu,
tetap rakyat akan bangga.
Kepada sang waktu,
selamanya membela.
-Itulah kebingungan untuk kampung halaman yang rata oleh pusat perbelanjaan-

Cijerah-Cikijing, April 2014

















20 Puisi Terbaik Lumbung Puisi Jilid II

. Gampang Prawoto

Pelabuhan  Jiwa
tengah malam
wajah  rembulan  tak  lagi  melukis
ibu  menisik  selendang

pigura  pigura  menapak  selaksa  
gerak  nadi  hati  menghias  raut
terusik  pada  tilas  langkah
kaku kaki  lalu
imigrasi  dari  hari  kehari
mungkin   detik  dan  menit
kehendak  tak  ditimpa  kisaran  waktu
karena  jam  hanya   sebuah  rotasi

kalender   lusuh  kuning  kecoklatan
melipat  bulan  menumpuk  tahun
setia  pada  dinding
dinding  penanggalan  buram  
pendar  tanpa   merah, hitam  atau  hijau  
rerimbun  luput  
kelam  dipematang  hati  tanpa  hari

imigran - imigran  hari
berlayar  pada pusaran ombak
hingar   terompet, petas  kembang  api
menutup   nanar  candikala
ketika  hati  tertusuk  kata
rasa  tertikam  oleh  waktu
hanya  tersisa  ini  hari
hari  tanpa  hati.

menepi  pada  arah  menara
menara  rasa  pelabuhan  jiwa

Bojonegoro, 27122013




Pengumuman 20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

20 Puisi Terbaik untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II,
01. Gampang Prawoto
Pelabuhan Jiwa
02.Roni Nugraha Syafroni
KEBINGUNGAN
03. En Kurliadi Nf
GUBUK KAMI
: kapung ragang
04. Esti Ismawati.
SELAMAT PAGI KAMPUNGKU
05. Dhito Nur Ahmad
Hari Setelah Gerimis
06.Nurul Hidayah
EPISODE YANG HILANG
07. Syarif hidayatullah
Nun dan Alif kampungku
-di atas pulau terapung
08. Budhi Setyawan
Kodil – Bogowonto
09. Fatmawati Liliasari
Syair Untukmu, hadiah untuk kotaku
10. Ekohm Abiyasa
Pesan Jogja
11. I Putu Wahya Santosa
Akar Kata
12. Sofyan RH. Zaid
KAMPUNG HALAMAN KATA
13. M. Ardi Kurniawan
Purwarupa
14. Anung Ageng Prihantoko.
Setapak yang Bercerita
15. Sokanindya Pratiwi Wening
~kampung halaman ~
16. Ali Syamsudin Arsi
IA LEKAT DI PELUPUK MATA
17. Wadie Maharief
Kenangan tentang Emak
18. Lukni Maulana
Padasan Retak di Kotaku
19. Hasan Bisri BFC
KAMPUNG YANG KUSANJUNG
20. Imam Eka Puji Al- Ghazali
Keterasingan

Indramayu, 21 Agustus 2014
Ketua Tim Penyeleksi,
Wardjito Soeharso, MPd.

Pengumuman hasil seleksi tim penyeleksi antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II

Antologi
Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II
2014
Pengumuman hasil seleki tim penyeleksi antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II
Puisi-Puisi Terseleksi untuk Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid II
01. Bambang Widiatmoko
BOULEVARD
02. Gampang Prawoto
Pelabuhan Jiwa
03 Roni Nugraha Syafroni
KEBINGUNGAN
04. En Kurliadi Nf
GUBUK KAMI
: kapung ragang
05. SRI WINTALA ACHMAD
PAYAU SUTAU MALAM
Pro: Kawan Lama
06 Refa Kris Dwi Samanta
POWER RANGERS
07 Abdul Wahid
Pesona Kilauan Mawar Putih
08. Aulia Nur Inayah
Kenangan
09. Esti Ismawati.
SELAMAT PAGI KAMPUNGKU
10. Hidayatul Hasanah
Rumah Mungil
13. Dhito Nur Ahmad
Hari Setelah Gerimis
14.Julia Hartini
Mengayuh Waktu
15. Novi Ageng Rizqy Amalia
BUKAN PERADABAN
016. Moh. Ghufron Cholid
TERKENANG KAMPUNG HALAMAN
018.Nurul Hidayah
EPISODE YANG HILANG
019. Syarif hidayatullah
Nun dan Alif kampungku
-di atas pulau terapung
20. Thomas Haryanto Soekiran 2013
JARANKEPANG DI PELATARAN BOROBUDUR
021. Wong Agung Utomo
Perempuan yang dikirimkan masalalu
022. Alra Ramadhan
Terakhir Pulang
23. Budhi Setyawan
Kodil – Bogowonto
024. Dewa Putu Sahadewa
Dua kampung
25. Nyi Mas Rd Ade Titin Saskia Darmawan
BUMI PASUNDAN
026. Dwi Rezki Hardianto Putra Rustan
Puisi Malam Singgasana Butta Salewangang
27. Fatmawati Liliasari
Syair Untukmu, hadiah untuk kotaku

28. Ekohm Abiyasa
Pesan Jogja
029. Muchlis Darma Putra
GUMITIR SUATU SENJA
030.Ridwan Ch. Madris
IBARAT DAUN SEGAR JATUH SEKETIKA
31. I Putu Wahya Santosa
Akar Kata
32.Pradita Nurmalia
33.Wulandari Nawang Wulan
Sepanjang Batanghari Rindumu Aku
34. Iska Wolandari
Desaku Malang
35.Niam At-Majha
Gumam Guman dari Sudut Desa
036. Badruz Zaman
DI PAYUDAN
037.Fitrah Rahim
Kampung Bugis
38. Diah Budiana
SAJAK SATE BANDENG
39. Fasha Imani Febriyanti
SEBUAH PERJAMUAN
40. Sofyan RH. Zaid
KAMPUNG HALAMAN KATA
41. Devi Yulianti Wafiah
Aku rindu
42. M. Ardi Kurniawan
Purwarupa
43. Jack Efendi
Majapahit, Aku Berhasrat Pulang
44. Anung Ageng Prihantoko.
Setapak yang Bercerita
45. Sokanindya Pratiwi Wening
~kampung halaman ~
46. Dianie Apnialis M
BUMI CENDRAWASIH
47. Elvis Regen
Sebuah Sungai Kerinduan
48. Diah Natalia
Banten Kulihat Kudengar
49. Andrian Eksa
KAMPUNG (TANPA) HALAMAN
50, Djemi Tomuka
ANAK-ANAK LAUT
51. Yusti Aprilina
PANTAI PANJANG
52. Sugi Hartono
BATANGHARI
53. Fitrah Anugerah
Ziarah
054. Suyitno Ethex
GEMBALA BEBEK
55. Ali Syamsudin Arsi
IA LEKAT DI PELUPUK MATA
56. Sindi Violinda
Hilangnya Kampung Halaman
57. Wadie Maharief
Kenangan tentang Emak
58. Tuti Anggraeni
KEPADAMU IBU
59. Lukni Maulana
Padasan Retak di Kotaku
60. Seruni Unie
Bengawan, Kampung Halaman
61. Lucky Purwantini
Patung Lele
62. Alya Salaisha-Sinta
Kampung Halaman
gajah.
63. Hasan Bisri BFC
KAMPUNG YANG KUSANJUNG
64. Nastain Achmad Attabani
RUMAH MASA LALU
65. Dian Rusdiana
MERANGKAI SEMESTA
66. MA’SUM
KELUHAN2 TUHAN
67. Dhinar Nadi Dewii
MEMORI KECIL
: Lumpur Lapindo
68. Nila Hapsari:
Dentum Meriam Jelang Lebaran
69. Imam Eka Puji Al- Ghazali
Keterasingan
70. Aloeth Pathi,
PULANG
71. Vera Mutiarasani
Lesap

Indramayu, 21 Agustus 2014
Ketua tim seleksi Lumbung Puisisastrawan Indonesia
Wardjito Soeharso, MPd. 

Minggu, 17 Agustus 2014

Tentang Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur




Klipping Koran :
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengklaim situs Gunung Padang nantinya akan menjadi obyek wisata yang lebih hebat daripada Candi Borobudur. Situs Gunung Padang dinilainya sebagai temuan yang sangat mengagumkan.

"Nanti ini akan jadi obyek wisata yang jauh lebih hebat dibanding Borobudur," ujar M Nuh di kantor Kemendikbud, Senayan, Minggu (17/8/2014).

Hal ini, kata M Nuh, karena situs Gunung Padang sudah ditemukan sejak 2.500 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu sudah ada tanda-tanda sebuah peradaban manusia di Gunung Padang. Padahal, saat itu masih jauh sebelum peradaban manusia setelah Masehi muncul.

Nuh mengatakan, tim nasional untuk mengelola Gunung Padang ini sudah dibentuk. Tim tersebut terdiri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian ESDM, Gubernur Jawa Barat, Bupati Cianjur, dan TNI Angkatan Darat.

Nantinya, situs Gunung Padang akan dimanfaatkan untuk kepentingan edukasi dan juga obyek wisata. Targetnya, penyelesaian tahap kedua riset situs Gunung Padang akan selesai tahun ini. Sedangkan secara keseluruhan ditargetkan selesai 4 hingga 5 tahun ke depan.

"Semoga ini jadi temuan yang sangat mengagumkan," harapnya.

Situs Gunung Padang merupakan salah satu program yang menggunakan dana abadi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Pengerjaannya sudah melewati tahap riset dan pembersihan kawasan. Saat ini, riset Gunung Padang sudah masuk pada tahapan ekskavasi, yaitu pembuangan lapisan-lapisan tanah. Targetnya, tahap kedua tersebut akan selesai tahun ini. Anggaran yang akan digunakan hingga penyelesaian tahap kedua sebesar Rp 3 miliar.


Jumat, 15 Agustus 2014

Robert Wolter Monginsidi


Robert Wolter Monginsidi (lahir di Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, 14 Februari 1925 – meninggal di Pacinang, Makassar, Sulawesi Selatan, 5 September 1949 pada umur 24 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus pahlawan nasional Indonesia.
Robert dilahirkan di Malalayang (sekarang bagian dari Manado) dan anak dari Petrus Monginsidi dan Lina Suawa. dia memulai pendidikannya pada 1931 di sekolah dasar (bahasa Belanda: Hollands Inlandsche School atau (HIS), yang diikuti sekolah menengah (bahasa Belanda: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau MULO) di Frater Don Bosco di Manado. Monginsidi lalu dididik sebagai guru bahasa jepang pada sebuah sekolah di Tomohon. Setelah studinya, dia mengajar Bahasa Jepang di Liwutung, di Minahasa , dan di Luwuk, Sulawesi Tengah, sebelum ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan saat Monginsidi berada di Makassar. Namun, Belanda berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II. Mereka kembali melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration/Administrasi Sipil Hindia Belanda). Monginsidi menjadi terlibat dalam perjuangan melawan NICA di Makassar. Pada tanggal 17 Juli 1946, Monginsidi dengan Ranggong Daeng Romo dan lainnya membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS), yang selanjutnya melecehkan dan menyarang posisi Belanda. Dia ditangkap oleh Belanda pada 28 Februari 1947, tetapi berhasil kabur pada 27 Oktober 1947. Belanda menangkapnya kembali dan kali ini Belanda menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Monginsidi dieksekusi oleh tim penembak pada 5 September 1949.Jasadnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Makassar pada 10 November 1950.
Robert Wolter Monginsidi dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada 6 November, 1973. Dia juga mendapatkan penghargaan tertinggi Negara Indonesia, Bintang Mahaputra (Adipradana), pada 10 November 1973. Ayahnya, Petrus, yang berusia 80 tahun pada saat itu, menerima penghargaan tersebut.[5] Bandara Wolter Monginsidi di Kendari, Sulawesi Tenggara dinamakan sebagai penghargaan kepada Monginsidi, seperti kapal Angkatan Darat Indonesia, KRI Wolter Monginsidi dan Yonif 720/Wolter Monginsidi.

Rabu, 06 Agustus 2014

Jelang lengser Presiden beri Beasiswa

Jelang lengser Presiden beri Beasiswa
ASATUNEWS - Untuk mencapai menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang kuat, kesejahteraan merata, politik-keamanan yang stabil, dan berperan penting di kancah internasional, pemerintah membuka kembali kesempatan penerimaan program Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) atau The Indonesian Presidential Scholarship (IPS). Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Profesor Firmanah, PhD, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeinginan Indonesia pada tahun 2045 atau bahkan lebih cepat dari itu bisa menjadi negara maju dan disegani di tingkat internasiona. Ia menyebutkan, selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI, SBY melihat arti penting dari sumber daya manusia. - See more at: http://asatunews.com/pendidikan/2014/08/03/program-beasiswa-presiden-kembali-dibuka#sthash.sbfwSlkC.dpuf

Selasa, 05 Agustus 2014

Sebelum ketinggalan segera kirimkan karya Anda Penyair Nusantara

Pengirim LUMBUNG PUISI SASTRAWAN INDONESIA jilid II
Sampai 3 Agustus 2014
Yang merasa kirim namun tidak ada dalam daftar kirimkan ulang: (DEADLINE 17 AGUSTUS 2014)
Kirim puisi ke gus,warsono@gmail.com sebanyak 2 puisi bertema kampung halaman
001 . Bambang Widiatmoko
002. Gampang Prawoto
003. Roni Nugraha Syafroni
004. En Kurliadi Nf
005. Wintala Achmad
006. Refa Kris Dwi Samanta
007. Abdul Wahid
008. Aulia Nur Inayah
009. Esti Ismawati.
010. Hidayatul Hasanah
011. Rachmat Juliaini
012. Refa Kris Dwi Samanta
013. Dhito Nur Ahmad
014.Julia Hartini
015.Novi Ageng Rizqy Amalia
016.Ghufron Cholid
017.Nur Lathifah Khoerun Nisa
018.Thomas haryanto soekiran
019.Novia Nurhayati
020.Nurul Hidayah
021.Wong agung utomo
022.Alra Ramadhan
023.Budhi Setyawan
024.Dewa Putu Sahadewa
025.Nyi Mas Rd Ade Titin Saskia Darmawan
026.Dwi Rezki Hardianto Putra Rustan
027.Fatmawati Liliasari
028. Ekohm Abiyasa
029.Muchlis darma Putra
030.Ridwan Ch. Madris
31. I Putu Wahya Santosa
32.Pradita nurmalia
033. Wulandari ( Nawang Wulan)
034.Iska Wolandari
035.Niam At-Majha
036Badruz Zaman
037Fitrah Rahim.
38.Syarif hidayatullah
039.Diah Budiana
040Fasha Imani Febriyanti
041 Sofyan RH. Zaid
O42.devi yulianti wafiah
043.M. Ardi Kurniawan
044.Jack Efendi
45 Anung Ageng Prihantoko.
46.Sokanindya Pratiwi Wening
047.Dianie Apnialis M
048.Elvis Regen
049.Malisa Ladini
050. Diah Natalia
051. Anita Riyani
052.Andrian Eksa
53,Djemi Tomuka
055.Sugi Hartono
056.Fitrah Anugerah
057.Suyitno Ethex
058.Ali Syamsudin Arsi
059. Sindi Violinda
060Wadie Maharief
061. Tuti Anggraeni
068.Dian Rusdiana
069.Ma'sum
070.Dhinar Nadi Dewii

Sabtu, 26 Juli 2014

Mengenal Ketupat lebaran












Klipiing Koran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Tim Olimpiade Fisika Indonesia Raih Satu Emas, Dua Perunggu, dan Honorable Mention di IPhO

Jakarta, Kemdikbud --- Lima siswa yang mewakili Indonesia pada olimpiade fisika internasional, International Physycs Olympiad (IPhO), berhasil meraih satu medali emas, dua perunggu, dan dua Honorable Mention (HM). Olimpiade yang berlangsung di Astana Kazakhstan ini diselenggarakan pada 13-21 Juli 2014.

"Kami ucapkan selamat kepada peraih mendali pada kompetisi IPhO, dan terima kasih kepada para pendamping yang telah melaksanakan tugas pendamping dengan baik," demikian disampaikan Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, saat menjemput tim IPhO di bandara Soekarno Hatta, Rabu (23/07/2014).

Dari kelima siswa ini, Josephine Moniqa dari SMAK Penabur Gading Serpong Banten meraih medali emas, Theo Arokhim Yusuf Cahyo dari SMAN SBB Sragen Jawa Tengah dan Drestanto Muhammad Dyasputro dari SMAN 28 Jakarta meraih medali perunggu, serta Fransiskus Yoga Esa Wibowo dari SMAN 1 Yogyakarta dan Muhammad Rizki Hasan dari SMAN Plus Pekanbaru Riau meraih gelar Honorable Mention.

IPhO diikuti oleh 400 peserta dan 250 pendamping dari 86 negara. Kompetisi dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah Fisika teori yang dilakukan pada Selasa (15/07/2014). Dan kedua adalah tes Fisika eksperimen yang dilakukan pada Kamis (17/07/2014). Kedua tahapan tes tersebut dilakukan di Universitas Nazarbayev.

Soal teori mencakup topik mekanika, fisika termo, fisika listrik magnet, inter-molekuler, dan gas discharge. Sedangkan soal fisika eksperimen mengenai polarisasi cahaya. Setelah melewati tahap koreksi dan moderasi oleh tim juri bersama para pembina dari masing-masing negara peserta, setelah itu ditetapkan para peserta yang berhak mendapatkan medali.

Tim Indonesia didampingi oleh beberapa pembina yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud. (Seno Hartono/Pengunggah: Erika Hutapea)

Selasa, 22 Juli 2014

Pengertian KKM

KKM adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran.Siswa yang belum mencapai nilai KKM dikatakan belum tuntas.
Tujuan KKM :
1.Menentukan target kompetensi yang harus dicapai siswa.
2.Patokan/acuan/dasar menentukan kompeten atau tidak kompetennya siswa.
Manfaat Penetapan KKM :
1.Sekolah/guru/siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan ketuntasan.
2.Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas paralel.

Kompetensi Inti SD Kurikulum 2013

Kompetensi Inti SD adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II
KOMPETENSI  INTI
KELAS  III
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelaslogis, dansistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.



KOMPETENSI  INTI
KELAS IV
KOMPETENSI  INTI
KELAS V DAN VI
1.      Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya .
1.      Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
3.      Memahami pengetahuan faktual dankonseptual dengan cara mengamati danmencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dankonseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakupPendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, danPendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.