Minggu, 17 Maret 2013

MENGENANG CHAIRIL ANWAR



CHAIRIL ANWAR 1922-1949








Chairil Anwar
Lahir (Medan, 26 Julai 1922). Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta.
Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh BaruahLimapuluh KotaSumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. [1] Dia masih punya pertalian keluarga denganSutan SjahrirPerdana Menteri pertama Indonesia.[2] Chairil menguasai bahasa Inggrisbahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. RilkeW.H. AudenArchibald MacLeish,H. MarsmanJ. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat memengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung memengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.
Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:
Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian.[3]. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.[4] Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.[5][6]
Karya tulis yang diterbitkan
Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck
Terjemahan ke bahasa asing
Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa InggrisJerman dan Spanyol. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:
  • "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California, 1960)
  • "Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962)
  • Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963)
  • "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969)
  • The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970)
  • The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)
  • Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978)
  • The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)

Akhir hidup
Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC[7] Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...

SENJA DI PELABUHAN KECIL
buat: Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946

CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

1946
DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949

KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

(1948)

PUISI KARYA AGUS WARSO (Rg BAGUS WARSONO)



rg bagus Warsono

Si Bung Menangis
Mari buka buku sejarahmu
dengan penggaris dan pena
menekan kata
duhai kesuma
haruskah belajar mengeja
sedang umurmu tlah dewasa
Tersenyum Si Bung
memandang
anak-anak bangsa
betanyalah ! mengapa
aku pilih kaca mata hitam
agar aku tak melihat
agar kau tak melihat
Di sana
Si Bung membuka kaca mata
air mata membatu dalam sapu tangan
Merah putih
kenapa tidurku tak dapat nyenyak
duhai kesuma
selimuti aku dengan merah putihmu
Indramayu, 21 Maret 2001

(Rg Bagus warsono, dari Si Bung , Leutikaprio Jogyakarta 2013)

Lilin Penyair 



Diam tak ada tiupan angin

Sedikit angin, api bergerak 
Besar angin aku padam
Menari aku di angin pelan
airmata diam dalam nyala mahkotaku api 
meleleh melumuri tubuh 
bahwa membekas pengalaman 
Semakin kecil aku menerang
untuk semua dalam jangkauanku 



(rg. Bagus Warsono 2004, dari  Jangan Jadi Sastrawan. indhie 2014)

Jumat, 15 Maret 2013

cuplikan puisi karya penyair agus warson (rg. bagus warsono)




------------------------------------------------------------------------------------------------
Bunyikan Aksara Hatimu
(Kumpulan puisi)
Penulis : Agus Warsono
------------------------------------------------------------------------------------------------
Desainer Sampul : Agus Warsono
------------------------------------------------------------------------------------------------
Iluistrasi : Agus Warsono
------------------------------------------------------------------------------------------------
Diterbitkan Oleh :  Himpunan Masyarakat Gemar Membaca
(HMGM) Indramayu
Jalan Amamanda Merah No. 6 Perumahan Citra
Dharma Ayu , Margadadi Indramayu 45211
Cetakan ke 1 tahun 2010
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Dicetak oleh : HMGM Indramayu
------------------------------------------------------------------------------------------------
ISBN
------------------------------------------------------------------------------------------------


Agus Warsono
11.
Bunyikan Aksara Hatimu
Lama menunggu di peron tawaran asong tiada
henti
kereta lewat bukan tujuan
karcis kupegang basah ditelapak
sileweran copet bodoh
reka kantong penuh dollar
corong stasiun Jogya kereta terakhir akan tiba
dan lampu tembak menerpa wajah duka
memutih
kau diam menutup jiwa bergolak
tebal kaca bola mata
kereta makin dekat kerikil gemeretak.
Getar badan kurus
hati tersayat iba
bilakah kereta barang yang tiba
menambah kalender karcis kereta
agar masih bersua
mega menggeser pura-pura
menambah deras hujan semata
mengapa rekat masih tebal
gigi menggigit bibir kecil
menahan bunyi aksara hatimu.
Indramayu, 13 Oktober 2000







Kamis, 14 Maret 2013

TIDAK SEMUA WARTEG PEDAGANGNYA ORANG TEGAL


Tidak semua warteg (warung tegal) pedagangnya orang Tegal, tetapi bisa juga orang Pekalongan, Brebes, Pemalang, atau orang Banyumas. Kadung sing awit-awit dodol iku wong Tegal , Sudah terlanjur yang mempopulairkan warung nasi di kota-kota itu adalah orang Tegal dan disebut Warung Tegal dan populair dengan singkatan warteg maka masyarakat menyebut setiap warung nasi yang menjual nasi dan lauk khas seperti tempe, sayur asem, sayur lodeh, pepes ikan, jamur, peda, bakwan , oreg tempe, dan lalapan itu disebut warung tegal atau warteg. Padahal bukan tidak mungkin pedagang warung nasi itu adalah penduduk sekitar kota itu dan bukan orang tegal asli yang menetap atau datang berdagang di kota itu.
   Inilah yang menjadi suatu pertanyaan mengapa demikian? Tidak seperti rumah makan padang yang dibuka di hampir setiap kota ada, pasti yang mengelola orang padang atau setidaknya orang Minang Sumatra Barat. Kalaupun ada rumah makan padang milik orang jawa, maka juru masaknya pasti orang Padang. Hal ini dikarenakan masakan padang memiliki masakan khas yang hanya dimengerti/ dipelajari oleh orang padang saja.
   Permasalahan ini dikarenakan masakan khash Tegal asli bukan tidak bisa dibuat di luar daerah tegal tetapi khas asli Tegal itu mudah dibaca resepnya atau dimasak aleh orang kebanyakan. Tidak ada menu yang sulit dan memerlukan koki yang khusus. Saya kira membuat tahu aci banyak ibu-ibu pandai membuatnya, begitu kata seorang pedagang  warteg  di daerah Bekasi. Hanya tahu -nya mungkin yang berbeda rasa karena produksi setempat.
   Kemudian sayur asem dan sayur lodeh yang menjadi khas warteg lainnya juga mudah buat oleh ibu-ibu tumah tangga. Jadi yang berbeda apanya?
   Menurut Susanto tokoh budaya nasionalis asal Brebes Jawa Tengah mengatakan bahwa yang membedakan warteg asli Tegal dan warteg dari pedagangnya yang bukan orang tegal adalah karakteristik pelayannya/penjualnya. Yakni bahasa, dialek tegal dan perilaku itu saja , katanya. Menurutnya wong tegal tetap memiliki suara dasar asli Tegal meskipun bicara menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian karakter pelayannya juga terlihat jika orang tegal yakni sopan dan menghargai pembeli, kata-kata monggo, mas, mbak, bapake, mba'e, bune (ibune) sering terdengar di mulut pelayan itu sebagai ucapan mengiring sopan santun.
   Sedangkan karakter lain yaitu perilakunya yang membuat siapa pun berdecak kagum seperti tidak tegaan jika menghadapi pembeli atau oarang yang datang meminta makan dengan uang kurang atau bahkan gratis sekalipun tetap dilayani dengan sopan. Tidak memandang siapa pembelinya, miskin atau orang kaya, pejabat atau buruh, pekerja atau pengangguran tetap dilayani dengan sopan. Pendek kata kekhas tegal ini tak akan terlihat di warteg yang bukan asli wong tegal.
   Khas Tegal lainnya adalah sistem swalayan (melayani sendiri) untuk mengambil lauk teman nasi, pebeli hanya dituntuk mengukur apa yang diambilnya saja. Jika uangnya pas boleh bertanya pada pelayannya, ini berapa Mbak? kalau mengambil telur dadar atau telur asin. Jadi jangan sampai walaupun swalayan nanti bayarnya pake ninggalkan jam tangan atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dan ini oleh pedagang warteg asli tegal tak dikehendaki. "Jangan pakai ini lagi , kapan-kapan kalau mampir lagi saja bayarnya." Demikian kata Om Santo sambil tertawa.
   (masagus, 14 Maret 2013) 
   

 

Rabu, 13 Maret 2013

WONG TEGAL NGOPENI MANGAN RAKYAT KECIL NUSANTARA AWIT MBIYEN


WONG TEGAL NGOPENI RAKYAT KECIL NUSANTARA AWIT MBIYEN

WONG TEGAL NGOPENI RAKYAT KECIL NUSANTARA AWIT MBIYEN, memang benar gelombang "merantau" besar-besaran itu  sejak mulai Orde Baru. Ini dimulai ketika kala itu di daerah tegal terjadi krisis ekonomi terutama masa transisi dari masa pemerintahan Orde Lama ke Pemerintahan Orde Baru. Kala itu kehidupan di dearah Jawa Tengah terasa sekali menyusahkan rakyat, dimana politik mempengaruhi ekonomi. Termasuk daerah kabupaten tegal dan sekitarnya.
    Kala itu perekonomian jatuh dibanding masa- awal kemerdekaan. Pemerintah tahun 1965-1971-an tak lagi sempat memikirkan kemajuan pertanian , yang kelihatan menonjol justru masalah-masalah politik saja.
Pabrik -pabrik gula, rokok, teh, dan penggilingan beras banyak yang tak aktif dan ditinggalkan pemiliknya yang kebanyakan orang Cina. Mereka lebih memilih menyelamatkan diri ketimbang terbawa arus dan hiruk pikuk politik kala itu.
    Hal diatas sebetulnya adalah ketidak terimaan rakyat atas rasa perjuangan mereka sejak sebelum kemerdekaan dengan dampak dari perubahan  yang dialaminya dimasa transisi itu. Di Jawa Tengah bukan saja rakyat berjuang melawan penjajah tetapi juga banyak pendududk berjuang membela tentara Republik Indonesia baik memberi perlindungan dan juga mencukupi kebutuhan makannya. Namun di tahun-tahun peralihan itu yang didapat hanya tidakan kesewenangan oleh tentara yang justru pada zaman perang kemerdekaan banyak dibantunya. Dengan dalih penumpasan terhadap siapa yang terlibat partai terlarang.
    Dalam sebuah syair lagu keroncong ciptaan Gesang, "Dongengan" terdapat syair sebagai berikut :
"Sinten sing purun kulo dongengi, dongenge sedulur dheso, sugih sawah lan sugih pari, ....
  si kakang lan mbakyu sing nampi ...........suka lan relo .....
  mbesuk yen aman walesmu opo..."
Mereka memberi makan minum dan sebagainya ketika agresi militer II 1949 dengan suka rela tetapi hanya dibalas kekerasan dan penindasan semena-mena.
      Begitu juga di daerah kabupaten/kota Tegal tak jauh beda keadaan dengan di Jawa Tengah pada umumnya. Bagi orang yang berada kala itu mungkin masih bisa bertahan dan tetap berada di desa , namun bagi masyarakat miskin ini menjadi kesusahan yang berdampak pada sanak keluarga. Dengan bekal keberanian dan tekad yang luar biasa mereka mencari penghidupan di daerah lain. Mula mereka mengunjungi sanak keluarga yang terdapat di daerah lain untuk mendapatkan pekerjaan apa saja atau merantau ke kota-kota besar untuk menjadi kuli atau buruh apa saja.
   Disinilah kepiawaian wong tegal, mereka yang memebawa anak istri disamping bekerja apa saja mereka berusaha agar modal yang dibawanya itu dapat bertahan di daerah lain meski harus bisa makan tiap hari. Warisan nenek moyangnya sebagai "juru masak" karena memang orang tegal kebanyakan pandai memasak dipraktekannya dalam masa itu dengan banyak menjual nasi yang kemudian terkenal dengan sebutan "warung tegal" ini karena penjualnya kebanyakan orang tegal.
   Demikian menu makanan di warung tegal demikian sederhananya seperi memberi makan keluarganya sendiri. Sampai kini sayur lodeh, tempa dan tahu akrab di warung tegal sejak doeloe.
   Yang menjadi luar biasa lagi adalah keberanian merantau ke kota-kota lain di seluruh nusantara itu. Mungkin ini dikarenakan rasa solidaritas atar sesama orang tegal, jika di sebuah kota banyak warung tegal maka apabila membuka warung lagi bergeser di kota lain yang berdekatan dengan warung tegal yang sudah berdiri.
    Warung tegal yang mulai berdiri dan tumbuh di setiap kota-kota di nusantara itu mendapat sambutan luar biasa dari warga daerah itu. Nasi warteg menjadi tempat sasaran pekerja-pekerja pembangunan diawal pembangunan orde baru dimulai di kota. Pendek kata setiap ada proyek pembangunan maka pedagang warung tegal mengikutinya. Samapai-sampai mereka mengundang saudara-saudaranya yang di daerah untuk ikut berdagang warung tegal.
    Bukan di Jawa saja mereka bisnis makanan ini, tetapi juga sampai luar jawa se nusantara. Para pekerja pembangunan merasa tak enak jika proyek itu tidak diiringi oleh tukang masaknya dari tegal. Mereka merasa  makan di warung tegal murah harganya sehingga ada lebih upah buruh untuk ditabung/dibawa pulang setelah dipotong makan di tem[pat kerja. Warung tegal ngopeni rakyat kecil nusantara swit mbiyen. *** (masagus, 13 Maret 2013)

Minggu, 10 Maret 2013

KONTROFERSI KULINER SEGA PONGGOL


Wikipedia:Konsensus

KONTROFERSI KULINER SEGA PONGGOL Salah satu makanan khas daerah menjadi kebanggaan
 warga daerah itu. Namun bukan tidak mungkin makanan serupa dibuat di daerah lain. Apalagi daerah
 lain itu merupakan kabupaten/kota tetangga. Inilah yang menjadi kontrofersi asal kuliner dari daerah
mana. Salah satu makanan khas yang sering diperdebatkan adalah SEGA PONGGOL. Makanan ini
 diperdebatkan dari daerah mana berasal. Sebab sega ponggol ada di Brebes, Kota Tegal, dan Pemalang.
Makanan memang berasal menurut kekayaan daerah itu. Baik jenis rasa, rupa, kandungan materi makanan,
 sampai pembungkus makanan. Sega ponggol yang memiliki jenis makanan nasi (bisa untuk sarapan pagi,
 makan siang, sore atau malam) ini rupa dibungkus daun pisang dengan pincukan (lipatan daun) yang
menggunakan biting (lidi) atau tanpa menggunakan lidi pengunci daun tapi dengan melipat daun itu
 ujung-ujungnbya setelah menutupi sega ponggol. Rasa aroma sega ponggol yakni sambelnya
 dan masakan tempe yang beraroma bawang. Dari hal itu ternyata sega ponggol ada diantara
 daerah-daerah tersebut. Jika begitu maka sega ponggol milik ke empat daerah itu. Kuranglah bijak
jika sega ponggol diklaim menjadi kuliner khas daerah tertentu. Kita ambil contoh tempe di daerah
Cilacap dan Banyumas di sana dulu orang membuat tempe menggunakan daun jati, sehingga memiliki
 rasa aroma yang khas, ini disebabkan karena di sana pada saat itu banyak daun jati. Orang yang akan
membuat mendoan disana tinggal menggoreng tempe yang dibungkus daun jati tanpa memotongnya
 dan jadilah mendoan. Hal yang sama juga tempe tersebut diproduksi masyarakat kabupaten Tegal
 dan Brebes dimana di daerah itu terdapat daun jati yang mudah didapat. Sega ponggol zaman dulu
 juga dibungkus daun jati. Karena daun jati itu lebar dan cukup selebar daun jati bisa menutupi sega
 ponggol itu, praktis dan tanpa dikunci biting (lidi) lagi. Makanan ini dulu sengaja dibuat untuk para
 pekerja perkebunan tebu yang kebetulan ada di Kabupaten Tegal dan Brebes. Mereka yang hendak
berangkat ke kebun tebu baik masa tanam maupun panen biasa disediakan sega ponggol oleh
 majikannya atau mandornya. Belakangan sega ponggol dibungkus daun pisang. Ini dikarenakan
 pohon jati sudah mulai jarang ditanam di pekarangan rakyat. Seperti di Kota Tegal dan Kab Pemalang
 serta Brebes dan Kab. Tegal sega ponggol dibungku daun pisang. Tapi di Kab. Tegal masih ada juga
 dijumpai sega ponggol dibungkus daun jati. Sega ponggol juga telah lama populer di Brebes, dimana
 makanan ini menjadi tradisi petani bawang/ lombok (brambang) terutama untuk makan sarapan pagi
 petani yang mau ke kebun. Bahkan sega ponggol menjadi menu diantara rapat-rapat warga desa.
Menurut Mbah Soewarso Ronggo Kastuba (pensiunan matri polisi Brebes diawal kemerdekaan,
 ayah dari Bpk Untung Basuki exs Kepala Trantib Brebes 1980-an dan Bpk Untung Basuki ini adalah
 ayah dari Bpk Yuniar Syamsul Huda anggota DPRD Brebes-2011-2015) tahun 1979 menuturkan pada
 penulis bahwa sega ponggol diberikan untuk para pekerja perkebunan tebu zaman kolonial dulu itu
 dengan maksud supaya adil dan sega sewakul (bakul) itu cukup suntuk sekian pekerja sehingga
dipincuk dan ditakar serta dibungkus dengan sama besarnya dan sama lawuh (teman nasi)-nya.
 Jadi sego ponggol itu sampai sekarang tetap milik Brebes dan Tegal. Apabila ada yang mengklaim
kuliner ini milik daerah tertentu monggo-monggo saja namun bila ditarik sudut kebutuhan pekerja
 perkebunan tebu (pabrik gula) (terdapat sejumlah pabrik gula di Pangkah (Tegal, Jatibarang,
 dan Tersana)dan historis maka sega ponggol milik Kabupaten Tegal dan Brebes) . Penulis tidak bermaksud
 untuk membuat perdebatan namun jika ada yang dapat melengkapi monggo dilengkapi untuk
 perbendaharaan kita semua dengan tujuan persaudaraan. (masagus, 23 Pebreuari 2013)

Jumat, 08 Maret 2013

KELAK SD KE SMP SEPERTI NAIK KELAS, NAMUN TAHUN 2013 INI MASIH TETAP UN SD

 Ujian Nasional tingkat sekolah dasar pada 2013 tetap berlangsung, namun pada 2014 penyelenggaraan UN tersebut terbuka untuk dievaluasi.
Sejalan dengan Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli 2013 esensinya ingin memperkuat penilaian yang basisnya proses tetapi juga tidak ingin mempertentangkan antara penilaian yang berbasis proses dengan penilaian yang berbasis output.

Penilaian berbasis proses dan penilaian berbasis output dua-duanya penting. Oleh karena itu terbuka untuk dilakukan evaluasi sistem penilaian yang saat digunakan. Pada prinsipnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ingin mempertentangkan mana yang penting, proses atau output. Dua-duanya penting untuk dilaksanakan. UN itu adalah output, sedangkan rapor adalah proses, penilaian keseharian. Tema besarnya bagaimana memperkuat dua basis penilaian tersebut. Khusus untuk SD, merupakan wajib belajar sembilan tahun. 


Jika ada UN, mereka yang tidak lulus mau bagaimana, oleh karena itu ada pemikiran yang SD dan SMP itu satu kesatuan sesama pendidikan dasar sembilan tahun sehingga evaluasi outputnya yaitu pada saat SMP sehingga SD ke SMP itu ibarat kenaikan kelas. Lulusan SD masuk SMP itu menjadi kelas VII, jadi seperti kenaikan kelas sesama satu jenjang namanya jenjang pendidikan dasar. Mereka ada yang memiliki pemikiran UN di SD itu sebaiknya ditiadakan karena ini menjadi satu paket sesama pendidikan dasar. Hal ini tidak diterapkan dalam tahun 2013 karena kurikulum 2013 belum diterapkan.

UN 2013 besok tetap untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK seperti biasanya, hanya yang membedakan ada 20 variasi soal. Demikian keterangan yang disampaikan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh baru-baru ini. Selanjutnya  UN 2013/2014 terbuka untuk dilakukan evaluasi, dan  hasil evaluasi akan ditetapkan kemudian .

SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU SD 2013




1.    Kompetensi Pedagogik (30%)
        Standar kompetensi pedagogik sesuai dengan Permendiknas sebagai berikut:
a. Mengenal karakteristik dan potensi peserta didik
b. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif
c. Merencanakan dan mengembangkan kurikulum
d. Melaksanakan pembelajaran yang efektif
e. Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
2.    Kompetensi Profesional (70%)
a. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
c. Konsistensi penguasaan materi guru antara content dengan performance:
    - Teks, konteks, & realitas
    - Fakta, prinsip, konsep dan prosedur
    - Ketuntasan tentang penguasaan filosofi, asal-usul, dan aplikasi ilmu

Jadwal UKA dan Sertifikasi Guru 2013

Tahap penetapan calon peserta Sertifikasi Guru (Sergu) 2013 dimulai dengan Uji Kompetensi Awal (UKA). Seluruh calon peserta sertifikasi guru tahun 2013 akan mengikuti uji kompetensi yang berlokasi masing-masing kabupaten/kota. UKA 2013 dijadwalkan Februari dan sertifikasi guru dimulai April 2013 melalui tiga pola. Berikut rencana jadwal tahapan sertifikasi guru 2013 sebagaimana Lampiran Buku 1Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2013:

Januari 2013, Verifikasi data pada Format Verifikasi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mencetak format verifikasi data dari Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Dalam format ini sudah berisi data guru yang diperlukan untuk proses sertifikasi guru berdasarkan hasil pemutahiran data guru yang telah dilaksanakan oleh operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Format tersebut diberikan kepada peserta untuk diverifikasi dan dikoreksi kebenaran datanya.

Data guru yang akan mengikuti sertifikasi guru harus benar dan valid karena data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 menetapkan soal uji kompetensi, bidang studi sertifikasi, dan data yang akan dicantumkan dalam sertifikat pendidik. Oleh karena itu, guru harus melakukan verifikasi dan koreksi data yang tercantum pada format verifikasi data. Semua koreksi data didasarkan atas dokumen pendukung.


Februari - Maret 2013
1. Pelaksanaan Uji Kompetensi Awal (UKA)  
Uji kompetensi rencana akan dilakukan secara online bertempat di TUK yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Masing-masing calon peserta akan mendapat Kartu Peserta Uji Kompetensi yang dapat dicetak dari AP2SG. Bidang studi yang akan diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi guru yang telah ditetapkan.

2. Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PSDMPK-PMP) menetapkan peserta sertifikasi guru tahun 2013 berdasarkan: 1) urutan prioritas penetapan peserta; 2) hasil perangkingan berdasarkan usia, masa kerja, dan pangkat/golongan; 3) skor uji kompetensi. Hasil penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2013 akan diinformasikan melalui website. 

3. Pencetakan Format A0
Guru yang telah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2013 mencetak Format A0 dari AP2SG. Format A0 berisi data calon peserta sertifikasi guru hasil perbaikan data yang dilakukan oleh operator dinas pendidikan kabupaten/ kota. Peserta sertifikasi guru tahun 2013 melakukan verifikasi dan koreksi kembali terhadap data yang tercetak tersebut. Pada tahapan ini guru wajib menetapkan pola sertifikasi guru, yaitu:
a. penerbitan sertifikat pendidik secara langsung (PSPL)
b. portofolio (PF) 
c. pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) 

4. Verifikasi Berkas Peserta Sertifikasi Guru 2013
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memverifikasi dokumen/berkas peserta sertifikasi guru. Verifikasi data mencakup kebenaran dan kesesuaian data antara Format A0 dengan dokumen pendukung, dan kelengkapan jenis dokumen/berkas sertifikasi guru.

5. Persetujuan (Approval) Format A1 dan Penetapan Nomor Peserta Sertifikasi Guru 
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) melakukan verifikasi dokumen/berkas sertifikasi guru bagi peserta sertifikasi tahun 2013 yang telah ditetapkan. LPMP melakukan verifikasi kelengkapan dengan cara mengisi format verifikasi kelengkapan data yang sudah diisi oleh guru dan dinas. Kemudian LPMP melakukan persetujuan (approval) terhadap data peserta melalui AP2SG. Setelah persetujuan dilakukan, maka sistem AP2SG akan memberikan nomor peserta. Kemudian Format A1 baru dapat dicetak. Batas waktu pelaksanaan verifikasi dan validasi berkas di LPMP sampai dengan tanggal 31 Maret 2013

April - Agustus 2013, Pelaksanaan Sertifikasi Guru 2013
Adapun 3 (tiga) pola sertifikasi guru yaitu: (1.) penerbitan sertifikat pendidik secara langsung (PSPL), (2.) portofolio (PF), dan (3.) pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG). Salah satu perubahan yang mendasar dari pelaksanaan sertifikasi guru adalah pemberian modul/bahan ajar PLPG lebih awal. Tujuannya agar guru mempunyai waktu yang cukup untuk mempelajari dan mempersiapkan diri secara substansi dalam mengikuti PLPG. Disamping itu, guru diberi informasi tentang proses PLPG dan tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Walaupun jadwal pelaksanaan sertifikasi guru dimulai April 2013, awal penyelenggaraan tergantung pada setiap Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Jadwal akan dibuat dengan pertimbangan antara lain kegiatan kampus (perkuliahan) dan jumlah peserta sertifikasi pada rayon yang bersangkutan.