Penghargaan Sastra, Anugerah Sastra, Tanda Kehormatan sastra, atau sejenisnya.
oleh Rg Bagus Warsono
Para penulis/penyair muda jangan merasa memandang mereka yang mendapatkan adalah sesuatu yang luarbiasa di zaman modern ini . Apapun bentuknya adalah apresiasi masyarakat terhadap sastrawan dan karyanya. Sebab penghargaan adalah evaluasi masyarakat terhadap sastrawan dan karyanya dari berbagai sudut pandang dengan pola penilaian tertentu serta kuatan eksekusi subyektif dan obyektif dari karya atau penulisnya itu.
Demikian terhadap evaluasi yang berujung kepada pemberian penghargaan, penobatan, penerimaan anugerah sastra sebetulnya diambil dari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Sebuah penilaian estetika terhadap karya juga penulisnya pada waktu tertentu di masa itu. Estetika sendiri adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan; yang sebetulnya memerlukan kajian banding terhadap objek lain sehingga terkesan tersendiri.
Ketika anugerah sastra, tanda jasa,tanda kehormatan, tanda penghargaan dsb. diberikan dengan penilaian yang terdiri dari beberapa orang dengan methoda yang baik dan beberapa teknik penilaian yang berfariasi tetapi tanpa promosi dan publikasi yang besar maka tidak ada gaungnya di masyarakat. Sebaliknya penyelenggaraan penganugeraaan sastra yang hanya dilakukan seseorang dan sangat evesien kerja (karena penilaiannya hanya menggunakan rasa) akan tetapi gaungnya dapat dirasakan secara nasional bahkan mendunia dikarenakan dukungan permodalan dan fasilitas yang kuat.
Oleh karena pola penilaian tertentu serta kuatan eksekusi subyektif dan obyektif dari tim penilai pada karya atau penulisnya itu itu menjadikan rawan polemik sehingga bukan tidak mungkin pemberian penghargaan, pemberian anugerah sastra atau pemberian tanda kehormatan sastra dan sejenisnya hanya dianggap 'guyonan semata .
Apapun betuknya adalah pemberian apresiasi.
Jadi pada hakekatnya sebetulnya pemberian anugerah, penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan adalah pemberian apresiasi terhadap karya dan penciptanya atas penilaian seseorang atau lebih sekecil apa pun yang patut dihargai sebagai bentuk-bentuk penyemangat kehidupan sastra Indonesia .
oleh Rg Bagus Warsono
Para penulis/penyair muda jangan merasa memandang mereka yang mendapatkan adalah sesuatu yang luarbiasa di zaman modern ini . Apapun bentuknya adalah apresiasi masyarakat terhadap sastrawan dan karyanya. Sebab penghargaan adalah evaluasi masyarakat terhadap sastrawan dan karyanya dari berbagai sudut pandang dengan pola penilaian tertentu serta kuatan eksekusi subyektif dan obyektif dari karya atau penulisnya itu.
Demikian terhadap evaluasi yang berujung kepada pemberian penghargaan, penobatan, penerimaan anugerah sastra sebetulnya diambil dari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Sebuah penilaian estetika terhadap karya juga penulisnya pada waktu tertentu di masa itu. Estetika sendiri adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan; yang sebetulnya memerlukan kajian banding terhadap objek lain sehingga terkesan tersendiri.
Ketika anugerah sastra, tanda jasa,tanda kehormatan, tanda penghargaan dsb. diberikan dengan penilaian yang terdiri dari beberapa orang dengan methoda yang baik dan beberapa teknik penilaian yang berfariasi tetapi tanpa promosi dan publikasi yang besar maka tidak ada gaungnya di masyarakat. Sebaliknya penyelenggaraan penganugeraaan sastra yang hanya dilakukan seseorang dan sangat evesien kerja (karena penilaiannya hanya menggunakan rasa) akan tetapi gaungnya dapat dirasakan secara nasional bahkan mendunia dikarenakan dukungan permodalan dan fasilitas yang kuat.
Oleh karena pola penilaian tertentu serta kuatan eksekusi subyektif dan obyektif dari tim penilai pada karya atau penulisnya itu itu menjadikan rawan polemik sehingga bukan tidak mungkin pemberian penghargaan, pemberian anugerah sastra atau pemberian tanda kehormatan sastra dan sejenisnya hanya dianggap 'guyonan semata .
Apapun betuknya adalah pemberian apresiasi.
Jadi pada hakekatnya sebetulnya pemberian anugerah, penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan adalah pemberian apresiasi terhadap karya dan penciptanya atas penilaian seseorang atau lebih sekecil apa pun yang patut dihargai sebagai bentuk-bentuk penyemangat kehidupan sastra Indonesia .