Minggu, 06 November 2016

Kiprah Penyair yang Membuat Sejuk



Kiprah Penyair yang Membuat Sejuk
Bukan mengunggulkan penyair dalam mengisi Indonesia yang damai. Mungkin banyak profesi lain yang lebih memberi sentuhan untuk aman damai dan sejuk alam Indonesia ini. Tampak kegiatan sastra oleh pelakunya dirasa sebagai salah satu bentuk yang membuat Indonesia sejuk. Meski banyak tulisan mengkritik bahkan menghujat, dalam penyampaiannya slalu dalam kearifan yang santun. jadi penyair itu pelopor kesejukan kehidupan bernegara melalui bidangnya yaitu sastra.
Menaruh hormat dan salut atas upaya teman-teman penyair yang terus berkreativitas dan terus berkarya sastra. Apa pun yang diperbuat dalam kontek budaya khususnya sastra adalah cerminan bahwa masyarakat sudah tidak mempercayai lagi bentuk-bentuk rekayasa pengakuan karya satra dan pengakuan penokohan pelaku sastra baik yang dilakukan pemerintah atau kelompok yang didukung pemerintah.
Seperti tiada henti, kegiatan sastra dalam tahun 2016 ini di seluruh Indonesia silih berganti dan 95 % didanai masyarakat sastra itu sendiri. Pemerintah harus sadar akan hal ini, bahwa kegiatan baik (sejuk) dimasyarakat tanpa dibiayai pemerintah.
Keanekaragaman bentuk kegiatan sastra Indonesia khusus puisi tak hanya yang populair seperti baca/cipta puisi, peluncuran buku, atau pemberian penghargaan/penokohan saja tetapi penulis melihat kreatifitas itu slalu muncul hal-hal baru yang sangat menarik. Sebut saja misalnya ada Kemah Penyair, Wisata Penyair, Puisi Spontanitas, Saresehan Puisi, Bakti Penyair bahkan ada yang membuat rumah puisi atau rumah penyair dan sebagainya.
Sebagai seorang pelaku sastra, juga mengamati perkembangan sastra negeri ini, membaca bahwa kegiatan sastra dirasakan sebagai sarana kegiatan yang sangat baik (membentuk iklim sejuk kehidupan masyarakat) Berterima kasih sekali kepada tokoh-tokoh sastrawan Indonesia yang dengan penuh pengorbanan mengabdikan diri pada dunia satra dan tak sedikit tenaga tercurah, sebut saja misalnya mereka yang tampak memberikan siraman karya satra kepada masyarakat dan dirasakan nyata seperti Mas Dedari Rsia, Mas Bambang Eka Prasetya, Mbak Sulis Bambang, Mas Riri Satria, Mas Salimi Ahmad, Mas Aloysius Slamet Widodo, Mas Sosiawan Leak, Mas Handrawan Nadesul dan masih banyak lagi yang layak mendapat apresiasi baik dari masyarakat maupun pemerintah meskipun kebanyakan mereka tidak mengharapkan pujian.
Bukan mengunggulkan penyair dalam mengisi Indonesia yang damai. Mungkin banyak profesi lain yang lebih memberi sentuhan untuk aman damai dan sejuk alam Indonesia ini. Tampak kegiatan sastra oleh pelakunya dirasa sebagai salah satu bentuk yang membuat Indonesia sejuk. Meski banyak tulisan mengkritik bahkan menghujat, dalam penyampaiannya slalu dalam kearifan yang santun. jadi penyair itu pelopor kesejukan kehidupan bernegara melalui bidangnya yaitu sastra. (Rg Bagus Warsono 6-11-16)