Jumat, 22 Mei 2015

Anggota DPD RI Abdul Aziz :Mata Pelajaram PMP Masuk Kurikulum Harga Mati

http://palembang.tribunnews.com/
Makin tergerusnya nilai-nilai ideologi anak bangsa saat ini, membuat anggota MPR RI/DPD RI Abdul Aziz SH meminta agar pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali masuk dalam kurikulum pendidikan formal.
"Korupsi ini bagian ideologi yang harus ditanamkan sejak dini. Mau tidak mau PMP, ideologisasi itu harus masuk dalam kurikulum pendidikan formal SD hingga perguruan tinggi. Tinggal disesuaikan, cocok untuk SD seperti apa, SMP seperti apa. Jangan monoton. Mesti bisa berinovasi," ungkap Abdul Aziz SH dalam dialog sosialisasi Empat Pilar di LBH LPPN RI, Minggu (17/5/2015).
Salah seorang peserta sosialisasi, Fajeri sempat mengatakan selama ini sosialisasi empat pilar itu ke kampus-kampus dan sepertinya tidak ada nilai nyatanya.
"Saya melihat pelajaran PPKN, P4 sudah hilang. Saya tantang Bang Aziz ke lembaga pendidikan kami saja ajarkan Pancasila, UUD 45, NKRI, Kebinekatunggalikaan," kata Fajeri.
Aziz mengakui, nasionalisme saat ini memang sudah tercerabut. Ideologisasi negara yang sudah mulai mengendur dan bergeser. Maka empat pilar ini menjadi penting.
"Bagaimana ideologi bernegara Pancasila dan UUD bisa tertanam sejak dini, anak bangsa, saya rasa negara ini akan besar. Kalau kita menyimak Ketuhanan yang Maha Esa, berperilaku berketuhanan, spiritual yang istilah tidak korupsi. Nepotisme sejak zaman nabi, kalau kolusi itu bisa diminimalisasi," ujarnya.
Aziz juga melihat tolak ukur bagaimana provinsi dikelola menjadi pemerintah daerah yang terbaik, DPRD yang terbaik. Masyarakat sipilnya bahu membahu yang terbaik.
"Dalam negara modern, maju partisipasi sipilnya yang bergerak. Pemerintah hanya mengelola, regulator dan motivatornya saja. SDM kita mau tidak mau harus baik. Ini perjuangan panjang. Ini harus berbuah. Bagaimana SDM Sumsel ini menjadi lebih berkembang dan maju dalam lima tahun. Waktu periode saya tinggal 4 tahun lagi. Waktu ini tidak panjang. Mesti ada dampak 10 tahun ke depan," terangnya.