Senin, 22 Februari 2021

 


Palantikan Nina-Lucky Dijadwalkan 26 Februari 2021

 Palantikan Nina-Lucky Dijadwalkan 26 Februari 2021



DISKOMINFO INDRAMAYU - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih Nina Agustina dan Lucky Hakim dijadwalkan dilantik pada hari Jum'at 26 Februari 2021 jam 09.30 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas nama Menteri Dalam Negeri.



Kepastian jadwal tersebut terungkap dari hasil rakor persiapan pelantikan bagi 5 kabupaten/kota yakni Kabupaten Indramayu, Karawang, Sukabumi, Pangandaran, dan Kota Depok bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Senin (22/2/2021) yang dilakukan secara virtual dari Ruang Indramayu Command Center (ICC).



Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu, Aan Hendrajana menjelaskan, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih akan dipusatkan di Pendopo Indramayu sedangkan Gubernur Jawa Barat berada di Gedung Pakuan Bandung. Pelantikan sendiri akan dilakukan secara virtual dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.



Aan menegaskan, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/966/Otda tanggal 15 Februari 2021 perihal pelantikan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota bahwa undangan yang boleh hadir secara fisik pada pelantikan tersebut sebanyak 25 orang. 



"Pelantikan secara virtual dan pembatasan kehadiran undangan ini sebagai upaya bersama untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Pelantikan ini kita lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan," tegas Aan.



Namun demikian, lanjut Aan, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya pelantikan tersebut pihak panitia akan menyeiarkan secara live melalui akun Youtube dan halaman facebook Diskominfo Indramayu.



"Sampai saat ini masih dijadwalkan pada hari Jum'at tanggal 26 Februari 2021 jam 09.30, dan kita akan menerapkan protokol kesehatan. Jadi mohon maaf kita akan batasi hanya 25 orang sesuai dengan petunjuk dari Kemendagri dan kita akan siarkan melalui youtube dan facebook untuk bisa diakses oleh publik," kata Aan.



Selain itu, kata Aan, bagi undangan yang akan masuk ke pendopo harus dilakukan swab antigen terlebih dahulu atau membawa hasil swab antigen yang masih berlaku. 



"Kami akan lakukan swab antigen bagi para undangan yang hasilnya bisa ditunggu. Atau juga bisa membawa hasil swab antigen yang masih berlaku. Jika ada yang positif kita langsung lakukan tindakan penanganan Covid-19" ujarnya.



Dalam rakor tersebut dihadiri juga oleh Asisten Pemerintahan, Sekretaris DPRD, Kabag Umum, Kabag Keuangan, Kabag Otda,  Kabag Tata Pemerintahan, Kabid IKP Diskominfo, dan Kasubag Protokol. (Aa Deni/Dedi-Diskominfo Indramayu)

Kamis, 28 Mei 2020

76/Agustav Triono DI PENGHUJUNG RAMADHAN


76/Agustav Triono
DI PENGHUJUNG RAMADHAN

 Agustav Triono

 Di penghujung Ramadhan
 Tak ingin segera lepaskan
 Segala reroncean bunga bermekaran
 Yang dikirim tuk kita hayati
 Setiap warna-warni serta wangi
 Namun kadang silap oleh hempasan
 Rayu semu keindahan luar semata
 Memabukkan hanya lapis luar
 Padahal yang paling getar
 Makna di dalamnya

 Di penghujung Ramadhan
 Doa-doa terasa berat
 Tersebab masih banyak asa
 Permohonan belum tersampaikan
 Dahaga tertahan di padang gurun
 Merindu oase namun pandang bulan
 Segera berganti bergulir Syawal
 Dan bulan-bulan berikutnya
 Semoga kita tak jadi bulan-bulanan
 Nafsu sendiri

 Di penghujung Ramadhan
 Menjelang lebaran raih kemenangan
 Setelah tiga puluh hari arungi medan
 Pertempuran melawan goda, rayu, dan nafsu
 Doa-doa tergumam sepanjang malam
 Akankah bertahan merawat iman
 Menyiram kesalehan agar tumbuh kembang
 Menjelma pepohonan rindang
 Naungi hidup kini dan nanti

 Mei 2020

 Biodata:
 Agustav Triono. Lahir di Banyumas, 26 Agustus 1980. Alamat Perum. Puri Boja Bojanegara,Padamara, Purbalingga. Bergiat di Komunitas KATASAPA Purbalingga, LESBUMI Purbalingga, Dewan Kesenian Kab.Purbalingga, Majalah Ancas dll. Karya sastranya termuat di beberapa media massa dan di buku antologi antara lain Balada Seorang Lengger, Jejak Sajak, Puisi Menolak Korupsi 2a, Lumbung Puisi, Tifa Nusantara, Teras Puisi, Kembang Glepang, Sesapa Mesra Selinting Cinta,PPN XI, Jazirah 2 dll. Antologi puisi tunggalnya Seperti Mata Malam (2008). Alamat email: agustavtriono@gmail.com

75.Asep Muhlis Penasehat Tak Bersertifikat


75.Asep Muhlis

Penasehat Tak Bersertifikat

Ramadhan kali ini
tak ada suara petasan
anak-anak  tak lagi main meriam dari karbit di waktu sore
keriuhan beralih ke dalam gawai
anak-anak mengejakan tugas sekolah
membaca Al qur’an dan hapalan do’a-do’a
lalu mengirimkan laporan harian kepada guru
virus corona telah menjadi  penasehat paling berhasil

Jalanan  lengang
pohonan dan tiang listrik menunjuk
toko dan warung telah lama murung
dalam bungkaman sunyi dan gigil

Di dalam mesjid
orang-orang masih terlihat ber tadarus, berdzikir, bershalawat
di atas lantai  bersih, tanpa karpet tebal, tanpa sajadah lembut
tanpa pengeras suara
virus corona layaknya pembersih ibadah dari sipat riya

Biarlah, Ramadhan kali ini
tak perlu merindukan kerlip lampu hias
di jalan , di mesjid atau di rumah
karena do’a mendo’akan di ruang hati masing-masing
lebih gemerlap dari lampu termewah

Pada Ramadhan yang langka ini
jeritan do’a dari ribuan orang  yang kehilangan pekerjaan
tangisan ratusan lelaki yang merasa gagal mencukupi makan  anak-istri
keringat petugas kemanusiaan menumpahkan keiklasannya
menggumpal menjadi bongkahan kristal di langit

dan akan turun  menjadi  kemakmuran penghuni bumi
di waktu yang ditentukan Tuhan

Serang, 23 Mei 2020

































Asep Muhlis

JAHIDIN DAN SORE HARI

Jika  menjelang waktu asyar tiba
teringat masa kecil
menimba air untuk bak wudhu
ember karet yang meluncur ke gelap sumur
bagai bongkah hati yang tak ragu
menyelami kerumitan dalam keterbatasan.
Tak pernah dihitung berapa kali timbaan
aku begitu bersemangat , sarung dililitkan di atas bak
peci hitam di kepala

dalam rongga mulut terhimpun do’a
semoga air baik yang dipakai orang-orang berwudhu
pahala sholat, pahala bacaan Al Qur’an, atau
ibadah lain dari berudhu, mengalir kepadaku
dan kepada ibu-bapakku
hanya itu yang ada di kepala Jahidin kecil

Selepas shalat asyar
Jahidin menuju stasiun kerta api
melintasi jalan desa, melintasi sawah,
melintasi jembatan, melintasi jalan raya

Di stasiun kecil itu
puluhan anak bermain, hingga menjelang berbuka puasa
jahidin lebih menyukai main serodotan
ketimbang main damdaman atau main karet gelang
karena serodotan di atas tembok yang licin
adalah barang mewah saat itu

Sore hari di stasiun kecil
bersiuran pedagang asongan
dengan nampan kayu di kepala
rebus biji nangka, rebus kacang tanah,
rebus pisang mengkel, dan rebus umbi-umbian
dibungkus daun pisang seukuran kepal
subur hasil bumi penebar rejeki bagi orang desa
benteng ketahanan tubuh bagi anak-anak

Ada juga yang menjajakan mangga, nangka,
manggis, sirsak dan rambutan
keharuman yang terbit dari hasil bumi
mengambarkan cita rasa alami
kemolekan warna dari hasil bumi
adalah pesona yang tak menipu

Sesekali Jahidin melihat jam gantung di ruangan masinis
bandul jam itu berayun ke kanan ke kiri
seperti cita-citanya yang tetap berdetak
di redam dalam dada.

Dengan menggenggam sepincuk nangka kupas
ia pulang, menusuri jalan raya, melintasi jembatan
menembus perkampungan kecil, menapaki  pematang
ibunya cemas, bedug magrib usai, anaknya belum tiba
dan Jahidin melaporkan bahwa ia telah berbuka puasa di tengah sawah

dengan sepincuk nangka yang harum dan ramum
diciuminya Jahidin kecil bertubi-tubi
air mata ibunya jatuh
bak mesjid yang selalu penuh menjelang shalat asyar
adalah hasil anaknya yang tekun dan sabar

Serang, 23 Mei 2020






walau selalu begitu, stasiun tempat yang tak pernah membosankan

Ternyata rindu pada masa kanak gemerincing
Bagai  musik penggugah


74.BChalim Puspita Bissmillahirrohmanirrohim

74.BChalim Puspita

Bissmillahirrohmanirrohim


Ahlan Wa sahlan  terucap sapa Rosululloh
Menghampiri bulan suci yang dinanti
Engkau hadir menghampiri sanubari
Insan nan berlumuran dosa
Berharap dekapan ampunaMu

Alloh Akbar Alloh Akbar
Alloh Akbar Alloh Akbar
Romadhon panggilan amanahMu
Agungkan suara indah takbir tahmid
Bangkitkan jiwa imanku disetiap waktu
Engkau bimbing hati ini penuh rahmah

Ku susuri jalan menuju rumahMu
Bimbing aku tuk hadir menghadapMu
Bersimpuh diri pasrahkan  jiwa
Terimalah sujud ku ya Alloh

Nikmati sholat berjaamah walau berjarak
Begitu berat ujianMu hadirkan…Ya Alloh
Namun hambamu yaqin dibalik semua ini
Kasih sayangMu hadirkan kepada  insan yang bertaqwa










BChalim Puspita

Tadarus Tarawih

Hari demi hari waktu berlalu menyapaMu
Kutahan diri dari rasa perih hati
Berharap tetesan air penyejuk jiwa ini
Dari kotornya kemunafikan diri

Jelanglah sore petang  hari yang sunyi
Terpaan angin malam nan spoi dingin
Menghalau rasa kantuk tuk menemuiMu
Bersujud Tarawih kehadiratMu

Usai sudah ku bersimpuh kepadaMu
Kuraih Kitab suci yang Engkau wahyukan
Kubaca WahyuMu yang indah
Tuntunan, peringatan larangan, dan jaminan hidup

Tadarus seorang diri ditengah resahnya  jiwa ini
Lembar demi lembar terbaca sudah
Tak terasa waktu segera meninggalkan kita
Penuh harapan kepada Mu, Ya Alloh…..
Rindu  ampunan, keberkahan dan kemenangan








73.Azka Shadam Tentang Kota Ini


73.Azka Shadam

Tentang Kota Ini

Tentang kota ini
yang menyimpan kebahagiaan
di etalase bangunannya
ada banyak kenangan indah berserakan
yang tidak bisa diungkap oleh kata perpisahan

Tentang kota ini
yang melahirkan hubungan kejiwaan
di antara lukisan pemandangan alamnya
ada banyak percakapan cinta
yang tidak bisa ditafsirkan oleh lembayung senja

Tentang kota ini
yang sebentar lagi menanggalkan rindunya
dalam degup nadi hidupku
dan di manapun aku pergi
kota ini tidak pernah meninggalkanku sendiri


Pati, 23 Mei 2020














 Azka Shadam

Waktu Indonesia Bercerita

Jarum jam menandakan kehadiran
mereka berbondong menapak kesunyian
imaji merebah di paha kasih sayang
menunggu diputarnya cerita lama ibu
tentang keindahan  negeri ini

Ia selalu mengawali kata
dengan kelahiran kita
di rumah bernama “Indonesia”

Di tempat ini kita punya tanah surga
benih yang ditanam tumbuh subur
lalu kita makan menjadi segumpal daging
mata air tidak henti mengucurkan segarnya nikmat
lalu kita minum menjadi aliran darah
rumah kita adalah Indonesia
serta alam rayanya menjadi ibunda
yang setiap saat mengasuh kita
bahkan hingga mata terpejam selamanya
raga kita masih tetap dipeluk penuh cinta

Sebagai penutup waktu Indonesia bercerita
ibu selalu menyematkan pesan
 “Jagalah rumahmu sampai ia berbalik menjagamu”

Pati, 23 Mei 2020







Azka Shadam atau biasa dipanggil Shadam, merupakan pemuda kelahiran Pati, 23 Juni 2002 yang saat ini masih mengeyam pendidikan di SMA Negeri 1 Batangan. Ia beranggapan bahwa menulis merupakan media mengungkapkan isi hatinya. Beberapa karya puisi dan esainya yang masuk dalam antologi, yaitu puisi berjudul “Tanda Kehadiran” (Antologi PROGO 6) dan esai berjudul “Pergeseran Makna Tradisi Buwuhan” (Antologi Sayembara Esai Remaja BBJT 2019). Pembaca dapat menyapa Shadam melalui poselnya shadamajha@gmail.com, Instagram : shadam_123, Facebook : Azka Shadam, Line : azka.shadam, dan nomor telepon/Whatsapp : 085290401387/081393819950.