Selasa, 13 Maret 2018

Roni Nugraha Syafroni KICAUAN

Roni Nugraha Syafroni

KICAUAN

Sepoi angin yang datang,
Merebahkan badan, asyik!
Tak terkira padam menjelang,
Itu tanda banyak jangkrik.

Pergi berpacu dengan tidur sang matahari,
Malu matahari pun belum terjaga.
Tapi sudah ada terlihat diri,
Katanya membela bangsa.

Ah sudahlah mungkin ini adalah yang terbaik,
Dari kuasa Ilahi Robbi.
Hanya sekadar berkicau di depan memang menarik,
Ya inilah semuanya yang ada di hati.

Cijerah-Telukjambe Timur, Maret 2018

Roni Nugraha Syafroni, lahir di Bengkulu, 3 April 1987. Disamping sebagai penyair penyair ini juga seorang guru di Karawang. 
Wardjito Soeharso

JIKA DUIT SAMA DENGAN KEKUASAAN, MAKA....

Jika duit sama dengan kekuasaan
Punya duit punya kekuasaan
Punya kekuasaan punya duit
Tak berduit tak berkuasa
Tak berkuasa tak berduit
Orang berduit tentu berkuasa
Orang berkuasa tentu berduit
Orang tak berduit tentu tak berkuasa
Orang tak berkuasa tentu tak berduit
Semakin banyak duit semakin berkuasa
Semakin berkuasa semakin banyak duit
Semakin tidak berkuasa semakin tidak berdaya
Semakin tidak berduit semakin nestapa
Jika duit sama dengan kekuasaan
Orang membeli kekuasaan dengan duit
Orang menimbun duit dari kekuasaan
Orang berbuat apa saja demi duit dan kekuasaan
Jika duit sama dengan kekuasaan
Duit menjadi tangga menuju kekuasaan
Kekuasaan menjadi sumber pencetak duit
Jika duit sama dengan kekuasaan
Hitunglah duitmu kau tahu berapa besar kekuasaanmu
Manfaatkan kekuasaanmu kau tahu berapa banyak duitmu
Jika duit sama dengan kekuasaan
Maka ketika duit dan kekuasaan menyatu
Menjelma biang dari segala biang keburukan
Merusak tatanan kehidupan
Jika duit sama dengan kekuasaan
Maka duit dan kekuasaan membangun satu diksi
: Korupsi!

03.03.2018

Ghofiruddin Alfian

Negeri Pilin Pelan
asyiknya hidup di negeri pilin pelan
semua orang hobi memilin dan memelan
kalau mereka jelata, ya untuk mencari keselamatan
kalau berkuasa, ya untuk terus bertahan,
atau agar menanjak status dan jabatan

hidup di negeri pilin pelan
kau tidak butuh prinsip untuk bertahan,
prinsipnya ya itu pilin pelan,
pilin-pilin pelan-pelan,

tapi jangan sampai terpilin
karena lama-lama kau bisa tertelan,
jika tidak mampu bertahan pikiranmu bisa edan
karena terlalu banyak pertanyaan

negeri pilin pelan,
ia adalah potret ideal jaman edan,
jaman edan yang katanya pujangga ronggowarsito
yen ra edan ra keduman,

ya memang seperti itu di negeri pilin pelan,
orang yang waras dan paling bijak
ia hanya akan disingkirkan dari pusaran kekuasaan
 (Trenggalek, 24 November 2017)

Ghofiruddin Alfian  lahir di Trenggalek pada 16 Desember 1990. telah menerbitkan dua buku puisi tunggal, yaitu Catatan Seorang Mbambung  (Diandra Creative, 2016) dan Perempuan Sekilas Pandang (Sembilan Mutiara Publishing, 2018) yang merupakan bagian pertama dari buku puisi Trilogi Area 38, disusul bagian kedua dan ketiga: Timur Daya dan Filosofi Simu Area 38 yang masih dalam proses pengendapan.

Asrul Irfanto NEGERI JENAKA

Asrul Irfanto


NEGERI JENAKA

Mari berpantun
Bolehlah tanggalkan sedikit santun
Berceloteh tentang sebuah negeri
Tempat kita berpijak dan kelak mati

Negeri para cendikia yang berlagak pandir
Pongah bertingkah kesampingkan pikir
Bermain peran layaknya sandiwara
Mengundang tawa meski sebenarnya tak jenaka

Negeri para pendusta
Dimana para pemimpin tak lagi dapat dipercaya
Lantang bersuara berkoar tentang keadilan
Riuh bergemuruh propaganda tentang kemakmuran
Bersilat lidah atas nama rakyat
Berpacu berlomba menjadi yang terhebat

Namun semua hanya janji palsu
Terukir indah dalam harapan semu
Keadilan hanyalah gurauan
Kemakmuran sekedar kelakar picisan

Bojonegoro, 1 November 2013



Asrul Irfanto, penyair ini  lahir di Bojonegoro, 6 Desember 1977 dan tinggal Di Bojonegoro Jawa Timur.

Arfian Catur Juliarfan Catatan Si Boy

Arfian Catur Juliarfan

Catatan Si Boy

Petang di bulan kedua
Darah dan air mata
Menggumpal jadi bata
Serbuk mimpi yang terbawa

Terkubur di hari ke empatbelas
Penghabisan gelas demi gelas
Sendiri dalam perenungan
Bukan untuk dirayakan

Ini indonesia boy
Semakin kau bersedih
Akan banyak yang menertawakan
Ingat, valentine bukan budaya kita

Makassar, 13 maret 2018




Arfian Catur Juliarfan, nama lainnya Nyong lahir pada 14 Juli 1995 di Kabupten Bulukumba.  mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.

Sabtu, 24 Februari 2018

Bincang-Bincang Syair dan Penyair

Dunia sastrawan sangat menarik untuk disimak sebagai bagian dari masyarakat kita dengan kekhususannya tersendiri yang juga beraneka warna kesan dan keadaan. Sebuah heteronomia diblantika sastra Indonesia. Yang menarik untuk dipelajari.
Buku ini sedikit memberikan gambaran aktifitas sastra di masa setelah apa yang disebut Angkatan 66 sebagai bahan kajian kita semua terlebih bagi generasi muda yang menginginkan melihat perkembangan sastra dewasa ini.
Berisi seluk beluk sastra dan kegiatannya masa kini untuk dapat dipelajari bersama.
Bincang-Bincang Syair dan Penyair
Penulis : Rg Bagus Warsono Editor : Isa Desain : Edi
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini ke dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis. All Rights Reserved
Diterbitkan oleh: Penebar Media Pustaka Alamat : Jl. Samas km 1, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713. Hp. : 082327654950 E-mail : penebarcom@gmail.com
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Rg Bagus Warsono, Bincang-Bincang Syair dan Penyair; Editor: Isa—Cetakan 1—Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2018 144 hlm; 14 x 20 cm
ISBN: 978-602-5414-66-4
Cetakan 1, 2018

Senin, 29 Januari 2018

8 Penyair Nasional Dukung Gerakan Makan Ikan

 Wardjito Soeharso, penyair Indonesia senior asal Semarang, ia tidak mengkonsumsi ikan tapi menganjurkan anak-anaknya makan ikan.

Rg Bagus Warsono, Keluarga semua suka ikan, bukan nelayan , tapi cinta nelayan dan ikan
 Syahriannur Khaidir, penyair Indonesia asal Sampang Madura, gemar makan ikan sejak kecil sampai sekarang syukur2 ada yang nlaktir, menjadikan penyair ini kreatif dan cerdas.
Wadie Maharief, penyair Indonesia asal Yogyakarta ini, awet muda berkat makan ikan setiap hari. Ikan menjadikan dirinya produktif dalam menulis, termasuk menulis puisi tentang ikan.
 Iwan Bonick Bonick, penyair Bekasi, memiliki rasa nasionalis yang kuat sehingga menganjurkan pembaca puisinya makan ikan. Dalam antologi ini ia memotret kali Bekasi yang memberi kehidupan nelayan dari ikan.


Wadie Maharief, penyair Indonesia asal Yogyakarta ini, awet muda berkat makan ikan setiap hari. Ikan menjadikan dirinya produktif dalam menulis, termasuk menulis puisi tentang ikan.
Eddy Pramduane, penyair Indonesia asal Jakarta, katanya ikan mahal di Jakarta karena pantai Jakarta tertutup reklamasi, Namun ia berencana membuka restoran ikan di Jakarta. Penyair ini memang piawai sebagai juru masak. 

Sutarso, penyair yang gemar protes tapi gemar makan ikan, asal Sorong Papua, mengawali kariernya di Lumbung Puisi dan kini telah diakui manca negara hingga 5 negara Asean, dan ini tentu berkat makan ikan. 

Mengonsumsi makanan-makanan bergizi tinggi yang berasal dari ikan sangat bermanfaat untuk tubuh terutama untuk meningkatkan kesehatan, itulah sebabnya penyair turut serta dalam menyokong Gerakan Masyarakat Makan Ikan .  Antologi tentang ikan ini ditulis oleh penyairpenyair terkenal Wardjito Soeharso asal Semarang, Syahriannur Khaidir dari Sumenep, Eddy Pramduane dari Jakarta, Wadie Maharief dari Yogyakarta, Fian N dari Flores Nusatenggara, Iwan Bonick dari Bekasi  dan Sutarso dari Sorong Papua serta RgBagus Warsono dari Indramayu.  Penyair kini perlu mendukung program-program yang bernilai positif bagi masyarakat. Kepedulian ini suatu langkah dari kalangan sastra bahwa sastra diyakini bisa tumbuh dimanapun peristiwa, dan tempat.  Dengan antologi Mencari Ikan sampai Papua berarti penyair tidak hanya melulu mengkritisi kehidupan ini tetapi juga mampu mengisi sentuhan-sentuhan pendidikan masyarakat melalui puisi dan dalam hal ini puisi yang bertemakan ikan.   Ternyata puisi mampu mengajak pembacanya untuk memberi apresiasi yang pada gilirannya mampu meniru dan mengimplementasikan apa yang dibacanya. Keyakinan penyair dengan mengedukasi pelajar tetang kegemaran makan
7

ikan. Lewat literasi sastra bukan mustahil,  antologi Mencari Ikan Sampai Papua sedapatnya akan diterima sebagai bacaan bermutu yang memiliki nilai sastra dan edukasi bagi pelajar. Keyakinan yang diutarakan penyair Wardjito Soeharso, Eddy Pramduane, Syahriannur Khaidir, Wadie Maharief, Fian N, Sutarso, Iwan Bonick . Dan  RgBagus Warsono sebagai mentor penggagasnya patut mendapat pujian sebagai langkah maju penyair Indonesia. Gerakan masyarakat makan ikan atau mengkonsumsi ikan pada gilirannya akan melahirkan generasi-generasi yang sehat dan cerdas, sebab ikan diketahui memiliki nilai gizi yang tinggi. Sumbangsih yang diberikan penyair Indonesia lewat buku kumpulan puisi ikan mudahmudahan bermanfaat bagi pembaca di seluruh Tanah Air. Salam dari kami: Wardjito Soeharso, Eddy Pramduane, Syahriannur Khaidir, Wadie Maharief, Sutarso, Fian N, Iwan Bonick , RgBagus Warsono

Minggu, 14 Januari 2018

Sastrawan Darmanto Jatman Tutup Usia

Budayawan yang juga akademisi Universitas Diponegoro Semarang Prof Darmanto Jatman meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang karena sakit pada sabtu sore 13 Januari 2018.

Darmanto Jatman aseli penyair dan sastrawan, intelektual dan akademisi yang menjunjung sastra Indonesia.



Oleh penulis Darmanto Jatman dicatat adalah sastrawan jujur dan bersih sastrawan mumpuni bersama sastrawan lainnya seperti KH Mustofa Bisri, Goenawan Muhammad, dan Abdul Hadi WM

Karya-karyanya seperi buku Psikologi Jawa sangat berharga bagi generasi muda Indonesia. Semoga Almarhum diterima disisi allah .

(rgbaguswarsono)

Sabtu, 16 Desember 2017

Seabait Puisi Hilang karya Rg Bagus Warsono

Sebait Puisi Hilang

atas seleksi berlapis
memotong kata lalu kalimat
membuat puisi dari tegas menjadi pudar
dari berani menjadi sembunyi
dari lantang menjadi diam
dari menusuk menjadi tunduk
dari keras menjadi lemas
dan kini sebait hilang tanpa krana
induk mencari bait
yang tinggal sepotong
sepotong hati
sepotong kejujuran
sepotong niat baik
Sebait puisi yang hilang
terbang ataukah hinggap
atau dalam brankas terkunci
temukan bait itu
dimana disimpan

(indramayu, 14 Desember 2017)

Jumat, 08 Desember 2017

Pinsil Penghitung Hari, untukmu E-Kae Ya

Rg Bagus Warsono.

 Untukmu pinsil penghitung hari

mengitung tali hari-harimu
menyamakan palu vonis dan remisi hatimu
tanda mata pordeo
mencari celah putih tembok yang penuh tali hari
oleh orang-rang yang singgah di hotelmu sekarang
pinsilmu membekas memutuskan arang pinsil hitam
menusuk tembok lembab
tali sepuluh disilang
menjelang sebelas
tali duapuluh silang
menjelang duapuluh satu
sebagai pengganti mainanmu
waktu diluar kau menghitung uang
seenaknya
dengan kaki diatas meja
meja diatas tumpukan uang
selapis diatasnya atap rumah
kau tak gunakan pinsil untuk menghitung
karena satu bernilai sejuta
A kau artikan semilyar
sehingga tak pelu lagi pinsil tanda
sebab satuan berarti jutaan
Kini,
dalam dalam kandang jeruji
kau tak perlu lagi semua itu
recehpun tak guna
sebab abang bakso tak hendak lewat di sesl-sel bui pordeo
kau memegang pinsil
mencari celah-celah tembok yang nyaris dipenuhi goresan
pinsil pinsil tanpa mata arang.
 Rg Bagus Warsono, 4-12-17

Alasan Bill Gates Akan Memelihara Ayam Andai Dia Jatuh Miskin

TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda hidup dengan hanya US$ 2 per hari, apa yang akan Anda lakukan agar lebih sejahtera?
Begitu pertanyaan yang pernah ditulis salah seorang terkaya sejagad ini di blog pribadinya (gatesnotes.com).
Tulisan soal ayam ini dia beri judul "Mengapa saya akan memelihara ayam".
Sebagai orang yang lahir dan besar di kota (Seattle, Amerika Serikat), Bill Gates takjub pada kehidupan orang-orang miskin yang memelihara ayam di beberapa negara yang pernah dia kunjungi.
Dia menarik kesimpulan bahwa kehidupan orang yang hidup dalam jurang kemiskinan akan membaik jika mereka memelihara ayam.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh pendiri Microsoft Corporation ini.
Ayam mudah dan murah untuk dipelihara.
Ayam bisa makan apapun yang mereka temukan di tanah, meski lebih baik jika Anda bisa memberi mereka makan karena akan tumbuh lebih cepat.
Ayam, menurut Gates, merupakan investasi yang bagus.
Dia memberikan gambaran, ada seorang petani yang memulai memelihara lima ekor ayam.
Alasan Bill Gates Akan Memelihara Ayam Andai Dia Jatuh Miskin
Salah seorang tetangga kebetulan memiliki seekor ayam jantan untuk mengawini ayam-ayam itu.
Setelah tiga bulan, si petani bisa memiliki 40 anak ayam.
Akhirnya, dengan harga jual U$ 5 per ekor ayam -di Afrika Barat- dia bisa berpenghasilan lebih dari US$ 1.000 setahun.
Penghasilan itu sudah melebihi ambang batas kemiskinan ekstrem sekitar US$ 700 setahun.
Dasar Gates, alasan ekonomis berinvestasi ayam itu masih dia bumbui dengan motif kemanusiaan.
Menurut dia, ayam bisa membantu menjaga anak-anak tetap sehat.
Kekurangan gizi telah membunuh lebih dari 3,1 juta anak saban tahun.
Meski makan lebih banyak telur yang kaya protein dan nutrisi lain dapat membantu memerangi kekurangan gizi, menurut Gates, banyak petani merasa lebih menguntungkan membiarkan telur menetas, menjual anak ayam, dan menggunakan uang untuk membeli makanan bergizi.
Namun jika piaraan ayam para petani itu cukup banyak untuk menghasilkan telur ekstra, Gates berharap mereka akan memasaknya untuk keluarga.
Memelihara ayam juga memberdayakan perempuan.

Karena ayam bertubuh kecil dan biasanya tetap hidup dekat rumah, banyak budaya menganggapnya sebagai hewan perempuan.
Wanita yang menjual ayam cenderung menginvestasikan kembali keuntungan di keluarga mereka.
Namun, tentu saja kecil sekali kemungkinan bagi William Henry Gates III, nama asli dia, untuk jatuh miskin.
Mustahil pula dia akan memelihara ayam jika benar-benar menunggu bangkrut dulu.
Mungkin karena itu, ketakjubannya pada ayam dia salurkan lewat sebuah yayasan.
Yayasan tersebut bergelut pada bidang perunggasan.
Menjalin kerjasama dengan para mitra di seluruh sub-Sahara Afrika, yayasan Gates berupaya menciptakan sistem pasar berkelanjutan untuk unggas.
Sistem ini berusaha memastikan petani dapat membeli unggas yang telah divaksinasi dengan benar dan sangat sesuai dengan kondisi pertumbuhan lokal.
Tujuan Gates dan yayasannya membantu 30 persen keluarga pedesaan di sub-Sahara Afrika memelihara ayam yang divaksinasi, dari sekarang hanya 5%.
Anda ingin memelihara ayam juga? (Hasbi Maulana/Kompas.com)

Minggu, 03 Desember 2017

"Ampar - ampar Pisang", " Jali jali " from "Four Indonesian Folk Melodie...

"Ampar - ampar Pisang", " Jali jali " from "Four Indonesian Folk Melodie...

HUT PGRI, Guru Minta Tunjangan Profesi Dibayar Tepat Waktu (Klipping Koran)

TEMPO.CO, Jakarta - Di acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan hari ulang tahun ke-71 Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI), banyak harapan disampaikan oleh guru. Acara yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 2 Desember 2017, ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Salah satu harapan yang disampaikan adalah masalah kesejahteraan guru. "Kami minta pada Presiden, tunjangan profesi guru dibayar tepat waktu dan tepat jumlah," kata Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam sambutannya di acara itu yang disambut dengan tepuk tangan ribuan guru yang hadir.

Selain masalah kesejahteraan, Unifah juga menyampaikan agar guru-guru juga tidak dibebani dengan banyak beban administrasi supaya memiliki lebih banyak waktu dengan peserta didik dan mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik. "Kami memohon agar beban administrasi guru ini segera disederhanakan," kata Unifah.

PGRI, kata Unifah, berharap agar Presiden Jokowi bersungguh-sungguh menjalankan komitmen mendorong kualitas guru melalui penjaminan kesejahteraan. "Peningkatan kualitas guru haruslah sebanding dengan penjaminan kesejahteraannya," kata Unifah, lagi-lagi disambut tepuk tangan meriah dari ribuan guru yang hadir.

Lebih dari 30 ribu guru, tenaga pendidik, dan dosen menghadiri puncak peringatan HUT PGRI digelar di stadion yang menjadi salah satu venue Asian Games 2018 itu. Adapun tema peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 ini adalah "Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter".

Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 dimulai sejak September sampai Desember 2017. Peringatan itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain upacara, diskusi publik atau seminar, forum ilmiah guru, penghargaan kepada guru berprestasi dan berdedikasi, poster anti hoax, bedah sekolah, ziarah ke makam pahlawan, ziarah ke makam tokoh PGRI, jalan sehat, talkshow, kompetisi pembelajaran kreatif dan inovatif, kompetisi guru menulis dan menerbitkan buku.