Kamis, 07 Maret 2013

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pengawas Tahun 2013



C. Dimensi : Penelitian dan Pengembangan
Kompetensi : Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan
Indikator :
  • Membandingkan karakteristik berbagai pendekatan dalam penelitian
  • Mengklasifikasi berbagai jenis penelitian
Kompetensi : Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas
Indikator :
  • Melatih  kepala sekolah dalam  mengidentifikasi masalah penelitian pendidikan
  • Merumuskan masalah penelitian pendidikan
Kompetensi : Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif
Indikator :
  • Mencerahkan tujuan penelitian
  • Menyusun landasan teori
  • Menentukan metodologi penelitian
Kompetensi : Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya
Indikator :
  • Memilih dan Mengembangkan  instrumen penelitian
  • Mengumpulkan data
Kompetensi : Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif
Indikator :
  • Mentabulasi data hasil penelitian
  • Menganalisis data penelitian
  • Menginterpretasikan data hasil penelitian
Kompetensi : Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
Indikator :
  • Menyusun penulisan karya ilmiah (artikel) hasil penelitian
  • Menyusun penulisan karya ilmiah (artikel) non  hasil penelitian
  • Mempublikasikan karya tulis ilmiah untuk  perbaikan mutu pendidikan
Kompetensi : Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah
Indikator :
  • Menyusun buku pedoman tugas kepengawasan 
  • Menyusun buku pedoman kinerja kepengawasan
Kompetensi : Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah menengah kejuruan
Indikator :
  • Mencerahkan guru dalam mengidentifikasi masalah PTK
  • Menemukan topik/judul PTK
Kompetensi : Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah menengah kejuruan
  • Merumuskan masalah penelitian PTK
  • Mengarahkan alternatif tindakan dalam PTK
  • Mengarahkan guru dalam penyusunan kerangka teori yang berhubungan dengan topik penelitian
  • Mencerahkan guru tentang  tahapan siklus dalam PTK





Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pengawas Tahun 2013



B. Dimensi : Supervisi Akademik
Kompetensi : Menyusun rencana pengawasan akademik (RPA)/ rencana  pengawasan bimbingan konseling (RPBK)
Indikator :
  • Menegaskan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan
  • Merumuskan tujuan supervisi akademik
  • Menganalisis kesesuaian antara komponen dan isi pada RPA/RPBK
Kompetensi : Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan  atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Mencerahkan guru tentang konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan  atau mata pelajaran
  • Melatih guru menggunakan konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran
Kompetensi : Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran
Indikator :
  • Mencerahkan guru tentang konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran
  • Melatih guru menggunakan konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran
Kompetensi : Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
Indikator :
  • Membimbing guru menganalisis SK dan KD
  • Mencerahkan guru merumuskan indikator pencapaian kompetensi
  • Membimbing guru dalam menentukan  materi pelajaran.
  • Membimbing  guru menentukan  kegiatan pembelajaran.
Kompetensi : Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran/ bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Membimbing guru dalam menentukan strategi/ metode/ teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa
  • Mencontohkan guru pelaksanaan strategi/ metode/ teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
Kompetensi : Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Membimbing  guru memperkirakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
  • Membimbing guru dalam  merumuskan tujuan  pembelajaran
  • Mengarahkan guru dalam menyusun materi   pembelajaran
  • Mengarahkan guru dalam  menyusun kegiatan pembelajaran
  • Membimbing guru menentukan sumber   belajar
  • Membimbing guru merancang    penilaian hasil belajar.
Kompetensi : Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran /bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/ atau di lapangan) untuk tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Mencerahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah disusun pada RPP
  • Membimbing guru melaksanakan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Kompetensi : Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Mengarahkan guru dalam mengatur fasilitas pembelajaran.
  • Membimbing guru mencontohkan media pembelajaran. yang paling tepat sesuai dengan karakteristik masing-masing KD
  • Membimbing guru menemukan media pembelajaran
Kompetensi : Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Indikator :
  • Mengarahkan  guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
  • Menilai guru untuk memanfaatkan TIK dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pengawas Tahun 2013



Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pengawas Tahun 2013

A. Dimensi : Supervisi Manajerial
Kompetensi : Menguasai metode, teknik dan prinsip prinsip supervisi dalam rangka  meningkatkan mutu pendidikan di  sekolah
Indikator :
  • Menerapkan prinsip-prinsip supervisi manajerial untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah
  • Menerapkan metode supervisi manajerial
  • Menerapkan teknik supervisi manajerial untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
  • Menerapkan teknik supervisi manajerial untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
Kompetensi : Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program pendidikan di sekolah
Indikator :
  • Menganalisis kebutuhan program kepengawasan supervisi manajerial
  • Membagankan program kepengawasan supervisi manajerial berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah
  • Merancang program kepengawasan supervisi manajerial berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah
Kompetensi : Menyusun metode  kerja dan instrumen yang diperlukan untuk  melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan disekolah
Indikator :
  • Merancang metode kerja pengawasan yang efektif
  • Menerapkan metode kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan
  • Menerapkan metode kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan
  • Menyusun instrument kepengawasan
  • Mengunakan insrumen kepengawasan
Kompetensi : Menyusun laporan hasil-hasil pengawas dan menindaklanjutinya  untuk perbaikan program pengawasan  berikutnya di sekolah
Indikator :
  • Menganalisis hasil supervisi manajerial
  • Menyusun laporan hasil supervisi manajerial
  • menyusun program tindaklanjut hasil  kepengawassan
Kompetensi : Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan  pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah
Indikator :
  • Melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan satuan pendidikan sesuai 8 SNP
  • Melaksanakan pembinaan  dalam  penyusunan administrasi sekolah
Kompetensi : Membina kepala sekolah dan guru  dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah
Indikator :
  • Mengarahkan kepala sekolah dan guru dalam menganalisis permasalahan layanan bimbingan konseling di sekolah
  • Mengarahkan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling
Kompetensi : Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil- hasil yang dicapainya untuk menemukan  kelebihan dan kekurangan dalam  melaksanakan tugas pokoknya di sekolah
Indikator :
  • Meningkatkan motivasi guru untuk melakukan  refleksi terhadap tugas pokoknya
  • Meningkatkan motivasi kepala sekolah dalam merefleksikan proses dan hasil-hasil pengelolaan dan administrasi sekolah
Kompetensi : Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah
Indikator :
  • Menilai pencapaian pelasanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah
  • Membuat rekomendasi hasil pemantauan untuk penyusunan program sekolah dalam upaya pemenuhan 8 SNP

Senin, 25 Februari 2013

Profil Habib Muhammad Luthfi bin Yahya



Maulana Habib dilahirkan di Pekalongan pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November, tahun 1947 M. Dilahirkan dari seorang syarifah, yang memiliki nama dan nasab: sayidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin bin Sayid Hasan bin Sasyid Imam ‘Alawi bin Sayid al Imam Muhammad bin al Imam ‘Alawi bin Imam al Kabir Sayid Abdullah bin Imam Salim bin Imam Muhammad bin Sayid Sahal bin Imam Abd Rahman Maula Dawileh bin Imam ‘Ali bin Imam ‘Alawi bin Sayidina Imam al Faqih al Muqadam bin ‘Ali Bâ Alawi.


Sementara nasab beliau dari jalur ayah:
  • Rasulullah Muhammad SAW
  • Sayidatina Fathimah az-Zahra + Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
  • Imam Husein ash-Sibth
  • Imam Ali Zainal Abiddin
  • Imam Muhammad al-Baqir
  • Imam Ja’far Shadiq
  • Imam Ali al-Uraidhi
  • Imam Muhammad an-Naqib
  • Imam Isa an-Naqib ar-Rumi
  • Imam Ahmad Al-Muhajir
  • Imam Ubaidullah
  • Imam Alwy Ba’Alawy
  • Imam Muhammad
  • Imam Alwy
  • Imam Ali Khali Qasam
  • Imam Muhammad Shahib Marbath
  • Imam Ali
  • Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba’Alawy
  • Imam Alwy al-Ghuyyur
  • Imam Ali Maula Darrak
  • Imam Muhammad Maulad Dawileh
  • Imam Alwy an-Nasiq
  • Al-Habib Ali
  • Al-Habib Alwy
  • Al-Habib Hasan
  • Al-Imam Yahya Ba’Alawy
  • Al-Habib Ahmad
  • Al-Habib Syekh
  • Al-Habib Muhammad
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Muhammad al-Qodhi
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Hasan
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Umar
  • Al-Habib Hasyim
  • Al-Habib Ali
  • Al-Habib Muhammad Luthfi
Masa Pendidikan
Pendidikan pertama Maulana Habib Luthfi diterima dari ayahanda al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Selanjutnya beliau belajar di Madrasah Salafiah. Guru-guru beliau di Madrasah itu diantaranya:
  • Al Alim al ‘Alamah Sayid Ahmad bin ‘Ali bin Al Alamah  al Qutb As Sayid ‘Ahmad bin Abdullah bin Thalib al Athas
  • Sayid al Habib al ‘Alim Husain bin Sayid Hasyim bin Sayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (paman beliau sendiri)
  • Sayid al ‘Alim Abu Bakar bin Abdullah bin ‘Alawi bin Abdullah bin Muhammad al ‘Athas Bâ ‘Alawi
  • Sayid ‘Al Alim Muhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.
Beliau belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun.

Perjalanan Ilmiah

Selanjutnya pada tahun 1959 M, beliau melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu beliau melaksanakan ibadah haji serta menjiarahi datuknya Rasulullah Saw., disamping menimba ilmu dari ulama dua tanah Haram; Mekah-Madinah. Beliau menerima ilmu syari’ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi.

Dari Guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah Khas (khusus), dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan beliau juga mendapat ijazah untuk membai’at.

Silsilah Thariqah dan Baiat:

Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya mengambil thariqah dan hirqah Muhammadiah dari para tokoh ulama. Dari guru-gurunya beliau mendapat ijazah untuk membaiat dan menjadi mursyid. Diantara guru-gurunya itu adalah:

Thariqah Naqsyabandiah Khalidiyah dan Syadziliah al ‘Aliah

Dari Al Hafidz al Muhadits al Mufasir al Musnid al Alim al Alamah Ghauts az Zaman Sayidi Syekh Muhammad Ash’ad Abd Malik bin Qutb al Kabir al Imam al Alamah Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid
  • Sanad Naqsyabandiayah  al Khalidiyah:
Sayidi Syekh ash’ad Abd Malik dari bapaknya Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid dari Quth al Kabir Sayid Salaman Zuhdi dari Qutb al Arif Sulaiman al Quraimi dari Qutb al Arif Sayid Abdullah Afandi dari Qutb al Ghauts al Jami’ al Mujadid Maulana Muhammad Khalid sampai pada Qutb al Ghauts al Jami’ Sayidi Syah Muhammad Baha’udin an Naqsyabandi al Hasni.
  • Syadziliyah :
Dari Sayidi Syekh Muhammad Ash’Ad Abd Malik dari al Alim al al Alamah Ahmad an Nahrawi al Maki dari Mufti Mekah-Madinah al Kabir Sayid Shalih al Hanafi ra.

Thariqah al ‘Alawiya al ‘Idrusyiah al ‘Atha’iyah al Hadadiah dan Yahyawiyah:
  • Dari al Alim al Alamah Qutb al Kabir al Habib ‘Ali bin Husain al ‘Athas.
  • Afrad Zamanihi Akabir Aulia al Alamah al habib Hasan bin Qutb al Ghauts Mufti al kabir al habib al Iamam ‘Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Bâ ‘Alawi.
  • Al Ustadz al kabir al Muhadits al Musnid Sayidi al Al Alamah al Habib Abdullah bin Abd Qadir bin Ahmad Bilfaqih Bâ ‘Alawi.
  • Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Ali bin Sayid Al Qutb Al Al Alamah Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.
  • Al Alim al Arif billah al Habib Hasan bin Salim al ‘Athas Singapura.
  • Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Umar bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim Bâ ‘Alawi.
Dari guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah dan ijazah untuk baiat, talqin dzikir khas dan ‘Am.

Thariqah Al Qadiriyah an Naqsyabandiyah:
  • Dari Al Alim al Alamah tabahur dalam Ilmu syaria’at, thariqah, hakikat dan tashawuf Sayidi al Imam ‘Ali bin Umar bin Idrus bin Zain bin Qutb al Ghauts al Habib ‘Alawi Bâfaqih Bâ ‘Alawi Negara Bali.  Sayid Ali bin Umar dari Al Alim al Alamah Auhad  Akabir Ulama Sayidi Syekh Ahmad Khalil bin Abd Lathif Bangkalan. ra.
Dari kedua gurunya itu, al Habib Muhammad Luthfi mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah, talqin dzikir dan ijazah untuk bai’at talqin.

Jami’uthuruq (semua thariqat) dengan sanad dan silsilahnya:

Al Imam al Alim al Alamah al Muhadits al Musnid al Mufasir Qutb al Haramain Syekh Muhammad al Maliki bin Imam Sayid Mufti al Haramain ‘Alawi bin Abas al Maliki al Hasni al Husaini Mekah.

Dari beliau, Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah mursyid, hirqah, talqin dzikir, bai’at khas, dan ‘Am, kitab-kitab karangan syekh Maliki, wirid-wirid, hizib-hizib, kitab-kitab hadis dan sanadnya.

Thariqah Tijaniah:
  • Al Alim al Alamah Akabir Aulia al Kiram ra’su al Muhibin Ahli bait Sayidi Sa’id bin Armiya Giren Tegal. Kiyai Sa’id menerima dari dua gurunya; pertama Syekh’Ali bin Abu Bakar Bâsalamah. Syekh Ali bin Abu Bakar Bâsalamah menerima dari Sayid ‘Alawi al Maliki. Kedua Syekh Sa’id menerima langsung dari Sayid ‘Alawi al Maliki.
Dari Syekh Sa’id bin Armiya itu Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah, talqin dzikir, dan menjadi mursyid dan ijazah bai’at untuk khas dan ‘am.

Kegiatan-kegiatan Maulana Habib:
  • Pengajian Thariqah tiap jum’at Kliwon pagi (Jami'ul Usul thariq al Aulia).
  • Pengajian Ihya Ulumidin tiap Selasa malam.
  • Pengajian Fath Qarib tiap Rabu pagi(husus untuk ibu-ibu)
  • Pengajian Ahad pagi, pengajian thariqah husus ibu-ibu.
  • Pengajian tiap bulan Ramadhan (untuk santri tingkat Aliyah).
  • Da’wah ilallah berupa umum di berbagai daerah di Nusantara.
  • Rangakain Maulid Kanzus (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya. Dan kegiatan lainnya.
Jabatan Organisasi:
  • Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah.
  • Ketua Umum MUI Jawa Tengah dll.

PENGAJIAN HABIB LUTHFI PEKALONGAN

Selasa, 19 Februari 2013

BUKU MENJADI PRIORITAS UTAMA ANGGARAN BOS

MENGAPA:
1. Mustahil sekolah tanpa buku
2. Gamungkin membaca tanpa media buku
3. Meski internet telah menjadi sumber bacaan, buku di sekolah tetap diperlukan
4. Peningkatan mutu guru yang digembar-gemborkan memaksu guru harus slalu dekat dengan buku.
5. Buku dijadikan sumber referensi utama di sekolah
6. Buku sarana kegemarar membaca bagi siswa.
7. Ada perpustakaan
8. Buku bentuk catat dan tulis belajar

Rabu, 13 Februari 2013

NANTI ADA GURU YANG DILATIH KURIKULUM BARU


DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan para guru calon peserta pelatihan implementasi kurikulum 2013. Para guru tersebut disiapkan menjalani pelatihan agar siap menerapkan kurikulum 2013 sehingga tidak terjadi kebingungan saat mengajar.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan bahwa guru yang menjadi sasaran utama untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah guru kelas 1, guru kelas 4 dan guru pendidikan jasmani yang sudah terpilih di masing-masing sekolah sesuai dengan pelaksanaan tahap pertama.

"Nanti akan dibuat satu rombongan belajar. Satu rombongan isinya lima orang guru termasuk kepala sekolah," kata Musliar saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Depok, Selasa (12/2/2013).

Sementara untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang akan dilatih meliputi kepala sekolah, guru agama, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya, guru IPA, guru IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa Indonesia, guru PPKn, guru matematika, dan guru prakarya .

"Mata pelajaran di SMP disederhanakan menjadi 10. Guru yang akan dilatih 11 orang guru untuk kelas VII," jelas Musliar.

Untuk mata pelajaran IPS, sekolah harus memilih salah satu guru yaitu guru sejarah, guru geografi, atau guru ekonomi. Demikian juga halnya untuk mata pelajaran IPA, guru yang dipilih guru biologi atau fisika. Selain guru, pengawas juga mendapat pelatihan untuk kurikulum 2013 ini.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) jumlah guru yang dilatih minimal sebanyak lima orang termasuk kepala sekolah meliputi guru matematika, guru bahasa Indonesia, guru sejarah, dan guru bimbingan konseling (BK).

Editor :
Caroline Damanik

KURIKULUM 2013 DITERAPKAN SECARA BERTAHAP


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan Kurikulum 2013 secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014. "Kurikulum 2013 akan diberlakukan secara bertahap pada SD serta SMP dan SMA mulai tahun ajaran baru mendatang," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh pada rapat kerja dengan Komite II DPD RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Rapat kerja dipimpin oleh Ketua Komite II DPD RI Sulistiyo, yang dihadiri anggota DPD RI. Mendikbud menjelaskan, pada tahun pertama ialah untuk murid kelas satu dan kelas empat SD serta kelas satu SMP dan SMA.
Selanjutnya, pada tahun kedua, akan diberlakukan kepada kelas dua dan kelas lima SD serta kelas dua SMP dan SMA, kemudian pada tahun ketiga akan diberilakukan kepada kelas empat dan kelas enam SD serta kelas tiga SMP dan SMA.
Menjelang diberlakukannya Kurikulum 2013, menurut dia, akan diberikan pelatihan secara bertahap kepada para guru dan pengawas untuk menyerap materi Kurikulum 2013 pada April hingga Juli 2013. "Kemendikbud telah menyiapkan materi kurikulum maupun materi pelatihan untuk guru dan pengawas," katanya.
Menurut dia, tidak ada alasan lagi untuk menunda pemberlakuan Kurikulum 2013 karena sudah disesain untuk diterapkan mulai tahun ajaran 2013-2014.
Sementara itu, anggota Komite II DPD RI, Darmayanti Lubis, menanyakan sejauh mana urgensi pemberlakuan Kurikulum 2013, apakah penting atau sudah genting. "Jika belum genting, saya usulkan agar pemerintah menunda dulu pemberlakukan Kurikulum 2013 sampai lebih siap dan daerah juga lebih siap," katanya.
Darmayanti juga mempertanyakan, apakah pelatihan guru ini bisa berjalan baik dan efektif karena setelah kesejahteraan para guru meningkat, justru menjadi tidak efektif.
Sumber :
Editor :
Benny N Joewono

Sabtu, 09 Februari 2013

Sistem Pendataan Pendidikan Dasar


Sistem Pendataan Pendidikan Dasar

Pendataan Pendidikan Dasar 2012 rencananya akan berakhir pada awal bulan September 2012, hal ini mengingat data yang masuk ke dalam sistem pendataan digunakan sebagai dasar alokasi Bantuan Operational Sekolah. Dengan demikian diharapkan data seluruh nasional dapat terkumpul sebelum akhir bulan September. selain itu juga data yang masuk merupakan sumber data yang diakui oleh Kemdikbud untuk dijadikan dasar penyaluran seluruh program yang sudah disebutkan di atas.
Namun kenyataannya, saat artikel ini ditulis, pendataan dari total sekolah : 187.031 yang terkirim: 104,000. Masih ada 83,031 sekolah yang belum mengirimkan data. Persentase : 55.61% yang telah mengirim pendataan pendidikan dasar 2012.
Sukses atau tidak sistem pendataan pendidikan dasar sangat tergantung dari peran serta semua pihak, mulai dari tingkat pusat sampai unit kerja di daerah seluruhIndonesia. Kunjungi WebsiteInfo Pendataan Pendidikan Dasar Kemdikbud untuk mengikuti perkembangan dan update informasi terbaru.

SISTEM PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR


Sistem Pendataan Pendidikan Dasar

SISTEM PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR

Sistem Pendataan Pendidikan Dasar adalah Pendataan yang dilakukan untuk seluruh entitas data pokok pendidikan yang bersifat individual dan terintegrasi dari 3 entitas data pendidikan (Satuan Pendidikan, PTK dan Peserta Didik) untuk jenjang dasar (SD, SDLB, SMP, SMPLB).
Pendataan yang bersifat satu pintu artinya hanya satu-satunya sistem pendataan resmi digunakan di lingkungan Ditjen Dikdas.
Pendataan ini merupakan pendataan individual baik dari satuan pendidikan, PTK Maupun Siswanya dalam satu aplikasi pendataan yang terintegrasi dan tidak berdiri sendiri-sendiri (parsial) dari sistem pendataan sebelumnya.


INSTRUKSI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No. 2 TAHUN 2011
Dengan terbitnya Instruksi Menteri Pendidikan No. 2 Tahun 2011, maka seluruh satuan pendidikan diwajibkan untuk melakukan pendataan melalui sistem yang telah disiapkan oleh unit utama (Ditjen Dikdas).
Data yang dikirimkan ke dalam sistem ini akan digunakan untuk seluruh penyusunan program pendidikan baik itu bantuan, hibah, tunjangan, subsidi dan lain-lain. Data yang bersifat individual merupakan prasyarat penyaluran dana untuk kegiatan transaksional kemedikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota maupun satuan pendidikan.

PREFILLED
Sistem Pendataan ini merupakan hasil migrasi data NUPTK sebelumnya, sehingga bersifat Prefilled, artinya data sudah ada di dalam aplikasi untuk masing-masing sekolah, sehingga sekolah hanya melakukan updating data yang sudah disediakan. Dengan sistem prefilled mensyaratkan ketika instalasi aplikasi, selain installer juga databse dalam bentuk .zip per kab/kota dan kode registrasi per sekolah hal ini yang merupakan kode unik yang hanya dimiliki oleh satu sekolah satu kode untuk \\\\\\\"login\\\\\\\" kedalam aplikasi.


PERIODE PENGIRIMAN
Pendataan Dikdas 2012 akan berakhir pada awal bulan September 2012, hal ini mengingat data yang masuk ke dalam sistem pendataan digunakan sebagai dasar alokasi Bantuan Operational Sekolah. Dengan demikian diharapkan data seluruh nasional dapat terkumpul sebelum akhir bulan September. selain itu juga data yang masuk merupakan sumber data yang diakui oleh Kemdikbud untuk dijadikan dasar penyaluran seluruh program yang sudah disebutkan di atas.

[admin]