Sabtu, 18 Agustus 2012

PRESIDEN MINTA TUNJANGAN PROFESI GURU TIDAK TERHAMBAT, KLIPIING BERITA DARI SKALA NEWS


Jumat, 17 Agustus 2012 | 03:37 WIB

Skalanews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta agar penyaluran alokasi dana tunjangan profesi guru yang berstatus pegawai negeri sipil di daerah tidak terhambat.

"Saya masih mendengar ada permasalahan yang menyertai penyaluran berbagai tunjangan guru di daerah. Saya tidak ingin penyaluran dana tunjangan bagi guru yang berhak menerimanya, menjadi terlambat," katanya saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RAPBN 2013 dan nota keuangannya dalam rapat paripurna DPR di Jakarta, Kamis (16/8).

Menurut SBY, pada tahun-tahun mendatang pemerintah akan berupaya meniadakan proses yang menghambat penyaluran berbagai tunjangan guru tersebut.

Dalam RAPBN 2013, pemerintah merencanakan alokasi dana tunjangan profesi guru PNS daerah sebesar Rp43,1 triliun atau naik Rp12,5 triliun (40,9 persen) dari pagu APBN-P 2012.

SBY juga mengatakan, alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) dalam RAPBN 2013 direncanakan Rp23,4 triliun.

"Dana BOS kita tujukan untuk menstimulasi daerah dalam memenuhi penyediaan anggaran pendidikan di daerah, dan bukan sebagai pengganti dari kewajiban daerah untuk menyediakan anggaran pendidikan BOS daerah," ujarnya.

Anggaran BOS tersebut merupakan bagian dana penyesuaian pada RAPBN 2013 sebesar Rp70,4 triliun atau naik lebih dari 20 persen dibanding pagu APBN-P 2012.

Sertifikasi Pemerintah, lanjutnya, juga akan melanjutkan pelaksanaan sertifikasi lebih dari 325 ribu guru di sekolah atau madrasah.

"Pelaksanaan sertifikasi akan didahului dengan uji kompetensi bagi guru yang belum bersertifikasi, untuk memastikan bahwa mereka adalah guru dengan kompetensi profesional dan pedagogik yang memadai," katanya.

Menurut dia, melalui uji kompetensi tersebut diharapkan dapat memperoleh gambaran mengenai kebutuhan pelatihan bagi guru yang nilainya belum memenuhi syarat.

"Dengan berbagai langkah kebijakan dan program itulah, insya Allah, pada tahun 2013 mendatang, kita dapat mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan lebih berkualitas kepada warga bangsa di seluruh tanah air," pungkasnya (ant/bus)