Sabtu, 16 November 2019

Serampai Haiku Pancaran Hati

 Karya : Barokah Nawawi
eksordium/editor: Diro Aritonang
penerbit Pustaka Haiku
ISBN : 978-623-91445-5-5
tahun terbit 2019
Kota Terbit : Bandung

Penggusuran di dunia Sastra.



JIka Anda mendengan kata ini, Anda membayangkan penderitaan mereka yang digusur. Dan pada kata "Ganti Rugi" akan melupakan penggusuran itu dan bahkan kegembiraan yang ada.

Sebetulnya penggusuran dan ganti rugi sama-sama memiliki dampak lingkungan yakni memperluas area penguasa dan mempersempit 'sosial kehidupan masyarakat di daerah itu.

Di kalangan ekonomi lemah, kata ganti rugi justru 'diarep-arep tanpa memikirkan dampak,. Sebuah respon masyarakat yang tidak berfikir jauh ke depan. Padahal dengan penggusuran itu ruang gerak kehidupan sosial masyarakat menjadi sempit. Ada yang kehilangan mata pencaharian, bahkan kehilangan budaya di suatu tempat.

Jangan berkata bahwa penggusuran itu untuki memperbaiki lingkungan dan pencegahan banjir. Sebagai contoh kembalikan Jakarta pada 100 tahun lalu, ketika belum banyak gedung megah, Jakarta tidak mengalami banjir berkepanjangan. Ketika hujan lebat datang, satu dua hari sudah surut. Dan Ciliwung tidak pernah disalahkan.

Jadi tetap banjir itu bukan karena masyarakat kecil tetapu karena ulah para penguasa juga dan orang-orang kaya.

Bicara penggusuran, di dunia sastra pun terjadi manakala kekuatan raksasa media dan kekuatan ekonomi si kaya yang mampu menggusur kearifan lokal budaya khusus sastra di Tanah Air ini. Yaitu ketika media koran mulai tersisih. Doeloe penyair memiliki tradisi dimuat di koran sebagai tempat menuangkan karyanya disamping mendapatkan upah honorarium, dan sekarang tradisi ini mulai menurun dratis. Ruang penyaluran karya ini dugusur oleh media elektronik.

Penggusuran pun kembali di dunia sastra yaitu banyak dilalangan pelaku sastra penyair dan sastrawan lainnya yang karena sudah tua tak dapat bertahan dan hilang dari peredaran serta namanya nyaris disebut manakala hilangnya ladang pendapatam kritikus di koran.

(rg bagus warsono, 16-11-19)

Tiga Dara, karya Rg Bagus Warsono




Tiga Dara,

tiga dara anak anak Bali
Dalam kecak di latar pure
menghadang dolar orang orang bule

Tiga dara bola mata
seserius pandang menatap
dua jari ditekuk lalu jarinya mekar
menerkam

Tiga dara dalam alunan
terdengar sayup mengumpulkan orang orang
berhenti dari berjalan
diam dari bicara
tersenyum kagum.

Kemudian Tiga dara dilukis
kali ini bukan Isi dompet bule dan turis lokal
tetapi galery ke galery yg menentukan.
Kalian Tiga dara lokal yg tiba tiba melejit dan menghilang.

Minggu, 10 November 2019

Anisah Menulis Puisi dengan Nuansa Kearifan Lokal

Puisi dengan Nuansa Kearifan Lokal

(sebuah pengantar puisi-puisi Anisah)

Sebuah rekam jejak yang baik bagi seorang penyair daerah dengan karya menasional yaitu melekatkan namanya dengan kondisi tempat tinggalnya. Sebuah teknik pengenalan nama penyair yang kokoh sekokoh dan abadi nama daerahnya.

Banyak orang (penyair) bermimpi bahwa ibukota menjadi corong yang baik popularitas seseorang. Ternyata di masa ini anggapan itu adalah kekeliruan. Justru daerah menjadi pijakan yang baik untuk menuju tangga popularitas nasional. Berikut kita tampilkan puisinya :

Anisah

Candi Borobudur

Berdiri tegak di perut Bukit Menoreh
Penuh pesona
Menggelora
Di hati semua

Wisatawan datang silih berganti
Menimati kemegahan
Warisan nenek moyang yang adi guna

Zaman kebodohan
Zaman kemaksiatan
Terbentang dalam Kamadatu

Melalui proses masyarakat nenuju situasi kebajikan

Akhinya tibalah
Mencapai tahap Arupadatu

Srumbung, November 2019



 Anisah

Relief Borobudur

Di tepi hutan
Hiduplah kera dan kerbau
Selalu bersama
Kerjanya
Tapi
Kera nakal
Mengganggu
Menggoda
Selalu
Pada kerbau

Kerbau tidur
Kera pun
Naik ke punggungnya
Lalu
Menarik-narik kupingnya

Kerbau minum
Di sungai
Ekor ditarik kera
Saat merumput
Kera mengambil ranting
Dan
Menusuk
Sang kerbau

Kerbau sabar
Tak hiraukan
Kera nakal

Hingga kera
Penasaran
Mengapa tak ada balasan dari Sang Kerbau

Yaksa datang dan bertanya
Mengapa kerbau
Diam?

Yaksa, kera sahabatku
Ia lemah
Walau nakal
Harus dilindungi

Yaksa menurunkan kera dari punggung

Yaksa
Memberi mantra
Pada sang kerbau
Agar terlindung
Dari
Bahaya
Bencana
Yang mengancam

Borobudur, November 2019

Kearifan lokal yang diangkat dalam puisi-puisi Anisah, seorang pustakawan di sebuah sekolah menengah pertama, yang tekun dibidangnya namun juga jeli melihat sekeliling sebagai sesuatu yang layak dijual. Di daerahnya di lembah Merapi yang berdeklatan dengan Boroibudur dengan nilai-nilai tradisi yang melekat serta budaya masyarakat kampung memapu diketengahkan dalam proses pencariannya sebagai penyair yang tidak saja mampu berbicara lewat puisi tetapi juga mampu memberi warna sastra saat ini dimana nilai-nilai kearifan lokal itu diserap lewat puisi (bersambung)

Bibi dari Chairil Anwar itu Kini Pahlawan Nasional

Roehana Kuddus Bibi dari Chairil Anwar itu Kini Pahlawan Nasional

Hari Pahlawan

Presiden untuk Hari Pahlawan 2019 ini telah menetapkan 6 pahlawan nasional baru , mereka adalah Ruhana Kuddus, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir, DR (HC) MR. A.A Maramis, dan KH. Masjkur.

Dari nama-nama Pahlawan yang baru ditetapkan itu terdapat nama yang telat untuk segera diberikan gelar pahlawan dan juga ada yang juga pahlawan yang pantas diberikan gelar pahlawan namun namun tidak tepat untuk kelayakan sebagai tarap pahlawan nasional.

Sebagaimana yang presiden yang lalu-lalu sejak masa Soeharto penetapan gelar pahlawan selalu bernuansa kepentingan dan politik sang penguasa.

Tiga nama terakhir : Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir, DR (HC) MR. A.A Maramis, dan KH. Masjkur adalah tokoh-tokoh yang tidak diragukan lagi peranannya dalam perjuangan klemerdekaan, meski kadang garis pandangan yang berbeda, namun mereka adalah pejuang nasionalis dan pemerintah terlambat memberikan gelar pahlawa nasional pada mereka bertiga.

Sedang Prof. Dr. M. Sardjito, memanga layak untuk diberikan grelar pahlawan karena peranannya yang kini memiliki pengaruh dampak nasional.

Ruhana Kuddus, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, adalah pahlawan yang jarang disebut dalam kurun waktu 74 th setelah merdeka dan baru kali ini di ketengahkan. Ruhanna Kudus adalah jurnalis di zaman Hindia belanda yang tak lain adalah Bibi dari Chairil Anwar.

Keterlambatan pemberian penghargaan pahlawan nasional hingga 74 tahun setelah kemerdekaan adalah tertutupnya budi hati manusia Indonesia yang mengutamakan kepentingan golongan dan isi perut ketimbang memberi penghargaan.

Masih banyak para pejuang di seluruh Tanah Air ini yang sangat berjasa belum terangkat, namun juga banyak yang terangkat sebagai pahlawan namun poeranannya tidak menasional. (Rg Bagus Warsono, 10-11-19 ayokesekolah.com)

Senin, 28 Oktober 2019

Lumbung Puisi slalu mempopulairkan Buku.

Dalam berbagai kesempatan Lumbung Puisi slalu mempopulairkan Buku. Seperti dalam kesempatan kunjungan ke SDN Setiamekar 01 Tambun Selatan pada 25 Oktober 2019 kemarin, literasi untuk semua . Tampak Kepala SDN Setia Mekar 01 Tambun Selatan Bapak Taufan, SPd. menerima cindera mata dari Lumbung Puisi.
Gambar mungkin berisi: 3 orang, termasuk RgBagus Warsono dan Suhadi Dwi Septyan, orang duduk, orang berdiri dan dalam ruangan

Sabtu, 26 Oktober 2019

Penyair Cantik dengan Karya Cantik

Penyair Cantik dng Karya Cantik Pertama di Indonesia antologi terindah karya sastrawan perempuan yg dirangkum oleh Rg Bagus Warsono, kurator ternama Indonesia saat ini.

Himpunan Masyarakat Gemar Membaca di Dokumentasi sastra Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia merekomendasikan Penyair Cantik dengan Karya Cantik , antologi yang mengundang kontrofersi jagat sastra terkini, dengan sarat kritik dan kecaman namun tetap menawan. dirangkum oleh kurator sastra Indonesia ternama Rg Bagus Warsono.

Selalu dengan mengagetkan menggegerkan menerjang merangsang minat baca, unggul di tengah ribuan antologi dan menggores sejarah sastra Indonesia seakan ratu antologi. Membawa pembaharu sastra khusus puisi modern. Hadir dikala kelesuan kreatifitas mutu. Ia Penyair Cantik dengan Karya Cantik karya Penyair Cantik Indonesia saat ini. Menggegerkan di penghujung 2019 . Melenggang dengan tanpa saing sebab pertama di Indonesia. Penyair Cantik dengan Karya Cantik menghadirkan 24 perempuan penyair cantik yang membuat sentimen dan kecemburuan sastra.


Pengumuman : Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia memberikan penghargaan dan merekomendasikan Penyair/Sastrawan berupa Anugerah Sastra

Pengumuman : Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia memberikan penghargaan dan  merekomendasikan Penyair/Sastrawan berupa Anugerah Sastra tersebut dibawah ini dengan ditandatangani oleh penyair Angkatan 66 
dengan Pertimbangan Mas Eko Tunas  dengan syarat sbb:
Memiliki antologi tunggal yang telah diterbitkan dan disimpan di lembaga Perpustakaan mana pun di indonesia termasuk Lumbung Puisi.
Menghubungi lewat pesan fb ke Rg Bagus Warsono, dan untuk mendapat pertimbangan dan keputusan layak tidaknhya sebagai penerima penghargaan.
Apabila dipandang layak , Membayar persyaratan Administrasi sebesar Rp. 250.000 rupiah (diantaranya untuk pengiriman penghargaan /anugerah sastra)
Anugerah disesuaikan dengan usia dan reputasi sastra yang ditentukan oleh lumbung Puisi. (memilih poin berikut di bawah ini)
Penganugerahan dapat diacarakan sesuai kebutuhan.
Bagi yang berminat dapat menghubungi gus.warsono@gmail.com atau inbok pesan fb Rg Bagus wararsono.
1.Brahmana Sastra Kawi, adalah  penyair penjaga tradisi nusantara.Ciri-ciri Penyair ini menulis tentang tradisi budaya nusantara dan menulis dengan menggnakan bahasa daerah sebagai menjaga tradisi. Jawaban akan disampaikan setelah kami mengadakan riset.

2.Jakautama Sastra Pratama: adalah  penyair dibawah usia 40 th.

3.Brahmana Kembara: adalah penyair yang suka berkelana mengembara , tidak menentu tempat tinggalnya.

4.Emputama Sastracahya Nagari: adalah penyair dengan karya menasional.

5.Darasastra  Pratami, adalah  penyair remaja putri/ dibawah usia 40 th.

6.Mahasastra Utama, adalah  penyair sepuh diatas 70 th yg masih hidup.Penyair ini utamanya sudah sepuh artinya yang sudah berusia diatas 60 th. Penyair sepuh adalah penyair yang khawentar dengan kebijaksanaan yang cukup.

7.Satriasastra Rimbawan Nagari : adalah penyair pinggiran yg sengaja mengucilkan diri. Sastrawan atau penyair dengan sebutan Satriasastrarimbawannagari adalah penyair yang bertapa penyendiri dalam arti mengucilkan diri tak tampak di khalayak umum.

8. Pujangga Pustaka Nagari : Orang yang berkecipung dalam mengelola perpustakaan (pustakawan) baik untuk pribadi sebagai dokumentasi maupun perpustakaan untuk dibaca umum. 

Rabu, 16 Oktober 2019

Sarapan pagi, Karatan

Sarapan pagi,

Karatan

Karat merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang mengalami korosi membentuk karat. Semakin banyak karat pada besi semakin berubah bentuk aslinya.

Demikian pada manusia juga, orang berpengalaman akan berciri-ciri 'karatan. Ada proses elektrokimia yang terjadi pada manusia dimana tubuh yang makin renta bertindak sebagai pe-reduksi dan alam sebagai oksigennya.

Sehingga karatan itu tampak pada rambut, kulit , gigi dan organ tubuh lainnya. Semikian 'karatan berarti semakij banyak perubahan yang terjadi terus menerus. Seorang penyair terus berproses hingga 'karatan dan terus-menerus memiliki perubahan dalam proses itu. Semakin banyak karatan (perubahan) semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Pada gilirannya karatan itu membentuk perubahan dan jati diri.

Setelah karatan biasanya orang mulai 'memperbaiki. Memperbaiki kekurangan dan kelemahan sehingga semakin matang. Kemudian dari hasil perbaikan itu tampak betapa aslinya sangat kuat dan tangguh seperti mobil CJ 7 buatan Amerika. Jadi terus saja berproses lama-lama pun akan karatan seperti mobil Jeep. (rg bagus warsono)

Kecandak karya Rg Bagus Warsono

Kecandak

Tak peduli kau sering tirakat

Sehingga wajahmu tampak bersih tersiram air pagi hari

bajumu sopan

ucapanmu penuh petuah

kudamu sederhana

dan kau tampak sedikit dermawan

Dini hari tadi

senyummu yang lugu menjadi palsu

Mukamu yang jernih menjadi wajah raksasa

mulutmu yang penuh petuah tersumpal lakban

kau tak lagi memberi karena ingin diberi belas kasih

Bajumu kini tak berkrah lagi.

Kau tikus yang diburu anggora penjaga malam

dengan kepalsuan sepanjang hidupmu

sanjung dan puja

kini kau 'kecandak oleh laku palsumu yang diawasi anggora penjaga malam.

Indramayu, 14 Oktoner 2019

Senin, 14 Oktober 2019

Cerita Rakyat Pesisir Timut Jawa Tengah penulis : Muhammad Kanzunnudin

Cerita Rakyat Pesisir Timut Jawa Tengah
Penulis : Muhammad Kanzunnudin
Penerbit : Cipta Prima Nusantara
Kota Terbit : Semarang
ISBN : 978-602-5985-45-4
Cetajan pertama 2019
212 halaman

Sarkasme dalam Media Cetak karya Muhammad Kanzunnudin

Sarkasme dalam Media Cetak
Penulis: Muhammad Kanzunnudin
Penerbit : yayasan Adhigama,
Kota Terbit : Kudus
ISBN : 978-979-97438-5-5
Cetajan pertama 2012
117 halaman

Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi penulis Muhammad Kanzunnudin

Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Penulis : Muhammad Kanzunnudin
Penerbit : yayasan Adhid]gama,
Kota Terbit : Kudus
ISBN : 978-979-97438-48
Cetajan pertama 2010
285 halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

Bunda Ram Karya Bunergis Muryono

Aku tidak tahu apakan Bunda Ram yang dimaksud Mas Yono Bunergis Muryono dalam antologi Bunda Ram (Ratu Ardenareswari Masceti) masih hidup atau telah tiada tetapi buku ini merupakan puisi kekaguman penyair akan tokoh seseorang. Namun bukan berarti tidak merupakan biografi, antologi ini menceritakan banyak hal tentang tokoh itu (Bunda Ram)

Puisi kekaguman bahkan banyak puisi hingga menjadi buku antologi seperi Bunda Ram (Ratu Ardenareswari Masceti) karya Mas Yono Buanergis Muryono bukan barang baru di Indonesia, seperti halnya Chairil Anwar menulis tentang Diponegoro. Namun jika puisi itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah antologi seperti Bunda Ram karya Mas Yono Buanergis Muryono adalah sesuatu yang baru karena menjadi sebuah buku utuh antologi. Antologi kekaguman biasa merekam jejak sang tokoh (Bunda Ram) tokoh tersebut tak perlu tokoh nasional atau dunia bisa tokoh yang menurut pandangan penyairnya adalah sososk yang harus ditulis, seperti penulis-penulis Jepang membuat Biografi kakek buyutnya. Yang jelas buku Bunda Ram karya Mas Yono Buanergis Muryono patut diperhitungkan di jajaran antologi nasional dewasa ini.

Untuk membuka tabir secara singkat antologi Bunda Ram harus mebaca utuh satu antologi, namun demikian jika penulisnya, Mas Yono Buanergis Muryono hendak menjelaskan siapa Bunda Ram akan lebih bersahabat dengan calon pembaca. Mungkin juga , kadang teka-teki menjadi modal utama untuk ketertarikan baca. Namun yang jelas siapa Bunda Ram , Mas Yono Buanergis Muryono yang harus menjawabnya ! Atau Anda bisa membaca isi dalam tanda kutip, maka Anda akan menemukan siapa Bunda Ram.


Bunda Ram 
Ratu Ardenareswari Masceti
Karya Bunergis Muryono
Penerbit : Litera, Tulang Bawang Lampung
ISBN : 978-602-5961-35-9

Mengenal Puisi Modern Sastrawan Indonesia

Mengenal Puisi Modern Sastrawan Indonesia, Bahan Pengayaan untuk sekolah menengah dan Perguruan Tinggi. karya Rg Bagus Warsono// Buku bagusBuku untuk peganganpelajar / mahasiswa atau guru/dosen .memperkaya wawasan dan pemahaman apresiasi sastra Indonesia.
Sebuah buku Pengayaan bagi siswa sekolah menengah dan mahasiswa atau buku pegangan guru sekolah menengah dan dosen sastra Indonesia sebagai acuan yg memperluas pemahaman . Bahwa sastra Indonesia saat ini ternyata tak sekedar diam dan tak sekedar teriak. Mengenal Puisi Modern Sastrawan Indonesia karya Rg Bagus Warsono. yang mencatat bahwa ada sesuatu karya penyair Indonesia yg perlu diketengahkan karena karya itu memiliki bobotnya tersendiri dalam sastra Indonesia.
Menanggapi kesan "penyairnya lebih dikenal ketimbang puisinya. Atau dalam kata lain Penyairnya 'lebih dahulu berlari ketimbang antologinya, Mengenal Puisi Modern Sastrawan Indonesia, jawabnya. Memotret puisi indah itu selera pemotret, Tetapi Rg Bagus Warsono berusaha agar potret itu diterima sebagai kenang2an di zaman modern spt sekarang ini. Ternyata banyak penyair bagus dengan karya yg layak di catat sebagai penyair sesungguhnya di zaman modern.

Penyair dan Pembaca Puisi

Kita mulai dng mengasah kecerdasan. Di Lumbung Puisi Anda harus cerdas agar menjd kuat. Kecerdasan itu didapat dari membaca, pengalaman, dan logika berfikir yang juga dari membaca dan pengalaman.
Unt menjd penyair, yg pertama hiraukan dahulu masalah baca puisi, sbb pembaca puisi dan penyair memiliki perbedaan yg sangat jauh.
Ada penyair baca puisi, ada pembaca puisi membaca puisi, dan ada diluar yd disebutkan itu jg membaca puisi.
Jika memang 3 golongan pembaca puisi (pembaca puisi membaca puisi, penyair  membaca puisi, dan yg diluar yang disebutkan  membaca puisi) dalam event pertemuan sastrawan maka Anda harus paham dalam perumpamaan lain  bahwa " tidak semua juri lomba baca puisi itu pandai membaca puisi."
Jika seseorang piawai mencipta syair puisi dan sekaligus piawai membaca puisi maka ia memiliki multi talenta.
Unt membuktikan seseorang memiliki multi talenta maka kedua produk dr predikat dr subjek ke2nya diuji oleh dua ahli bidang masing2.
Sedangkan Untuk menguji sendiri sejauhmana baca puisi Anda bernas atau tdk, rekam tanpa gambar dan apresiasikan pd orang lain.
Kesimpulannya penyair tak harus piawai membaca puisi dan sebaliknya pembaca puisi tak harus seorang penyair.

Rabu, 18 September 2019

Visi Misi Lumbung Puisi

Lumbung Puisi


Visi :Terwujudnya Sastra Indonesia yang terpelihara
Misi :
1.Mengangkat mereka yg berkarya universal.
2.Mengupayakan sastrawan dng karya bermutu tinggi kesulitan mempopulairkan diri.
3. Membantu menerbitkan antologi tunggal bermutu tinggi unt penyair yg kesulitan biaya penerbitan.
4. Menerbitkan antologi bwrsama
5. Menemutunjukan karya membumi dan mempopulairkannya.
6.Meluncurkan buku sastra
7.Menyelenggarakan Kegiatan Literasi
8.Mendokumentasi karya sastra modern.
9.Mengelola Perpustakaan sastra modern.
10. Menggalakan minat baca.
11.Mengundang dan memberi penghargaan kepada mereka sastrawan atas karya mereka pada masyarakat.

Visi dan Misi Lumbung Puisi

Lumbung Puisi
Visi :Terwujudnya Sastra Indonesia yang terpelihara
Misi :
1.Mengangkat mereka yg berkarya universal.
2.Mengupayakan sastrawan dng karya bermutu tinggi kesulitan mempopulairkan diri.
3. Membantu menerbitkan antologi tunggal bermutu tinggi unt penyair yg kesulitan biaya penerbitan.
4. Menerbitkan antologi bwrsama
5. Menemutunjukan karya membumi dan mempopulairkannya.
6.Meluncurkan buku sastra
7.Menyelenggarakan Kegiatan Literasi
8.Mendokumentasi karya sastra modern.
9.Mengelola Perpustakaan sastra modern.
10. Menggalakan minat baca.
11.Mengundang dan memberi penghargaan kepada mereka sastrawan atas karya mereka pada masyarakat.

Perempuan Penyair Indonesia Hilda Winar Jiarahi sahabatnya Utuy Tatang Sontani di Moskow

Pada agustus 2019 Perempuan Penyair Indonesia Hilda Winar berkesempatan mendapat undangan di Rusia, Kesempatan ini ia gunakan untuk berjiarah sahabatnya penyair Indonesia Utuy Tatang Sontani di Moskow, berikut ceritanya.

Mitino

Ini pemakaman tak ada bandingannya di tanah air. Kalau kita tanya orang kampung berapa luasnya pasti dijawab segede alaihim!
Iya juga sih, dengkul saya rasa hampir copot berjalan sampai ke ujung jalan. Jauuuuuuh... mentok baru belok kanan menuju blok muslim.

A1 tempat dia berbaring, Utuy Tatang Sontani, seorang sastrawan eksil.
Utuy, karena perubahan iklim politik terpaksa jadi eksil dan terdampar di moskow.
Utuy kelahiran cianjur, seorang sastrawan ternama di masanya. Saya, yang orang minang tapi lama di bandung lalu merasa jadi orang sunda merasa punya hubungan khusus dengan Utuy maka berusaha menziarahinya. Kami sama sama orang Sunda.

Saya pergi ke Rusia di awal agustus, saat luka luka usai pilpres belum kering, hoax bertebar disana sini yang bisa saja menjadi abses dan pecah berdarah darah. Tentu ada rasa takut untuk pergi, takut tak bisa kembali.

Rg Bagus Warsono menyaksikan :

Nun jauh di sana Utuy Tatang Sontani berbaring. Tak ada satu sahabat apalagi rakyat Indonesia menjiarahinya. Jauh jarak jauh kemungkinan. Siapa peduli. Namun Allah Maha Bijaksana , batu nisan itu yg biasa dihinggapi serangga atas kemurahannya mengantarkan sahabatnya unt datang mengunjunginya. Aku lihat Kang Utuy Tatang Sontani tersenyum. Telah kedatangan orang tua Nyai sahabatnya, Hilda Winar, tertatih tatih menemukannya diantara ribuan yg berbaring. (rg bagus warsono)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest