Kamis, 09 Februari 2017

Dewi Lestari

Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976; umur 41 tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.

Sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau Dee telah sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya berjudul "Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri. Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis dimana ia berhasil mendapat hadiah juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di majalah Mode. Bahkan ketika masih menjadi siswa SMU 2 Bandung, ia pernah menulis sendiri 15 karangan untuk buletin sekolah.
Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling (60), ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris.
Supernova pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books. Bersaing bersama para sastrawan kenamaan seperti Goenawan Muhammad, Danarto lewat karya Setangkai Melati di Sayap Jibril, Dorothea Rosa Herliany karya Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri karya Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti karya Sampah Bulan Desember.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul "Akar" pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke 2 dan seterusnya.
Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova episode PETIR. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru dalam PETIR. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.
Lama tidak menghasilkan karya, pada bulan Agustus 2008, Dee merilis novel terbarunya yaitu RECTOVERSO yang merupakan paduan fiksi dan musik. Tema yang diusung adalah Sentuh Hati dari Dua Sisi. Recto Verso-pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tetapi sesungguhnya satu kesatuan. Saling melengkapi. Buku RECTOVERSO terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan. Tagline dari buku ini adalah Dengar Fiksinya, Baca Musiknya. Website khusus mengenai ulasan buku RECTOVERSO ada di www.dee-rectoverso.com
Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. Tahun 2012, Dee kembali mengeluarkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul PARTIKEL dengan tokoh utama Zarah.
Oktober 2014, Dee menerbitkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul GELOMBANG dengan tokoh utama Alfa.

Pada tanggal 26 Februari 2016, novel terakhir serial Supernova dengan judul Inteligensia Embun Pagi (IEP) telah beredar di toko buku di Indonesia, dimana sebelumnya Dee menjualnya dengan sistem pre order IEP bertandatangan yang dilangsungkan selama 19 hari. Akibat yang harus ia tanggung adalah menandatangani ribuan buku IEP pesanan pembaca setianya, atau yang biasa disebut "addeection".

Kamis, 19 Januari 2017

Muara Pendaratan Ikan Karang Song Indramayu.

Ternyata kearifan lokal banyak sekali sebagai bahan tulisan yang tidak pernah habis untuk terus digali. Hanya terkadang kita tak peduli dengan tempat dimana kita tinggal. Lingkungan sekitar sebetulnya memberi tahu agar kita mampu beradaptasi. Orang terkadang memandang sebelah mata sisi kehidupan masyarakat yang keras karena memang harus mempertahankan hidup, kaena kita tidak menyadari andai seperti mereka masyarakat yang berpengharapan tidak pasti tapi mampu mempertahankan hidup.

Kamis, 12 Januari 2017

Ikutilah antologi bersama di Lumbung Puisi Jilid V Penyair Indonesia

   Setelah sukses di antologi jilid IV yang bertema margasatwa, dan mendapat apresiasi berbagai kalangan peminat sastra, kami semua terus berkretif untuk maju seiring zaman. Itulah arti dokumetasi itu
Bagaimana membuat puisi tentang sex tetapi tidak melecehkan perempuan, tidak mengandung sara, tidak vulgar, tidak menggunakan kata-kata jorok, tetapi menghibur, lucu dan enak dibaca, syukur berguna bagi pendidikan remaja. Itulah tema Lumbung Puisi Jilid V yang akan dimulai 1 Januari 2017 sampai 21 April 2017.
Sebuah antologi yang menarik minat baca. Antologi bersama. Penyair-penyair yang mampu membaca zaman. Sebuah buku yang mencatat perkembangan dari setiap perubahan. Dari dinamika kehidupan negeri. Menyuguhkan bacaan segar Karya penyair kita . Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V dengan tema sex berpola glayengan sakarepmu. Dengan melibatkan penyair-penyair beken Dipengantari Sosiawan Leak dan diulas olehku sendiri. Kirim mulai sekarang dengan dedlinne 6 April  2017 ke
 gus.warsono@gmail.com
agus.warsono@ymail.com
dan berpartisipasi kegiatan 97rb .
Dan Lumbung Puisi Jilid V 2017 yang bertema sex ini dibuka mulai 6 Januri 2017 dengan deadline 6 April 2017 dan diharapkan kelar 21 April 2017 cukup lama untuk merangkai puisi kita.

Di sini Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V 2017
Sebuah kegiatan kecil dalam rangka Dokumentasi Puisi Sastrawan Indonesia Modern.
     Sastrawan Indonesia khusus penyair semakin terdesak dengan perkembangan zaman semakin global. Produk puisi sudah menjadi barang murahan karena produknya yang berlimpah tanpa pelanggan. Di Lumbung Puisi ini biarkan kecil asalkan khas tersendiri.
Dan tema lumbungmu adalah tentang puisi bertema sex untuk pendidikan remaja dan dewasa dengan pola glayengan sakarepmu , lucu , segar , dan syukur dengan ada pesan pendidikan bagi remaja, pesan moral, dan pesan kesehatan.
Dan Lumbung Puisi Jilid V 2017 yang bertema sex ini dibuka mulai 6 Januri 2017 dengan deadline 6 April 2017 dan diharapkan kelar 21 April 2017 cukup lama untuk merangkai puisi kita.
Pengisi Lumbung Puisi Jilid V 2017 ini tentu saja bagi yang suka-suka saja. Silahkan mengirim puisi betema sex tersebut ke gus.warsono@gmail.com maksimal 3 puisi , biodata terkini dan kesediaan siap berpartisipasi memberi dana kegiatan dokumentasi ini minimal 97rb rupiah.


Puisi Contoh :



Cipok
Ibu muda bikin iri leher penjual sayur
tubuh mulus putih lagi
lagi ditutup daster
mang kumis melirik tajam
pada belahan yang mirip batok tengkurab
merah karena dieram
mangga gincu
esok ibu muda bikin ngiler
tubuh mulus seseg lagi
lagi ditutup rambut sebahu
Pak RT mengerut kening
pada gulu yang berkerut montok
hitam kemerahan karena masak
buah duwet jatuh
lusa ibu muda bikin kasemsem
merah hijau di lengan ketiak
berlekton ketat
tak mungkin abang salah alamat
tawon bolu tak memilih lokasi sengat
Ketika pulang kerumah
ada cipok berwana putih
tidak kerudung tidak kain
nempel di kening
apa semalam salah menggigit
kok dicipok malah pusing !
katanya gara-gara ditagih cipokmu
tiga bulan telat bayar !
(rg bagus w 2017)

Mendoan
makin lama semakin keras
apalagi ibu mempermainkan ujung gagangnya
dicelub
gigesek-gesek memutar
tertindih gagangmu
lalu ganti menindih
ibu berpeluh semakin panas
ketika keluar , ibu segera benamkan lagi
kamu makin keras
keringat menetep kau makin kuat
tak tahan lalu melepas
mengangkat dan berbaring bersama
kering keringat menempel dengan gagang digenggam
kau tak kuat lama bermain
kerasmmu hanya sementara
bapak cuma mendoan
'plung lalu dientas. (rg bagus w 2017).

Enaknya mandi bareng
saling tahu milik kita
tak ada rahasia jasmani
saling mengagumi memaklumi.
Ketika kau mendahului. segera kumelepas baju,
ketika kau menyelam, aku benamkan kepala sambil pejamkan mata.
Kau ke tengah aku semakin cepat kakiku mengayuh.
kau terengah engah kecapaian senyum tertawa bersama ke pingir .
Kau memang kuat
kita saling memuji.
Kalau libur kita mandi bareng lagi
di sungai kata kawanku sambil melambaikan bajunya basah.
 ya kataku sambil berlari ingin makan.
(rg bagus warsono 2017 ),

Kamis, 08 Desember 2016

Banyak yang tertarik pada kegiatan sastra bertema alam seperti Temu Kecil Penyair Mancing

Siapa tahu nanti orang Malaysia dan Brunai tertarik kegiatan kecil ini karena pancaran tulisan, Setidaknya menjadi contoh pengembangan pola promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Dan yang hadir di menjadi senang karena menjadi orang pertama yang melakukan.
Sebuah respon positif dari sahabat penyair di luar negeri.

Pertama di Indonesia , Temu Kecil Penyair, Mancing

Pertama di Indonesia
Kegiatan Sastra bertema alam dalam Sejenak Sahabat Penyair Bersama Alam berjudul Penyair Mancing (Time Friends With Nature) di Sanggar Sastra Meronte Jaring Indramayu adalah event sastra penyair Indonesia yang pertama melakukan pendekatan alam dan kehidupan nelayan serta pola promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Meski kegiatan sastra biasa kecil dan terbatas ini, memiliki keunikan tersendiri dimana mempromosikan puisi dan penyairnya kepada masyarakat melalui hasil kegiatan berupa portofolio video yang akan diperkenalkan di youtube. Kegiatan ini juga menyikapi semakin memasyarakatnya penggunaan media internet dengan produk sastra yang turut menyikapi perkembangan.
Penyair Mancing juga adalah bentuk rekreasi produksi sastra dimana dari jelajah wisata alam akan ditarik karya baru yang menyentuh kehidupan nelayan pantura.

Selasa, 29 November 2016

Benua dalam petaku adalah air

Benua dalam petaku adalah air
ombak, badai, riak dan percik air
mandiku adalah angin
dingin, topan, dan beliung angin
aku merasa terhuyung didaratmu kawan
biarlah kami hanya di bibir pantai

Rg Bagus Warsono
Indramayu, Juni 2015


biarkan damai

biarkan damai
dihati nelayan
jangan kau perbaiki perahu rusaknya
kau pindahkan rumah di komplek indah
kau servis mesin karatan
kau ganti bendera kumal
atau kau tawarkan air asinku
biarkan damai
Indramayu, Juni 2015

Penghargaan Sastrawan Utama



Penghargaan Sastrawan Utama
Adalah penghargaan kepada sastrawan yang mengabdikan dirinya pada dunia sastra Indonesia baik dalam bahasa Nasional maupun bahasa Daerah serta pengabdian sastra dalam menjaga kelestarian kearifan lokal yang diberikan oleh Himpunan Masyarakat Gembar Membaca. Penghargan ini diberikan setiap tahun sekali yang diserahkan oleh sastrawan generasi muda sebagai penghormatan dan pernyataan bahwa sastra Indonesia tetap lestari. Menyatakan bahwa kaum muda selalu menghargai suri tauladan sastrawan pendahulunya.

Saat Sahabat Bersama Alam

 Sebuah kegiatan sastra kecil yang diprakarsai penyair Rg Bagus Warsono dalam menyuguhkan karyanya antologi bahari Sekeranjang Ikan. Pertemuan Kecil ini mengundang sahabat penyair Nasional untuk menikmati indahnya muara sungai Cimanuk tepatnya di pelabuhan pendaratan ikan Karang Song. Tentu saja sambil membaca puisi dengan mengambilan latar pemandangan perahu-perahu nelayan yang ditambat di sepanjang sungai Cimanuk.

Sabtu, 26 November 2016

Time Friends with nature , Temu kecil penyair Mancing



Sastrawan Tak Pernah Lelah

Demikian sangat padat beraneka kegiatan sastra di akhir 2016 ini, oleh berbagai komunitas sastra di seluruh pelosok Tanah Air. Kegiatan yang sangat bermanfaat bahkan diperlukan dikala negeri tengah dalam pancaroba.
Masyarakat sastra yang tercermin dalam karya-karya mereka mendukung kehidupan aman, demokratis serta semangat reformasi negeri. Tetapi masyarakat sastra Indonesia sadar betul bahwa benturan terhadap reformasi adalah warga negara Indonesia sendiri yang bukan tidak mau untuk reformasi tetapi ada melekat pada hati mereka sesuatu yang ingin agar apa yang dimilikinya sekarang ini tidak lepas begitu saja, seperti kekuasaan, jabatan, fasllitas, serta jaminan yang mereka slalu terima tanpa memberi imbal balik pada negeri ini.
Bahkan banyak orang diluar komunitas sastra mencibir kegiatan-kegiatan sastra sebagai kegiatan yang tak guna. Mentertawakan dan tak peduli. Ini dikarenakan tidak pahamnya wawasan serta jiwa seni dan belum melekatnya rasa nasionalism serta kesadaran bahwa penumbuhan karakter bangsa itu berawal dari membaca dan membaca.
Sentuhan-sentuhan jiwa agar menjalin kehidupan lebih baik melalui karya sastra sepertinya belum mempan untuk masuk dalam jiwa mereka yang seperti batu. Sampai-sampai tokoh-tokoh sastra mencetus dan berbuat terang-terangan tanpa dibalut dengan sindiran dalam karya-karya mereka walau tetap dalam nuansa seni. Antologi Puisi Menolak Korupsi, Memo Wakil Rakyat , Memo Presiden, Memo Anti Terorisme adalah judul yang lebih transparan agar mudah dicerna oleh siapa saja. Judul-judul yang diharapkan akan dapat langsung menyentuh dan meluluhkan hati manusia beku yang masih memiliki jiwa serakah, tamak, rakus, dan raja tega.
Kita (para seniman/sastrawan) tidak boleh putus asa untuk melawan hati manusia-manusia beku yang ingin mempertahankan jiwa kotor (rakus, serakah, tamak, dan raja tega) yang seperti tak menerima reformasi ke arah yang lebih baik negeri ini. Salut atas berbagai sahabat, yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, di seluruh Tanah Air ini di berbagai komunitas , akan tak pernah lelahnya perjuangan demi kehidupan Indonesia yang lebih baik melalui karya dan kegiatan sastra. (rg bagus w-26-11-2016)