Minggu, 13 Mei 2012

TABUNGAN SEKOLAH, DILEMATIKA DI SEKOLAH , PERLUKAH DITIADAKAN ?

oleh: Agus warsono
Marilah kita tanamkan pengertian bahwa sekolah bukan lembaga keuangan tetapi lembaga pendidikan. Tabungan siswa sekolah dasar adalah hal umum yang terjadi di sekolah dasar (bagi yang menyelenggarakan). Dimaksudkan agar siswa memahami hidup sederana, hidup hemat, kecil menabung besar beruntung dan sebagainya. Pendek kata tabungan siswa diselenggarakan oleh sekolah dalam rangka pendidikan siswa.
   Namun apa dikata, jadilah siswa berlomba menabung dan kadang didukung orang tua siswa. Sebab di akhir taun pelajaran tabungan itu akan dapat di tarik selurunya oleh siswa yang menabung. Kegembiraan anak, siswa sekolah dasar tampak bila penyelenggara (guru) yang menyimpan tabungan itu membagikan di akhir tahun.
   Diantara kegembiraan itu bukan hal baru bila ada penyelenggara  tabungan sekolah (guru)  yang kebingungan di akir tahun, pasalanya uang tabungan siswa yang dihimpunnya telah dipinjam, dan saatnya diberikan pada siswa uang tabungan siswa itu belum dikembalikan.
   

Jumat, 11 Mei 2012

DAFTAR SASTRAWAN INDONESIA


Aam Amilia
A.A. Navis
Abdul Hadi WM
Abdul Muis
Abdul Wahid Situmeang
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Achmad Munif
A.D. Donggo
Adinegoro
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus Warsono
Ahmad Subbanuddin Alwie
Ahmad Tohari
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahmad Yulden Erwin
Ajip Rosidi
Akmal Nasery Basral
Amir Hamzah
A. Mustofa Bisri
Anak Agung Panji Tisna
Andrea Hirata
Andrei Aksana
Ani Sekarningsih
Aoh K. Hadimadja
Ariel Heriyanto
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arifin C. Noer
Ari Pahala Hutabarat
Ari Setya Ardhi
Arswendo Atmowiloto
Armijn Pane
Asma Nadia
A.S. Dharta
A.S. Laksana
Asep S. Sambodja
Asrul Sani
Ayatrohaedi
Ayu Utami
B. Rahmanto
Bagus Putu Parto
Bambang Set
Beni R. Budiman
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonari Nabonenar
Bondan Winarno
Budi Darma
Budiman S. Hartoyo
Budi P. Hatees
Chairil Anwar
Clara Ng
Dami N. Toda
Danarto
Darman Moenir
Darmanto Jatman
Dharmadi
Dewi Lestari
Dian Hartati
Diani Savitri
Dimas Arika Mihardja
Dina Oktaviani
Djamil Suherman
Djenar Maesa Ayu
Dorothea Rosa Herliany
Dyah Merta
Dyah Setyawati
D. Zawawi Imron
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Tunas
Emha Ainun Nadjib
Faruk HT
FX Rudi Gunawan
Gerson Poyk
Godi Suwarna
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Gus tf Sakai
H.B. Jasin
Habiburrahman El Shirazy
Hamka
Hamid Jabbar
Hamsad Rangkuti
Hartojo Andangdjaja
Helvy Tiana Rosa
Herman J. Waluyo
Hersri Setiawan
Ibnu Wahyudi
Ibrahim Sattah
Idrus
Iggoy el Fitra
Indra Cahyadi
Indra Tranggono
Intan Paramaditha
Isbedy Stiawan ZS
Iswadi Pratama
Iwan Simatupang
Iyut Fitra
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jeffry Alkatiri
J.E. Tatengkeng
Joni Ariadinata
Korrie Layun Rampan
Kriapur
Kuntowijoyo
Kurnia Effendi
Kuswinarto
Kwee Tek Hoay
Linda Christanty
Linus Suryadi AG
Lukman A Sya
Maman S. Mahayana
Mansur Samin
Marah Roesli
Marga T
Marianne Katoppo
Martin Aleida
Max Ariffin
Medy Loekito
Melani Budianto
Mh. Rustandi Kartakusuma
Mochtar Lubis
Mohammad Diponegoro
Motinggo Busye
M. Shoim Anwar
Muhammad Kasim
Mustafa W. Hasyim
Nanang Suryadi
Nazaruddin Azhar
Nenden Lilis A
Ngarto Februana
Nh. Dini
Nirwan Dewanto
Noorca M. Massardi
Nova Riyanti Yusuf
Nugroho Notosusanto
Nur Sutan Iskandar
Nurocman Sudibyo
Nyoo Cheong Seng
Oyos Saroso HN
Palti R Tamba
Pamusuk Eneste
Panji Utama
Parakitri T Simbolon
Piek Ardijanto Soeprijadi
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Primadonna Angela
Putu Wijaya
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Ramadhan K.H.
Rachmat Djoko Pradopo
Rachmat Nugraha
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Remy Sylado
Rieke Diah Pitaloka
Rijono Pratikto
Riris K. Sarumpeat
Rosihan Anwar
Rukmi Wisnu Wardani
Rusman Sutiasumarga
Saeful Badar
Sanusi Pane
Sarabunis Mubarok
Saut Situmorang
Sapardi Djoko Damono
Selasih/Seleguri
Seno Gumira Ajidarma
Sholeh UG
Sindhunata
Sitok Srengenge
Sitor Situmorang
Slamet Sukirnanto
SM Ardan
SN Ratmana
Sobron Aidit
Soekanto SA
Sony Farid Maulana
Sosiawan Leak
S. Sinansari ecip
Subagio Sastrowardoyo
Suman Hs
Suminto A Sayuti
Sunaryo Basuki Ks
Suparto Brata
Sutan Iwan Sukri Munaf
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardji Calzoum Bachri
S. Yoga
Tajuddin Noor Gani
Taufiq Ismail
Teguh Winarso AS
Timur Sinar Suprabana
Titie Said
Titis Basino
Toety Heraty Nurhadi
Toto Sudarto Bachtiar
Trisnojuwono
Trisno Sumardjo
Triyanto Triwikromo
T Wijaya
Viddy AD Daery
Udo Z. Karzi
Umar Junus
Umar Kayam
Umar Nur Zain
Umbu Landu Paranggi
Usmar Ismail
Utuy Tatang Sontani
W. Hariyanto
W.S. Rendra
Widjati
Widji Thukul
Wowok Hesti Prabowo
Yonathan Rahardjo
Yudhistira ANM Massardi
Yusach Ananda
Y. Wibowo
Zainal Afif
Zainuddin Tamir Koto
Zen Hae
Zoya Herawati

PENYAIR INDONESIA
Acep Zamzam Noor
Ahmadun Yosi Herfanda
Afrizal Malna
Amir Hamzah
Beni R Budiman
Beni Setia
Binhad Nurrohmat
Chairil Anwar
Dorothea Rosa Herliany
Djamil Suherman
Goenawan Mohammad
Hasan Aspahani
H.B. Yasin
Joko Pinurbo
Jose Rizal Manua
Kusprihyanto Namma
Medy Loekito
Nirwan Dewanto
Rayani Sriwidodo
Remy Silado
Sam Haidy
Sapardi Djoko Damono
Sitor Situmorang
Saut Situmorang
Saut Sitompul
Cecep Syamsul Hari
Subagio Sastrowardoyo
Sutan Takdir Alisyahbana
Sutardji Calzoum Bachri
Taufik Ismail
Udo Z. Karzi
Usmar Ismail
Utuy Tatang Sontani
Wahyu Prasetya
Widji Thukul
W.S. Rendra
CERPENIS
Ali Akbar Navis
Abidah el Khalieqy
Ahmadun Yosi Herfanda
Akmal Nasery Basral
Armijn Pane
A.S. Laksana
Damhuri Muhammad
Danarto
Hamka
Helvy Tiana Rosa
Imam Muhtarom
Irfan Hidayatullah
Korrie Layun Rampan
Kuntowijoyo
Lan Fang
Leila S. Chudori
Martin Aleida
Palti R Tamba
Seno Gumira Ajidarma
Taufik Ikram Jamil
Wisnu Sujianto
NOVELIS
Aam Amilia
Akmal Nasery Basral
Andrea Hirata
Armijn Pane
Asma Nadia
A.S. Laksana
Ayu Utami
Budi Darma
Dewi Lestari
Djamil Suherman
Gola Gong
Habiburrahman El Shirazy
Marga T
Mochtar Lubis
Motinggo Busye
Nh. Dini
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Remy Silado
Seno Gumira Adjidarma
Sobron Aidit
Suwarsih Djojopuspito
Titie Said
Titis Basino
Titiek WS
Y.B.Mangunwijaya
KRITIKUS/ESEIS
Abdul Hadi WM
Arif B. Prasetyo
Budi Darma
Dami N. Toda
Emha Ainun Nadjib
Goenawan Mohamad
Maman S. Mahayana
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto

Rabu, 09 Mei 2012

DIKLAT PLGP SERTIFIKASI GURU 2012


 Berdasarkan hasil evalusi pelaksanaan sertifikasi guru dari tahun ke tahun, ada empat hal yang merupakan perbaikan pada pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2012, yaitu penetapan peserta melalui sistem daring (online system). Lalu, uji kompetensi, perankingan dimulai dari usia, masa kerja, dan golongan. Selain itu, penjadwalan.
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah proses rekrutmen dan penetapan calon peserta. “Pada tahun ini, proses penetapan peserta berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dipublikasikannya daftar nama calon peserta sertifikasi guru sebelum ditetapkan sebagai peserta dengan tujuan untuk menjamin objektivitas dan keadilan,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemdikbud, Syawal Gultom di Gedung D Kemdikbud Senayan Jakarta, Rabu (26/10).
Dijelaskan Syawal, sistem dan mekanisme rekrutmen peserta sertifikasi guru harus memenuhi prinsip keadilan dan akuntabel. Oleh karena itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemdikbud membangun Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) yang hasilnya dapat diakses oleh guru calon peserta sertifikasi.
“Data guru yang ditampilkan sebagai calon peserta sertifikasi diambil dari database NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) hasil perbaikan per tanggal 30 September 2011,” jelasnya.
Daftar calon peserta sertifikasi guru dapat diakses di website sergur.pusbangprodik.org.
NUPTK sendiri adalah suatu nomor registrasi khusus yang diberikan kepada pendidik (guru) dan tenaga kependidikan oleh Kemdikbud.
Syawal menuturkan, data guru yang ditampilkan adalah guru yang memenuhi persyaratan sertifikasi guru dan belum memiliki sertifikat pendidik. Apabila ditemukan data yang tidak benar dan tidak tepat, dapat menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk perbaikan data dengan membawa bukti dokumen data diri sebagai bahan pendukung untuk memperbaiki data NUPTK.
“Perbaikan data calon peserta sertifikasi guru berakhir pada 1 Desember 2011,” katanya.
Per tanggal 2 Desember 2011, daftar peserta yang ditampilkan dalam website adalah daftar nama peserta sertifikasi guru final sesuai dengan jumlah kuota masing-masing kabupaten/kota untuk proses pemberkasan lebih lanjut.
Bagi daerah yang belum dapat mengakses data tersebut melalui internet, dapat berkoordinasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) setempat.

UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PASEKAN INDRAMAYU BERJALAN LANCAR

Demikian diungkapkan oleh sekretaris Panitia UN SD Kecamatan Pasekan Indramayu, Nonon Warsono, bahwa penyelenggaraan UN SD di Kec, Pasekan berjalan dengan memuaskan. Hingga ditulisnya berita ini seluruh peserta UN SD dari 14 SD Neeri yang menyelenggarakan  UN telah menikuti UN hingga selesai tanpa satu pun yang alfa/tidak hadir. Ini berarti keadiran telah mencapai 100%.
    UPTD Pendidikan Kecamatan Pasekan Indramayu, memiliki 14 Sekolah Dasar Penyelenggara UN, walau hanya menangani 14 SD, pihak kecamatan meinginkan agar pelaksanaan UN taun 2012 ini berjalan dengan baik, karena itulah seluruh Kepala SD bersama-sama mensukseskan UN ini. Tahapan-tahapan  telah dilalui dari mulai persiapan, keamanan naskah, sampai pada kesiapan penawas ruang UN dipersiapkan dengan matang. Seingga sampai dengan hari terakir UN berjalan lancar sesuai petunjuk pelaksanaan UN dan POS (Prosedur Operasional Standar) yan telah ditetapkan oleh Dinas/Kementrian Pendidikan Nasional.
 
   

Rabu, 02 Mei 2012

Engelbert Humperdinck - Release Me untuk pembaca Mingguan Potlot ( KARAOKE NÂș 01 + COROS )

HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2012.

                                      TUT WURI HANDAYANI
2 MEI
MARI
MENGENANG KI HAJAR DEWANTARA 
(R SOEWARDI SOERYANINGRAT)
PERINTIS KEMERDEKAAN
BAPAK PERGURUAN TAMAN SISWA
MENTERI PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA
PAHLAWAN NASIONAL
PESAN:
ING NGARSO SUNG TULODO
ING MADYO MBANUNG KARSO
TUT WURI ANDAYANI 


SALAH SIAPA?

ANGGARAN PENDIDIKAN SUDAH CUKUP BESAR
MENGAPA  MASIH BANYAK SEKOLAH MAHAL ?


MENCONTEK MENJADI PERBINCANGAN NASIONAL
BAGAIMANA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER?

KEBERHASILAN PENINGKATAN MUTU GURU
APA BENAR BUKAN KARENA MENGEJAR TUNJANGAN GURU PROFESIONAL?

NOMOR INDUK SISWA NASIONAL (NISN) BAGUS
APA BUKAN UNTUK MENAMBAH PEKERJAAN DAN ANGGARAN?

KEBIJAKAN JALUR KHUSUS MASUK UNIVERSITAS FAVORIETE
SEKALI LAGI BAGAIMANA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER?

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL NAMANYA DIGANTI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MENTAATI APA BATASAN ARTI KEBUDAYAAN?

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2 MEI 2012
SEKSES SELALU








Jumat, 27 April 2012

PENANDA-TANGANAN JANJI UNTUK TIDAK MENYONTEK PESERTA UJIAN NASIONAL SD BRONDONG 1 KEC.PASEKAN INDRAMAYU

Jumat, 27 April 2012 Mingguan Potlot


Siap untuk tidak menyontek saat Ujian Nasional demikian diikrarkan oleh sebanyak 51 siswa peserta UN SDN Brondong 1 Kecamatan Pasekan disaksikan oleh Kepala SDN Brondong 1, Agus Warsono,SPd.I, MSi dan Pejabat Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kepala UPTD Pendidikan Kec. Pasekan, Kanafi, SPd.I,MSi, serta guru-guru SDN Brondong 1.
    Kesiapan dan ikrar ini merupakan kesungguhan peserta UN dan penyelenggara bawa UN dilaksanakan dengan baik menurut POS (Prosedur Oprasional Standar) yan ditentukan oleh Kementrian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan tentan Ujian Nasional Sekolah Dasar.
    Disamping Ikrar siswa untuk tidak menyontek saat UN juga diikrarkan seorang perwakilan Penawas Ruang UN yan diwakili oleh Roaedah,SPd.SD yang menyatakan untuk tidak memberi bantuan kepada siswa peserta UN saat UN berlangsung.
    Menurut Suroso,SPd.SD, salah seoran guru SD Brondong 1 mengatakan bawa ikrar siswa untuk tidak menyontek saat UN dan ikrar penawas untuk tidak membantu peserta UN di SDN Brondon 1 merupakan kesunguan dari penyelenggara dalam hal ini SDN Brondong 1 untuk melaksanakan UN sesuai dengan POS dan merupakan kegiatan puncak belajar siswa di sekola dasar.

Selasa, 24 April 2012

EVALUASI JABATAN KEPALA DINAS DARI KLIPING BERITA DARI NASIONAL-HUMANIORA


NASIONAL - HUMANIORA
Selasa, 24 April 2012 , 01:11:00

JAKARTA - Banyaknya struktur organisasi birokrasi di daerah yang tidak berfungsi, membuat pemerintah tidak tinggal diam. Dipastikan dalam revisi Undang-Undang Pemerintah Daerah, jabatan-jabatan tertentu akan dipangkas. Bahkan tidak tertutup kemungkinan status kepala dinas yang selama ini banyak dijabat golongan 2B, akan diturunkan.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, I Made Suwandi, di Jakarta, kemarin. “Hal-hal ini akan segera diatur. Saya pernah nanya ke Mendagri, Pak kalau daerah tidak punya hutan, apa boleh punya dinas kehutanan? Kata Pak menteri, jangan, itu habisin duit. Nah, itu kita akan atur. Karena dampaknya luas sekali ketika daerah mengurus daerahnya suka-suka."

Pemerintah mengajukan alasan penghapusan sejumlah jabatan maupun penurunan status golongan bagi jabatan kepala dinas di daerah tertentu, didasarkan banyaknya anggaran yang terbuang percuma selama ini.

Menurut Made, sejumlah daerah seringkali membentuk lembaga yang tidak sejalan dengan kebutuhan. Sebagai contoh ia memisalkan pada dinas pendidikan. “Dinas pendidikan di Jawa yang padat penduduk, eselonnya sama dengan dinas pendidikan di Papua yang jarang penduduk. Nah ke depan kita coba mengandalkan tipologi. Tipologi A untuk kota besar, seperti Bandung, Medan, Surabaya, atau Semarang. Yang B untuk menengah dan C untuk yang kecil. Eselon pun mengikuti tipologi itu,” ungkapnya yang memastikan daerah ke depan tidak lagi dapat sesuka hati membuat SKPD, bila memang tidak dibutuhkan daerah tersebut.

Selain itu, Made juga memastikan ke depan kementerian sektor pun harus membuat mapping. Misalnya kementerian pariwisata mesti memetakan berapa dari total daerah yang sektor pariwisata unggul.

“Misalkan hanya 10 daerah yang unggul, ya itu saja yang boleh membentuk dinas pariwisata. Kalau yang lain tak boleh. Daerah-daerah ini bersama kementerian pariwisata yang berembug membuat musrembangnya, bikin target nasional,” kata Made. Demikian juga dengan sektor-sektor lainnya.

Bagi daerah yang berpotensi namun tidak memiliki anggaran, maka gubernur menurut Made kemudian, harus perjuangkan Dana Alokasi Khususnya ke pusat. Sehingga tidak ada lagi cerita daerah langsung meloby ke pusat. “Kan gubernur yang tahu mana-mana daerah yang unggul per-sektor. Jadi nantinya kita usulkan gubernur juga ikut merancang DAK bersama dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan,” ungkapnya. (gir/jpnn)

Minggu, 22 April 2012

GURU INDONESIA MENGHARGAI AMAL BAIKNYA, MEMAKLUMI KEKHILAFANNYA

Kami mengargai amal baikmu, dan kami memaklumi kekhilafanya sebagai manusia biasa. (HM Soeharto, Jenderal Besar  TNI, Presiden Republik Indonesia Kedua, Bapak Pembangunan Indonesia).

TUJUH PAHLAWAN NASIONAL BARU 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyematkan penganugerahan gelar kepada tujuh Pahlawan Nasional dan 11 Tanda Kehormatan RI di Istana Negara Jakarta, Selasa (8/11/2011), siang. Pemberan gelar ini dua hari menjelang Hari Pahlawan 10 November 2011, lusa.

Adapun tujuh pahlawan nasional baru itu adalah :
1. Syafruddin Prawiranegara (Alm) Tokoh Pejuang dari Jawa Barat
2. KH Idham Chalid (Alm)Tokoh Pejuang dari Kalimantan Selatan
3. Prof Dr Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) (Alm)Tokoh Pejuang dari Sumatera Barat
4. Ki Sarmidi Mangunsarkoro (Alm) Tokoh Pejuang dari DIY Yogyakarta
5. I Gusti Ketut Pudja (Alm) Tokoh Pejuang Bali
6. Sri Susuhanan Pakubuwono X (Alm) Tokoh Pejuang Jawa Tengah
7. Ignatius Josep Kasimo Hendrowahoyono (Alm) Tokoh Pejuang asal Yogjakarta.

Selain itu Presiden juga memberikan penghargaan Tanda Kehormatan RI yakni :
Bintang Mahaputera Adipradana kepada Sultan Sulaiman Syariful Alamshah (Alm)

Serta Bintang Budaya Parama Dharma kepada :
1. Benyamin Suaeb (Alm)
2. Hasbullah Parindurie (Alm)
3. Gondo Durasim (Alm)
4. Huriah Adam (Almh)
5. Idrus Tintin (Alm)
6. Kwee Tek Hoay (Alm)
7. Sigit Sukasman (Alm)
8. Go Tik Swan (Alm)
9. Gedong Bagus Oka (Ni Wayan Gedong) (Almh)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengatakan penghargaan diberikan kepada mereka yang memiliki integritas moral dan keteladanan tinggi.
 

Jumat, 13 April 2012

KARTINI MERATAP, PEREMPUAN KINI LAIN DENGAN YANG DIPERJUANGKAN

TEMA OBROLAN KITA ADALAH PEREMPUAN, MEMENTUM HARLAH KARTINI: 
Ada satu kerendahan Kartini yakni ia menolak Beasiswa Belajar di Negeri Belanda.Ia merasa ada sesuatu ketidakmampuan dirinya. Beasiswa itu ia berikan pada seorang pemuda bernama Agus Salim. Namun Agus Salim (populair H. Agus Salim Menlu Pertama RI) menolak pemberian itu, keduanya sama-sama idealis, yang pada ukuran sekarang sulit dicari orang menolak pemberian itu.Kartini barangkali memiliki idealis itu yang sulit ditemukan perempuan Indonesia sekarang
Ketika Kartini berkunjung Ke DPRD/DPR ada kesepakatan perempuan antara 30-40 % pada komposisi keanggotaan. Begitu pula pada rekutmen PNS ada digunakan komposisi demikian. Ini berarti Kartini merasa lega, namun begitu melihat proses pencapaian dan rekrutmen itu sungguh Kartini mengharap tidak asal melengkapi genap saja
Kemajuan emansipasi disisi lain (misal kesandung perkara korupsi) perempuan tak kalah dengan pria. "Kartini -Karini" baru muncul sebut saja seperti Miranda Gultom, Melenda Dee, Engelina Sondak,adalah contoh emansipasi itu. Meki hukum tak mampu menunjukan kebenarannya, tetapi populairitas mereka sungguh membuat Kartini berdecak kagum
Satu yang membuat Kartini tak mengerti, Kenapa Ibu Ani Yudoyono sebagai Ibu Nagara demikian adanya. Bukankah ia milik Indonesia, milik rakyat semua, ibunda rakyat Indonesia. dan tentu bukan hanya milik warga Demokrat saja
Barangkali Kartini tersenyum sekarang, emansipasi mungkin terlaksana. Begitu banyak perempuan pemimpin eksekutif dan begitu banyak dari kalangan perempuan menjadi legeslatif. Namun Kartini merasa ragu karena tangga yang digunakan menuju puncak itu begitu sangat keroposnya.Tangga Ilmu Pengetahuan dan pendidikan begitu diabaikan. ( "habis terang terus gelap") begitu katanya dalam surat-surat kartini

Senin, 09 April 2012

GURU HONORER,ADA SETITIK HARAPAN.CUPLIKAN BERITA KOMPAS.com


JAKARTA, KOMPAS.com – Perjuangan ribuan guru dan pegawai tata usaha honorer yang berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2/2012) sejak pagi hingga malam, mulai menemukan titik terang. Pengunjuk rasa yang menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengesahkan payung hukum pengangkatan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil (PNS).

Guru Honorer Dapat Titik Terang

Perwakilan guru honorer yang didampingi pengurus PGRI diterima Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Abubakar dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim datang kemudian saat pertemuan sudah selesai.
“Dalam beberapa hari ini, PGRI dan perwakilan guru honorer beserta pemerintah akan membahas soal pengangkatan guru honorer. Presiden menunggu kesiapan draft pengangkatan yang sampai saat ini masih di Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo.
Sulistiyo mengungkapkan, dari informasi yang disampaikan Sekretaris Kabinet, sebenarnya Presiden tidak menunda pengangkatan tenaga honorer menjadi calon PNS. Namun, draft Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) soal pengangkatan tenaga honorer menjadi calon PNS sampai saat ini masih di Kementerian PAN.
Menurut Sulistiyo, Menpan menyanggupi segera mengangkat sekitar 160.000 guru honorer yang dibayar dengan dana APBN (kategori K-1) pada tahun ini setelah RPP disahkan. Adapun untuk guru honor yang diangkat sekolah (kategori K-2, non-APBN) yang jumlahnya sekitar 600.000 direncanakan diangkat secara bertahap pada tahun 2013.
“Para guru masih mau membahas ini dan mendesak pemerintah tidak menunda pengangkatan terlalu lama. Sebab, guru-guru sudah diverifiaksi sejak tahun 2010,” kata Sulistiyo.
PB PGRI menyatakan akan mengawal betul janji pemerintah untuk segera menuntaskan pengangkatan guru honorer. Sebagian guru honorer bertahan di Jakarta sampai janji pemerintah terealisasi.
“Pemerintah harus menghargai guru honorer yang telah mengabdi hingga puluhan tahun dengan gaji yang tidak layak. Persoalan guru honorer ini harus ada pemecahannya,” kata Sulistiyo.
Ketua Umum Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia, Ani Agustina mengatakan, sekitar 600.000 guru dan pegawai tata usaha honorer sebenarnya sudah diverifikasi untuk diangkat menjadi calon guru PNS. “Seharusnya tahun lalu sudah disepakati pengangkatan guru honorer yang dinilai layak. Tapi sampai sekarang tidak ada kepastian karena Presiden belum menandatangani peraturan pemerintahnya,” kata Ani.
Para guru honorer dari berbagai daerah berencana bertahan di Jakarta sampai pemerintah memberi kepastian soal pengangkatan menjadi guru PNS.

BEASISWA MISKIN, CUPLIKAN BERITA :KOMPAS.Com


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pola pemberian bantuan bagi siswa miskin kini bisa terus terpantau karena dilaksanakan berdasarkan data nama dan alamat. Ia menjelaskan, jika peserta didik yang memiliki keterbatasan ekonomi di jenjang Sekolah Dasar (SD), yang bersangkutan akan mendapatkan bantuan subsidi beasiswa miskin. Ketika ia melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka sudah dipastikan tetap akan memperoleh bantuan serupa.
“Itu sebabnya yang disiapkan bagi para penerima bantuan siswa miskin ini adalah data nama dan alamat, atau by name by address,” kata Nuh, dalam jumpa pers akhir tahun yang digelar di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/12/2011).
Pemberian subsidi ini, kata Nuh, diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin untuk pendidikan. Selain itu juga  meningkatkan angka melanjutkan siswa antar jenjang pendidikan, menurunkan angka putus sekolah di semua jenjang pendidikan, serta penurunan kesenjangan pendidikan antara kelompok sosial ekonomi dan antar wilayah.
Seperti diberitakan, tahun depan, Kemdikbud berencana memberikan beasiswa miskin sebesar Rp 3,9 triliun. Bagi siswa yang berada di jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP), bantuan juga bisa diterima dari penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pada 2012, sebagaimana yang tercantum pada petunjuk teknis (juknis) penggunaannya, dana BOS diperbolehkan digunakan untuk menutupi kebutuhan personal siswa. (Sumber: kompas.com)

Kamis, 05 April 2012

SERTIFIKASI GURU 2012 (SUMBER KEMENDIKNAS)

Perbaikan pelaksanaan sertifikasi guru untuk tahun 2012 akan diimplementasikan dalam empat hal yaitu 1) penetapan peserta melalui sistem online; 2) uji kompetensi; 3) perankingan dimulai dari usia, masa kerja, golongan; dan 4) penjadwalan. Pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk terus memperbaiki pelaksanaan program sertifikasi guru. Komitmen tersebut diwujudkan dengan memperbaiki regulasi, pelaksanaan, sampai ke tingkat evaluasi program. Perbaikan di sektor regulasi program sertifikasi guru direalisasikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, menggantikan peraturan yang berlaku sebelumnya. Esensi dari peraturan baru ii adalah memberi ruang dan mendukung pelaksanaan dan peranan guru demi meningkatkan profesionalismenya. Profesionalisme guru diharapkan berdampak pada peningkatan mutu, kreativitas, dan kinerja guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perbaikan pelaksanaan sertifikasi guru untuk tahun 2012 akan diimplementasikan dalam empat hal yaitu 1) penetapan peserta melalui sistem online; 2) uji kompetensi; 3) perankingan dimulai dari usia, masa kerja, golongan; dan 4) penjadwalan. Perbaikan pelaksanaan tersebut menjadi tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP). Badan PSDMP dan PMP telah membangun Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) untuk memperbaiki akuntabilitas dan sistem rekrutmen peserta sertifikasi. Aplikasi online tersebut dapat diakses melalui laman www.sergur.pusbangprodik.org. Pada laman tersebut data guru yang ditampilkan sebagai calon peserta sertifikasi diambil dari basis data NUPTK hasil perbaikan per tanggal 30 September 2011. Persyaratan tentang peserta sertifikasi guru juga diuraikan dengan jelas di laman tersebut. Data guru yang ditampilkan di laman tersebut adalah guru yang memenuhi persyaratan mengikuti sertifikasi guru dan belum memiliki sertifikat pendidik. Apabila ditemukan data yang tidak tepat, guru yang bersangkutan dapat menghubungi dinas pendidikan kabupaten / kota untuk proses perbaikan data. Perbaikan data calon peserta sertifikasi guru akan berakhir pada tanggal 1 Desember 2011. Dengan demikian data yang ditampilkan pada tanggal 2 Desember 2011 adalah data final peserta sertifikasi guru. Program sertifikasi telah dijalankan selama lima tahun sejak 2007. Sebanyak 1.101.552 orang guru telah mengikuti sertifikasi. Tahun lalu, 747.727 orang guru telah lulus sertifikasi. Terhadap pemotongan tunjangan profesi guru yang terjadi, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP) Kemdikbud Syawal Gultom menyesalkannya. “Kami akan terus mengupayakan kelancaran pembayaran profesi guru.” ujarnya saat Publikasi Daftar Calon Peserta Sertifikasi Guru di Gedung D Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (26/10) siang. (widhi/gloria) Sumber: kemdiknas

APA SIH GURU ITU?

Definisi guru diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Pasal 1 ayat 1) Peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena selain berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya. Guru terdiri dari guru pegawai negeri sipil (PNS) dan guru bukan pegawai negeri sipil. Guru bukan PNS dapat melakukan penyetaraan angka kredit fungsional guru. Penetapan jabatan fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan angka kreditnya, bukan sebatas untuk memberikan tunjangan profesi bagi mereka, namun lebih jauh adalah untuk menetapkan kesetaraan jabatan, pangkat/golongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sekailgus demi tertib administrasi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil.

Selasa, 03 April 2012

KENAIKAN GAJI PNS 10 % MULAI CAIR APRIL 2012 INI

Pegawai Negeri Sipil di Indramayu menarik nafas lega setelah pada 2 April ini kenaikan gaji 10 % yang dijanjikan pemerintah terbukti, setelah menunggu dari Januari 2012. Keterlambatan pencairan selama 3 bulan ini dikarenakan pemerintah baru mendapat persetujuan DPR tentang Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2012. Diharapkan dalam waktu dekat ini 10% dari kenaikan itu sudah dapat dibayar(rapel). Di sisi lain meski kenaikan harga BBM ditangguhkan untuk waktu tertentu, namun harga-harga sembako dan kebutuhan lainnya sudah merangkak naik. Di Pasar Indramayu barang-barang kebutuhan sehari-hari telah naik dengan kisaran 5 sampai 15 prosen. Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu jika gaji PNS naik maka dituruti oleh pedagang untuk menaikan harga-harga. Demikian dinamika kehidupan yang terjadi keseimbangan antara PNS dan non PNS slalu berkaitan. Pemerintah mengharap dengan kenaikan gaji pada sambutan Presiden di awal tahun 2012 agar aparatur negara bekerja dengan disiplin dan menunjukan kinerja yang baik sesuai dengan bidang dan tanggung-jawabnya.

Minggu, 25 Maret 2012

TOKOH KOPERASI INDRAMAYU SAAT INI

BAPAK KARSITA SESEPUH DAN TOKOH KOPERASI PEGAWAI DI INDRAMAYU, PANTAS DICALONKAN SEBAGAI PENERIMA PENGHARGAAN PENGGERAK KOPERASI TAHUN 2012 Bapak Karsita, yang lebih akrab dikenal "Wa Ito" itu merupakan sesepuh koperasi pegawai di Indramayu. Baliau pantas menyandang ini karena komitmennya terhadap gerakan koperasi sejak tahun 1975. Kini tinggal Bapak Karsita yang masih sehat meski usianya telah sepuh, terakhir 2010 pensiun dari jabatan Pengawas Sekolah di UPTD Pendidikan kecamatan Pasekan Indramayu. Bapak Karsita, ketika itu bersama-sama dengan tokoh koperasi lain,seperti H.Mustakim, H.Kaharuddin, H Zazuli,ES ,tahun 70-an telah bergelut memajukan koperasi di Indramayu hingga seperti sekarang ini koperasi makin maju dan berkembang. kini hanya ada dua orang yang tersisa yaiti Bapak Karsita dan Bapak Komaya Sumantri. Karsita karena perjuangannya memajukan koperasi di Indramayu, khususnya koperasi pegawai maka pada tahun 2012 ini diusulkan kepada Bupati Indramayu sebagai salah seorang penerima penghargaan penggerak koperasi di Indramayu.

Penggunaan methoda mengajar membaca di kelas rendah

Agus Warsono

 Suatu yang tidak boleh luput dari perhatian adalah bagaimana siswa kelas 1 di sekolah dasar dapat membaca dengan lancar sesuai dengan program pengajaran.Pengalaman bertahun-tahun guru kelas 1 percaya bahwa methoda mengeja masih merupakan methoda yang paling kuat mengena pada otak si kecil. Meski ada methoda lain yang mungkin bagus, namun penggunaan dan cara pembelajaran tidaklah dikuasai guru yang memang di sekolahnya dulu tidak pernah mendapat ilmu seperti itu.