Senin, 22 Agustus 2016

Segera terbit Lumbung Puisi Jilid IV Penyair Indonesia



Margasatwa Indonesia






Sebuah dokumentasi Puisi Sastrawan Indonesia
oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca bertema Margasatwa.
Penulis :
 

1.Abu Ma’mur MF (Brebes)

2.Agustav Triono (Purbalingga)

3.Alveng Subrata(Surabaya)

4.Amrin Moha (Cirebon)

5.Anggoro Suprapto(Semarang)

6.Anjrah Lelono Broto(Jombang/Mojokerto)

7.Arif Khilwa (pati)

8.Ari Witanto (Bekasi)

9.Arwinto Syamsunu Ajie(Kebumen)

10.Arya Setra (Jakarta Utara)

11.Bambang Widiatmoko(Jakarta)

12. Damar Angara (Demak)

13.Dedy Tri Riyadi (Tangerang)

14.Denting Kemuning(Surabaya)

15.Denis Hilmawati (Bekasi )

16.Dharmadi, DP (Purwokerto)

17.Daviatul Umam (Sumenep)

18.Eka Rs (Tasikmalaya)

19.Ersa Sasmita(Jakarta)

20.Eno El Fadjeri (Jakarta Barat)

21.Eri Sofratmin (Muara Bungo Jambi))

22.Faiz Saf'ani(Tegal)

23. Fitrah Anugerah(Bekasi)

24. H. Shobir Poer (Tangerang)

25. Hadi sastra(Tangerang)

26.Harmany (Pamekasan)

27.Hasan Maulana A. G( Serawak Malaysia)

28..Heru Mugiarso(Semarang)

29.Jen Kelana(Muara Angin Jambi)

30.Kurniawan Yunianto(Semarang)

31.Little Lite (Muara Bungo, Jambi)

32.Mike Dwi Setiawati(Cirebon)

33..Mohamad Firdaus (Banyumas)

34.Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)

35.Mukti Sutarman Espe (Kudus)

36.Nanang Suryadi (Malang)

37.Navys Ahmad(Tangerang)

38. Ni Made Rai Sri Artini (Denpasar)

39.Novia Rika (Jakarta)

40.Rachmad Basuni (Solo)

41.Refa Kris Dwi Samanta (Banyumas)

42.Rere Desvada (Bandung)

43.Riswo Mulyadi (Banyumas)

44.Rg Bagus Warsono(Indramayu)

45.Sami’an Adib (Jember)

46.Shon Sweet's(Sidoarjo)

47.Sumrahhadi (Munadi Oke)(Jakarta)

48.Sri Subekti Handayani (Bandung)

49.Supi El-Bala (Tangerang)

50.Suyitno Ethex (Mojokerto)

51.Tajuddin Noor Ganie(Banjarmasin)

52..Thomas haryanto soekiran(Purworejo)

53.W Haryanto(Blitar)

54.Wadie Maharief (Jogyakarta)

55.Wahyudi Abdurrahman Zaenal (Ketapang Kalbar)

56. Wans Sabang(Jakarta)

57.Yuyun Ambarwanto(Wonogiri)

Jumat, 19 Agustus 2016

Sri Subekti Handayani KASIH TAK KENAL RUPA



Sri Subekti Handayani
KASIH TAK KENAL RUPA

Seekor ayam mengeram
Lima butir telurnya sendiri
dititipi dua butir telur bebek
Cintanya pada telur telur itu
Sungguh murni adanya

Saat telurnya menetas
Dengan penuh cinta induk ayam
Merawat anak anaknya
Ia tak pernah pilih kasih
Merawat anak ayam dan anak bebek

Tak ada anak kandung dan anak angkat
Saat anak bebek ingin berenang
Sang unduk ayam berteriak panik
Takut anaknya hanyut
Begitu dalam cinta sang induk ayam

Hingga tiba musim menyapih
Sang induk ayam tak pernah pilih kasih
Kasih tulus setulus mentari
Berbagi sinarvuntuk dunia
Wahai begitu beningnya cinta
sang induk ayam

Bandung 26-08-2016

Tajuddin Noor Ganie KISAH TERHAPUSNYA JEJAK KAKI BURUNG

Tajuddin Noor Ganie

  KISAH TERHAPUSNYA JEJAK KAKI BURUNG 

Sejak lama kicauan burung telah sirna di belukar fana airmata ini
Jejak kakinya tak lagi nyata di mana-mana
Nyanyiannya tinggal fiksi sebatas legenda saja 
Pabrik kayu lapis yang dulu  dibangun berlapis-lapis
Di tepi sungai itulah  yang mengikis habis nafas–nafas emprit, pipit,  gelatik, bahkan elang raja
Mereka lunglai tak berdaya  di hadapan marabahaya 
Dulu, pabrik kayu lapis yang berlapis-lapis itu  memompakan racun ke udara terbuka setiap hari tanpa jeda  dalam waktu yang lama  melalui cerobong-cerobong asapnya  yang digjaya 
Sungguh, lumbung-lumbung racun itu
Telah menuba angkasa dengan semena-mena
Hingga menjadi wilayah berbahaya 
Sejak lama jejak kaki burung-burung itu terhapus.
Tak lagi berbekas di dahan-dahan pepohonan yang juga merapuh  karena menghirup tuba yang sama  

Banjarmasin, 20 Januari 2014

Minggu, 14 Agustus 2016

ERI SYOFRATMIN SERAK PARAU PARA UNGKO





SERAK PARAU PARA UNGKO

Segerombolan para Ungko
di hutan Tanah Ketayo
ranah kubu rimba raya
berjingrak-jingrak memekik
menggendong anaknya, berpindah-pindah dari batang kedahan, dari dahan kepucuk
menghindari ujung peluru balansa

Serak parau para Ungko
mengamuk, memekik
sahut bersahut jantan dan betina
memuntahkan amarah
karna hutan rimba raya ditebang
hingga diratakan Buldozer
atas perintah manusia yang tak punya hati

Serak parau para Ungko
memekakkan gendang telingaku

Oooiii Sibelangblang Harimauku
penunggu hutan jagad raya
di tanah kubu rimba raya
cengkramkan kuku dan taringmu
terkam,
terkam,
terkam jantung orang yang mengganggu hutan rimba rayamu
robek jantungnya dan campakkan
kerimbun pohon jati

Oooiii Kuau siburung rimbaku
datang, datanglah
cakarkan kuku-kuku Tajammu
kejantung orang yang merusak hutan rimbaku

Oooiii Kuau siburung rimbaku
gunggunglah tubuhku
antar kesarang Garuda Bhinekaku
biar penguasa tahu bahwa hutan berserta habitatnya harus di jaga dan di lindungi

Serak parau para Ungko
tak henti-hentinya memekik.
Kota LINTAS, 11 Agustus 2016.