Minggu, 14 Agustus 2016

Wadie Maharief: Kebun Binatang




Kebun Binatang

seekor anjing liar
menggonggong-gonggong
di luar kebun binatang
seperti seorang provokator
memancing suara lain
saat makan siang
belum juga dikirim para pawang
maka seisi kebun bintang
pun menyambut
gonggongan itu serentak
dengan suara bagai koor
yang tak terkoordinasi
saling berebut paling keras
saling berebut paling nyaring
saling berebut paling ribut
monyet dan kawan-kawan
bersungut-sungut sambil melompat-lompat
para gajah menari-menari dengan belalainya
kelompok kuda dan kijang meringkik-ringkik
buaya dan ular mangap-mangap
sambil menjulurkan lidah berbisa
kecuali singa dan harimau
diam tak peduli
seperti kehilangan selera makan

"akh, gara-gara seekor anjing liar
kebun binatang ini jadi ribut,"
katanya, lalu merebahkan tubuhnya
dengan tetap waspada

------- Yogya 11 Agustus 2016






Rachmad Basuni Seperti Ini




Seperti Ini
tuan belalang selalu melompat girang, mencari tempat diantara tangkai-tangkai ranting yang usang, pasalnya hijau rumput segar di depan mata terpampang,  namun sayang, hanya sebuah bayang..
nyonya lebah memandu sorak kerumunannya bergegas, mengais dari kelopak bunga yang hampir layu terlindas, pandangannya mulai kabur sepintas, bunga-bunga yang indah hanya beberapa saja yang tak berbatas,
keluarga rayap harus berebut atap kesana kemari, mencari tempat tepat di sudut almari, membuatnya sedikit miring sebatas ibu jari, kayu penyangga tak luput dari sasaran kini, setidaknya setahun dua tahun lagi bisa tetap berdiri,
nona kenari terpaksa beralih profesi, berpindah dari panggung ke panggung ekspresi, tak lagi bernyanyi untuk menarik pujaan hati, namun di panggung sangkar kayu kini, ia menghibur telinga sang tuan musisi,
tuan, nyonya, nona, dan keluarga selalu saja begini, ironisnya alam ini terlalu mengironi, hingga nanti, akan tetap seperti ini ~
@basvnisan 09082016

Rachmad Basuni
Solo, 5 November 1992

Eno El Fadjeri CAPITAN KEPITING KALIJODO





CAPITAN KEPITING KALIJODO

HingarbingarberitatentangKalijodo
Terdengarmengguncangsukmadiriku yang bodoh
Taktahuapa yang membuatkeramaianituberisaktangis
Luluhlantahperkampungandengancara yang tragis

Pemerintahmenertibkandengancarapaksa
Sebelahkiridankananhuniantakmampumenguraitawa
Kupu-kupumalamberkeliarantaktaahuarahtujuan
Mencarituan-tuan yang relamemberirumahkehidupan

Akuberjelagahmelewatimalam yang suram
DitengahkemesraanPamongPrajadan Tuan hartawan
Sedangberbisikmencarijalanteranginvestasi
Antarapembentukantamankotadanapartemen yang tinggi

Disekitar sana aku melihat banyak luka
Ada pelacur yang berdiam murung di pinggiran kali
Ada Ibu tua renta menangis di runtuhan bangunan rumahnya
Ada preman yang marah-marah tak jelas kepada aparat
Aku menyebut mereka sebagai kepiting Kalijodo

Kalijodo bukan surga lautan
Tapi di dalamnya terdapat banyak kenikmatan
Kepiting terkadang memberikan kuliner kelezaran
Tapi terkadang capitannya bisa membahayakan kehidupan

Ingatlah!
Siapapun yang terusik
Pasti akan menggigit balik
Tak ada dendam yang padam sempurna
Tak ada capitan yang tak meninggalkan luka
Bila sudah tiba waktunya
Air mata akan berbalas dengan air mata.
Jakarta, 13082016

Refa Kris Dwi Samanta Anjing Dalam Sangkar




Anjing Dalam Sangkar


Aku tercipta sebagai anjing
Yang hidup di sebuah dunia berukuran 2 x 2 meter
Dimana cakrawala tidak akan terlihat indah dilihat dari sudut manapun




Makananku hanya tulang sisa pesta tuanku, itupun kadang-kadang
Yang sering adalah nasi basi dengan kuah sup yang sudah agak kecut
Siapa gerangan yang dapat mendengar rintihan perut seekor anjing
sementara dunia tuanku begitu gaduhnya




Aku lebih suka dipukuli hingga mati
Daripada terkurung sepanjang hari sampai mati




Dalam benakku aku bertanya
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap bersyukur meski tuanku tidak memberiku makan?
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap berdoa meski perutku sedang keroncongan?




Wahai Penciptaku yang agung
Apakah seekor anjing diperbolehkan menghuni surga?
Karena jika boleh
Pastilah aku akan sangat bersukacita
Karena disana aku hanya akan bertemu dengan orang baik




Wahai Penciptaku yang Maha Kasih
Semoga Engkau membenarkan pemikiranku ini
Karena tiap malam,aku bermimpi
Sebuah mimpi, juga sebuah pengharapan
Dimana kulihat seorang manusia bercahaya berlari menghampiriku
dengan membawa sebungkus dog food