Jumat, 17 Januari 2014

Mengenal Budhi Setyawan, Tokoh Penyair Bekasi






Budhi Setyawan, lahir 9 Agustus 1969 di sebuah kota kecil Purworejo Jawa Tengah. Bapaknya bernama Soeprayitno (alm), seorang pegawai negeri guru/kepala sekolah SD, sedangkan ibunya Suyatmi seorang ibu rumah tangga. Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Banyak orang mengatakan Purworejo sebagai sebuah kota pensiunan, karena kotanya sepi. Saat maghrib tiba, kebanyakan toko-toko sudah pada tutup. Kota Purworejo merupakan kota yang tenang, menawarkan kenyamanan untuk bersantai dan istirahat.
Pendidikannya adalah di SDN Mudalrejo 1, SMPN Bener (SLTPN 19 Purworejo), SMAN 1 Purworejo, FNE/D3 Ekonomi UGM dan S1 Ext.FE Jurusan Akuntansi Universitas Gadjahmada serta S2 MM Universitas Krisnadwipayana Jakarta.
Sejak kecil menyukai musik dan sastra. Ketika kuliah di Yogyakarta, ia merasa seperti lahir kedua kali di sana, memberikan ’kebebasan’ leluasa dalam aktivitas. Di Yogya ia berkelana ke tempat-tempat yang menawarkan suasana alam dan menawarkan kekaguman, seperti: Parangtritis, Imogiri, sawah-sawah di Bantul, Candi Sambisari, dll; bahkan juga mengamen dengan gitar akustik dari rumah ke rumah. Dalam suasana kagum, kosong, sepi, ia terdorong untuk menuliskan dari apa saja gambaran atau kata-kata yang terlintas di pikirannya saat itu. Dalam kondisi ekonomi seadanya, ternyata malah mendorongnya menjadi kreatif. Ia memberi istilah tersebut dengan “menahan nafas”.
Mengenai musik, ia menyukai musik terutama rock dan jazz. Koleksi kaset musik yang kebanyakan merupakan kaset lama (lawas) lebih dari 500 jumlahnya adalah hasil berburunya ke beberapa tempat atau lapak penjualan kaset bekas di Jakarta (Pasar Mester Jatinegara, Pasar Taman Puring, Jalan Surabaya, dan beberapa toko kaset kecil di Jalan Sabang, Bintaro, dll), Surabaya (sebelah gedung WTC dan Tunjungan Plaza), Bandung (Jalan Cihapit), Yogyakarta (Pasar Beringharjo), Semarang (Pasar Johar), Balikpapan, Palembang, Kudus, Malang, Magelang, dll. Dalam  perjalanan bermusik, ia pernah membuat sebuah grup band dan menjadi drummernya, yaitu sebuah band ketika bertugas di Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 2004 – 2005 yang ia beri nama Douane Band. Sempat mengikuti beberapa festival dan parade band di wilayah lokal Balikpapan. Belum sempat membuat demo album, dan vakum karena para personil dimutasi/pindahtugaskan ke daerah lain.
Sekarang ia masih bekerja sebagai pegawai negeri di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan di Jakarta, tergabung dalam Paguyuban Sastra Rabu Malam (Pasar Malam) dengan kegiatan Sastra Reboan di Bulungan, Jakarta Selatan, dan sebagai Ketua Forum Sastra Bekasi (FSB). FSB menerbitkan media seni sastra dan kebudayaan bernama Buletin JEJAK. Saat ini ia tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Beberapa tulisannya pernah dimuat media, antara lain di: Bali Post, Lampung Post, Indopos, Suara Merdeka, Republika, Jurnal Nasional, Lampung Post, Sinar Harapan, Seputar Indonesia (Koran SINDO), Waspada, Tribun Kaltim, Minggu Pagi, Mimbar Umum, Radar Bandung, Radar Banjarmasin, Radar Bekasi, Radar Tasikmalaya, Padang Ekspres, Haluan, Jambi Independent, Jurnal Bogor, Suara Karya, Jurnal Medan, Sumut Pos, Analisa, Koran Kampung, Media Kalimantan, Mata Banua, Media Patriot, Majalah Horison, GONG, STORY, KORT,  Ekspresi, Jurnal The Sandour, Buletin Jejak, Littera, Replika, Cangkir, Hysteria, Rumah Diksi, Jurnal Sastra Boemi Poetra, Jurnal Sarbi, Jurnal Puisi Amper, Jurnal Santarang, sastradigital.com, kompas.com, poetikaonline.com, horisononline.com, rumahdunia.com, penulismuda.com, perempuan.com, kabarbekasi.com, dll.
Puisi dalam bahasa jawa (geguritan) dimuat di majalah Damarjati, Panjebar Semangat,  Jayabaya.
Beberapa puisi termaktub dalam antologi bersama: Kemayaan dan Kenyataan (Fordisastra, 2007), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI II Pangkalpinang, 2009), Inilah Saatnya: Purna Tugas Eko Budihardjo (Semarang, 2009), Kakilangit Kesumba (Purworejo, 2009), Antologi Penyair Nusantara: Musibah Gempa Padang (Kuala Lumpur, 2009), Antologi Puisi G30S: 30 September 2009 Gempa Padang (Jakarta, 2010), Resonansi (Purworejo, 2010), Mengalir di Oase (Tangerang Selatan, 2010), Pukau Kampung Semaka (2010), Berjalan ke Utara: Mengenang Moh. Wan Anwar (Bandung, 2010), Beranda Senja: Setengah Abad Dimas Arika Miharja (Jambi, 2010), Antologi Kemala Meditasi Dampak 70 (Kuala Lumpur, 2010), Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010 (Mojokerto, 2010), Munajat Sesayat Doa (FLP Riau, 2011), Give Spirit for Indonesia: Dalam Estuari Sastra (Tetes Demi Tetes Tinta untuk Indonesia) (2011), Kado Untuk Indonesia (2011), Antologi Puisi Penyair Indonesia 1: Angkatan Kosongkosong (2011), Negeri Cincin Api (2011), Akulah Musi (PPN V, 2011), Jejak #3 Sabtu Sastra (2011), Sekumpulan Sajak Matajaman (bersama Jumari Hs dan Sosiawan Leak, 2011), Antologi Puisi dan Cerpen Ibukota Keberaksaraan (Jilfest 2011), Beternak Penyair (2011), Karena Ia Tak Lahir Dari Batu (2011), Rumah Puisi Jilid 1 (2012), Antologi Puisi Sosial Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (2012), Narasi Tembuni (2012), Sinar Shiddiq (2012), Kursi Tanpa Takhta (2012), Ayat-Ayat Ramadhan (2012), Meretas Karya Anak Bangsa (2012), Diversity – Antologi Puisi Dua Bahasa (2012), Antologi Puisi dan Prosa Liris Negeri Sembilan Matahari (2012), Antologi Puisi Satu Kata Istimewa (2012), Dari Sragen Memandang Indonesia (2012), Sauk Seloko (PPN VI Jambi, 2012), Indonesia dalam Titik 13 (2013), Sendaren Bagelen (2013), Puisi Menolak Korupsi (2013), Puisi Menolak Korupsi jilid 2a (2013), Puisi buat Gus Dur: Dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel (2013), Antologi Apresiasi Sastra Indonesia Modern (penyusun: Korrie Layun Rampan, Penerbit NARASI, Yogyakarta, 2013), Tifa Nusantara (2013), Kepada Bekasi (2013). Salah satu puisinya masuk dalam 10 besar Lomba Cipta Puisi Nasional ‘Batu Bedil Award’ – Festival Teluk Semaka tahun 2010 yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Prov. Lampung. Kemudian meraih Juara Harapan 1 dalam Lomba Puisi yang diadakan Komunitas Rumah Sungai di Lombok, Nusa Tenggara Barat tahun 2012, meraih Juara 1 Lomba Menulis Puisi Kreasi Akbar FLP Bandung tahun 2012, dan meraih Juara 1 dalam lomba penulisan puisi Dewan Kesenian Balikpapan tahun 2013. Buku antologi puisi tunggal: Kepak Sayap Jiwa (2006), Penyadaran (2006), Sukma Silam (2007).
Beberapa kali diundang ke acara Temu Sastrawan Indonesia, Pertemuan Penyair Nusantara, Temu Karya Sastrawan Nusantara, dan lain-lain.
Jika ingin berkomunikasi silakan ke email: budhisetya69@yahoo.com, atau jejaring Facebook: Budhi Setyawan Penyair Purworejo. Jika sedang senggang, silakan menelusuri blog ini: www.budhisetyawan.wordpress.com.