Sajian nasional informasi ilmu pengetahuan dan teknologi ,informasi umum, informasi pendidikan dan budaya.
Laman
- REDAKSI
- Berita Hari Ini
- Daftar Propinsi di Indonesia
- Daftar Negara-negara di Dunia
- Sastrawan Indonesia
- Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
- Kumpulan Syair Lagu Keroncong
- Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia
- Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian
- Daftar Penerima Nobel
- Daftar Gunung di Indonsia
- Daftar Juara All England
- Daftar Juara Thomas Cup
- Daftar Presiden Amerika Serikat
- Daftar Lagu Nasional
- Daftar Sastrawan
- Penyair Tadarus Puisi
Kamis, 15 Desember 2016
Kamis, 08 Desember 2016
Banyak yang tertarik pada kegiatan sastra bertema alam seperti Temu Kecil Penyair Mancing
Siapa
tahu nanti orang Malaysia dan Brunai tertarik kegiatan kecil ini
karena pancaran tulisan, Setidaknya menjadi contoh pengembangan pola
promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Dan yang hadir di menjadi
senang karena menjadi orang pertama yang melakukan.
Sebuah respon positif dari sahabat penyair di luar negeri.
Sebuah respon positif dari sahabat penyair di luar negeri.
Pertama di Indonesia , Temu Kecil Penyair, Mancing
Pertama di Indonesia
Kegiatan Sastra bertema alam dalam Sejenak Sahabat Penyair Bersama Alam berjudul Penyair Mancing (Time Friends With Nature) di Sanggar Sastra Meronte Jaring Indramayu adalah event sastra penyair Indonesia yang pertama melakukan pendekatan alam dan kehidupan nelayan serta pola promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Meski kegiatan sastra biasa kecil dan terbatas ini, memiliki keunikan tersendiri dimana mempromosikan puisi dan penyairnya kepada masyarakat melalui hasil kegiatan berupa portofolio video yang akan diperkenalkan di youtube. Kegiatan ini juga menyikapi semakin memasyarakatnya penggunaan media internet dengan produk sastra yang turut menyikapi perkembangan.
Penyair Mancing juga adalah bentuk rekreasi produksi sastra dimana dari jelajah wisata alam akan ditarik karya baru yang menyentuh kehidupan nelayan pantura.
Kegiatan Sastra bertema alam dalam Sejenak Sahabat Penyair Bersama Alam berjudul Penyair Mancing (Time Friends With Nature) di Sanggar Sastra Meronte Jaring Indramayu adalah event sastra penyair Indonesia yang pertama melakukan pendekatan alam dan kehidupan nelayan serta pola promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Meski kegiatan sastra biasa kecil dan terbatas ini, memiliki keunikan tersendiri dimana mempromosikan puisi dan penyairnya kepada masyarakat melalui hasil kegiatan berupa portofolio video yang akan diperkenalkan di youtube. Kegiatan ini juga menyikapi semakin memasyarakatnya penggunaan media internet dengan produk sastra yang turut menyikapi perkembangan.
Penyair Mancing juga adalah bentuk rekreasi produksi sastra dimana dari jelajah wisata alam akan ditarik karya baru yang menyentuh kehidupan nelayan pantura.
Sabtu, 03 Desember 2016
Selasa, 29 November 2016
Penghargaan Sastrawan Utama
Penghargaan Sastrawan Utama
Adalah penghargaan kepada sastrawan yang mengabdikan dirinya
pada dunia sastra Indonesia baik dalam bahasa Nasional maupun bahasa Daerah
serta pengabdian sastra dalam menjaga kelestarian kearifan lokal yang diberikan
oleh Himpunan Masyarakat Gembar Membaca. Penghargan ini diberikan setiap tahun
sekali yang diserahkan oleh sastrawan generasi muda sebagai penghormatan dan
pernyataan bahwa sastra Indonesia tetap lestari. Menyatakan bahwa kaum muda
selalu menghargai suri tauladan sastrawan pendahulunya.
Saat Sahabat Bersama Alam
Sebuah kegiatan sastra kecil yang diprakarsai penyair Rg Bagus Warsono dalam menyuguhkan karyanya antologi bahari Sekeranjang Ikan. Pertemuan Kecil ini mengundang sahabat penyair Nasional untuk menikmati indahnya muara sungai Cimanuk tepatnya di pelabuhan pendaratan ikan Karang Song. Tentu saja sambil membaca puisi dengan mengambilan latar pemandangan perahu-perahu nelayan yang ditambat di sepanjang sungai Cimanuk.
Sabtu, 26 November 2016
Sastrawan Tak Pernah Lelah
Demikian
sangat padat beraneka kegiatan sastra di akhir 2016 ini, oleh berbagai
komunitas sastra di seluruh pelosok Tanah Air. Kegiatan yang sangat
bermanfaat bahkan diperlukan dikala negeri tengah dalam pancaroba.
Masyarakat sastra yang tercermin dalam karya-karya mereka mendukung kehidupan aman, demokratis serta semangat reformasi negeri. Tetapi masyarakat sastra Indonesia sadar betul bahwa benturan terhadap reformasi adalah warga negara Indonesia sendiri yang bukan tidak mau untuk reformasi tetapi ada melekat pada hati mereka sesuatu yang ingin agar apa yang dimilikinya sekarang ini tidak lepas begitu saja, seperti kekuasaan, jabatan, fasllitas, serta jaminan yang mereka slalu terima tanpa memberi imbal balik pada negeri ini.
Bahkan banyak orang diluar komunitas sastra mencibir kegiatan-kegiatan
sastra sebagai kegiatan yang tak guna. Mentertawakan dan tak peduli. Ini
dikarenakan tidak pahamnya wawasan serta jiwa seni dan belum melekatnya
rasa nasionalism serta kesadaran bahwa penumbuhan karakter bangsa itu
berawal dari membaca dan membaca.Masyarakat sastra yang tercermin dalam karya-karya mereka mendukung kehidupan aman, demokratis serta semangat reformasi negeri. Tetapi masyarakat sastra Indonesia sadar betul bahwa benturan terhadap reformasi adalah warga negara Indonesia sendiri yang bukan tidak mau untuk reformasi tetapi ada melekat pada hati mereka sesuatu yang ingin agar apa yang dimilikinya sekarang ini tidak lepas begitu saja, seperti kekuasaan, jabatan, fasllitas, serta jaminan yang mereka slalu terima tanpa memberi imbal balik pada negeri ini.
Sentuhan-sentuhan jiwa agar menjalin kehidupan lebih baik melalui karya sastra sepertinya belum mempan untuk masuk dalam jiwa mereka yang seperti batu. Sampai-sampai tokoh-tokoh sastra mencetus dan berbuat terang-terangan tanpa dibalut dengan sindiran dalam karya-karya mereka walau tetap dalam nuansa seni. Antologi Puisi Menolak Korupsi, Memo Wakil Rakyat , Memo Presiden, Memo Anti Terorisme adalah judul yang lebih transparan agar mudah dicerna oleh siapa saja. Judul-judul yang diharapkan akan dapat langsung menyentuh dan meluluhkan hati manusia beku yang masih memiliki jiwa serakah, tamak, rakus, dan raja tega.
Kita (para seniman/sastrawan) tidak boleh putus asa untuk melawan hati manusia-manusia beku yang ingin mempertahankan jiwa kotor (rakus, serakah, tamak, dan raja tega) yang seperti tak menerima reformasi ke arah yang lebih baik negeri ini. Salut atas berbagai sahabat, yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, di seluruh Tanah Air ini di berbagai komunitas , akan tak pernah lelahnya perjuangan demi kehidupan Indonesia yang lebih baik melalui karya dan kegiatan sastra. (rg bagus w-26-11-2016)
Jumat, 25 November 2016
Apa itu Geguritan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Geguritan (berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan", "coretan") merupakan bentuk puisi yang berkembang di kalangan penutur bahasa Jawa dan Bali.Geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal beberapa bentuk geguritan yang berbeda. Dalam bentuk yang awal, geguritan berwujud nyanyian yang memiliki sanjak tertentu[1]. Di Bali berkembang bentuk geguritan semacam ini. Pengertian geguritan di Jawa telah berkembang menjadi sinonim dengan puisi bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan metrum, sajak, serta lagu ([2].
Geguritan merupakan salah satu penciri sastra Jawa Modern yang sangat berkembang, diajarkan di sekolah-sekolah dan kerap dilombakan.
1.
Telembuk Pinggir Dalan
Kelangan genah
Dibongkar sebabe gubug
liar
Balik durung olih duit
Ngenteni apa gubug wis
ambruk
Langganan marek gawa
trek
Dadi kenek mendi parane
Balik liwat
Gubuge wis ngadeg
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
2.
Sega Lengko Laka
Godhonge
Waktu zaman semana
Najan dipincuk biting godong
klutuk
isine bener
Ambune sedep
Rasane enak lan
memaningen
Saiki sega lengko
blaratan laka wadahe
Piring sendok umume
Ngalor ngidul rasane
Laka wong nandur gedang
latar ketutup mobil
pekarangan pepet tangga
tegalan digawe petakan
umah
bumbu paduan bae
kader kari mangan.
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
3.
Pari Meteng
Lebar tandur
Pari meteng royo-royo
Sedapur akeh anake
Akeh anak akeh rezekine
Rezeki akeh reriwae
Ana perabot lan sandang
yarnen
Ana semprot laka obate
Ana pupuk laka karunge
Duite bae ceg!
Ora let sue kembang pari
Kudu ditiliki
Tikus wereng ngumpet
tegalan
Nonggoni Pari meteng .
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
4.
Telembuk Tua
Telembuk tua nyambi
dagang
Sapa weruh ana wong
kesasar
Lambe abang pupur medok
Rai kaya berokan
Ngenteni wayah apa
Sing tuku wong tua
Duit ngepas butuh
nginung
Rumangsa tua
Wareg dosa
Kelingan zaman semana
Wong lanang kabeh
dilelara
Itung-itung pangapura
Ngormati wong tua.
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
5.
Udan Ngrekicek
Ora
mari-mari udan ngrekicek
kepengene
memangan
tapi
duit ora nduwe
genteng
lawas wis pada bocor
swarane
tetesan banyu diwadahi kaleng
pletak-pletok
madanni sing duwe umah
bonggan
dadi wong mlarat
jogan
anyeb
wetheng
anyeb
pengene
memangan
tapi
duit ora nduwe
6.
Rame-rame Ngamen Ngemis
ning Jakarta
Udan rendeng
tani wis tandur banyu
tuku
pupuk ditawur mendunge
kandel
banyu teka winih wayah
meteng kebanjiran
pari rebah, gabah gabug
panen enteng timbangane
ditagih banyu
ditagih pupuk
ditagih bibit
ulu-ulu malang kerik
gabah ditimbang masih
teles
boro-boro nyaur utang
mangan bedinan dadak
luruh
sawah manjing gade
diedol sekalian
lebar
rame-rame ngamen ngemis
ning Jakarta.
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
7.
Kalungan Sarung
Kalungan Sarung
Wong nom kalungan sarung
Nembe teka mayang
Along ora along duit
nggegem
Kalungan sarung
Nongkrong ning warung
Rokok dji samsoe ora
ucul
Pesam-pesem
Kulit ireng banyu laut
Manis gagah
Nelayan sing along
Celana bolong
Prawan randa akeh sing
seneng
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
8.
Sekolah Isine Patungan
Sekolah Isine Patungan
Jarene guru wis mulya
numpake mangkat mulang
rodane papat
umahe gedong rajeg wesi
mulang klambine apik
kudunge anyar
sepatune mengkilap
disemir
nyatane arep dagang
sekolah dadi toko
kriditan
muride pinter tapi keder
kabeh aturan ana regane
patungan tuku buku
langka lirenne
Bocah minder
wong tua murid mblenger
saben dina kudu ana
patungan werna-werna
guru saiki ora nduweni
rai
rai kandel ilmune
ngedabel .
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
9.
Sawah Manjing Gade
Sawah Manjing Gade
Pari teles ditimbang
Obat nagih
Banyu nagih
Sing dipe ding dalan
Diselip kondangan
Lebar panen gabah wis
garing
Garing pelataran
Seliter beras sisa nggo
mangan
Lebar panen sawah
manjing gade.
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
10.
Kuwu Rabi Loro
Dudu Kuwu yen durung
rabi loro
Pimpinan kudu bisa mbagi
Rumah tangga iku bukti
Bijaksanane pribadi
Kuwune sedesa
Kuwune perkara
Kuwune sapa
Rabi sing endi
Rabi sing dibagi
RgBagus Warsono, 23
Januari 2016
11.
Bubur abang bubur putih
,
Manise bubur abang saka
gula klapa diarani gula jawa
Gurihe bubur putih
campur parudan klapa
nylameti sadulur kabeh
sedulur papat lima
pancer
sing njaga awak badan
lunga mendi parane
pojoke bumi, tengahe
alas pinggire segara benua liya
paribasa kulit diseset
luruh sejatine seniman
temu kanca bebatiran
dadiya sadulur becik
angger bakale mulya
kesohor becike
weruh kabeh karyane
dadia sastrawan
Indonesia kang mumpuni
lan ora adigang adiguna
iku penyair sing dijakuk
rg bagus warsono 15-2-16
12.
Kabeh sadulur
Kabeh sadulur
kesambet oyod waru
tengahe alas
ora bisa balik kesasar
kali gedhe akeh sanca
welang
papagan sapa sira
wong luruh kayu pang
jati
mampira umah gubug
pinggir blumbang
aku sadulurmu jarene
wong sing ra'tau weruh
nembe ketemu
adoh saka gili
adoh gemebyare lampu
andon mangan lan turu
crita sing kapungkur
bakalan ketekan sadulur
saking awang-awang
ana rupa ana swara
mung gambar lan wacana
ketemu sedulur anyar
sing becik
nyapa lan rangkulan karo
tulisan
aku sedulurmu
ya saiki mundak tambah
rame
ora kudu sekampung
sedulurku akeh sampe
sebrang samudra
kabeh sedulur
rg bagus w 30.3.16
13.
Bancakan Dudu Sesajen
Bancakan Dudu Sesajen
Jare Kanjeng Nabi
Syukur iku maknane iman
Ora kudu wah
ora bae mewah
setitik asal maler
akeh mampune sing niat
Nganggo nylameti sing
dibangun
puisi sakarepmu
oleh kabeh pujangga
sing gawe lantaran
nyipta
aksarane guritan
sekarepmu
lumrahe olih kabegjan
kesohor se nusantara
jejaluk slamet kabeh
penyair
bancakan melu ngincipi
sega kuning rumbah edan
iwak petek urab godong
kacang
tempe seiris tahu
setugel
dadar dibagi papat
dipangan bareng sadulur
kabeh
tandane syukur
alhamdulillah
bacakan dudu sesajen.
rg bagus w 16-2-2015
14.Sambeledan
Sabel edan godong
pekarangan
Pace, bendara, weluntas,
kerma
Jantunge gedang boled
abang
Sambel trasi ceplik
parudan klapa
Gula jawa manis sedepe
Tangga kuduman
sepincukan
Pegawean wong wadon
dolanan
Laka rega enak dipangan.
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
15.Jaragan
Sawah kuninge bareng
Sapa sing nandur sampean
sing panen
Sawah sekotak dadi
rebutan
Sawah adoh dalane becek
Pari tua laka sing manen
Ora kecebak wong jaragan
Dipanen batur tukaran
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
16.
Gotong Singa
Wong hajat
Bengi organ esuk gotong
singa
Jalukane wong enom
Durung duegawe baka
durung nginung anggur
Nanggap organ gotong
singa
Diarak sedalan desa
Jogedan karo nginung
anggur
Singane mantuk-mantuk
kesenengen
Gotong singa budaya liya
kanggo ning kita.
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
17.
Bebek Goreng Pinggir
Dalan Wayah Sore
Bebek goreng pingir
dalan wayah sore
Nyediakna wong wadon ora
masak
Bonggan langka sega uduk
Bonggan langka sega
lengko
Dasar kudune mangan enak
Bebek siji ditugel dadi
wolu
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
18.
Ngamen Taperecorder
Langka wong melas wong
males
Sira bias nembang
Apa maning lagu dangdut
Sira sing nembang wong
lanang seneng
Asal sing kuat gawa
taperecorder
Munggah mudun bis
pantura
Bagen olih setitik
Dari pada sepi
panggungan
Nerusna bakat kang
dipendem
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
19.
isyarat jagat
kucing mlumpat kuta
astana
gondol iwak nganti
kengser
senapati mrentah nyandak
maling
maling ndekem pengawal
mlayu
raja gemuyu pesam-pesem
sebab raja ora mangan
iwak
lemah panas disiram udan
mambu ampo juadah pasar
suket garing nglalar
oyod
latar kebek runtah
godong garing
gendeng dadi bersih awu
RgBagus Warsono, 20
Januari 2016
21
Wedang Jahe Abang
Wedang
jahe abang batur lek-lekan
Diinung
kebul-kebul
ngobrol
ngalor ngidul
disruput
alon-alon
wedang
jahe abang majikan kang ngirit
wedangan
jabure
gorengan boled utawa mendoan
disruput
maning kaboran luwih jero
ora
krasa wis tengah wengi
awak
tetep anget ora peduli embun wis netes
mata
pera majikan seneng
lek-lekan
wong tua-tua
kaya
tuane jahe abang
pating
pengkerut saya akeh
wedang
jahe abang diwantu
majikan
mung mesam-mesem.
(Dermayu, 10-10-2016)
22.
Awan Terang Bengi Udan
Turu
ngringkel sarungan
nutupi
awak krasa nggigil
kekepan
rabi ora adus
kerna
awak lagi atis
Bengi
udan ora mari-mari
ngadem-adem
seisi bumi kang wis panas
ora
peduli dalan lan sawah ketutup banyu
esuk
tibane udan gerimis
nggrigis
sampe ora krasa esuk apa awan
Tibane
awan wis terang
sore
mendung ning awang-awang
ngenteni
wayah bengi.
(Dermayu, 11-10-16)
23.
Ngenes Akeh
Utange
Sapa wonge sing dadi
pamong ora nduwe utang?
Gajie gedhe tapi ora
nampa se-sen
cukup nggo bayar utang
cicilan werna-werna
tapi pancen dudu aku
dewek
wong lia uga akeh sing
nelangsa
jarene pamong iku katon
seneng
padahal mung
sawang-sinawang
rumah tangga wong
dhewek-dhewek
ngucap syukur wis
pirang-pirang
unggal tahun laka
perubahan
bonggan dadi pamong
(Dudu Puisi, Rg Bagus W.
9-10-2016)
Tentang Penulis
Rg Bagus Warsono nama
lainnya Agus Warsono atau Bagus Warsono
lahir di Tegal, Jawa Tengah, 29 Agustus 1965,
umur 49 tahun adalah sastrawan Indonesia . Menulis sejak bangku sekolah
berupa puisi di Pikiran Rakyat Edisi Cirebon, dan sejak tahun 1985 menulis
puisi, cerpen, cerpen anak dan artikel di berbagai media massa di antara lain
majalah Gentra Pramuka, Bekal Pembina, Mingguan Pelajar, Pikiran Rakyat, Suara
Karya, Binakop, Bhinneka Karya Winaya, Suara Guru, dan Suara Daerah. Buku
puisinya antara lain Bunyikan Aksara Hatimu 1992 diterbitkan Sibuku Media 2014 {1} ; Jangan Jadi sastrawan , Indhi
Publishing 2014 {2}; Jakarta Tak Mau Pindah diterbitkan Indhie publishing, Jakarta 2014 {3}; Si Bung,
Leutikaprio , Yogyakarta 2014 {3}; Surau Kampung Gelatik diterbitkan
Sibuku Media , Jogyakarta 2015 {1} dan Mas Karebet , Sibuku Media ,
Yogyakarta 2015 {1}. Selain sebagai penyair, dia mendirikan Himpunan Masyarakat
Gemar Membaca (HMGM). Sebagai seorang sastrawan ia dikenal juga seorang pelukis {4}yang tinggal di
sanggar sastra dan lukis Meronte Jaring di Indramayu Jawa Barat Indonesia.
Kehidupan pribadi :Setamat SPG melanjutkan ke UTPGSD , kemudian ke STAI
Salahudin di Jakarta, dan Mengambil Magister STIA Yappan Jakarta. Sambil
menjadi Guru , dia menggeluti profesi sebagai jurnalis sejak tahun (1992),
reporter Majalah Gentra Pramuka dan Hamdalah (1999), dan pengamat sinetron.
Kini, Rg Bagus Warsono adalah pengasuh sanggar sastra Meronte jaring di
Indramayu yang didirikan 2011 dan coordinator Himpunan Masyarakat Gemar membaca
sejak tahun 1992. Sejak tahun 2014 dia adalah penggagas antologi Lumbung Puisi
Sastrawan Indonesia yang dikelolanya sejak 2013 untuk mendokumentasikan
karya-karya penyair terkini dari seluruh Indonesia yang pada Lumbung Pusi
sastrawan Indonesia 3 diterbitkan oleh Sibuku Media Jogyakarta, 2015. Aktif
sebagai penggagas, kurator, editor, sekaligus ikut membidani terbitnya buku
Saksi Ibu Melihat reformasi 2012. Karya Pribadi:Bunyikan Aksara Hatimu (
Sibuku, Jogyakarta 2014),Jangan Jadi sastrawan (Indie Publishing, Jakarta
2014), Jakarta Tak Mau Pindah (Indie Publishing, Jakarta 2014), Si Bung
(Leutikaprio , Jogyakarta 2014),Mas Karebet ( Sibuku, Jogyakarta 2015),Surau
Kampung Gelatik ( Sibuku, Jogyakarta 2015), Satu Keranjang Ikan (Sibuku,
Yogyakarta 2016). Karya bersama :Puisi Menolak Korupsi,Memo untuk Presiden,
Puisi Anti Terorisme,Tifa Nusantara 1,Tifa Nusantara 2, Sakarepmu. Kiprah
kesenian: Menyelenggarakan berbagai Lomba Baca / cipata Puisi , dan mengasuh
remaja belajar sastra di sanggar Meronte Jaring , Indramayu Jawa Barat , dan menggagas terbitnya dokumentasi puisi
sastrawan Indonesia yang diberi nama Lumbung Puisi Sastrawan
Indonesia.Penghargaan :Penulis Cerita Anak Depdikbud 2004
Langganan:
Postingan (Atom)