Jumat, 20 April 2018

Muhlis Hatba dalam Jangan Sabar Di Sini



Muhlis Hatba

Jangan Sabar Di Sini

Susah sabar di negeriku
Banyak aturan tak menjamin aman
Di mana-mana hukum macet
Mirip jalanan ibu kota negara
Klakson-klakson egois berbunyi
Saling bersahutan mengundi marah
Saling sesak ....
Saling himpit ....
Saling salip ...
Dan saling mengumpat
Rambu-rambu hanya formalitas
Lebih takut kepada polantas.

Susah sabar di negeriku
Orang miskin dilarang sakit
Ongkos sehat menyentuh langit
Harga obat tak semurah keringat
Dokter-dokter sering datang telat
Padahal nasib pasien sekarat
Katanya serba gratis dan praktis
Faktanya banyak pasien terlunta
Di sebuah kamar puskesmas
Dan, di sebuah bilik rumah sakit
Buang saja kartu sehatmu
Kami lebih butuh kartu sabar.

Susah sabar di negeriku
Vonis hukum bisa didagangkan
Oleh kolaborasi picik para oknum
Semakin mengkerdilkan kebenaran
Ibarat jauh panggang dari api
Keadilan hanya milik pemberi amplop
Bertransaksi dari laci ke laci
Berjual beli dari lobi ke lobi
Lantangnya suara ketukan palu
Tak selantang suara nuranimu
Ikan teri dipaksa sering bersabar
Di luar bui, ikan kakap pelesir.

Susah sabar di negeriku
Karena sabar sudah tercemar
Karena sabar barang kelakar
Karena sabar orang bisa modar.


Mukhlisin. Dikenal dengan nama pena sebagai “Muhlis Hatba”, sekarang tinggal di Bone “Tanah Bugis” Sulawesi Selatan. Pria penyuka syair, sastra dan dunia jurnalistik ini, lahir di Jambi tahun 1977 lalu. Juga, pegiat Komunitas TuLI (Tulisan Liar Independen) Bone dan LSM setempat. Sejak tahun 2000, mengabdikan diri sebagai ASN dan kini beraktivitas pada salah satu PTKIN di Indonesia Timur. 

Yoseph Yoneta Motong Wuwur* dalam Negeri Mimpi



Yoseph Yoneta Motong Wuwur*

Negeri Mimpi

Aku bermimpi
Akan cita dan asa di depan mata
Inginku seperti merpati yang setia
Tidak.seperti gagak yang tak percaya diri
Atau merak yang tersiksa karena indah buluhnya

Mimpi akan pemimpin yang setia
Pemimpin yang mementingkan kesejahteraan masyarakat
Bagai seekor induk ayam  melindungi anaknya
Induk ayam mengais mencari makan untuk anaknya

Di negeri ini pemimpin yang jujur dibenci
Dicemooh
Orang dunguh disanjung
Orang yang berkata benar dijauhkan
Orang pembohong dan pencuri ditemani

Kalikasa, 1 April 2018

Yoseph Yoneta Motong Wuwur, lahir di Kalikasa, 17 Mei 1984 merupakan Alumnus  Fakultas Pertanian Universitas Flores, Ende-Flores- NTT.

Moh. Zainudin dalam Ada yang Serius, Ada yang Main-Main



Moh. Zainudin*)
Ada yang Serius, Ada yang Main-Main
Sebagian, barangkali kamu melihat orang-orang begitu serius
Tak putus-putus mengurus semua supaya terurus
Tak putus-putus rela kurus bagai orang-orang yang setia bersama lapar dan haus
sampai berakhir saat mega-mega menjadi puncak peraduan sang surya

tiap hari mereka menggerus karunia menemukan intan permata
guna dirasa
guna menjaga

segala apa yang diusahakan
tak lepas dari ajaran yang dibawa insan pilihan
bahwa berguna bagi jiwa dan raga
bersama orang sekitar kita
adalah sebaik-baik manusia

Tetapi, sebagian orang tak mampu mengusahakan tenaganya
Tak terlihat karya nyata
terdengar bunyi nyaring memekakkan telinga

Tubuh kami sudah lemah tapi malah disumpah serapah
Sumpah yang dilontarkan mengalahkan sembarangan
Melampaui batas pengetahuan yang diberikan Tuhan

Ia lebih dulu mendahului tapi tak mengerti
Ditanya soal bukti diukur ahli tak memenuhi
Yang ditebar di mana-mana jauh dari kata damai
Yang ditebar kekhawatiran
Menumbuhkan kegaduhan
Menumbuhkan segudang pertanyaan

Apa yang kamu isi mempengaruhi produktivitas mereka
Untuk melangkah pada ladang rezeki-Nya
Padahal pundaknya membawa istri dan juga belahan hatinya
Kepalanya membawa orang tua yang sudah renta
Cobalah kamu berpikir sungguh-sunguh sehingga kata-katamu tak dinilai guyon bahkan omong kosong

bertutur hendaknya memantik untuk bangkit dari keterpurukan
bertutur hendaknya membawa kedekatan pada Tuhan
begitu orang bijak menuturkan

Akhir kita adalah bertemu pada penguasa semesta
Apakah kamu percaya? Seharusnya
Karena kita sama-sama Indonesia
PP. Darul Ulum-Griya Asumta, 27 Maret 2018