Rabu, 30 Agustus 2017

Marthen Luther Reasoa dalam Kita Dijajah Lagi : Doa dan Ketukan Pintu




Marthen Luther Reasoa

Doa dan Ketukan Pintu

Aku hidup di depan banyak pintu, dengan satu tangan untuk mengetuk
aku mengetuk dan mengetuk, namun pintu tetap tertutup
di dalamnya, ribuan pejabat pemerintahan terlalu sibuk mencatat dan lupa membuka pintu
hingga bau korupsi juga nepotisme menjalar di disepanjang dinding dan lantai mereka
kantor ibarat rumah tangga, seperti keluarga cendana
bapak dan ibu tidur di satu kamar dengan nyenyak
dan lupa pada anak-anak yang gelisah sepanjang malam,
menanti kasih sayang itu terbuka dari pintu kamar

Pejabat-pejabat terlihat megah, jas dan dasi mengkilap hiasi tubuh mereka
namun rakyat penuh derita
Rakyat itu berteriak di depan pintu, dengan air mata di mangkuk tanpa nasi
sedang bapak dan ibu negara hanya sibuk bercerita
di antara suara-suara kelaparan dan kesusahan yang merembes melalui dinding

Pada tembok-tembok kota, ibu kami terus mendoakan pemerintah
kepada Tuhan yang ada di balik pintu, doa terantuk pada gagang pintu
sedang pada jalan di pingir-pinggir kota, mulut-mulut asyik tertawa
mereka menganggap lucu suara ketukan di depan pintu
seperti suara kucing kelaparan orang-orang saling merobek tulang
sementara para pejabat melahap daging hingga keluar bau badan
meski disemprot deodorant, bau mereka tetap saja menyengat

Ibarat bau kambing yang menempel pada tubuh laki-laki pencuri
busuk dan menjalar ke mana-mana diterbangkan angin
hingga mengendap diselangkangan
menjadi daki

Kasihan kami yang tak punya kunci
tak punya apapun selain doa dan ketukan di depan pintu

Biodata


Marthen Luther Reasoa, lahir di  Saparua, 31 Oktober 1988 tinggal di Ambon

Joe Annas Hasan Merdeka




Joe Annas Hasan

Merdeka

malam ini memang suram
rindang pohon yang bermain dengan angin
melambai pada bayi kucing yang dibuang ayah
tak ada cinta disini
tapi hari ini, di semua pojok
mereka berbondong-bondong berteriak
“merdeka!!!”
tanpa sadar mereka merenggut kemerdekaan orang lain
dan aku merasa terpenjara kembali
terjajah oleh kaki dan tanganku sendiri
bukan karena nakalnya melampaui batas
tapi karena tak bisa berbuat apa-apa
saat piring kaleng itu hanya terisi air mata
dan jutaan permohonan belas kasih

hari ini semua telah merdeka
merdeka karena perut telah kenyang
merdeka karena mata telah kenyang
memandang ketidakadilan di rumah sendiri
(17 Agustus 2017)

  Joe Annas Hasan, lahir di Ambon pada 22 Februari. Aktif di bidang olahraga (Taekwondo). Berdomisili di Papua.

Riswo Mulyadi dalam Kita Dijajah Lagi : MERDEKA DALAM TANDA TANYA




Riswo Mulyadi
MERDEKA DALAM TANDA TANYA

berapa kali kauteriak merdeka?
berapa kali kaunikmati luka?
berapa kali kaukubur mimpimu?
nikmati saja rasa kemerdekaan itu
simpan rapat-rapat tanda tanyamu
karena kita belum benar-benar merdeka

2016-2017