Selasa, 11 Juni 2013

CONTOH PROFILE PERPUSTAKAAN DICONTOHKAN OLEH PERPUSTAKAAN DJAKA DOLOG (INDRA JAYA) sdn BRONDONG 1 KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

PROFIL PERPUSTAKAAN

JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG  I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU



Jl. Pabean No. 2 Desa Brondong kecamatan Pasekan Indramayu, telpon 082126776000

PROFIL PERPUSTAKAAN SDN BRONDONG  I

NAMA PERPUSTAKAAN                                         :  JAKA DOLOG (RADEN INDRA JAYA)
NAMA SEKOLAH                                                      :  SDN BRONDONG  I
JENIS PERPUSTAKAAN                                               :  PERPUSTAKAAN BUKU (NON DIGITAL)
KATEGORI PERPUSTAKAAN                                   : PERPUSTAKAAN SEKOLAH

GEDUNG PERPUSTAKAAN

BANGUNAN MILIK                                                     : SENDIRI
ASAL BANGUNAN                                                      : APBN 2909
TAHUN PEMBUATAN                                                : 2009


ALAMAT

ALAMAT                                                                      : JL. PABEAN NO. 2
DESA                                                                             : BNRONDONG
KECAMATAN                                                               : PASEKAN
KABUPATEN                                                                   : INDRAMAYU
PROPINSI                                                                      : JAWA BARAT
TELPON                                                                         : 082126776000
EMAIL                                                                           : gugus.tengiri@yahoo.co.id
WEBSITE                                                                       :gugustengiri.blogspot.com

SEKOLAH

NAMA SEKOLAH                                                         : SDN BRONDONG I
STATUS SEKOLAH                                                         : NEGERI
NSS                                                                                  :
NPSN                                                                               :
ALAMAT                                                                        : JL. PABEAN NO. 2
DESA                                                                             : BNRONDONG
KECAMATAN                                                               : PASEKAN
KABUPATEN                                                                 : INDRAMAYU
PROPINSI                                                                      : JAWA BARAT
TELPON                                                                         : 082126776000
EMAIL                                                                           : agus.warsono@ymail.com
WEBSITE                                                                       : ayokesekolah.blogspot.com



KOLEKSI  BUKU

A.    NON FIKSI
UNTUK SISWA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SEJARAH
20


2
IPTEK
40


3
BIOLOGI
10


4
FISIKA
5


5
MIPA
5


6




7





GURU /DEWASA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SEJARAH
5


2
IPTEK
10


3
BIOLOGI
10


4
FISIKA
5


5
MIPA
10


6
SASTRA/BUDAYA
40


7
INSIKLOPEDI
10
50

8
PENDIDIKAN
10


9
PERUNANG-UNDANGAN
5


10
KAMUS
5




B.    FIKSI

BACAAN SISWA
NO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
CERITA BERGAMBAR
100


2
KOMIK
5


3
CERITA ANAK
500


4
DONGENG
200


5
LEGENDA
50


6
SASTRA ANAK
5


7
MAJALAH ANAK
10


8
KORAN PELAJAR
100





BACAN GURU
NNO
KOLEKSI
JUMLAH
KETERANGAN
JUDUL
JILID
1
SASTRA
25


2
MAJALAH
20


3
KORAN
100


4
Lain-lain
20


5






PUTAKAWAN DAN PERSONALIA PERPUSTAKAAN

PUSTAKAWAN                                                         : AGUS WARSONO, SPd.I,MSi.
STAF PERPUSTAKAAN                                            : INDAH, SPd.I
STAF PERPIUSTAKAAN                                           : SUGIARTO, SKM
STAF PERPUSTAKAAN                                            : SYAIFUL
KEPALA SEKOLAH                                                    : AGUS WARSONO,SPd.I,MSi.

KEADAAN PERPUSTAKAAN
ASAL BANGUNAN                                                      : APBN 2909
BANGUNAN MILIK                                                     : SENDIRI
TAHUN PEMBUATAN                                                : 2009
INVENTARIS PERPUSTAKAAN



NO
NAMA BARANG
KONDISI
JUMLAH
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
1
LEMARI BUKU
2
2

4
2
RAK BUKU
2

2
4
3
RAK DATA
1


1
4
MEJA PUSTAKAWAN
1


1
5
KURSI PUSTAKAWAN
1


1
6
MEJA BACA
4


4
7
KURSI BACA
16


16
8
LEMARI KACA
1
2

3
9
PAPAN DATA
6


6
10
PAPAN MAJALA DIDNDING
2


2
11
PAPAN TULIS
2


2



KATALOGISASI

KATALOGISASI PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA) SDN BRONDONG  I menggunakan
Katalog buku dalam terbitan seperti perpustakaan pada umumnya.

PENGELOLAAN KOLEKSI
                                                                        
Pengelolaan koleksi dibaggi menjadi 2 yakni fiksi dan non  fiksi. Kemudian dibedakan  kembali menjadi bacaan siswa dan bacaan gusru/dewasa.

SIRKULASI PEMINJAMAN
                                                                             
Sirkulasi peminjaman dengan ketentuan
a.     Persiswa perjudul dalam sekali pinjam
b.     Layanan baca :
Baca disekolah
Baca dirumah/dibawa pulang ke rumah
c.      Layanan Peminjaman:
Pinjaman baca disekolah tanpa kartu peminjaman
Pinjaman di bawa pulang ke rumah siswa menggunakan kartu peminjaman
d.     Lama peminjaman di sekolah dibaca di lingkungan dalam sekolah dengan waktu saat sekolah buka
Lama pinjaman dibawa pulang diberi waktu pengembalian dengan menghitung
Banyak buku, banyak jilid sebuah judul, ketebalan sebuah buku, dan besar huruf sebuah buku.

KETATAUSAHAAN PERPUSTAKAAN
                                       
Ketatausahaan Perpustakaan Jaka Dolog (Indrajaya) SDN Brondong 1
Pengelolaan dilakukan oleh tenaga non pustakawan terdidik
Sajian data secara mandiri meski merupakan bagian inventaris sekola
Pengelola perpustakaan adalah bagian dari personil sekolah
Pengelolaan perpustakaan menggunakan prinsip pustaka untuk belajar artinya buku/pustaka yang dimiliki perpustakaan Jaka Dolog (Indra Jaya) SDN Brondong 1 merupakan media belajar siswa.


IMPLIKASI  PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN.

Implikasi pengelolaan perpustakaan terlihat
Peningkatan gairah belajar siswa
Budi pekerti siswa
Peningkatan kegemaran membaca

PRESTASI PERPUSTAKAAN

Dipandang sebagai Perpustakaan terbaik di tingkat kecamatan



Indramayu, 1 Agustus 2013
Kepala SDN Brondong 1

AGUS WARSONO, SPd.I, MSi.
NIP. 196508291986101001






















                                             LAMPIRAN-LAMPIRAN












POTO GEDUNG PERPUSTAKAAN JAKA DOLOG (INDRAJAYA)
TAMPAK DEPAN








PRESENTASI LOMBA PERPUSTAKAAN
PERWAKILAN KECAMATAN PASEKAN


JAKA DOLOG
(RADEN INDRA JAYA)
SDN BRONDONG  I
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PASEKAN
KABUPATEN INDRAMAYU







BAB 1.
                                 MISI DAN KEBIJAKAN
“Perpustakaan sekolah dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”.
1.1Misi      
Perpustakaan sekolah menyediakaninformasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agarmereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
1.2Kebijakan
Perpustakaan sekolah hendaknyadikelola dalamkerangka kerja kebijakan yang tersusun secara jelas. Kebijakan perpustakaan sekolah disusun denganmempertimbangkanberbagai kebijakan dan kebutuhan sekolah yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan sasaran maupun kenyataansekolah.
Kebijakan tersebutmenentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila komunitas sekolahmendukung dan memberikan sumbanganpada maksud dan tujuan yang ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui banyakkonsultasiyang dapat diterangkan,serta hendaknyadisebarkan seluas mungkin melalui media cetak.
Dengan demikian, filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus komprehensif serta dapat dilaksanakan.Kebijakan perpustakaan sekolah tidak boleh ditulis oleh pustakawan sekolah sendirian, tetapi harus melibatkan para guru dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas di sekolah danmendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen dan rencana kerja berikutnya akanmenjelaskan peranan perpustakaan dalamhubungannya dengan
berbagai aspek berikut:
•kurikulum sekolah
•metode pembelajaran di sekolah
•memenuhi standar dan kriteria nasional dan lokal
•kebutuhan pengembangan pribadidan pembelajaranmurid dan
•kebutuhan tenaga pendidikan bagi staf
•meningkatkanaraskeberhasilan.
Komponen yang memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik dan efektifsecara maksimal adalahsebagai berikut:
•anggaran dan pendanaan
•tempat/lokasi
•sumberdaya
•organisasi
•ketenagaan
•penggunaan perpustakaan
•promosi.
Semua komponen tersebut di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan
rencana kegiatanyang realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen ini. Rencana kegiatan harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin. Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang.
1.3Pemantauan dan Evaluasi
Dalam prosesmencapai tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen harus secara kontinyu memantau kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategiyang digunakan mampu mencapai berbagai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan pembuatan berbagai statistik harus dilakukan secara berkala guna mengetahui arah perkembangan. Evaluasitahunan hendaknya mencakup semua bidang kegiatan yang dimuat dalam dokumenperencanaan dan meliputi butir berikut:
•apakah kinerja layananmencapai sasaran dan memenuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan, kurikulum dan sekolah
•apakah kinerja layanan memenuhi kebutuhan komunitas sekolah
•apakah kinerjamampu memenuhi kebutuhan yang berubah
•apakah sumberdaya layanan kinerjatercukupi
•dan apakah pembiayaan layanan kinerjaefektif. biaya
ndikatorkinerjautamaberikut inimerupakan alat yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian tujuan perpustakaan:
Indikator penggunaan:
•pinjaman per anggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik )
•jumlah kunjungan perpustakaan per anggota komunitassekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik)
•peminjamanper butiran materi perpustakaaan (yaitu perputaran koleksi)
•pinjamanper jam buka perpustakaan (selama jam sekolah dan setelah jam sekolah berakhir)
•pertanyaan referens yang diajukansetiapanggota komunitas sekolah (dinyatakan per murid dan per tenaga pendidik)
•penggunaan komputer dan sumber informasi terpasang.
Indikator sumberdaya:
•jumlah buku yang tersedia untuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan terminal/komputer mejauntuk setiap anggota komunitas sekolah
•ketersediaan akses terpasang komputer untuk setiap anggota komunitas sekolah
Indikator sumber daya manusia:
•nisbah antara staf ekuivalentenaga penuh-waktu dengananggota komunitas sekolah
•nisbah antara staf ekuivalentenaga penuh-waktu dengan penggunaan perpustakaan
Indikator kualitatif:
•survei kepuasan pengguna
•kelompokfokus (focus groups)
•kegiatan konsultasi
Indikator biaya:
•biaya per unit untuk berbagai fungsi, layanan dan kegiatan
•biayastafperfungsi (contoh, peminjaman buku)
•jumlah biaya perpustakaanuntuk setiap anggotamasyarakatsekolah
•jumlah biaya perpustakaan yang dinyatakan dalam prosentase dari jumlah anggaransekolah
•biaya media yang dinyatakan dalam prosentasejumlah anggaran sekolah
Indikator perbandingan:
•Tolok ukur data statistik dibandingkan dengan layanan perpustakaan yang relevanserta terbandingkan di sekolah lain dengan besaran dan karakteristik yang sama.

BAB 2
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
  • Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
  • Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetauan kehidupan social dan politik
  • Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
  • Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
  • Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
  • Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
  • Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
BAB 3
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]

BAB 4
 SUMBERDAYA
“Perpustakaan sekolah harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang terlatih,materi perpustakaan, teknologidan fasilitasserta aksesnya harus bebas biaya”
4.1 Pendanaan dan Anggaran Perpustakaan Sekolah
Untuk menjamin agar perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran sekolah , butir berikut penting artinya:
•memahamiproses penganggaran sekolah
•menyadari jadwal siklus anggaran
•mengenal siapa yang menjadi tenaga penting
•memastikanbahwa segala kebutuhan perpustakaan teridentifikasi.
Dalam merencanankan anggaran komponenrencana anggaran berikut mencakup:
•biaya pengadaan sumberdaya baru (misalnya, buku, terbitan berkala/majalah dan bahan terekam/tidak tercetak); biaya keperluan promosi (misalnya, poster)
•biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi
•biayaberbagai aktivitas pameran dan promosi
•biaya penggunaanteknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam biayateknologi dan komunikasi informasiumum di sekolah.
Sebagai ketentuanumum, anggaran materialperpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per murid dalam sistim persekolahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah, pengeluaran pendidikan khusus,anggarantransportasi sertaperbaikan gedung dan sarana lain.
Biaya untuk tenaga perpustakaan mungkindapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun di sebagian sekolah hal itu lebih tepatdimasukkan di dalam anggaranstafumum.Hendaknyadiperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga untuk perpustakaan, maka pustakawan sekolah perlu dilibatkan. Jumlah uang yang tersedia untuk ketenagaanberkaitan erat dengan isupenting, seperti berapa lama jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnyaseperti kebutuhan rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri.
Penggunaan anggaran harus direncanakan secara cermatuntuk keperluan setahun serta berkaitan dengan kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hebdaknya dapat memberikan gambaran bagaimanaanggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan sertamencapai sasarankebijakan.
Pustakawan sekolah harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena perpustakaan melayani seluruh komunitas sekolah. Untuk meningkatkan anggaran perpustakaan sekolah, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan:
•besarantenaga perpustakaan sekolah dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolok ukur pencapaian akademik
•murid yangmencapainilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari sekolah yang mempunyai tenaga perpustakaan, buku dan terbitan berkala/majalah dan bahan pandang-dengar yang lebih banyak dibandingkan sekolah lainnya, tanpa memandangfaktor lain seperti faktorekonomi.
4.2 Lokasi dan Ruang
Peran pendidikan yang kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan peralatannya. Fungsi dan penggunaan perpustakaansekolahmerupakan factor penting untuk diperhatikan takalamerencanakan gedung sekolah barudan mereorganisasigedung sekolah yang sudah ada. Kendati tidak ada ukuran universal untuk fasilitasperpustakaan sekolah, namun merupakan sesuatu yang bermanfaat danmembantu jika kita memiliki formula sebagai dasar dalam menghitung perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru didisain memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara palingefektif. Pertimbangan berikut ini perlu disertakandalam proses perencanaan:
•lokasi terpusat atau sentral,bimana mungkindi lantai dasar
•akses dan kedekatan,dekat semua kawasan pengajaran
•faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan tersedia beberapa bagian yang bebas dari kebisingan dariluar
•pencahayaanyang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan
•suhu ruangan yang tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi) untukmenjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping preservasikoleksi
•disain yang sesuai gunamemenuhi kebutuhanpenderita cacad fisik
•ukuran ruang yang cukup untuk penempatankoleksi buku,fiksi dan non-fiksi, bukusampul tebal maupuntipis, suratkabar danmajalah, sumber non-cetak serta penyimpanannya, ruang belajar, ruang baca, komputer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan meja perpustakaan
•fleksibitas untuk memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan teknologipadamasa mendatang
Daftar berbagai ruangan yang berbeda-beda berikut ini layak dipertimbangkan ketikamerencanakanperpustakaan baru:
•kawasan ruang belajar dan riset untuk penempatan meja informasi, laci katalog, katalog terpasang, meja belajar dan riset, koleksi referensi dan dasar
•kawasan ruang baca informal untukbuku danmajalah yangmendorong literasi, pembelajaransepanjang hayat, dan membaca untuk keceriaan
•kawasan ruang instruksional dengan kursi yang disusun untukkelompok kecil, kelompokbesar daninstruksional formalseluruhkelas, “dinding pengajaran”,dengan kawasanteknologipengajaran danpameranyang sesuai
•kawasan ruangproyekkelompok dan produksi untuk kerja fungsional danpertemuanperorangan, kelompok maupun kelas, serta fasilitas untuk produksi media
•kawasan ruang administrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses materimedia perpustakaan, penyimpanan peralatan pandang-dengar, dan kawasan materi serta alat tulis kantor.
4.3 Perabot dan Peralatan
Disain perpustakaan sekolah memainkan peran utama menyangkutbagaimana perpustakaan melayanisekolah. Penampilan estetisperpustakaan sekolah memberikanrasa nyaman dan merangsang komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di
perpustakaan. Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknyamemiliki
karakteristik sebagaiberikut:
•rasa aman
•pencahayaanyang baik
•didisain untuk mengakomodasi perabotan yangkokoh, tahan lama dan fungsional, sertamemenuhiperyaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
•didisain untuk menampungpersyaratan khususpopulasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.
•didisain untuk mengakomodasi perubahan padaprogram sekolah, program pengajaran , serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
•didisain untuk memungkinkan penggunaan,pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkutperabotan,peralatan, alat tulis kantor danmateri.
•dirancang dan dikelolauntuk menyediakanaksesyangcepatdan tepat waktu ke aneka ragam koleksi sumber dayayang terorganisasi.
•dirancang dan dikelola sehinggasecara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalamhiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tandayang jelas dan menarik
4.4 Peralatan Elektronik dan Pandang-dengar
Perpustakaan sekolah mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini yang berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan sekolah harus menyediakan akses ke semuaperalatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar. Peralatan tersebut meliputi:
•komputermeja dengan akses Internet
•katalog akses publik yang di sesuaikan denganusia dan tingkat murid yang berbeda
•tape-recorder
•perangkat CD-ROM
•alat pemindai (scanner)
•perangkat video (video players)
•peralatan komputer, khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun menderita cacad fisik lainnnya.
Perabotan komputer hendaknyadidisain untuk anak-anak danmudah disesuaikan guna meneuhi ukuranfisik yangberbeda.
4.4.1 Sumberdaya Materi
Ruang perpustakaan berstandar tinggi dan memilikisejumlah besarsumberdaya
berkualitas tinggi merupakan hal penting.Karena alasan tersebut,maka kebijakan manajemen koleksi bersifat penting.Kebijakan ini menjelaskan maksud, ruang lingkupdan isi koleksi termasuk akses ke sumber eksternal.
4.5 Kebijakan Manajemen Koleksi
Perpustakaan sekolah hendaknyamenyediakan akses ke sejumlah besar sumberdaya yang memenuhikebutuhan penggunaberkaitan dengan pendidikan, informasi dan pengembangan pribadi. Perkembangan koleksiyang terus menerus merupakan keharusan untuk menjaminpenggguna memperoleh pilihan terhadapmateribaru secara tetap. Tenaga perpustakaan sekolah harus bekerjasama denganadministrator dan guru agar dapat mengembangkan kebijakan manajemenkoleksibersama. Pernyataan kebijakan semacam itu harusberdasarkan kurikulum, kebutuhan khusus dan kepentingankomunitas sekolah, danmencerminkan keanekaragaman masyarakat di luar sekolah. Unsurberikut hendaknyadimasukkandalam pernyataankebijakan:
•Manifesto Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO – Misi
•Pernyataan Kebebasan Intelektual
•Kebebasan Informasi
•Tujuankebijakan manajemen koleksi dan kaitannya pada sekolah dan kurikulum

•Program jangka pendek dan panjang

Hubungan perpustakaan dengan bacaan
Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan . Adapun koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa non-book material seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.
                                            
PENUTUP

Peran penting pemustaka dalam mengembangkan citra dan layanan perpustakaan sebagai bagian integral pendidikan di semua jenjang tidak bisa dijadikan nomer dua lagi.
Ketersediaan buku dan tingkat pelayanan kepada pemustaka menjadi dua faktor penting pencitraan perpustakaan di mata pengguna.
Masih banyak yang harus dibenahi memang, tapi dengan semakin meningkatnya peran perpustakaan dan, apalagi dijadikan salah satu butir akreditasi, menjadikan pemustaka sebagai agen perubahan di lingkingan internal institusi.



                                 SELESAI

Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[1]
Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka: a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan; b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik; c. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik; d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia; e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya; f. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa; g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.[2]
1.       Sinaga, Dian Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15
2.       Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42







Agus warsono, SPd.I,MSi
Guru SDN BRONDONG 1



KLIPPING KORAN KOMPAS.COM : Pembayaran Tunjangan Guru Siap Diambil Alih

Jakarta, Kompas - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kemungkinan mengambil alih pembayaran tunjangan profesi pendidik demi kelancaran. Kepastiannya menunggu hingga Juli atau triwulan kedua pembayaran.

”Kami akan lihat sampai Juli. Jika pemerintah daerah tetap tak bisa membayar lancar, kami akan cari mekanisme lebih baik,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, akhir pekan lalu, di Jakarta.

Tunjangan profesi triwulan pertama 2012 semestinya disalurkan ke rekening pribadi penerima, April lalu. Namun, hingga Minggu lalu, ada yang tak kunjung cair karena tak ada SK pencairan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Nuh, SK masing-masing direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah selesai Maret. Dana pun sudah disalurkan kepada pemerintah provinsi.

Menurut Retno Listiyarti, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Kemdikbud tak belajar dari kesalahan penyaluran tunjangan profesi guru. ”Bukannya makin mudah. Hampir enam tahun pelaksanaan sertifikasi, tak ada perbaikan kinerja dalam sistem pembayaran tunjangan,” katanya.

Pencairan tunjangan profesi bagi guru swasta dan honorer, lanjutnya, sudah ada di beberapa daerah. Besaran tunjangan dipukul rata Rp 1,5 juta per bulan.

Iwan Hermawan, Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia, mengatakan, pembayaran tunjangan di Jawa Barat tak merata. Di Kota Bandung belum ada pembayaran. Di kabupaten, seperti Garut, Tasikmalaya, Sumedang, dan Bandung Barat, hanya dibayar dua bulan.

Pemerintah daerah dinilai sibuk mengklarifikasi guru yang memenuhi 24 jam mengajar. Pemenuhan 24 jam mengajar ini dinilai bukan salah guru, melainkan akibat ketidakmampuan pemerintah menata distribusi guru. ”Akibat guru didesentralisasi. Jadi, tunjangan dan gajinya melalui DAU kota/kabupaten sehingga banyak hambatan birokrasi,” kata Iwan.

Triwulan

Berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan, pembayaran tunjangan profesi pendidik dibayar per triwulan. Triwulan pertama dibayarkan paling lambat April. ”Dana tunjangan profesi guru itu mengendap. Jadi lahan birokrat untuk memanfaatkan bunga anggaran,” ujar Retno.

Para guru juga dibingungkan dengan keharusan membuka beberapa rekening bank. Selain bank daerah, mereka juga harus punya rekening bank lain. ”Guru dipermainkan untuk soal tunjangan profesi ini,” katanya.

Secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistiyo mengatakan, keterlambatan pembayaran tunjangan profesi guru ini akibat kinerja Kemdikbud yang lambat menyelesaikan SK sertifikasi. ”Setelah guru diurusi berbagai unit utama di berbagai ditjen dan badan guru, justru birokrasi guru jadi rumit dan lambat,” katanya. PGRI akan mengadukan Kemdikbud kepada Presiden dan DPR. (ELN)

Sumber : Kompas Cetak
Editor : Lusia Kus Ann

Pengajuan NUPTK Baru Tahun 2013

Pengajuan NUPTK Baru Tahun 2013, Melalui Layanan Sistem Informasi PADAMU NEGERI akan diterbitkan layanan khusus Pengajuan NUPTK Baru secara Online. Layanan Pengajuan NUPTK Baru hanya berlaku bagi para PTK yang belum pernah mengajukan NUPTK atau sudah pernah mengajukan namun belum menerima NUPTK. Gambaran secara umum, mekanisme Pengajuan NUPTK Baru 2013 akan dilaksanakan dengan pengisian Formulir Pengajuan NUPTK Baru secara online langsung oleh PTK bersangkutan. Selanjutnya PTK mencetak isian Formulir Online tersebut dan dilengkapi syarat berkas dokumen lain untuk diserahkan ke Admin Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat.