Sabtu, 21 April 2018

Wirol O. Haurissa dalam Komenin



Wirol O. Haurissa

Komenin

tidak ada keseriusan yang dicicil bersamaan dengan cabe dan bawang. diadukan di atas cobe, dituangkan dan dicampurkan dalam kuali menjadi zaman pedis, bersing bersinggungan, hacing ditambahkan debu, pedih-pedih, melo-melo melobi. dan digantungkan pada ujung-ujung bibir dengan kecup kecupan cemburut, cemungut-cemungut seumpama wajah keriput dibedaki bedak limasenti. dicita-citakan di tipi-tipi, di kopan-kopan, di pupisi-pupisi dan di kenangankan dalam karangan tukar-menukar kata mengeram, harum kemesraan yang membawakan
kita ke sebuah tertawakan miris-miris, miring-miring

Ambon, 22 Mei 2018










Wirol O. Haurissa (attrydos) lahir di Ambon Maluku, 1 September 1988. Sarjana Sains Teologi, Fakultas Filsafat Teologi di Universitas Kristen Indonesia Maluku. Dan study Magister Ilmu Susastra, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sesehari menulis puisi, cerita pendek dan skrip teater, mendirikan Bengkel Sastra Batu Karang, menjalani pementasan-pementasan independen teater dan sastra di kota Ambon, Depok, Surabaya dan kota Salatiga. Puisi dan esai tersebar di media online, majalah, buku. Beberapa puisi termuat dalam Antologi Penyair Maluku Biarakan Kami Bakale, Revolusi cendrawasih, Mata Aru, Pemberontakan Dari Timur, Sastra Kepulauan VIII, SekarpeMu, Surat Cinta Untuk Makassar, Kita Dijajah Lagi dan Bilingual Short Fiction by The Infernon - Love to Whom It may Concern ajd Other Stories . Pernah menjadi juara satu lomba Menulis dan Baca Puisi Universitas Swasta Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat di Ternate. Pernah menjadi juri Lomba Baca Puisi Pelajar SMP sepulau Ambon dalam memperingati Hari Ulang Tahun Merah Saga. Pernah menjadi Fasilitator Pelatihan Cipta dan Baca Puisi Perdamaian di Pusat Studi Perdamaian, Pascasarjana Teologi UKIM Ambon.

Aloeth Pathi dalam Negeriku berpuisi



Aloeth Pathi
Negeriku berpuisi

Politisi berpuisi
Rakyat berpuisi
Presiden berpuisi
Oposisi berpuisi
Ketika semua berpuisi
Beberapa penyair meng-Amin-i
Sambil memegang erat puisi-puisi itu di dadanya
Karena mereka menulis puisi dengan ketulusan
Karena mereka membaca puisi dengan kejujuran
Karena mereka mencipta puisi dalam keadaa spesial

Ketika semua berpuisi
Beberapa penyair berkumpul di taman kota
Bicara tentang syair mereka
Ada yang mengkritik
Ada yang menghakimi
Ada yang menganggap biasa saja
"Ah itu pencitraa, hanya kamuflase mencari dukungan"

Ketika semua berpuisi
Seorang penyair tersenyum
sambil memeluk erat puisi-puisi itu
Berharap syair itu
menjadi do'a yang terkabulkan
menjadi nasehat menyongsong hari esok
Menjadi pembuktian dari janji- janji
menjadi semangat kebaikan bersama. Semoga
                          Sekarjalak 17 April 2018
Aloeth Pathi
Negeriku Berpuisi II

Mantan pejabat dihari tua ingin ber Syiar kebaikan
Politisi menganggap orasinya adalah syair indah
Pendakwah bersyair mengutip ayat-ayat Tuhan
Petani melihat sawah menguning adalah syair rasa syukur
Lalu
Koruptor latah berpuisi dibalik jeruji
Pegawai nakal berpuisi sehabis mencongkel jendela kantor
Pencuri ayam berpuisi setelah dikeroyok massa
Para PKL berpuisi ketika Satpol PP menggusur lapak jualan

Percayalah !!
Seorang Penyair tak akan menjadi penyihir
Tidak menjadi nyinyir dan kikir
Penyair akan terus bersyair dan bersyiar
                                       Sekarjalak, 17 April 2018
 Aloeth Pathi, lahir di Pati- Jawa Tengah. Karyanya dimuat  Mata Media antologi bersama, Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta 2013), Dari Dam Sengon Ke Jembatan Panengel (Dewan Kesenian Kudus dan Forum Sastra Surakarta 2013), keluarga adalah Segalanya #1 (el Nisa Publisher, Jakarta, 2013), kelola Buletin Gandrung Sastra Media & Perahu Sastra. Tinggal di Jln. Ronggo Kusumo 204, Sekarjalak, Margoyoso-Pati. 085225149959

Raidhatun Ni’mah dalam PERAGU



Raidhatun Ni’mah
PERAGU

Kita ini peragu
Sering bertanya
Tapi tak tahu apa atau siapa

Melempar kosa kata
Yang haus akan rasa
melontarnya jadi api
Yang lelah pada asa
menusuknya jadi beku


Raidhatun Ni’mah , lahir 12 juni 1998 di Kandangan,Banjarmasin,kalimantan selatan.Sekarang tinggal di Asrama 1 puteri UIN Antasari Banjar Masin sebagai mahasantri yang tengah mengenyam bangku kuliah di Universitas Islam Negeri, Banjarmasin Timur,Kalimantan Selatan.