Jumat, 20 April 2018

Moh. Zainudin dalam Ada yang Serius, Ada yang Main-Main



Moh. Zainudin*)
Ada yang Serius, Ada yang Main-Main
Sebagian, barangkali kamu melihat orang-orang begitu serius
Tak putus-putus mengurus semua supaya terurus
Tak putus-putus rela kurus bagai orang-orang yang setia bersama lapar dan haus
sampai berakhir saat mega-mega menjadi puncak peraduan sang surya

tiap hari mereka menggerus karunia menemukan intan permata
guna dirasa
guna menjaga

segala apa yang diusahakan
tak lepas dari ajaran yang dibawa insan pilihan
bahwa berguna bagi jiwa dan raga
bersama orang sekitar kita
adalah sebaik-baik manusia

Tetapi, sebagian orang tak mampu mengusahakan tenaganya
Tak terlihat karya nyata
terdengar bunyi nyaring memekakkan telinga

Tubuh kami sudah lemah tapi malah disumpah serapah
Sumpah yang dilontarkan mengalahkan sembarangan
Melampaui batas pengetahuan yang diberikan Tuhan

Ia lebih dulu mendahului tapi tak mengerti
Ditanya soal bukti diukur ahli tak memenuhi
Yang ditebar di mana-mana jauh dari kata damai
Yang ditebar kekhawatiran
Menumbuhkan kegaduhan
Menumbuhkan segudang pertanyaan

Apa yang kamu isi mempengaruhi produktivitas mereka
Untuk melangkah pada ladang rezeki-Nya
Padahal pundaknya membawa istri dan juga belahan hatinya
Kepalanya membawa orang tua yang sudah renta
Cobalah kamu berpikir sungguh-sunguh sehingga kata-katamu tak dinilai guyon bahkan omong kosong

bertutur hendaknya memantik untuk bangkit dari keterpurukan
bertutur hendaknya membawa kedekatan pada Tuhan
begitu orang bijak menuturkan

Akhir kita adalah bertemu pada penguasa semesta
Apakah kamu percaya? Seharusnya
Karena kita sama-sama Indonesia
PP. Darul Ulum-Griya Asumta, 27 Maret 2018



Bunga Citra Perdana dalam ANGKOT KEPAYANG



Bunga Citra Perdana
ANGKOT  KEPAYANG

Demonstrasi angkot di suatu hari
Dan ternyata lebih dari satu hari
Membuat hidup para pejalan kian membingungkan
Hanya karena jasa angkutan baru masuk kota
Padahal, tak ada kaitan sama sekali
Dengan mata pencaharian para sopir angkot

Saya jadi bertanya penuh rasa heran
Mereka, sadar atau lagi kepayang?
Untuk hidup, mereka butuh uang
Tapi, mogok memutar roda angkot
Selama beberapa hari dan lebih dari satu kali

Malang, 4 April 2018

Roymon Lemosol dalam Mengejar Mimpi Ke Senayan



Roymon Lemosol
Mengejar Mimpi Ke Senayan

mengejar mimpi ke senayan
aku terpeleset dan jatuh ke dalam selokan
penuh comberan

beberapa ekor kadal tertawa menawan
seakan lelucon sedang mereka tonton
di panggung hiburan

sebisa mungkin aku coba berdiri dan tersenyum
sekadar menyamarkan perih yang menusuk sampai ke sumsum
tapi yang tampak adalah kecut

ha, aku tak pandai menahan rasa sakit
seperti sang mega bintang yang sengaja
membenturkan kepalanya ke tiang listrik
aku malu

Ambon, Februari 2018