Jumat, 20 April 2018

Syaiful B. Harun dalam Sebentar Merah



Syaiful B. Harun

Sebentar Merah

Hijau menyala :
Roda-roda dua melaju
Melewati garis hitam-putih
Seperti berlomba

Kuning menyala :
Roda-roda dua berlomba
Adu cepat, salib-menyalib
Melewati garis hitam-putih
Daripada menanti dua menit

Sebentar merah :
Roda-roda dua berpacu
Sekencang-kencangnya
Dari gigi satu lompat ke gigi tiga
Gedubraaak! Di garis hitam-putih
Dua gigi berlompatan di jalan

Palembang, 2018





Maman Empun dalam NELAYAN TANPA KAIL



Maman Empun

NELAYAN TANPA KAIL

Sudahkah kau rasakan
Hidup sesak di tanah sempit
Bersama nafas berbau ikan
Dalam tiupan angin laut yang mengganas

Beratus-ratus tahun moyangku
Menguliti pasir dan karang
Dengan perahu yang terbuat dari airmata
Berlayar ke arah gelombang yang membunuh

Lalu diam-diam
Ikan-ikan berlari mengejar sauh
Yang datang dari negeri asing
Menguntit ombak yang kusetubuhi

Aku berteriak garang
Mengusir kapal putih berbendera merah

Namun teriakanku tersapu badai
Kapal-kapal itu menghantam perahu

Kini, aku kehilangan kail dan ikan-ikan

Jika kukembali ke pulau
Kakiku tak kan bisa terjejak
Karena tanahku telah terjual pula

Praya, 2018
 

Wage Tegoeh Wijono dalam Utang



Wage Tegoeh Wijono

Utang

utang itu
kekasihku
mengantarkan daya beli tetap terjaga
sekalipun mengurangi jatah harian
mingguan
atau bulanan
dan utang negara?
apakah hanya untuk menjaga hubungan bilateral?
ah
barangkali ya
barangkali tidak
kata negarawan
tak bisa sesimpel itu
kalau bicara simpel
seluruh kekayaan negara sudah cukup untuk sejahtera bersama rakyat
tapi nyatanya
.............
Purwokerto, 12042018