Jumat, 09 Juni 2017

Telah Terbit Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V



Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia
Jilid V 2017




Sekumpulan puisi

Rasa Sejati
 






Dokumentasi Puisi Sastrawan Indonesia
oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca
Penulis :
 
1. Aang A.K (Jakarta)
2. Abu Ma’mur MF (Brebes)
3. Ade Sri Hayati (Indramayu)
4.  Andi Surya (Bogor)
5. Agung Wig Patidusa (Semarang)
6. Agus Sighro Budiono (Bojonegoro)
7. Agustav Triono (Banyumas)
8. Af Dhal, Heran (Muara Bungo, Jambi)
9. Anggoro Suprapto ( Semarang)
10. Artvelo Sugiarto (Semarang)
11. Arya Setra (Jakarta)
12. Asep Dani (Cianjur)
13. Bayu Aji Anwari (Semarang)
14. Dasuki Kosim (Indramayu)
15. Djemi Tomuka(Manado)
16. Eddy Pramduane (Jakarta)
17. Eko Saputra Poceratu (Ambon)
18. Eri Syifratmin (Muara Bungo)
19. Gampang Prawoto (Bojonegoro)
20. Harmany (Pamekasan)
21. Hasan Maulana A. G (Subang)
22. Marthen Luther Reasoa, (Ambon Maluku)
23. Mohamad Amrin/Amrin Moha (Cirebon)
24. Mohamad Iskandar (Demak)
25. Muhammad   Daffa,  (Banjarbaru)
26.Muhammad Lefand (Jember)
27. Muakrim M Noer ( P Buru)
28. Munadi Oke (Pesisir Selatan Sumatera Barat)
29. Najibul Mahbub (Pekalongan)
30. Ni Made Rai Sri Artini (Denpasar)
31. Novia Rika (Jakarta)
32. Nunung  Noor El Niel (Denpasar, Bali)
33. Nur Komar (Jepara)
34. Osratus (Sorong)
35. Rahmat Basuni (Solo)
36. Riswo Mulyadi (Banyumas)
37. Salimi Ahmad (Jakarta)
38. Sami’an Adib (Jember)
39. Sapin (Majalengka)
40. Senandung Pusara/Eka Rs (Tasikmalaya)
41. Shonhaji Muhammad  (Sidoarjo)
42. Slamet Unggul (Semarang)
43. Sokanindya Pratiwi Wening (Aceh)
44. Suhaeli (Indramayu)
45. Supi El-Bala (Tangerang)
46. Syahriannur Khaidir (Sampang)
47. Syarif hidayatullah (Banjarmasin)
48. Thomas Haryanto Soekiran (Purworejo)
49. Tosa Poetra (Trenggalek)
50. Wadhie Maharief (Jogyakarta)
51. Wardjito Soeharso (Semarang)
52. Winar Ramelan (Denpasar Bali )
53. Zaeni Boli (Bekasi)

Kamis, 08 Juni 2017

Dua Sastrawan Indramayu Terpilih Ikuti Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia II

Dua Sastrawan Jawa barat asal Indramayu, Rg Bagus Warsono dan Acep Syahril terpilih mengikuti Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI ) II yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Keduanya Terpilih dari seleksi nasional karya buku. Sastrawan Rg Bagus Warsono terpilih lewat karyanya yang berjudul Si Bung dan  Sastrawan Acep Syahril terpilih lewat bukunya yang berjudul Tumbuh.
Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI ) II yang akan diselenggarakan dari 19-21 Juli 2017 tersebut diikuti oleh 144 sastrawan dari seluruh Tanah Air. Demikian berita yang disampaikan oleh Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud baru-baru ini. (Acil)











Mengenang Soekarno dengan Puisi-Puisi Si Bung karya Rg Bagus Warsono


Jangan Kunjungi Nisanku

Kau berdoa untukku namun kau
mengotori batu nisanku dengan abu rokok
melumurinya dengan tahi kerbau
dan menginjak-injak bumiku yang damai dengan kakimu
yang najis.
Sementara burung walet di Pantai Kidul menghargaiku
dan kera-kera hutan menjauh merasa ia tak pantas berada
bumiku damai
Padahal aku tak melarang
Sementra pengemis, gelandangan, dan petani
mengirim doa dengan tulus
tanpa doa-doa yang direkayasa
Yang hanya menutup bejat pejabat kita
Jangan kau kunjungi nisanku
Jika kau tak hendak melihatku
Karena aku sesungguhnya
Sudah tak berada di sana
Ketika orang-orang sepertimu datang di tempatku.
Rg Bagus Warson, 1993

Kamis, 01 Juni 2017

Kesan Sosial Masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan

Ramadhan di Indonesia itu khas. Dimana umat muslim melaksanakannya dengan kekhasan tradisi di daerahnya masing-masing dengan syariatnya yang sama. Sebuah warisan pendahulu kakek-nenek kita melaksanakannya dengan sederhana dan mungkin juga unik yang disesuaikan dengan alam nusantara ini. Istilah 'ngabuburit mungkin hanya ada di daerah Sunda, atau musik tradisional keliling membangunkan sahur hanya ada di Indonesia.
 Kekhasan tradisi masyarakat Indonesia sejak memasuki Ramadhan hingga Indul Fitri dan pasca Idul Fitri memang suatu membuat indahnya Ramadhan di Indonesia. Terlepas dari aneka tradisi masyarakat di Nusantara ini, patut ditarik kesimpulan adalah betapa masyarakat Indonesia dalam menyambut Ramadhan ini memberikan kesan sosial yang tinggi terhadap orang lain dan terlebih kepada mereka masih kekurangan.
                                                   Nyadran di Temanggung menyambut Ramadhan

Rabu, 31 Mei 2017

Jl. Kapten Arya Indramayu, pusat kuliner Berbuka Puasa

Jalan Kapten Arya.
Sepanjang jalan Kapten Arya kelurahan Karang Anyar , terus sampai Kelurahan Karang Malang sampai Kelurahan Kepandean Indramayu di bulan Puasa ini penuh dengan penjuan makanan untuk berbuka puasa. Pasar kuliner tradisional musiman yang hanya tiap bulan Ramadhan saja adanya.
Dari mulai jajanan tradisional yang biasa ditemui di Indramayu sampai jajanan yang jarang ditemui di hari-hari biasa. Sebut saja misalnya jajanan naget, bongko roti, aneka kolak dan sebagainya. Sedang jajanan tradisional lainnya seperti pecel (rumbah dalam bahasa Indramayu), bakwan, kerupuk sambal , juga dijual di sini disamping makanan khas lain seperti nagasari, onde, jalabia, dsb. Pendek kata di sepanjang jalan ini melimpah ruah makanan khas Ramadhan. Silahkan berkunjung.
Bagaimana dengan di kota Anda apakah pasar jajanan Ramadhan ada juga?

Kegiatan sastra Facebook di bulan Ramadhan, Antologi Bersama Tadarus Puisi Penyair Indonesia Modern



TADARUS PUISI PENYAIR INDONESIA MODERN
SEKUMPULAN PUISI (ANTOLOGI)
Mengetengahkan suasana saum Ramadhan di Negeri ini.
Puisi puisi karya penyair dalam mengisi kegiatan Ramadhan.

Antologi Bersama Tercepat (3 hari) yang diikuti Penyair Indonesia Modern (tidak menyebut angkatan)

Ketentuan :

1.Kirim 1 buah puisi atau paling banyak 2 buah  puisi Anda terbaru dan belum pernah dipublikasikan dimanapun media. Lampirkan Biodata Singkat paling (banyak 100 kata.)

2.Tema : Ramadhan
                                                                                                          
3.Naskah di inbox pesan fb:  RgBagus Warsono
Waktu pengiriman : pada hari Kamis Jumat Sabtu tanggal 1, 2 dan 3 bulan Juni 2017 Masehi atau tanggal 6,7,8 Ramadhan 1438 H atau dari pukul 00,01 hari Jumat 1 Juni sampai pukul 12.00 hari Sabtu 3 Juni 2017.

4.Puisi masuk akan ditadarusi selama Ramadhan ini sebagai kegiatan Penyair di bulan Ramadhan.

5.Kegiatan ini hanya sebagai pengisi waktu yang tidak mengganggu kegiatan-kegiatan  saum Ramadhan.

6.Kegiatan ini gratis dan tidak mengharuskan peserta untuk membeli buku.

7.Perkembangan berikutnya seperti ulasan/kata pengantar/sorotan/ atau kritik yang akan dimuat di buku akan disampaikan dalam tadarus puisi selama Ramadhan ini.

8.Peluncuran buku dapat dilakukan kapan saja, oleh siapa saja dan dimana pun tempat.

9.Penerbit buku ini rencananya diterbitkan oleh Penebar Pustaka Yogyakarta.

Rg Bagus Warsono


Selasa, 02 Mei 2017

Apa Kabar Pak Menteri Kemendikbud

Masih dalam suasana Hardiknas, Mentri Kemendikbud Muhadjir Effendy dalam sambutannya masih mengetengahkan tema Karakter yaitu Penguatan Pendidikan Karakter. Sebuah program yang dituangkan dalam Surat keputusan Kemendikbud. Tentu saja tidak hanya sebagai suatu penguatan pendidikan karakter yang tidak hanya diintegrasikan pada mata pelajaran tetapi juga harus ada 'kerja di kabinet apa yang disebut 'Kabeniet Kerja itu. Yakni tidak hanya slogan verbalis semata tetapi ada bukti bahwa Kemendikbud membuat kerja baru dalam Penguatan Pendidikan Karakter itu. Sebab banyak program cuma gembar-gembornya saja implementasinya nol.

 Salah satu yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam penguatan karakter bagi generasi muda adalah memfilter masuknya informasi global yang meracuni generasi muda itu. Tetapi bagaimana? Kerja apa? Terlebih kemendikbud cuma membuat kurikulumnya saja tanpa bisa berbuat banyak. Sehingga program pendidikan karakter hanya slogan verbalis yang dianggap angin lalu oleh masyarakat luas. Pendidikan Karakter tetep di sekolah , anak-anak terus dijejali masukan informasi dari luar tanpa filter lagi seperti permainan games dengan tema kekerasan, film porno, berita hoax dan informasi yang merusak generasi muda serta musik yang tak pantas bagi adat ketimuran.

 Bahkan kebijakan pemerintah tak lagi sejalan dengan Visi Misi Jokowi-JK yang yang digemborkan itu. Nawacita dan Trisakti hanyalah program nya saja yang baik pelaksanaannya justru berlawanan. Mobil Esemka hanya sebagai alat promosi diri, kini setelah ia berkuasa untuk merealisasikan mobil buatan sendiri itu tidak bisa direalisasikan. Apa artinya Nawacita dan Trisakti itu mana yang bigembar-gemborkan berdikari itu !
Padahal membuat mobil buatan sendiri adalah salah satu penguatan pendidikan karakter bangsa.