Sabtu, 21 April 2018

Ihya Maulida, dalam Setan Maut



Setan Maut

termangu
Kemana diri akan dibawa
Ku tatap jalan raya
Mencari tempat tuk sesuatu

Bola mata yang ke kiri dan kanan
Terhenti Melihat sudut yang ramai
Mata ku terfokuskan
Ke arah warung makanan
Ku hampiri dengan berjalan

Duduk di pekursian
Melambaikan tangan seolah memesan
Ku lihat menu yang tersedia
Nasi goreng mawut dan setan
Membuat keringat ku bercucuran
Seakan mengundang tangisan
Panas dingin ketakutan

Sanubari ku berkata
ini kah ajal ku
memohon dengan taubatan nasuha
agar ku masuk syurga






Ihya Maulida, lahir hari senin tanggal 27 mei 2002 di kecamatan Lampihong kab. Balangan, Kalsel. anak dari pasangan H. Mas'ud Raniansyah dan Hj. Mahrita dan merupakan anak bungsu
pernah mengayam pendidikan di R.A Lampihong, MTsN 4 Balangan, dan sekarang sekolah di MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
 Hobi tidak suka membaca tapi suka menulis dan mengarang, sering ikut kegiatan sastra di sekolah. Aktif di berbagai kegiatan, terutama ekskul olahraga, PIK Remaja, PMR, dan suka theather.

Arfian Rizky Pratama dalam Pemilu di Rimba



Arfian Rizky Pratama


Pemilu di Rimba

Lihatlah pemilu di rimba
Saat Singa betina menjadi calon tunggal
Namun, datanglah Srigala sok gagah
 Berpura-pura jadi sang lawan
Sebenarnya kolega singa

Sebelumnya Singa betina memang penguasa, Tahta yang diwariskan dari sang jantan
Semua bisa tak ketahuan, karena pengawasnya sang Macan
Haik,cuh.  jelas, Masih sejenis Kucing raksaa
Pemilihnya para ayam
Mereka sudah sangat paham
Siapapun yang jadi pemimpinnya
 ayam tetaplah jadi mangsa

Halo para pengagum sastra, izinkan saya memperkenalkan diri, saya ARFIAN RIZKY PRATAMA. Lahir tanggal 4 maret 1998 pernah bersekolah di SDN GROGOL 2, SMPN 1 GROGOL,  dan SMAN 2 NGANJUK. Sekarang UNIVERSITAS NEGERI MALANG tepatnya di prodi S1 MATEMATIKA angkatan tahun 2017. Sobat mungkin bisa bersosmed dengan saya lewat akun fb Arfian Rizky Pratama cop ataupun instagram @arfiancop.blek

Pemppy C S. dalam DALAM BATOK KEPALA MU



Pemppy C S.

DALAM BATOK KEPALA MU

Jika ku tutup rapat pintu ini
Bagaimana cahaya dapat sampai kesini
Menerangi kegelapan dan menunjukkan jalan
Mungkin juga menghangatkan pikiran
Jika kubuka pintu ini
Akankah debu debu kan merusak sepasang paru
Dan musim membuat segalanya rapuh
Mimpi mimpi yang tumbuh di tiap rumah
Menertawakan aturan yang tak pernah bertahan lama
Para pemburu membuat pagar pagar kemudian menghancurkannya
Nurani di gunakan hingga di tinggalkan
Apa yang seharusnya di perangi
Apa yang semestinya di pelihara
Bagai Tuhan yang tak terlihat dimana mana
Di tempat ini, kita adalah pikiran
Binging sendiri dengan rimbunan pilihan



PEmppy C S. Lahir di Jakarta 8 Juni. Tinggal di Jakarta Utara. Beberapa karya puisi saya sempat dimuat di oase kompas,radar seni,kumpulan fiksi, competer,lini fiksi, poetryprairie, Lentera puisi dan antologi bersama Long Distance Relationship, Tifa nusantara 3, Jarak dan Rindu, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival. Buku pertama .